Anda di halaman 1dari 81

PERAN DAN FUNGSI MANAJER

PELAYANAN PASIEN (MPP)

BY: SUMIARSIH, SKEP, NERS, MKM

Case Manager
• RS menghadapi berbagai tantangan dan tekanan : meningkatnya
kompleksitas asuhan pasien, tuntutan kualitas dan safety, pemenuhan
terhadap peraturan perundangan. Dalam konteks biaya, RS harus
mengatasi kenaikan biaya staf, proses yg inefisien, pasien dgn lama dirawat
yang memanjang, prosedur yg tidak perlu dsb
• MPP-Manajer Pelayanan Pasien (Case Manager) memegang peranan
penting dalam mengatasi masalah2 tsb
• MPP jelas bukan PPA (Profesional Pemberi Asuhan) yg aktif, yg menulis
resep, mengorder pemeriksaan penunjang dsb. MPP adalah Tour Guide
• Peran MPP dapat menggabungkan beberapa karakteristik spt koordinator,
problem solver, fasilitator, konselor, manajer perencanaan, manajer
finansial, edukator, dan advokasi.
• Cara pendekatannya dlm mengatasi masalah haruslah realistis,
mempertimbangkan sifat2 dari lingkungan RS, berbagai sikap anggota tim
PPA sewaktu berinteraksi, sikap kepala instalasi/unit, maupun manajemen
lainnya dalam pelayanan pasien, yg kemungkinan tidak mempunyai
pengetahuan / petunjuk ttg peran yg dijalankan oleh MPP
MPP dalam SNARS Edisi 1

Standar ARK. 3.1


RS menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses
kesinambungan pelayanan di RS dan koordinasi
diantara profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu
oleh manajer pelayanan pasien (MPP)/Case Manager.

Elemen penilaian ARK.3.1


1.Ada regulasi ttg proses dan pelaksanaan utk
mendukung kesinambungan dan koordinasi asuhan,
termasuk paling sedikit di i. s/d m. yg dimuat di Maksud
dan Tujuan ARK.3.1, sesuai regulasi RS (lihat juga TKRS
10.) (R)

3
2. Ada penunjukkan MPP dgn uraian tugas a.l. dlm
konteks menjaga kesinambungan dan koordinasi
pelayanan bagi individu pasien melalui komunikasi
dan kerjasama dgn PPA dan pimpinan unit serta
mencakup butir a. s/d h. (D,W)
3. Pasien diskrining utk kebutuhan pelayanan
manajemen pelayanan pasien (D,W)
4. Pasien yg mendapat pelayanan MPP, pencatatannya
dilakukan dalam Form MPP selalu diperbaharui utk
menjamin komunikasi dengan PPA.(D,W)
5. Kesinambungan dan koordinasi proses pelayanan
didukung dgn menggunakan perangkat pendukung,
spt rencana asuhan PPA, catatan MPP, panduan, atau
perangkat lainnya. (D,O,W)
6. Kesinambungan dan koordinasi dapat dibuktikan di
semua tingkat/fase asuhan pasien. (D,O,W)
4
Maksud dan Tujuan ARK.3.1
Perjalanan pasien di RS mulai dari admisi, keluar pulang atau
pindah, melibatkan berbagai PPA, unit kerja dan MPP
(Manajer Pelayanan Pasien). Selama dlm berbagai tahap
pelayanan, kebutuhan pasien dipenuhi dari sumber daya yg
tersedia di RS dan kalau perlu sumber daya dari luar.
Kesinambungan pelayanan berjalan baik jika semua pemberi
pelayanan mempunyai informasi yg dibutuhkan ttg kondisi
kesehatan pasien terkini dan sebelumnya, agar dapat dibuat
keputusan yg tepat.
Asuhan pasien di RS diberikan dan dilaksanakan dengan pola
Pelayanan berfokus pada pasien (Patient/Person Centered
Care - PCC). Pola ini dipayungi oleh konsep WHO :
Conceptual framework integrated people-centred health
services. (WHO global strategy on integrated people-centred
health services 2016-2026, July 2015). 5
(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)
Pelayanan berfokus pd pasien diterapkan dlm bentuk Asuhan Pasien
Terintegrasi yg bersifat integrasi horizontal dan vertikal. Pada integrasi
horizontal kontribusi profesi masing2 PPA adalah sama pentingnya /
sederajat. Pada integrasi vertikal pelayanan berjenjang oleh/melalui
berbagai unit pelayanan ketingkat pelayanan yg berbeda, disini peran
MPP penting utk iintegrasi tsb, dgn komunikasi yg memadai dgn
PPA.
Pelaksanaan asuhan pasien terintegrasi berpusat pd pasien, dan
mencakup elemen sbb:
•Keterlibatan dan pemberdayaan pasien & keluarga .(lihat AP 4, PAP
2, PAP 5)
•DPJP sbg Ketua tim asuhan pasien oleh PPA (Clinical Leader). (lihat
juga PAP 2.1. EP 4)
•PPA bekerja sbg tim interdisiplin dgn kolaborasi interprofesional,
dibantu a.l. dgn PPK (Panduan Praktik Klinis), Panduan Asuhan PPA
lainnya, Alur Klinis/Clinical Pathway terintegrasi, Algoritme, Protokol,
Prosedur, Standing Order dan CPPT (Catatan Perkembangan Pasien
6
Terintegrasi) .
(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)
•Perencanaan Pemulangan Pasien(P3) / Discharge Planning
terintegrasi
•Asuhan Gizi Terintegrasi (lihat PAP 5)
•Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
 
MPP, bukan merupakan PPA aktif, dlm menjalankan
manajemen pelayanan pasien mempunyai Peran minimal adalah
sbb:
a.memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien
b.mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pd
pasien
c.mengoptimalkan proses reimbursemen
dan dengan Fungsi sbb:
d.Asesmen utk manajemen pelayanan pasien,
e.Perencanaan utk manajemen pelayanan pasien,
f.Komunikasi dan koordinasi
g.Edukasi dan advokasi
h.Kendali mutu dan biaya pelayanan pasien 7
(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)
Keluaran yg diharapkan dari kegiatan manajemen pelayanan pasien
a.l. adalah :
Pasien mendapat asuhan sesuai kebutuhannya

Terpeliharanya kesinambungan pelayanan

Pasien memahami dan mematuhi asuhan, serta meningkatnya

kemandirian pasien
Kemampuan pasien mengambil keputusan

Keterlibatan & pemberdayaan pasien dan keluarga

Optimalisasi sistem pendukung pasien

Pemulangan yg aman

Kualitas hidup dan kepuasan pasien

Rekam medik pasien merupakan sumber informasi utama ttg


proses pelayanan dan kemajuannya shg merupakan alat
komunikasi penting. Rekam medik selama ranap, rajal, dgn catatan
terkini tersedia agar dapat mendukung dan bermanfaat utk
kesinambungan pelayanan pasien. PPA melakukan asesmen
pasien berbasis IAR, sehingga informasi MPP juga dibutuhkan.
8
(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)
Karenanya dlm pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, MPP
mencatat pd lembar form A yang merupakan evaluasi awal
manajemen pelayanan pasien dan form B yg merupakan catatan
implementasi manajemen pelayanan pasien. Kedua form tsb
merupakan bagian rekam medis.
Pada form A dicatat a.l. : identifikasi/skrining pasien utk kebutuhan
pengelolaan MPP, asesmen utk manajemen pelayanan pasien
termasuk rencana, identifikasi masalah – risiko – kesempatan,
perencanaan manajemen pelayanan pasien, termasuk memfasiltasi
proses perencanaan pemulangan pasien (discharge planning).
Pada form B dicatat a.l. : pelaksanaan rencana manajemen
pelayanan pasien, monitoring, fasilitasi, koordinasi, komunikasi dan
kolaborasi, advokasi, hasil pelayanan, terminasi manajemen
pelayanan pasien.

9
(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)
Agar kesinambungan asuhan pasien tidak terputus, RS harus
menciptakan proses utk melaksanakan kesinambungan dan
koordinasi pelayanan diantara PPA, MPP, Pimpinan unit dan staf lain
sesuai regulasi RS di :
i.Pelayanan darurat dan penerimaan rawat inap
j.Pelayanan diagnostik dan tindakan
k.Pelayanan bedah dan non-bedah
l.Pelayanan rawat jalan
m.Organisasi lain atau bentuk pelayanan lainnya
Proses koordinasi dan kesinambungan pelayanan dibantu dgn
penunjang lain spt panduan praktik klinik, alur klinis/clinical pathways,
rencana asuhan, format rujukan, daftar tilik /check list lain dan
sebagainya.
Diperlukan regulasi utk proses koordinasi tsb. (lihat juga, SKP.2.2;
ARK.2.3; AP.4; PAB.7.2).

10
Standar PAP.2.
Ditetapkan proses utk melakukan integrasi dan
koordinasi pelayanan dan asuhan kpd setiap pasien.

Integrasi Pelayanan
*MPP-Case Manager*
➢Elemen Penilaian PAP.2.
1. Ada regulasi yg mengatur pelayanan dan asuhan
terintegrasi di dan antar berbagai unit pelayanan (R)
2. Rencana asuhan diintegrasikan dan dikoordinasikan di
dan antar berbagai unit pelayanan (lihat juga ARK.2,
EP 3) (D,O,W)
3. Pemberian asuhan diintegrasikan dan dikoordinasikan
di dan antar berbagai unit pelayanan (D,O,W)
4. Hasil atau simpulan rapat dari tim PPA atau diskusi
lain ttg kerjasama didokumentasikan dalam CPPT.
(D,W)
➢Maksud dan Tujuan PAP.2.
Proses pelayanan dan asuhan pasien bersifat dinamis dan
melibatkan banyak PPA dan dapat melibatkan berbagai unit
pelayanan. Integrasi dan koordinasi kegiatan pelayanan dan asuhan
pasien merupakan sasaran yg menghasilkan efisiensi, penggunaan
SDM dan sumber lainnya efektif, dan hasil asuhan pasien yg lebih
baik. Kepala unit pelayanan menggunakan alat dan teknik utk
melakukan integrasi dan koordinasi pelayanan dan asuhan lebih
baik. (Contoh, asuhan secara tim oleh PPA, ronde pasien multi
disiplin, form catatan perkembangan pasien terintegrasi, manajer
pelayanan pasien /case manager) (lihat juga AP.4, Maksud dan
Tujuan).
Pelayanan berfokus pd pasien (PCC) diterapkan dalam bentuk
Asuhan Pasien Terintegrasi yg bersifat integrasi horizontal dan
vertikal. Pada integrasi horizontal kontribusi profesi masing2 PPA
adalah sama pentingnya / sederajat. Pada integrasi vertikal
pelayanan berjenjang oleh/melalui berbagai unit pelayanan ketingkat
pelayanan yg berbeda, disini peran MPP penting utk integrasi tsb,
dengan komunikasi yg intensif/ memadai dengan PPA.
(Maksud dan Tujuan PAP.2.)
Pelaksanaan Asuhan Pasien Terintegrasi pusatnya adalah pasien,
mencakup elemen a.l. sbb:
Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga.(lihat PAP 4,
PAP 2, PAP 5)
DPJP sbg Ketua tim PPA (Clinical Team Leader).
PPA bekerja sbg tim interdisiplin dgn kolaborasi interprofesional,
memakai a.l. dgn Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Asuhan
PPA lainnya, disertai Alur Klinis terintegrasi/ Clinical Pathway,
Catatan Perkembangan Pasien Terintgrasi/CPPT
Perencanaan Pemulangan Pasien / Discharge Planning terintegrasi
Asuhan Gizi Terintegrasi (lihat PAP 5)
Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
Pendokumentasian di rekam medis merupakan alat utk memfasilitasi
dan menggambarkan integrasi dan koordinasi asuhan. Secara khusus,
setiap PPA mencatat observasi dan pengobatan di rekam medis
pasien. Dmk juga, setiap hasil atau kesimpulan dari rapat tim atau
diskusi pasien dicatat dlm CPPT (lihat juga PAP.5, EP 2).
Standar ARK 2.2.
RS menetapkan proses utk mengelola alur pasien di
seluruh bagian RS.
Pengelolaan alur pasien
 perihal stagnasi
Elemen penilaian ARK 2.2.
1.Ada regulasi yg mengatur tentang proses utk mengatur
alur pasien di RS termasuk elemen a. s/d g. di dlm
Maksud dan Tujuan.(R)
2.Ada pelaksanaan pengaturan alur pasien utk
menghindari penumpukan. (D,W)
3.Dilakukan evaluasi terhadap pengaturan alur pasien
secara berkala dan melaksanakan upaya perbaikannya.
(D,O,W)

14
Maksud dan Tujuan ARK.2.2.
Unit GD yg penuh sesak dan tingkat hunian RS yg tinggi
dapat menyebabkan pasien menumpuk didaerah unit GD
dan menciptakannya sbg tempat menunggu sementara
pasien ranap. Mengelola alur berbagai pasien selama
menjalani asuhannya masing2 menjadi sangat penting utk
mencegah terjadinya penumpukan, yg selanjutnya
mengganggu waktu pelayanan dan akhirnya juga
berpengaruh thd keselamatan pasien. Pengelolaan yg
efektif terhadap alur pasien (spt penerimaan, asesmen
dan tindakan, transfer pasien, dan pemulangan) dapat
mengurangi penundaan asuhan kpd pasien.
...

15
16
(Maksud dan Tujuan ARK.2.2.)
Monitoring dan perbaikan proses ini merupakan strategi yg
tepat dan bermanfaat utk mengatasi masalah. Semua staf RS,
mulai dari unit ranap, unit GD, staf medik, keperawatan,
administrasi, lingkungan, manajemen risiko, dapat ikut
berperan serta menyelesaikan masalah arus pasien ini.
Koordinasi ini dapat dilakukan oleh seorang Manajer
Pelayanan Pasien (MPP)/Case manager.
Alur pasien menuju dan penempatannya di unit GD berpotensi
membuat pasien bertumpuk. Ada penempatan pasien di unit
GD yg merupakan jalan keluar sementara mengatasi
penumpukan pasien ranap RS. Maka RS harus menetapkan
standar waktu berapa lama pasien di unit GD, di unit
intermediate, kmd selanjutnya harus ditransfer ke unit ranap
RS. Yg diharapkan disini adalah agar RS mengatur dan
menyediakan tempat aman bagi pasien.
17
Konsep

AR SE
d 1
Patient Centred Care
SN (Std HPK)

Konsep Inti Asuhan Pasien


Core Concept Terintegrasi

 Perspektif Pasien  Integrasi Intra-Inter PPA


(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
 Perspektif PPA
 Integrasi Inter Unit
• Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a (PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
Patient- and Family-Centered Health Care System, A Roadmap for the  Integrasi PPA-Pasien
Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2006
• Standar Akreditasi RS v.2012, KARS (HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
• Nico Lumenta, Sintesis berbagai literatur, 2015
Horizontal & Vertical Integration
Asuhan Pasien Terintegrasi
 Integrasi Intra-Inter PPA
(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
d 1  Integrasi Inter Unit
R SE (PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
A
SN
 Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
Horizontal & Vertical Integration

1. Patient Engagement & Empowerment


2. DPJP sbg Clinical Leader
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional
4. CPPT – Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
5. Kolaborasi Pendidikan Pasien
6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
7. Integrated Clinical Pathway
8. Integrated Discharge Planning
9. Asuhan Gizi terintegrasi
1. Patient Engagement & Empowerment. (HPK, ARK, PAP, MKE)

2. DPJP sbg Clinical Leader. (PAP, AP)

3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional. (AP, PAP, MKE)

4. CPPT–Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi.(AP,PAP)


5. Kolaborasi Pendidikan Pasien. (MKE)

6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager. (ARK, PAP)

7. Integrated Clinical Pathway. (PMKP)

8. Integrated Discharge Planning. (ARK)

9. Asuhan Gizi terintegrasi. (PAP)


Pengenalan Awal
Manajer Pelayanan Pasien
SITUASI PASIEN MASUK RS……
Pasien masuk RS…….
,pengalaman baru, banyak proses pemeriksaan, banyak prosedur
yang dijalani, relatif banyak yang tidak jelas…
…..Pasien tidak pernah mendapat “pendidikan untuk menjadi
pasien” …..

Pasien
…. seperti
“Hutan” masuk
“hutan”
P P / Ca s e Mgr
M

“Tour Guide
Ilustrasi Pra Rumah Sakit

DM, FKTP Penjelasan


Pasien Puskesmas
Gangrene Kaki, “Harus dirawat
Keluarga Dr Praktek
Batuk (KP) Klinik 24 jam
di Rumah Sakit”!!
(Minim Literasi (Penyakit kompleks,
Kesehatan) Pertama X berobat)

Rumah Sakit
???
Pasien
sesuai kebutuhan Keluarga
Pasien
• Edukasi
• Advokasi
• Fasilitasi
Rumah Sakit
Rumah Sakit MPP/
Case Mgr
Rumah Sakit (di Klinik/
Rumah Sakit FKTP)
Dirumah Ilustrasi di Rumah Sakit
Sakit : (kompleks): PPA
Pasien DPJP, Perawat,
DM, Gangrene Kaki, Dietisien,
Keluarga
Batuk (KP) Apoteker dsb
(Minim Literasi
Kesehatan)
• Discharge Planning • Periksa Lab
• Proses Adm di RS • Ro, USG
Proses • Proses Adm di luar RS : • Endoskopi
Pulang BPJS, Perusahaan dsb • Biopsi
Di • Obat
Rumah Masalah Keluarga, Sosial,
Psikologis, Spiritual
• Konsultasi
Spesialis Lain
• Operasi
• ICU
Harus • Pem Ro diluar
• Komplikasi..
DIRUJUK
MPP/ “Urusan Panjang”
• Dsb…..

Case Mgr
Asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi
asuhan, monev dan advokasi untuk opsi dan
pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien di
Pasien
ranap & di rumah, dgn kendali mutu & biaya,
melalui kolaborasi dan komunikasi Keluarga ??/!!
MANAJER PELAYANAN PASIEN

DPJP
Perawat Apoteker
Clinical Leader :
•Kerangka pokok asuhan Fisio Ahli
•Koordinasi terapis Pasien, Gizi
•Kolaborasi Keluarga
•Sintesis
•Interpretasi Radio
•Review
Analis
grafer
•Integrasi asuhan
Lainnya

Yan Kes (MPP bukan

MPP
/ RS Lain PPA aktif)

Yan Case Manager


Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
• Pembayar Era JK
• Perusahaan N
• Asuransi
Output CM :
Kontinuitas Pelayanan
Pelayanan dgn Kendali Mutu
dan Biaya
Pelayanan yg memenuhi
kebutuhan Pasien-Kel pd MPP
ranap s/d dirumah Case Mgr
Good Patient Care
 Pemandu “perjalanan” pasien
 Laison officer, Penghubung,
“Jembatan”
• RS
Pasien • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
Profesional Clinical PCC
Pemberi Asuhan Team Leader
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker

Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi

Profesional Pemberi Asuhan : Lainnya PPA


mereka yg secara langsung memberikan asuhan kpd Tugas Mandiri,
pasien, a.l. dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker, Tugas Kolaboratif,
psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb
(UU 36/2014 ttg Nakes) Tugas Delegatif
Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)

Konsep Inti Asuhan


Core Concept Terintegrasi

 Perspektif Pasien  Integrasi Intra-Inter PPA


 Perspektif PPA (AP 4, MKE 5)
 Integrasi Inter Unit
(PAP 2, ARK 3.1, MKE 5)
• Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a
Patient- and Family-Centered Health Care System, A Roadmap for the  Integrasi PPA-Pasien
Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2006
• Standar Akreditasi RS v.2012, KARS
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
• Nico Lumenta, Sintesis berbagai literatur, 2015 Horizontal & Vertical Integration
Asuhan Terintegrasi
 Integrasi Intra-Inter PPA
(AP 4, MKE 5)
 Integrasi Inter Unit
(PAP 2, ARK 3.1, MKE 5)
 Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
Horizontal & Vertical Integration

1. Patient Engagement & Empowerment


2. DPJP sbg Clinical Leader
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional
4. CPPT – Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
5. Kolaborasi Pendidikan Pasien
6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
7. Integrated Clinical Pathway
8. Integrated Discharge Planning
9. Asuhan Gizi terintegrasi
1. Patient Engagement & Empowerment. (HPK, ARK, PAP, MKE)

2. DPJP sbg Clinical Leader. (PAP, AP)

3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional. (AP, PAP, MKE)

4. CPPT–Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi.(AP,PAP)


5. Kolaborasi Pendidikan Pasien. (MKE)

6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager. (ARK, PAP)

7. Integrated Clinical Pathway. (PMKP)

8. Integrated Discharge Planning. (ARK)

9. Asuhan Gizi terintegrasi. (PAP)


Case Management
Concept

(CCMC, Commission for Case Manager Certification, 2011)


• Penerapan PCC >
Konsep • Kolaborasi PPA >
Manajemen Pelayanan Pasien • Kendali mutu asuhan
• Kendali biaya asuhan
• Kendali safety asuhan
Pembayar
1. Asuhan sesuai kebutuhan
PPA pasien
2. Kesinambungan pelayanan
3. Pasien memahami asuhan
4. Kepuasan pasien
Sistem 5. Kemampuan pasien
Pendukung mengambil keputusan
Keluarga,Teman, Pasien 6. Keterlibatan &
Tetangga dsb pemberdayaan
7. Kepatuhan
8. Kemandirian pasien
9. Optimalisasi sistem
pendukung pasien
10.Pemulangan aman
MPP / Case Mgr 11.Quality Of Life

MPP bukan PPA – aktif (KARS)


• Penerapan PCC >
Output • Kolaborasi PPA >
Manajemen • Kendali mutu asuhan
Pelayanan • Kendali biaya asuhan
Pasien • Kendali safety asuhan

1. Asuhan sesuai kebutuhan pasien


2. Kesinambungan pelayanan
3. Pasien memahami asuhan >>
4. Kepuasan pasien
5. Kemampuan pasien mengambil keputusan >>
6. Keterlibatan & pemberdayaan >>
7. Kepatuhan >>
8. Kemandirian pasien
9. Optimalisasi sistem pendukung pasien
10. Pemulangan aman
11. Quality Of Life
Definisi Manajemen Pelayanan Pasien

adalah suatu proses kolaboratif utk asesmen, perencanaan,


fasilitasi, koordinasi pelayanan, evaluasi dan advokasi
untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan
komprehensif pasien dan keluarganya, melalui komunikasi
dan sumber daya yg tersedia sehingga memberi hasil
asuhan pasien yg bermutu dengan biaya efektif.
Ratio : 1 MPP menangani 25 Pasien
MPP bukanlah PPA aktif oKompleksitas Pasien
(KARS) oKebutuhan RS

(Sumber : Case Management Society of America, 2010, Commission for Case Manager Certification, 2016)
Evolusi Perkembangan
Case Management
Discharge Discharge
Utilization review Planning
Planning

(Fig 1.2) Ketika diterapkannya PPS (Prospective


(Fig 1.1) Model tradisional dimana
Payment System) & Managed care perlahan-
utilization review dilakukan oleh perawat
lahan mulai ada upaya mengintegrasikan secara
dan discharge planning oleh pekerja
parsial utilization review, manajemen utilisasi,
sosial, hubungan kedua peran ini minim koordinasi dan fasilitasi asuhan dgn discharge
dan terpisah. planning.

(Cesta,T & Cunningham, B : Core Skills for Hospital Case Managers: A Training Toolkit for Effective Outcomes, 2009)
(Dyad model,
SOTA)

Registered nurse case Case manager:


manager: Utilization Social worker: Social worker
Utilization manage- ment,
management, Psychosocial Psychosocial
discharge planning,
coordination, and assessment and interventions,
patient
facilitation of care, interventions, some discharge planning
discharge planning flow, variance tracking,
discharge planning on high-risk cases
quality management
(Fig 1.3) (Fig 1.4)
Dengan makin Selanjutnya menjadi
kompleksnya discharge Integrated (Dyad) model,
planning baik aspek juga disebut sebagai
psikososial maupun hal- State of the Art (SOTA)
hal terkait asuhan dirumah model, yang
maka perubahan model mengintegrasikan penuh
menjadi seperti gambar semua fungsi penting
diatas tsb. Pada model ini manajemen pelayanan
MPP Perawat menggarap pasien dan dikelola oleh
discharge planning untuk MPP menjadi manjemen
aspek asuhan, sedangkan tunggal (single case
MPP pekerja sosial untuk management).
aspek psikososiokultural.

(Cesta,T & Cunningham, B :Core Skills for Hospital Case Managers: A Training Toolkit for Effective Outcomes, 2009)
(SOTA)

(Fig 1.5)
Model Kolaboratif (Triad) menambah fungsi penting ketiga : utilization
management dan DRG (Diagnostic Related Groups). Fungsi ketiga ini
berperan penting terkait dengan berbagai peraturan dan proses
reimbursemen.

(Cesta,T & Cunningham, B :Core Skills for Hospital Case Managers: A Training Toolkit for Effective Outcomes, 2009)
Beragam Jenis Case Manager
Case Manager pada pelayanan kesehatan di
komunitas
Case Manager di rumah sakit
Case Manager pd perusahaan, perusahaan asuransi

Perkembangan Case Manager mengikuti perkembangan


“landscape” tempat bekerjanya :
Perawat Kepala Ruangan difungsikan sbg CM
Nurse Case Manager
Case Manager dari profesi Social Worker
Case Manager dgn kualifikasi dari profesi kes lainnya
Bidang Case Management …..
Vid
Direktur Case Management ….
e o
Filosofi – Prinsip
Manajemen Pelayanan Pasien
a) Filosofi Manajemen Pelayanan Pasien
1. Dasar manajemen pelayanan pasien adalah bhw bila seseorang mencapai tingkat
kes (wellness) dan fungsional yg optimal mk semua pemangku kepentingan mendpt
manfaat : pasien & sistem supportnya, sistem pemberi pelayanan dan sistem
reimbursemennya
2. MPP memberikan pelayanan melalui advokasi, edukasi, identifikasi sumber daya
dan fasilitasi pelayanan agar klien mencapai tingkat kesehatan (wellness) dan
kemandirian yg maksimal
3. Kegiatan MPP yg terbaik adalah melalui iklim yg memungkinkan / kondusif utk
komunikasi langsung MPP dgn klien, tim PPA dan staf pelayanan lainnya, utk dpt
memperoleh hasil asuhan yg optimal.
4. Keberhasilan menjalankan peran MPP butuh kerja tim : klien, sistem support klien,
dan para profesional pemberi asuhan,staf lainnya, termasuk perwakilan pembayar
serta para staf lain
b) Prinsip Manajemen Pelayanan Pasien
1. Gunakan pendekatan kolaboratif berfokus pada pasien “klien-
centris”
2. Sedapatnya memfasilitasi otonomi pasien dan perawatan mandiri
melalui advokasi, pengambilan keputusan bersama, dan
pendidikan.
3. Gunakan pendekatan holistik secara komprehensip.
4. Gunakan pendekatan budaya dengan kesadaran dan menghargai
perbedaan
5. Promosikan keselamatan klien optimal
6. Bina hubungan dgn sumber daya masyarakat
7. Bantu pasien menjelajahi sistem pelayanan kesehatan utk
mencapai pelayanan yg sukses, termasuk selama transisi
8. Tingkatkan keunggulan profesional dan memelihara praktik
9. Evaluasi hasil dan promosikan hasil yg berkualitas
10. Dukung dan patuh peraturan organisasi lokal, nasional.
Case Management Guiding Principles

……
1. Case Management bukanlah suatu profesi yg berdiri
sendiri, ttpi adalah suatu praktek spesialistik yg lintas
disiplin serta saling terkait (interdependent)
2. Pelayanan Case Management memfasilitasi pelayanan
yg sesuai dgn manfaat/benefit asuransi kes mereka
3. Proses Case Management terpusat pd klien dan sistem
support / pendukung
4. Pelayanan Case Management optimal bila dlm suasana
yg diwarnai komunikasi dan kolaborasi yg langsung,
terbuka, dan jujur antara case manager, klien/sistem
pendukung, pembayar, pemberi pelayanan primer
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
……
Kompetensi MPP
The Seven Essential Domains of Case Management
Knowledge

(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Konsep • Penerapan PCC >
Manajemen Pelayanan Pasien • Kolaborasi PPA >
• Kendali mutu asuhan
• Kendali biaya asuhan
• Kendali safety asuhan
Pembayar
1. Asuhan sesuai kebutuhan
PPA pasien
2. Kesinambungan pelayanan
3. Pasien memahami asuhan
4. Kepuasan pasien
Sistem 5. Kemampuan pasien
Pendukung
Keluarga,Teman, Pasien mengambil keputusan
6. Keterlibatan &
Tetangga dsb pemberdayaan
7. Kepatuhan
8. Kemandirian pasien
9. Optimalisasi sistem
pendukung pasien
MPP / Case Mgr 10.Pemulangan aman
11.Quality Of Life

MPP bukan PPA aktif, Ratio 1:25 pasien


Kompetensi Manajer Pelayanan Pasien.

1Konsep Manajemen Yan Pasien


Manajemen Yan Pasien
Ranah Pengetahuan

2
Prinsip2 Praktek Manajemen Yan Pasien

3Manajemen Yan Kes


Nilai
Manajemen
4 Reimbursmen Yan Kes Pelayanan
Pasien
5Aspek Psikososial Asuhan

6 Rehabilitasi

7 Pengembangan Profesi
Proses Manajemen Yan Pasien
(Sumber : The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Essential Domains of Case Management Knowledge
The Seven Essential Knowledge Domains and Sub-Domains

(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Essential Domains of Case Management Knowledge
The Seven Essential Knowledge Domains and Sub-Domains
1. Case Management Concepts 2. Principles of Practice
Konsep manajemen yan pasien juga berfokus pada Prinsip-prinsip praktik manajemen
pengetahuan yang terkait dengan manajemen
PP terdiri dari pengetahuan yang
administrasi, dengan rancangan dan struktur
program, dengan peran dan tanggung jawab MPP di terkait dengan mutu dan
berbagai situasi, dan dengan keterampilan MPP akreditasi, manajemen risiko,
(misalnya, komunikasi, pemecahan masalah, resolusi persyaratan peraturan dan hukum,
konflik , ketahanan, dan lain-lain). Selain itu, domain
praktik dan prinsip etika, privasi
ini mendemonstrasikan nilai manajemen PP,
perhitungan beban kasus MPP, alat bantu seperti dan kerahasiaan, dan standar
rencana MPP, dan peraturan yang terkait dengan keseluruhan praktik manajemen
manajemen PP. pelayanan pasien.
• Case Management Administration and Leadership • Quality
• Case Management Processes • Accreditation
• Case Management Resources • Risk Management
• Case Management Outcomes
• Regulations Related to Case Management • Legal Issues Related to Case
• Skills and Techniques of the Case Manager Management
• Communication Skills of the Case Manager • Ethical Standards Related to
Case Management

(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
3. Healthcare Management and Delivery 4. Healthcare Reimbursement

Pd ranah ini manajemen yan kes terdiri dari Ranah Reimbursemen Yan Kes terdiri
pengetahuan yg terkait dgn berbagai sistem dan dari pengetahuan yg terkait dgn jenis
model yan kes serta kesinambungan yan kes, juga penggantian dan sistem pendanaan,
pengaturan praktik MPP. Ini juga mencakup sumber dan metode, tinjauan
pengetahuan ttg model MPP, konsep, proses, pemanfaatan dan konsep manajemen,
pelayanan, dan sumber daya. Selain itu, ranah ini dan peran MPP dalam alokasi dan
membahas topik spt tingkat pelayanan/ asuhan, pengelolaan sumber daya yg efektif.
transisi asuhan, penggunaan standar dan pedoman
Ranah ini juga mencakup kualitas
dlm pengelolaan pelayanan klien, serta kolaborasi
asuhan, menunjukkan ROI investasi dan
antara berbagai PPA dan Staf klinis lainnya
termasuk klien mereka sendiri, sistem pendukung
efektivitas biaya, dan mendidik klien ttg
pasien, penyedia pelayanan multi disiplin dan kesehatan dan wellness.
pembayar.
• Case Management and Processes of • Funding Systems and Payor Sources
Care • Utilization Review and Management
• Healthcare Delivery Systems • Return on Investment of Healthcare Delivery
• Case Management Programs and Models Systems
• Case Management Services • Balancing Quality With Its Cost
• General Case Management Resources • Education of Clients/Support Systems

(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
5. Psychosocial Aspects of Care 6. Rehabilitation
Aspek Psikososial dari ranah asuhan terdiri dari Ranah Rehabilitasi terdiri dari pengetahuan
pengetahuan yg terkait budaya, nilai, yg terkait dgn kesehatan dan fungsi fisik dan
kepercayaan, jaringan sosial, dan sistem okupasional klien termasuk konsep
pendukung klien, serta kelas sosioekonomi yg vokasional dan kecacatan. Ranah ini juga
sesuai dgn kondisi kesehatan mereka, mencakup peran dan keterampilan berbagai
kemampuan utk asuhan mandiri, dan kepatuhan penyedia yan kes di lingkungan yan
thd asuhan & pengobatan. Ranah ini juga rehabilitasi, konsep dan strategi
mencakup pengetahuan ttg peran MPP utk pengembalian-kerja, jenis pengaturan /
advokasi klien, masalah hukum dan etika yg fasilitas rehabilitasi, dan penggunaan alat
relevan dgn praktik MPP, strategi utk mengatasi bantu atau peralatan medis tahan lama utk
masalah kekurangan asuhan atau kurangnya tujuan rehabilitasi dan vokasional. Selain
asuransi, pendidikan klien mengenai kondisi itu, ranah ini mencakup peraturan yang
kesehatan dan pilihan pengobatan, penyuluhan berkaitan dengan rehabilitasi
dan dukungan psikososial, dan lingkungan rumah
serta kehidupan klien.
• Psychosocial Factors of the Client’s Care • Processes of Rehabilitation Care
• Socioeconomic Factors of the Client’s Care • Rehabilitation Resources and Services
• Advocacy Relevant to Psychosocial Aspects of Care • Outcomes of Rehabilitation Care
• Clinical and Behavioral Health • Skills of Rehabilitation Case Managers
• Client Education, Support, and Counseling • Communication in Rehabilitation
• Regulations Relevant to Rehabilitation
Essential Domains of Case Management Knowledge
The Seven Essential Knowledge Domains and Sub-Domains

7. Professional Development and Advancement


Ranah Pengembangan dan Kemajuan Profesional terdiri dari
pengetahuan yg terkait dengan peran dan tanggung jawab MPP untuk
maju dan menunjukkan nilai praktik manajemen PP. Ini juga mencakup
topik seperti keterlibatan MPP dalam kegiatan beasiswa (mis., Menulis
untuk publikasi, berbicara di depan umum, penelitian dan pemanfaatan
bukti, pengembangan kurikulum) dan kesehatan atau kebijakan publik.

• Value of Case Management


• Advocacy
• Health and Public Policy
• Scholarshipesources

(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Kompetensi Manajer Pelayanan Pasien.

1 Konsep Manajemen Yan Pasien


Manajemen Yan Pasien
Ranah Pengetahuan

2 Prinsip2 Praktek Manajemen Yan Pasien

3 Manajemen Yan Kes


Nilai
Manajemen
4 Reimbursmen Yan Kes Pelayanan
Pasien
5 Aspek Psikososial Asuhan

6 Rehabilitasi

7 Pengembangan Profesi
Proses Manajemen Yan Pasien

(Sumber : The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
• MPP me navigasi melalui 9 fase
• Berulang & Cyclical
• Berpusat pd pasien
• Sistem support dari pasien

Form B Level varies by practice setting.


Form A MPP Includes gathering data needed for
MPP s/d Selesai Evaluating Outcome phase

Screen Assess Plan Implemen Follow Transition Evalua


ing ing ning ting -up ing ting

(Care
Coordination)

Stratify The depth of this phase varies based on the CMt Communica
Ing practice setting. E.g. Stratifying risk is a major case ting
Risk in health insurance, chronic care etc. In acute/long Post
term care Stratifying risk may be combined with Transition
Asessing phase

(CCMC, Commission for Case Manager Certification, 2011)


Peran MPP
1. Fasilitator pemenuhan kebutuhan asuhan pasien,
termasuk keluarga dan pemberi asuhannya, baik
akut, dalam proses rehabilitasi di RS maupun
pasca rawat, mendorong keterlibatan dan
pemberdayaan pasien.
2. Optimalisasi terlaksananya pelayanan berfokus
pada pasien (patient centered care) dan asuhan
pasien terintegrasi, serta membantu
meningkatkan kolaborasi interprofesional
3. Optimalisasi proses reimbursemen
Fungsi MPP
Manajer Pelayanan Pasien menjalankan fungsi
1.Asesmen – Manajemen Pelayanan Pasien,
2.Perencanaan - Manajemen Pelayanan Pasien,
3.Komunikasi dan koordinasi
4.Edukasi dan advokasi
5.Kendali mutu dan biaya
melalui kolaborasi dgn pasien, keluarga, PPA, shg
menghasilkan outcome/hasil asuhan yg diharapkan.
Karakteristik Seorang MPP
1. Seorang MPP hrs mempunyai kemampuan utk mengekspresi-kan
pendapat, keinginan, bukan membela diri, atau cemas. Dapat
mengatasi orang2 maupun situasi yg sulit dengan tenang &
penuh percaya diri. Agar MPP dapat berhasil melayani dalam
peran advokasi, memperjuangkan untuk yg terbaik bagi pasien,
RS, dan para pelanggannya
2. MPP bekerja secara otonom / mandiri, harus mempunyai rasa
percaya diri. Harus mempunyai gambaran yg akurat ttg kekuatan
dirinya, kelemahannya, maupun kepribadiannya serta harus
bebas dari kepentingan dirinya.
3. MPP harus siap utk menjangkau staf klinis dalam tim PPA
(Profesional Pemberi Asuhan) untuk memberikan advokasi dan
dukungan. MPP menanamkan hubungan positif dengan pihak lain
dalam komunikasi keseharian. Perlu ketrampilan bernegosiasi
4. MPP harus seorang yg berani mengambil risiko, mencari sasaran
baru yang lebih memadai utk tujuan memenuhi kebutuhan pasien.
Ada pendapat bahwa MPP haruslah sering “berpihak” kepada
pasien.
Asesmen Melakukan asesmen ttg kebutuhan
manajemen kesehatan dan aspek psiko-sosio-
pelayanan pasien kultural-nya, termasuk status health
literacy (kurang pengetahuan ttg
kesehatan)
Perencanaan Menyusun perencanaan manajemen
manajemen pelayanan pasien (case management
pelayanan pasien plan) berkolaborasi dgn pasien,
keluarga dan pemberi asuhan, PPA di
RS, pembayar, PPA di fasilitas
pelayanan primer, utk memaksimalkan
hasil asuhan yg berkualitas, aman, dan
efektif-biaya. Perencanaan termasuk
discharge planning terintegrasi dengan
PPA.
Komunikasi 1.Memfasilitasi komunikasi dan
dan koordinasi koordinasi antar PPA dlm konteks
dlm pelaksanaan keterlibatan pasien dalam
manajemen pengambilan keputusan, shg
pelayanan pasien meminimalkan fragmentasi yan.
2.Membantu pasien utk transisi
pelayanan yg aman ke tingkat yan
berikutnya yg memadai.
Edukasi dan 1. Memberikan edukasi & advokasi kpd
advokasi pasien-keluarga atau pemberi asuhan
dlm pelaksanaan utk memaksimalkan kemampuan
manajemen pasien-keluarga dlm pengambilan
pelayanan pasien keputusan terkait pelayanan yg
diterimanya.
2. Memberikan …
Edukasi 2. Memberikan edukasi kpd pasien-keluarga
dan atau pemberi asuhan, PPA, terkait
alternatif pelayanan, sumber daya di
advokasi
komunitas / lingkungan rumahnya,
dlm
manfaat asuransi, aspek psiko-sosio-
pelaksanaan
kultural shg keputusan tepat waktu dgn
manajemen
dasar informasi lengkap
pelayanan
3. Memberikan advokasi shg meningkatkan
pasien
kemampuan pasien-keluarga mengatasi
masalah dgn mencari opsi pelayanan yg
tersedia, rencana alternatif sesuai
kebutuhan, agar tercapai hasil asuhan yg
diharapkan
4. Berusaha meningkatkan kemandirian
advokasi dan kemandirian pengambilan
keputusan pasien
5. Memberikan…
Edukasi 5. Memberikan advokasi kepada pasien dan
dan pembayar utk memfasilitasi hasil yg
positif bagi pasien, bagi PPA dan
advokasi
pembayar. Namun bila ada perbedaan
kepentingan maka kebutuhan pasien lebih
menjadi prioritas.
Kendali Mendorong pemberian pelayanan yg
mutu dan memadai utk kendali mutu dan biaya dengan
basis kasus per kasus.
biaya
Aktivitas & Manfaat MPP di RS
1. Mengidentifikasi pasien utk intervensi manajemen pelayanan pasien
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan pasien utk mengidentifikasi
hasil yang diharapkan dan mengembangkan suatu rencana
manajemen pelayanan pasien
3. Memonitor intervensi yang ada relevansinya bagi rencana manajemen
pelayanan pasien
4. Memonitor kemajuan pasien kearah hasil yg diharapkan
5. Menyarankan alternatif intervensi praktis yg efisien biaya
6. Mengamankan sumber-sumber klinis utk mencapai hasil yg
diharapkan
7. Membakukan jalur-jalur komunikasi dgn manajer departemen / bagian
/ unit
8. Bagi pasien dan keluarganya, MPP adalah analog dgn pemandu wisata
/ tour guide dlm berbagai perjalanan kegiatan pelayanan di RS
Manfaat MPP untuk Rumah Sakit
1. Peningkatan mutu pelayanan
2. Peningkatan kepuasan pasien dan keluarga
3. Peningkatan keterlibatan dan pemberdayaan pasien dlm asuhan
4. Peningkatan kepatuhan pasien dalam asuhan
5. Peningkatan kualitas hidup pasien
6. Peningkatan kolaborasi interprofesional tim PPA
7. Penurunan tkt asuhan sesuai kebutuhan pasien dan panduan klinis
8. Penurunan Lama Dirawat
9. Pencegahan Hari Rawat yg tidak perlu
10. Penurunan frekuensi, jenis dan lama pemeriksaan, termasuk
pemeriksaan yg tidak perlu
11. Pengurangan / menghindari tagihan yang tidak perlu
12. Penurunan readmisi ke rumah sakit
13. Pengurangan kunjungan pasien yg sama ke IGD
14. Membantu proses evaluasi penerapan alur klinis (Clinical Pathway)
Keuntungan MPP di Rumah Sakit

Bagi RS adanya MPP dalam manajemen pelayanan


pasien akan memberikan keuntungan sbb :
1.Biaya pelayanan efektif
2.Orientasi pelayanan yang holistik
3.Kontinuitas pelayanan diseluruh tatatan pelayanan
kesehatan
4.Klien mengetahui siapa yang harus dihubungi untuk
bantuan
Figure 1.2 | Setting and Resetting Priorities for a Day Contoh
Menetapkan dan Mengatur Ulang Prioritas Kegiatan MPP untuk Sehari Kegiatan MPP

Pasien A — Berikan ulasan ke perusahaan asuransi


atau pembayar pihak ketiga
Patient A—Give an insurer or third-party payer a Pasien B — Bujuk dokter bahwa pasien memerlukan
review
asuhan di rumah dan membujuk agen kesehatan
Patient B—Persuade physician that patient needs
home healthcare and persuade the home health rumah untuk menerima pasien
agency to accept the patient Pasien C - Upayakan rapat keluarga atau konferensi
Patient C—Conduct family or physician case kasus untuk mendiskusikan kebutuhan asuhan yang
conference to discuss outstanding care need luar biasa
Patient D—Gather information and get people Pasien D - Kumpulkan informasi dan buat orang-
involved with problem solving the patient’s new orang terlibat dengan pemecahan masalah onset
medical onset of confusion medis yg membingungkan
Patient E—Determine why patient was readmitted
Pasien E — Tentukan mengapa pasien diterima
and develop plan to prevent another readmission
Patient F—Patient is an IV heroin addict who kembali dan kembangkan rencana untuk mencegah
needs IV antibiotics…… pasien lain F masuk kembali yg adalah pasien
pecandu heroin IV yang membutuhkan antibiotik
IV…..

Rossi,PA:The Hospital Case Management Orientation Manual, HCPro, 2014


Figure 1.2 | Setting and Resetting Priorities for a Day Contoh
Menetapkan dan Mengatur Ulang Prioritas Kegiatan MPP untuk Sehari Kegiatan MPP
Pasien G - Pasien tidak berdokumen
membutuhkan perawatan pasca-akut dan
tidak ada dana tersedia
Patient G—Undocumented patient needs post-acute care
Pasien H — Penentuan kapasitas pasien
and no funding is available
Patient H—Patient capacity determination necessary diperlukan
Patient I—Family upset and threatening litigation Pasien I — Keluarga marah dan mengancam
Patient J—Orders needed and attending physician not litigasi
responding to calls or pages Patient K—Hospitalist and Pasien J – Instruksi diperlukan dan dokter
consulting physician are not in agreement yang hadir tidak menanggapi utk menelpon ttg
Patient L—Attending physician has not seen the patient or Pasien K- dokter konsultan tidak setuju
entered a progress note for more than 24 hours Pasien L - Dokter belum melihat pasien atau
Patient M—Discharge supposedly occurred yesterday, but
mencatat di CPPT lebih dari 24 jam
review of census or worksheet indicates patient remains
hospitalized Pasien M-Pemulangan seharusnya terjadi
kemarin, tetapi review sensus atau lembar
kerja menunjukkan pasien tetap dirawat di RS

Rossi,PA:The Hospital Case Management Orientation Manual, HCPro, 2014


Keuntungan MPP di Rumah Sakit
(Hasil survei)

(Wanless, S : The 7 Key Components For An Effective Case Management.


A Beye Network White Paper. 2010)
Elemen-elemen Dalam Pelaksanaan
Manajemen Pelayanan Pasien
1. Identifikasi dan seleksi Pasien : fokus pd identifikasi pasien yg akan
mendpt manfaat dari pelayanan MPP. Dipertimbangkan kebutuhan
informed consent.
2. Asesmen dan identifikasi masalah dan kesempatan. Dimulai saat
admisi maupun selama dirawat secara intermiten sesuai kebutuhan.
3. Penyusunan rencana manajemen pelayanan pasien : tetapkan
sasaran intervensi dan prioritas kebutuhan pasien, termasuk kebutuhan
jenis pelayanan sesuai sumber daya yg tersedia. Atau tetapkan hasil yg
diharapkan.
4. Implementasi dan koordinasi utk pelaksanaan rencana manajemen
pelayanan pasien
5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen pelayanan pasien,
pemenuhan kebutuhan pasien dan hasil asuhan.
6. Terminasi proses manajemen pelayanan pasien, bila kebutuhan
pasien sdh tercapai, sdh terlaksana ke transisi pelayanan yg lebih baik.
Figure 1.2 | Setting and Resetting Priorities for a Day
Menetapkan dan Mengatur Ulang Prioritas MPP untuk Sehari

Patient A—Give an insurer or third-party Pasien A — Berikan ulasan ke perusahaan asuransi


payer a review atau pembayar pihak ketiga
Patient B—Persuade physician that patient Pasien B — Bujuk dokter bahwa pasien memerlukan
needs home healthcare and persuade the perawatan kesehatan di rumah dan membujuk agen
home health agency to accept the patient kesehatan rumah untuk menerima pasien
Patient C—Conduct family or physician case Pasien C - Upayakan konferensi kasus keluarga atau
conference to discuss outstanding care need dokter untuk mendiskusikan kebutuhan perawatan
Patient D—Gather information and get yang luar biasa
people involved with problem solving the Pasien D - Kumpulkan informasi dan buat orang-
patient’s new medical onset of confusion orang terlibat dengan pemecahan masalah onset
Patient E—Determine why patient was kebingungan masalah medis pasien yg baru
readmitted and develop plan to prevent Pasien E — Tentukan mengapa pasien diterima
another readmission Patient F—Patient is an kembali dan kembangkan rencana untuk mencegah
IV heroin addict who needs IV antibiotics…… pasien lain F masuk kembali yg adalah pasien
pecandu heroin IV yang membutuhkan antibiotik
IV…..

Rossi,PA:The Hospital Case Management Orientation Manual, HCPro, 2014


Figure 1.2 | Setting and Resetting Priorities for a Day
Menetapkan dan Mengatur Ulang Prioritas MPP untuk Sehari

Patient G—Undocumented patient needs post-acute Pasien G - Pasien tidak berdokumen


care and no funding is available membutuhkan perawatan pasca-akut dan
Patient H—Patient capacity determination necessary tidak ada dana tersedia
Patient I—Family upset and threatening litigation Pasien H — Penentuan kapasitas pasien
Patient J—Orders needed and attending physician diperlukan
not responding to calls or pages Patient K— Pasien I — Keluarga marah dan mengancam
Hospitalist and consulting physician are not in litigasi
agreement Pasien J – Instruksi diperlukan dan dokter
Patient L—Attending physician has not seen the yang hadir tidak menanggapi utk menelpon
patient or entered a progress note for more than 24 Pasien K- dokter konsultan tidak setuju
hours Pasien L - Dokter belum melihat pasien atau
Patient M—Discharge supposedly occurred mencatat di CPPT lebih dari 24 jam
yesterday, but review of census or worksheet Pasien M-Discharge seharusnya terjadi
indicates patient remains hospitalized kemarin, tetapi review sensus atau lembar
kerja menunjukkan pasien tetap dirawat di
rumah sakit

Rossi,PA:The Hospital Case Management Orientation Manual, HCPro, 2014


Identification &
Selection

Termination of the Assessment &


Case Mgt Problem/ Opportunity
Process Identification

Evaluation of
Development of the
The Case Mgt
Case Mgt Plan
Plan & Follow-up

Implementation
& Coordination
Of Care Activities

(Treiger, TM : The Next Generation: Case Management Today and Its Evolution into the
Future. CMSA TODAY, ISSUE 7 • 2013 • DIGITAL)
Kualifikasi MPP

Seorang MPP ditetapkan berdasarkan kualifikasi sebagai


berikut :
1.Perawat
a. Pendidikan minimal S1 Ners
b.Memiliki pengalaman klinis sebagai professional
pemberi asuhan minimal 3 tahun
c. Memiliki pengalaman sebagai kepala ruang rawat
minimal 2 tahun
2.Dokter (Umum)
a. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam
pelayanan klinis di RS
b.Memiliki pengalaman sebagai dokter ruangan minimal
1 tahun.
Pelatihan Tambahan
1.Pelatihan utk meningkatkan pengetahuan klinis terkait dgn
penyusunan dan penerapan SPO Pelayanan Kedokteran yg terdiri
dari Panduan Praktik Klinis, Alur Klinis (Clinical Pathway),
Algoritme, Protokol, Standing order.
2.Pelatihan Pelayanan Berfokus pada Person (PCC)
3.Pelatihan ttg perasuransian, jaminan kesehatan nasional, INA-
CBG’s
4.Pelatihan ttg Perencanaan Pemulangan Pasien (Discharge
planning)
5.Pelatihan Manajemen Risiko
6.Pelatihan Etiko-Legal
7.Pelatihan soft skill seperti : aspek psiko-sosio-kultural,
komunikasi interpersonal.
Beberapa aspek MPP (Hasil survei)

(Wanless, S : The 7 Key Components For An Effective Case Management.


A Beye Network White Paper. 2010)
(Wanless, S : The 7 Key Components For An Effective Case Management.
A Beye Network White Paper. 2010)
 Kehadiran MPP di RS adalah penting sbg bgn dari penerapan
pelayanan berfokus pd pasien/person (Patient/Person Centered
Care).
 MPP memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien, termasuk
keluarga dan pemberi asuhannya, baik akut, maupun dalam proses
rehabilitasi di RS maupun pasca rawat.
 MPP meningkatkan keterlibatan dan pemberdayaan pasien serta
keluarga dlm asuhan pasien, dan menghasilkan outcome asuhan yg
lebih baik, termasuk kepuasan pasien.
 Selain itu perannya akan mengoptimalkan terlaksananya pelayanan
berfokus pd pasien dan asuhan pasien terintegrasi, serta membantu
meningkatkan kolaborasi interprofesional.
Edisi II (Revisi)
Edisi ke II Febr 2017
Juli 2016 72 hal
2010
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai