Oleh:
Kelompok 4
Agung Krisna Ganapthya D 117210668
Kadek Pasek Wijaya Antara 117210702
I Gede Andika Lesmana 117210706
Komang Surya Prabawa 117210729
Gede Dian Candra Negara 117210734
I Gede Agus Widiarnata 117210737
Dewa Ketut Willy Sucita P 117210754
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
Analisis Lingkungan Eksternal.
Dalam makalah ini berisi tentang definisi analisis lingkungan eksternal, tujuan
lingkungan eksternal, analisis lingkungan eksternal, faktor-faktor lingkungan
eksternal, analisis lingkungan industry dan contoh dari lingkungan eksternal. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam mengamati lingkungan eksternal itu, ada beberapa sektor yang peka secara
stratejik, artinya bisa menciptakan peluang, atau sebaliknya merupakan ancaman.
Perkembangan teknologi misalnya, peraturan perundang-undangan, atau situasi
keuangan, dapat saja memberi keuntungan atau kerugian bagi organisasi. Tetapi yang
jelas, kata William Cohen (David, 1989) ialah bahwa peluang dan ancaman hadir pada
setiap saat dan senantiasa melampaui sumber daya yang tersedia. Artinya, kekuatan yang
dimiliki organisasi selalu berada dalam posisi lebih lemah dalam menanggulangi
ancaman, bahkan dalam mengejar dan memnafaatkan peluang sekalipun.
1
Komponen tersebut cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi
atau perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen
tersebut. Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau
sesuatu yang mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromi
atau menyiasati komponen-komponen tersebut.
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum
(elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-
perusahaan di dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya
peserta, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang
mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi
pengertian perusahaan akan lingkungan eksternal adalah analisis pesaing. Analisis
lingkungan sering kali harus mengasumsikan lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas
Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal mencangkup empat langkah yang
pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing. Analisis lingkungan ini akan
menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.
2
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses analisis lingkungan eksternal?
2. Bagaimana proses analisis lingkungan industry?
3. Apa saja faktor-faktor dari lingkungan eksternal?
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Scanning lingkungan
Usaha untuk memantau, memahami, dan menelusuri berbagai kecenderungan dalam
lingkungan organisasi di sebut scanning lingkungan (environmental scanning). David
(1989) menyebutnya sebagai eksternal audit. Ini memang penting dan banyak
menguntungkan karena ketidakpastian dalam lingkungan memberi dampak yang luas
pada aktivitas organisasi. Pada titik keputusan satu, scanning lingkungan di lakukan
dengan mencari sambil menyeleksi data dalam lingkungan eksternal. Data yang di cari
ialah yang mempunyai kaitan dengan kegiatan organisasi atau yang dampaknya
terhadap organisasi baru terasa dalam jangka panjang. Pada titik keputusan kedua, para
eksekutif hendaknya mampu mengakui bahwa data tersebut mempunyai dampak atau
tidak bagi kegiatan organisasi. Kalau ternyata ada, merekapun aharus mengakui
perlunya perencanaan organisasi direvisi dengan membuat prediksi-prediksi yang
sedikit akurat.
4
2. Monitoring
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan lingkungan
untuk melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang berkembang. Hal
penting untuk suksesnya suatu monitoring adalah kemampuan untuk mendeteksi arti
dari setiap kejadian lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal
dengan pendidikan dapat diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan Negara
bagian untuk lembaga pendidikan, perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah
menengah, atau perubahan isi kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan
menentukan apakah peristiwa yang berbeda ini menggambarkan suatu kecendurngan
dalam pendidikan, dan jika memang demikian, apakah data informasi lainnya harus
dipelajari untuk memantau kecendurangan tersebut.
3. Forecasting
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkungan
umum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis mengembangkan
proyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahan
dan kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring. Sebagai contoh,
analis dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan suatu teknologi baru utnuk
mencapi pasar. Atau mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan
perusahaan yang berbeda dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi
angkatan kerja, atau berapa lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalam
kebijakan perpajakan pemerintah untuk mempengaruhi pola konsumsi pelanggang.
4. Assessing
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahan
lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan. Melalui
scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum.
Selangkah lebih maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan implikasi dari
pengertian itu terhadap organisasi, tanpa assessment, analis akan mendapatkan data
yang menarik, tanpa mengetahui relevansinya.
5
2.2 Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal
a. Lingkungan umum
a. Ekonomi
Keputusan para eksekutif hanya dapat efektif apabila turut memperhitungkan
gejala-gejala perilaku kondisi ekonomi secara serius. Dalam sektor ekonomi ini,
informasi yang diperlukan adalah yang berhubungan dengan kecenderungan-
kecenderungan dalam pendapatan nasional, inflasi, tingkat pengangguran, gaji dan
upah, devaluasi, tingkat pendapatan masyarakat, dan tidak ketinggalan faktor-faktor
yang berhubungan dengan pemasaran produk dari organisasi publik dan nonprofit,
misalnya alumni perguruan tinggi.
b. Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan men-cakup keyakinan,
nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan tempat
perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondisi kultural,
ekologis, pendidikan, dan etnis. Seandainya faktor sosial berubah, permintaan untuk
berbagai produk dan aktivitas juga turut mengalami perubahan.
6
organisasi itu biasanya di tuntut untuk tetap terbuka dalam memberikan pelayanannya
kepada masyarakat, hatus tunduk kepada hukum, peratuan dan petunjuk yang diberka
oleh pejabat yang berwenang. Ini kembali digalakkan melalui good governance. Ini
pula yang menjadi pertimbangan mengapa diperlukan Ombudsman. Biasanya diangkat
oleh pemerintah, namun memiliki tingkat inpendensi yang tinggi dengan tugas
mewakili kepentingan masyarakat dalam menyampaikan keluhan masyarakat berkaitan
dengan malpraktek adminstrasi pemerintahan dan pelanggara hak-hak azasi manusia
sesudah mengadakan investigasi seperlunya.
d. Teknologi
Teknologi adalah yang banyak berpengaruh terhadap ketidakseimbangan
organisasi. Ia adalah unsur yang paling dinamis, yang memaksa para pengambil
keputusan untuk terus-menerus memantau perkembangan serta dampakny yang
menguntungkan dan ada yang merugikan, serta melihat aspek mana dari teknologi itu
yang langsung berpengaruh pada yang tidak. Beberapa hal yang perlu dicari dalam
bidang teknologi ialah informasi tentang biaya yang disediakan pemerintah dan
kalangan bisnis untuk keperluan penelitian dan pengembangan, perlindungan hak paten
,hak cipta, dan produk-produk teknologi baru.
e. Faktor Demografi
Hal penting yang harus diperhatikan perusahaan menyangkut faktor demografi
ini di antaranya ukuran populasi, struktur umur, distribusi geografis, percampuran
etnis, dan distribusi pendapatan. Melihat dinamisnya perubahan, perusahaan harus
menganalisis perubahan faktor ini dalam konteks yang global, bukan hanya secara
domestik.
b. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif
7
lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan. Menurut Michael E.
Porter dalam konteks Competitive Strategy, perumusan strategi bersaing bertujuan
menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya, yang dalam hal ini diartikan
sebagai analisis lingkungan industri tempat perusahaan tersebut bersaing. Dengan kata
lain, analisis lingkungan industri jauh lebih penting dan lebih menentukan aturan
persaingan dibandingkan dengan analisis lingkungan umum karena kekuatan
lingkungan umum dalam memengaruhi persaingan bersifat sangat relatif. Artinya, jika
terjadi perubahan dalam lingkungan umum, seperti faktor ekonomi, sosial, politik dan
hukum, teknologi dan demografi, yang terkena pengaruh akibat perubahan adalah
industri yang bersangkutan. Dengan demikian, jika terjadi perubahan pada lingkungan
umum, kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan yang berlainan dari masing-
masing perusahaan untuk menanggulangi implikasi perubahan tersebut.
8
ini penggunannya meluas dan dianggap sebagai salah satu perangkat analisis yang
dapat diterima penjelasannya.
Ditinjau dari sisi perusahaan yang mempertimbangkan akan masuk dalam suatu
industri, semakin kuat ancaman pelaku baru, ancaman produk substitusi daya tawar
pembembeli dan daya tawar pemasok, intensitas persaingan, semakin kurang menarik
industri untuk dimasuki tidak. Begitupula dari satu sisi perusahaan yang sudah ada
didalamnya, mereka akan merasa sulit untuk meraih keuntungan, berkembang, tumbuh.
Begitu pula, semakin terbataslah kesempatan perusahaan – perusahaan tersebut untuk
memperoleh pendapat/ keuntungan yang tinggi. Karena itu, perusahaan harus punya
analisis yang baik dan kemudian yang berdasarkan itu memutuskan dengan bijak
bagaimana strategi yang akan diambil dan diimplementasikannya. Pada saatnya,
analisis industri ini bersama analisis ekternal yang umum, akan digabung dan
dibandingkan relative terhadap kekuatan yang ada pada perusahaan.
Berikut ini adalah hal –hal yang harus dilihat atau menjadi dasar analisis
kekuatan lima faktor tadi yaitu :
9
1. Ancaman Pelaku Bisnis Baru
Bila sebuah perusahaan masuk ke dalam sebuah industri, maka secara
otomatis perusahaan yang ada akan terancam, karena ada kapasitas baru yang
bertambah serta kemungkinan digorotinya pangsa pasar yang ada dan akan membuat
tambahan permintaan pasokan atas sumber daya seperti SDM, ataupun bahan baku.
Semua ini akan mengganggu perusahaan – perusahaan yang sudah ada terlebih dulu di
dalam industri. Karena itu, semakin tinggi potensi pelaku baru masuk, semakin tinggi
potensi ancaman yang akan dihadapi oleh pelaku yang ada didalamnya. Pemain baru
dari sebuah industri selalu membawa kapasitas baru dan harapan untuk mengambil
pangsa pasar dengan menekan harga, biaya, dan tingkat investasi yang diperlukan.
Biasanya mereka yang sudah punya kapasitas di pasar yang lain, punya leverage (Daya
Ungkit) untuk menggoyangkan persaingan.
10
menurunkan harga atau menuntut meningkatkan kualitas produk atau jasa dan lain –
lain.Perusahaan memiliki beberapa kondisi yang yang menentukan apakah daya tawar
menawar pembeli menjadi tinggi.
a. Membeli dalam jumlah besar.
b. Produk yang dibeli adalah standar.
c. Swiching coast.
d. Produk dari industri kurang begitu penting bagi pembeli.
e. Pembeli memiliki informasi yang lengkap.
Semakin tinggi daya tawar pemasok, maka semakin rendah daya tarik sebuah
industri.
11
di dalam industri, intensitas persaingan ditentukan juga misalnya oleh para pesaing
yang memiliki kekuatan yang relatif sama. Begitu pula apakah pelaku - pelaku ada di
industri yang sudah lamban pertumbuhannya, atau apakah biaya tetap menjadi lebih
tinggi. Sementara itu bila hambatan untuk ke luar dari industi tinggi, maka intensitas
juga akan terpengaruh. Semakin tinggi intensitas persaingan, tentu saja semakin kurang
menarik satu industri. Kurang menarik bagi mereka yang ada di dalamnya, juga ada di
luarnya bila ingin berpikiran masuk di dalamnya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan
perolehan laba.
3.2 Saran
Dalam melakukan proses kegiatan perusahaan sebaikanya kita harus
memperhatikan faktor-faktor apa saja yang akan kita hadapi untuk perusahaan kita
dimasa yang akan datang. Dengan adanya analisis lingkungan eksternal ini dapat
mengetahuai bagaimana menghadapi faktor lingkungan umum yang terdiri dari
sosiokultural, ekonomi, teknologi, politik dan hukum, dan ekologi. Sedangkan dari
faktor lingkungan industry dapat di lihat dari ancaman pesaing baru, kekuatan
pemasok, kekuatan pembeli, produk pengganti, dan intesitas persaingan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Internet :
http://ekanetaputri.blogspot.com/2015/10/manajemen-strategi-perusahaan-mc-
donals.html
https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/12/19/contoh-analisis-lingkungan-
eksternal-bisnis-perusahaan-asuransi-bumi-putera-1912/
https://ayumegalestari.wordpress.com/2012/03/20/analisis-lingkungan-internal-
dan-eksternal-perusahaan-batik-semar/
15