SKABIES
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung
Disusun oleh :
Of Prengki
12100116199
Preseptor :
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Ilmu Kesehatan Masyarakat
bimbingan, pengarahan baik moral maupun material yang tidak ternilai besarnya
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Titik Respati, drg., selaku pembimbing Ilmu
lapangan yang telah meluangkan waktu untuk memberikan ilmu yang berharga,
kasih kepada teman seperjuangan koas yaitu Ridho, Ilman, Danti, Sinta, Chinta,
Ratri, Fitriah, dan Hanifah yang selalu mendukung dalam menjalankan Program
laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
BAB II KASUS....................................................................................................... 3
2.1 Keterangan Umum.......................................................................... 3
2.2 Anamnesis....................................................................................... 3
2.3 Pemeriksaan Fisik............................................................................. 4
2.4 Diagnosis Klinis............................................................................... 7
2.5 Penatalaksanaan .............................................................................. 8
2.6 Kunjungan Rumah........................................................................... 5
2.6.1 Faktor Lingkungan ................................................................. 8
2.6.2 Faktor Perilaku........................................................................ 11
2.6.3 Faktor Genetik....................................................................... 11
2.6.4 Faktor Pelayanan Kesehatan.................................................. 11
2.6.5 Faktor Ekonomi...................................................................... 12
2.6.6 Faktor Sosial......................................................................... 12
2.7 Genogram........................................................................................ 12
2.8 Pohon Masalah................................................................................ 13
2.8 Analisis Masalah Kesehatan Menggunakan Teori H.L Blum........... 14
2.9 Diagnostik Holistik.......................................................................... 14
2.1 Kesimpulan....................................................................................... 15
0
2.1 Rencana Tindak Lanjut.................................................................... 15
1
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 16
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
oleh tungau Sarcoptes scabiei dan produknya.1 Penyakit ini berhubungan erat
dengan higiene yang buruk. Prevalensi skabies tinggi pada populasi yang padat.
Dari hasil penelitian di Brazil, prevalensi skabies dua kali lebih tinggi di daerah
mereka tinggal di tempat yang lebih luas.1 Prevalensi skabies di seluruh dunia
dilaporkan sekitar 300 juta kasus per tahun. Skabies memiliki tempat predileksi di
kulit yang tipis seperti sela jari, pergelangan tangan, lipat paha, genitalia, dan
aksila.2
panjang 0,4 mm dan lebar 0,3 mm (betina). Tungau skabies memiliki 4 pasang
kaki yaitu 2 dibagian depan dan 2 dibagian belakang. Bagian depan (perut) tungau
skabies datar dan bagian belakangnya (punggung) cembung.2 Siklus hidup tungau
skabies berupa betina dewasa yang membuat terowongan (burrow) di kulit lapisan
terowongan tersebut kemudian telur menetas dalam 3-4 hari dan menjadi larva
pasang kaki ) dalam waktu 3-4 hari nymph menjadi dewasa. Jantan dewasa
1
2
impregnated betina dewasa sepanjang usianya (1-2 bulan) membuat burrow baru
KASUS
Nama : KW
Usia : 17 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
2.2 Anamnesis
Anamnesis khusus :
Pasien mengeluhkan gatal di area sela-sela jari sejak tiga bulan yang lalu.
Gatal dirasakan terutama pada malam hari. Keluhan dimulai dengan adanya gatal
dan muncul bintil-bintil kecil (papul) di area sela-sela jari. Pasien juga merasakan
gatal di area kaki, perut, dan selangkangan. Karena sangat gatal, pasien suka
menggaruknya sehingga kulit menjadi kemerahan dan sampai timbul luka yang
bernanah.
3
4
Neneknya memiliki keluhan yang sama. Ibu dan tetangga pasien sekarang juga
Nenek dan ibu pasien memiliki keluhan yang sama seperti pasien
Riwayat Pengobatan :
Keluhan sudah diobati dengan salep 2-4 yang didapatkan dari puskesmas.
a. Keadaan Umum
b. Tanda Vital
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : Afebris
5
Berat Badan : 48 kg
d. Status Generalis
Kepala
Rambut : hitam
isokor.
massa (-/-)
Leher
Thorax
Jantung
midclavicular sinistra
4
sinistra
Paru-Paru
-/-
Abdomen
pembesaran
(-/-)
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
e. Status Dermatologis
1. Distribusi : Regional
3. Karakteristik
• Jumlah : Multipel
1. Pruritus nokturnal
vesikel
2.5 Penatalaksanaan
dibersihkan kembali.
a. Luas rumah
Luas rumah pasien berukuran sekitar 5x4 m2, terdiri dari 1 dapur, 3
kamar tidur, dan 1 ruang keluarga. Rumah dihuni oleh 3 orang , 2 orang
dewasa dan 1 remaja. Dinding rumah papan, lantai rumah papan tanpa alas
di ruang kamar. pada ruang keluarga. Sumber cahaya lain yang digunakan
adalah lampu bolam pada ruang keluarga, kamar tidur, dan dapur.
rumah tidak dapat dibuka, selain itu juga sirkulasi udara bisa didapatkan
c. Kebersihan
Lantai rumah pasien terbuat dari papan dan selalu di sapu sebanyak 2 kali
kotor dan terdapat debu-debu berwarna hitam. Pasien juga jarang mencuci
sprei dan menjemur kasur. Pasien dan keluarga menggunakan handuk secara
bersamaan.
d. Sarana Sanitasi
menuju ke sawah. Sumber air berasal dari sumur dan airnya disedot
menggunakan bantuan mesin jet pump. Kualitas air terlihat jernih dan tidak
berbau. Jamban yang digunakan adalah jamban jongkok. Rumah ini tidak
terbuka.
setiap hari
penyakit pasien.
bekerja sebagai buruh kain, sedangkan orang tua pasien bekerja sebagai
petani. Namun, sudah 1 minggu pasien tidak dapat bekerja karena tanggannya
sakit.
tidak keluar rumah karena tangan dan kakinya sakit. Jadi pasein lebih banyak
istirahat.
4
2.6.7 Genogram
Tn. U 60 Skabies
50
Skabies 17 19 21 27
25 30
Tn.K Tn.S Tn.H Ny.S Ny.A Ny.S Ny.R
b 5/8/2000
Keterangan:
1. : Laki-Laki
2. : Perempuan
3. Tn. U 60
50 Skabies
Tn. A Ny.S Skabies
Skabies 17 19 21 27
25 30
Tn.K Tn.S Tn.H Ny.S Ny.A Ny.S Ny.R
b 5/8 /2000
5. B : Tanggal Lahir
6. : Hubungan Dekat
7. : Keluarga yang Tinggal Bersama
8. Tn. U 60
50 Skabie s
Ny.A
Tn. A
Ny.P Ny.S
Ny.S Skabie s
Ny.R
: Penyakit Asma
Skabie s 17 19 21 27
25 30
Tn.K Tn.S Tn.H Ny.S Ny.A Ny.S Ny.R
b 5/8/2000
13
Luka
pelayanan kesehatan dan genetik. Berikut hasil analisis pada Tn. K dengan
diagnosis skabies.
Pelayanan
Kesehatan
- Terdapat
puskesmas ±300 dari
rumah
- bisa diakses dengan
berjalan kaki
- BPJS Non-PBI
K PERILAKU
Genetik - menggunakan handuk
(17th) secara bersamaan
(-) Skabies - sprei jarang di cuci
LINGKUNGAN
- rumah jarang dibersihkan
kaki, perut
2.10 Kesimpulan
4
Berdasarkan teori H.L Blum dan diagnostik secara holistik dari faktor
penyakit skabies, rumah pasien jarang dibersihkan, dan pasien memiliki hewan
Untuk menindaklanjuti permasalahan klinis dan keluarga pasien, dilakukan pencegahan pada tahap yang berbeda
Disease Intervention Primordial Prevention Primary Prevention Secondary Prevention Tertiary Prevention
Level
- Dilakukan pemeriksaan - Follow-up
mikroskopis untuk
sekunder
- Membersihkan - Menjelaskan tentang
keluarga pasien
- Jangan menggunakan
16
Lampiran
17