Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN STRATEGI DAN KEPEMIMPINAN

(ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL)

Oleh:
Kelompok 4
Agung Krisna Ganapthya D 117210668
Kadek Pasek Wijaya Antara 117210702
I Gede Andika Lesmana 117210706
Komang Surya Prabawa 117210729
Gede Dian Candra Negara 117210734
I Gede Agus Widiarnata 117210737
Dewa Ketut Willy Sucita P 117210754

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS)
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
Analisis Lingkungan Eksternal.

Dalam makalah ini berisi tentang definisi analisis lingkungan eksternal, tujuan
lingkungan eksternal, analisis lingkungan eksternal, faktor-faktor lingkungan
eksternal, analisis lingkungan industry dan contoh dari lingkungan eksternal. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Denpasar, 24 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................
.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4
2.1 Analisis Lingkungan Eksternal ................................................................. 4
2.2 Faktor-faktor Lingkungan Eksternal ......................................................... 6
a. Lingkungan umum .............................................................................. 6
b. Lingkungan industry .......................................................................... 7
2.3 Analisis Lingkungan Industry ................................................................... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................
......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................
................................................................................................................13
3.2 Saran ..........................................................................................................
................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
......................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan sebagaimana umum diartikan meliputi kondisi, situasi keadaan,
peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang mengelilingi dan memengaruhi perkembangan
organisasi. Organisasi bahkan kadang-kadang dapat memengaruhi lingkungan, tetapi
yang paling umum adalah organisasi lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan.
Kekuatan-kekuatan dalam lingkungan tidak statis, tetapi harus berubah sehingga
keunikannya memberi dampak yang kadang-kadang juga unik pada keputusan yang
diambil oleh para eksekutif. Lingkungan eksternal, terdiri atas dua faktor stratejik, yaitu
peluang dan ancaman atau tantangan. Higgins (1985) mengartikan peluang sebagai
situasi dari faktor-faktor eksternal yang membantu organisasi mancapai atau bahkan bisa
melampaui pencapaian sasarannya sedangkan ancaman adalah faktor-faktor eksternal
yang menyebabkan organisasi tidak dapat mencapai sasarannya.

Dalam mengamati lingkungan eksternal itu, ada beberapa sektor yang peka secara
stratejik, artinya bisa menciptakan peluang, atau sebaliknya merupakan ancaman.
Perkembangan teknologi misalnya, peraturan perundang-undangan, atau situasi
keuangan, dapat saja memberi keuntungan atau kerugian bagi organisasi. Tetapi yang
jelas, kata William Cohen (David, 1989) ialah bahwa peluang dan ancaman hadir pada
setiap saat dan senantiasa melampaui sumber daya yang tersedia. Artinya, kekuatan yang
dimiliki organisasi selalu berada dalam posisi lebih lemah dalam menanggulangi
ancaman, bahkan dalam mengejar dan memnafaatkan peluang sekalipun.

Lingkungan eksternal perusahaan seringkali bersifat menantang dan kompleks.


Karena efeknya terhadap kinerja, perusahaan harus mengembangkan kemampuan yang
di butuhkan untuk mengidentifikasi pelung dan ancaman yang ada dalam lingkungan
eksternal. Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau
variable lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan.

1
Komponen tersebut cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi
atau perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen
tersebut. Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau
sesuatu yang mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromi
atau menyiasati komponen-komponen tersebut.

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum
(elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-
perusahaan di dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya
peserta, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang
mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi
pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah analisis pesaing. Analisis
lingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas
Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal mencangkup empat langkah yang
pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing. Analisis lingkungan ini akan
menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.

Lingkungan umum mencangkup lima segmen yaitu demografi, ekonomi, politik


atau hukum, social, budaya dan teknologi. Masing-masing bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mempelajari relevansi strategis dari perubahan dan kecendurungan
yang ada. Kecendurungan kearah globalisasi membuat hal ini menjadi kompleks dan
batasanya lebih luas. Apabila dibandingkan dengan lingkungan umum, lingkungan
industry memiliki efek yang lebih langsung pada usaha perusahaan untuk mencapai daya
saing strategis.

1.2 Tujuan Penulisan


Penyusunan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui perkembangan lingkungan eksternal di Indonesia
2. Menambah wawasan mengenai lingkungan eksternal
3. Memenuhi tugas makalah manajemen strategik

2
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses analisis lingkungan eksternal?
2. Bagaimana proses analisis lingkungan industry?
3. Apa saja faktor-faktor dari lingkungan eksternal?

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Lingkungan Eksternal

Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang secara


cepat, kompleks dan global yang membuatnya semangkin sulit diinterpretasikan.
Untuk menghadapi lingkungan yang sering kali tidak jelas dan tidak lengkap,
perusahaan dapat menempuh cara yang disebut analisis lingkungan eskternal (external
environmental analysis) proses ini meliputi empat kegiatan yaitu : scanning,
monitoring, forecasting dan assessing. Dari 4 komponen analisis lingkungan diuraikan
sebagai berikut :

1. Scanning lingkungan
Usaha untuk memantau, memahami, dan menelusuri berbagai kecenderungan dalam
lingkungan organisasi di sebut scanning lingkungan (environmental scanning). David
(1989) menyebutnya sebagai eksternal audit. Ini memang penting dan banyak
menguntungkan karena ketidakpastian dalam lingkungan memberi dampak yang luas
pada aktivitas organisasi. Pada titik keputusan satu, scanning lingkungan di lakukan
dengan mencari sambil menyeleksi data dalam lingkungan eksternal. Data yang di cari
ialah yang mempunyai kaitan dengan kegiatan organisasi atau yang dampaknya
terhadap organisasi baru terasa dalam jangka panjang. Pada titik keputusan kedua, para
eksekutif hendaknya mampu mengakui bahwa data tersebut mempunyai dampak atau
tidak bagi kegiatan organisasi. Kalau ternyata ada, merekapun aharus mengakui
perlunya perencanaan organisasi direvisi dengan membuat prediksi-prediksi yang
sedikit akurat.

Menurut wheelen dan hunger, lingkungan eksternal memiliki variavel-variabel


yang bisa ditemukan dalam task environment atau societa environment. Task
environment ialah elemen-elemen atau kelompok-kelompok yang dapat berpengaruh
langsung terhadap organisasi atau sebaliknya yang dapat di pengaruhi oleh aktivitas
organisasi. Societa environment ialah elemen,kelompok,atau kekuatan yang sifatnya
lebih umum ,dan yang tidak secara langsung dapat memengaruhi kegiatan organisasi
dalam jangka pendek, namun dapat dan bahkan sering kali berpengaruh dalam jangka
panjang.

4
2. Monitoring
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan lingkungan
untuk melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang berkembang. Hal
penting untuk suksesnya suatu monitoring adalah kemampuan untuk mendeteksi arti
dari setiap kejadian lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal
dengan pendidikan dapat diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan Negara
bagian untuk lembaga pendidikan, perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah
menengah, atau perubahan isi kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan
menentukan apakah peristiwa yang berbeda ini menggambarkan suatu kecendurngan
dalam pendidikan, dan jika memang demikian, apakah data informasi lainnya harus
dipelajari untuk memantau kecendurangan tersebut.

3. Forecasting
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkungan
umum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis mengembangkan
proyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahan
dan kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring. Sebagai contoh,
analis dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan suatu teknologi baru utnuk
mencapi pasar. Atau mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan
perusahaan yang berbeda dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi
angkatan kerja, atau berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalam
kebijakan perpajakan pemerintah untuk mempengaruhi pola konsumsi pelanggang.

4. Assessing
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahan
lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan. Melalui
scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum.
Selangkah lebih maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan implikasi dari
pengertian itu terhadap organisasi, tanpa assessment, analis akan mendapatkan data
yang menarik, tanpa mengetahui relevansinya.

5
2.2 Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal
a. Lingkungan umum

Lingkungan umum adalah lingkungan dalam lingkungan ekternal organisasi yang


menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas yang pada dasarnya berada di
luar dan terlpas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit
implikasi langsung bagi pengaturan organisasi. Faktor-faktor tersebut di antaranya
faktor ekonomi, sosial, politik dan hukum, teknologi serta demografi.

a. Ekonomi
Keputusan para eksekutif hanya dapat efektif apabila turut memperhitungkan
gejala-gejala perilaku kondisi ekonomi secara serius. Dalam sektor ekonomi ini,
informasi yang diperlukan adalah yang berhubungan dengan kecenderungan-
kecenderungan dalam pendapatan nasional, inflasi, tingkat pengangguran, gaji dan
upah, devaluasi, tingkat pendapatan masyarakat, dan tidak ketinggalan faktor-faktor
yang berhubungan dengan pemasaran produk dari organisasi publik dan nonprofit,
misalnya alumni perguruan tinggi.

b. Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan men-cakup keyakinan,
nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan tempat
perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondisi kultural,
ekologis, pendidikan, dan etnis. Seandainya faktor sosial berubah, permintaan untuk
berbagai produk dan aktivitas juga turut mengalami perubahan.

c. Poltik dan hukum


Keluhan-keluhan yang dilontarkan melalui berbagai seminar dan media massa,
media sosial tentang adanya lembaga-lembaga publik dan nonprofit yang kurang
kompeten,dampir-hampir tidak pernah berhenti. bahkan para manajer dari organisasi-

6
organisasi itu biasanya di tuntut untuk tetap terbuka dalam memberikan pelayanannya
kepada masyarakat, hatus tunduk kepada hukum, peratuan dan petunjuk yang diberka
oleh pejabat yang berwenang. Ini kembali digalakkan melalui good governance. Ini
pula yang menjadi pertimbangan mengapa diperlukan Ombudsman. Biasanya diangkat
oleh pemerintah, namun memiliki tingkat inpendensi yang tinggi dengan tugas
mewakili kepentingan masyarakat dalam menyampaikan keluhan masyarakat berkaitan
dengan malpraktek adminstrasi pemerintahan dan pelanggara hak-hak azasi manusia
sesudah mengadakan investigasi seperlunya.

d. Teknologi
Teknologi adalah yang banyak berpengaruh terhadap ketidakseimbangan
organisasi. Ia adalah unsur yang paling dinamis, yang memaksa para pengambil
keputusan untuk terus-menerus memantau perkembangan serta dampakny yang
menguntungkan dan ada yang merugikan, serta melihat aspek mana dari teknologi itu
yang langsung berpengaruh pada yang tidak. Beberapa hal yang perlu dicari dalam
bidang teknologi ialah informasi tentang biaya yang disediakan pemerintah dan
kalangan bisnis untuk keperluan penelitian dan pengembangan, perlindungan hak paten
,hak cipta, dan produk-produk teknologi baru.

e. Faktor Demografi
Hal penting yang harus diperhatikan perusahaan menyangkut faktor demografi
ini di antaranya ukuran populasi, struktur umur, distribusi geografis, percampuran
etnis, dan distribusi pendapatan. Melihat dinamisnya perubahan, perusahaan harus
menganalisis perubahan faktor ini dalam konteks yang global, bukan hanya secara
domestik.

b. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif

7
lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan. Menurut Michael E.
Porter dalam konteks Competitive Strategy, perumusan strategi bersaing bertujuan
menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya, yang dalam hal ini diartikan
sebagai analisis lingkungan industri tempat perusahaan tersebut bersaing. Dengan kata
lain, analisis lingkungan industri jauh lebih penting dan lebih menentukan aturan
persaingan dibandingkan dengan analisis lingkungan umum karena kekuatan
lingkungan umum dalam memengaruhi persaingan bersifat sangat relatif. Artinya, jika
terjadi perubahan dalam lingkungan umum, seperti faktor ekonomi, sosial, politik dan
hukum, teknologi dan demografi, yang terkena pengaruh akibat perubahan adalah
industri yang bersangkutan. Dengan demikian, jika terjadi perubahan pada lingkungan
umum, kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan yang berlainan dari masing-
masing perusahaan untuk menanggulangi implikasi perubahan tersebut.

Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk


pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang mempengaruhi suatu
perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi
antara lima factor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya adalah
untuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan dapat mempengaruhi
factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan mempertahankan diri dari pengaruh
factor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi
lingkungan industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan perolehan laba di atas
rata-rata.

2.3 Analisis Lingkungan Industry

Industri dalam istilah manajemen strategik adalah kelompok perusahaan –


perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang serupa. Dalam menganalisis
industri, kita juga menganalis sekelompok stakeholder terdekat, seperti pemasok dan
pelanggan. Untuk ini dilakukan dengan model analisis porter. Hampir seluruh sekolah
bisnis/ekonomi di dunia usaha menggunakan prangkat analisis porter. Karena analisis

8
ini penggunannya meluas dan dianggap sebagai salah satu perangkat analisis yang
dapat diterima penjelasannya.

Ancaman pelaku bisnis baru

Daya tawar Intensitas persaingan Ancaman produk


menawar pemasok dalam industri subtitusi

Daya tawar menawar pembeli

Ditinjau dari sisi perusahaan yang mempertimbangkan akan masuk dalam suatu
industri, semakin kuat ancaman pelaku baru, ancaman produk substitusi daya tawar
pembembeli dan daya tawar pemasok, intensitas persaingan, semakin kurang menarik
industri untuk dimasuki tidak. Begitupula dari satu sisi perusahaan yang sudah ada
didalamnya, mereka akan merasa sulit untuk meraih keuntungan, berkembang, tumbuh.
Begitu pula, semakin terbataslah kesempatan perusahaan – perusahaan tersebut untuk
memperoleh pendapat/ keuntungan yang tinggi. Karena itu, perusahaan harus punya
analisis yang baik dan kemudian yang berdasarkan itu memutuskan dengan bijak
bagaimana strategi yang akan diambil dan diimplementasikannya. Pada saatnya,
analisis industri ini bersama analisis ekternal yang umum, akan digabung dan
dibandingkan relative terhadap kekuatan yang ada pada perusahaan.

Berikut ini adalah hal –hal yang harus dilihat atau menjadi dasar analisis
kekuatan lima faktor tadi yaitu :

9
1. Ancaman Pelaku Bisnis Baru
Bila sebuah perusahaan masuk ke dalam sebuah industri, maka secara
otomatis perusahaan yang ada akan terancam, karena ada kapasitas baru yang
bertambah serta kemungkinan digorotinya pangsa pasar yang ada dan akan membuat
tambahan permintaan pasokan atas sumber daya seperti SDM, ataupun bahan baku.
Semua ini akan mengganggu perusahaan – perusahaan yang sudah ada terlebih dulu di
dalam industri. Karena itu, semakin tinggi potensi pelaku baru masuk, semakin tinggi
potensi ancaman yang akan dihadapi oleh pelaku yang ada didalamnya. Pemain baru
dari sebuah industri selalu membawa kapasitas baru dan harapan untuk mengambil
pangsa pasar dengan menekan harga, biaya, dan tingkat investasi yang diperlukan.
Biasanya mereka yang sudah punya kapasitas di pasar yang lain, punya leverage (Daya
Ungkit) untuk menggoyangkan persaingan.

2. Ancaman Produk Subtitusi


Pada dasarnya persaingan yang harus di hadapi oleh sebuah perusahaan,
bukanlah kepada perusahaan yang memiliki produk persis yang sama. Sering kali
perusahaan harus berhadapan dengan perusahaan – perusahaan yang produknya
merupakan subtitusi dari produk perusahaan pertama. Misalnya saja, untuk membuat
minyak goreng, bahan baku subtitusi selain dengan sawit (CPO), sering digunakan
orang minyak bunga matahari. Jadi produk subtitusi disini memiliki fungsi yang
sama/hamper sama dari produk yang disubtitusi.
Ancaman produk subtitusi memiliki beberapa kondisi, misalnya :
a. Skala ekonomis
b. Switching coast
c. Akses ke saluran distribusi. Biasanya produk yang sudah ada telah memiliki
akses distribusi.

3. Daya Tawar Menawar Pembeli


Pembeli yang memiliki daya tawar menawar yang tinggi, dapat mengancam
daya saing perusahaan. Pembeli ini biasanya bisa memaksa perusahaan untuk

10
menurunkan harga atau menuntut meningkatkan kualitas produk atau jasa dan lain –
lain.Perusahaan memiliki beberapa kondisi yang yang menentukan apakah daya tawar
menawar pembeli menjadi tinggi.
a. Membeli dalam jumlah besar.
b. Produk yang dibeli adalah standar.
c. Swiching coast.
d. Produk dari industri kurang begitu penting bagi pembeli.
e. Pembeli memiliki informasi yang lengkap.

4. Daya Tawar Menawar Pemasok


Kebalikan dari daya tawar menawar pembeli, adalah daya tawar pemasok. Bila
pemasok memiliki daya tawar yang semakin kuat, maka dapat dikatakan semakin
kurang menarik industrinya. Ini biasanya terjadi pada industri yang pemasoknya
tergolong sedikit, yaitu hanya beberapa perusahaan. Perusahaan yang ada dalam
industri relative tidak memiliki banyak alternatif untuk mendapatkan pemasokan
tertentu.
Biasanya daya tawar kelompok pemasok kuat jika:
a. Hanya didominasi oleh sedikit perusahaan, sementara industri pembelinya
beragam.
b. Industri pembeli bukan merupakan pelanggan penting dari kelompok
pemasok.
c. Produk pemasokk merupakan input penting bagi pembeli.

Semakin tinggi daya tawar pemasok, maka semakin rendah daya tarik sebuah
industri.

5. Tingkat Persaingan dalam Industri


Tindakan-tindakan perusahaan dalam sebuah industri selalu saling terkait.
Strategi-startegi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan selalu membawanya
pengaruh kepada intensitas persaingan. Selain ditentukan oleh jumlah pelaku yang ada

11
di dalam industri, intensitas persaingan ditentukan juga misalnya oleh para pesaing
yang memiliki kekuatan yang relatif sama. Begitu pula apakah pelaku - pelaku ada di
industri yang sudah lamban pertumbuhannya, atau apakah biaya tetap menjadi lebih
tinggi. Sementara itu bila hambatan untuk ke luar dari industi tinggi, maka intensitas
juga akan terpengaruh. Semakin tinggi intensitas persaingan, tentu saja semakin kurang
menarik satu industri. Kurang menarik bagi mereka yang ada di dalamnya, juga ada di
luarnya bila ingin berpikiran masuk di dalamnya.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan


umum (elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-
perusahaan di dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya
peserta, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang
mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi
pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah analisis pesaing. Analisis
lingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas
Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal mencangkup empat langkah yang
pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing. Analisis lingkungan ini akan
menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.

Lingkungan umum, Mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat


mempengaruhi suatu industry dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-
elemen ini dikelompokkan ke dalam segmen lingkungan yang terdiri dari segmen-
segmen ekonomi, sosial, teknologi, politik atau hukum, demografi. Perusahaan tidak
dapat mengendalikan elemen-elemen ini secara langsung, karena tantangan
strategisnya adalah untuk mengerti setiap segemen dan implikasi masing-masing,
sehingga strategi yang tepat dapat dirumuskan dan diterapkan.

Lingkungan Industri, Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang baru,


pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang
mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara
keseluruhan, interaksi antara lima factor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai.
Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan
dapat mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan mempertahankan
diri dari pengaruh factor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk

13
mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan
perolehan laba.

3.2 Saran
Dalam melakukan proses kegiatan perusahaan sebaikanya kita harus
memperhatikan faktor-faktor apa saja yang akan kita hadapi untuk perusahaan kita
dimasa yang akan datang. Dengan adanya analisis lingkungan eksternal ini dapat
mengetahuai bagaimana menghadapi faktor lingkungan umum yang terdiri dari
sosiokultural, ekonomi, teknologi, politik dan hukum, dan ekologi. Sedangkan dari
faktor lingkungan industry dapat di lihat dari ancaman pesaing baru, kekuatan
pemasok, kekuatan pembeli, produk pengganti, dan intesitas persaingan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Kusumadmo, E. 2013, Manajemen Strategik-Pengetahuan. Yogyakarta: Cahaya


Atma Pustaka.

Hubeis, Musa, dan Mukhamad Najib. 2014. Manajemen Strategik. Jakarta : PT


Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.

Salusu, J. 2015. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: GRASINDO.

Amir, M Taufiq. 2011, Manajemen Strategi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Internet :
http://ekanetaputri.blogspot.com/2015/10/manajemen-strategi-perusahaan-mc-
donals.html
https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/12/19/contoh-analisis-lingkungan-
eksternal-bisnis-perusahaan-asuransi-bumi-putera-1912/
https://ayumegalestari.wordpress.com/2012/03/20/analisis-lingkungan-internal-
dan-eksternal-perusahaan-batik-semar/

15

Anda mungkin juga menyukai