Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MENYIAPKAN PELAKSANAAN INFORMED CONSENT


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen Pengajar : Bangun Wijanarko, SST, M.Kes

Disusun Oleh :
TINGKAT 3B/ SEMESTER 5
KELOMPOK 13
1. Laila Karisa NIM (P27901117061)
2. Siti Nanda Masleha NIM (P27901117079)
3. Vivi Sugesti Ramadanti NIM (P27901117084)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MENYIAPKAN PELAKSANAAN INFORMED CONSENT

1. DEFINISI
Suatu proses pemberitahuan tindakan medik dan keperawatan yang akan
dilakukan kepada pasien yang meliputi informasi mengenai diagnosis dan tata
cara tindakan medis serta tujuan dilakukannya tindakan medis. pemberitahuan
ini disampaikan kepada pasien dan keluarga/ pengantar pasien.

2. TUJUAN
1) Penanganan kasus kegawatdaruratan.
2) Aspek legal.

3. KEBIJAKAN
1) Undang-Undang RI No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2) Undang-Undang RI No.29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran dalam
Pasal 45 terkait Persetujuan Tindakan Kedokteran.

3) SK Menkes RI No 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi


Gawat Darurat Rumah Sakit.

4) Permenkes No.585 Tahun 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik


(Informed Consent).

5) SK Dirut RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo No.137/TU.K/34/I/2012


tentang Integrated Multidisiplinary Emergency Team (IMET).
POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

4. PROSEDUR
1) Dokter dan Perawat menjelaskan tindakan medis yang akan dilakukan
kepada pasien atas dasar indikasi medis dan keperawatan.

2) Dokter memberi kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya.


3) Dokter menjawab dan menjelaskan pertanyaan yang disampaikan oleh
pasien dan keluarga.

4) Dokter dan perawat menanyakan kepada pasien dan keluarga apakah yang
dijelaskan sudah dimengerti dan dipahami.

5) Setelah pasien dan keluarga mengerti dan memahami semua penjelasan,


kemudian pasien dan keluarga memutuskan apakah tindakan medis
dilakukan atau tidak.

6) Pasien dan keluarga diberikan informed consent untuk dibaca dan


dipahami terlebih dahulu.

7) Bila telah setuju dengan tindakan tersebut maka pasien/ keluarga diminta
untuk menandatangani informed consent persetujuan tindakan tersebut.

8) Demikian pula jika pasien dan keluarga menolak tindakan tersebut maka
pasien/ keluarga diminta untuk menandatangani informed consent
penolakan tindakan.

9) Format informed consent disatukan dengan status pasien.

5. DOKUMEN TERKAIT
Formulir Persetujuan/ Penolakan Tindakan

6. UNIT TERKAIT
1) Rekam Medis
2) UPPJ
POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

3) HUKOR

Anda mungkin juga menyukai