Anda di halaman 1dari 13

ANTHROPOLOGI

Kelompok Sosial

Dosen Pengampu :
Hanna DL. Damanik, SKM.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Tingkat 2A
Nama :
Afifa Chairany PO 7120118002
Angela Retno Puspita PO 712011800
Dina Arwani PO 7120118033
Dinda Adeliah PO 7120118035
Firma Rani Amalia PO 7120118043

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PALEMBANG
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan
kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh kelompok sosial antara
individu dengan kelompok.
Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok
sosial sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun
tidak langsung. Kelompok sosial primer dengan hubungan langsung apabila
tanpa melalui perantara. Misalkan untuk mengenal lebih jauh dari kelompok
primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga. Sedangkan kelompok sosial primer
adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan yang berbeda. Proses
yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong
timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali,
akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.
Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang
sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu
dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut
pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai
nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, sususnan
kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial dan
sebagainya.

B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk membahas tentang
dorongan yang menyebabkan terbentuknya kelompok sosial, faktor
pembentuk kelompok sosial, ciri-ciri kelompok sosial, proses terbentuknya
norma-norma kelompok sosial, dan arti penting hidup berkelompok dalam
kelompok sosial. Sehingga dengan pembahasan ini diharapkan mahasiswa
dapat semakin luas wawasan dan pengetahuannya, yang akan sangat berguna
ketika terjun di dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok Sosial


Adapun pengertian kelompok sosial menurut para pakar sebagai berikut:
a. Menurut Soerjono Soekanto
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang
hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal
balik dan saling mempengaruhi.
b. Menurut Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap
dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara
berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
c. Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

B. Ciri - Ciri Kelompok Sosial


a. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia
yang lain.
Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok
sosial yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal.
b. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran
tertentu.
Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran
masing masing, baik itu secara tertulis atau secaratidak tertulis.
c. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para
anggotanya.
Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada
norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok
sosialnya.
d. Memiliki kepentingan bersama
Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang
melatarbelakangi yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan,
sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat
diusahakan secarabersama-sama.
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak
terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan
adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat
menyampaikan ide/ ggasannya demi mencapai tujuan bersama dalam
kelompok sosial tersebut.

C. Klasifikasi Kelompok Sosial


a. Klasifikasi menurut cara terbentuknya terbagi menjadi :
1. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan
Ciri-ciri kelompok semu :
1) Tidak direncanakan
2) Tidak terorganisir
3) Tidak ada interaksi secara terus menerus
4) Tidak ada kesadaran berkelompok
5) Kehadirannya tidak konstan

Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni crowd (kerumunan), publik


dan massa.

a) Crowd (kerumunan), dibagi menjadi :


1) Formal audiency / pendengar formal
Contoh : orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang
nonton di bioskop
2) Inconvenient Causal Crowds adalah Kerumunan yang sifatnya
terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas
yang sama,
contoh : orang antri tiket kereta api.
3) Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena
suasana panik.
Contoh : Kerumunan orang-orang panik akan menyelamatkan
diri dari bahaya.
4) Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang
terbentuk karena ingin menyaksikan peristiwa tertentu.
Contoh: Kerumunan penonton atau orang-orang ingin melihat
peristiwa tertentu.
5) Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada
pemerintah, contoh : aksi demo.
6) Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak
bermoral,
contoh : kerumunan orang yang minum-minuman keras.

b) Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri
hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya
disengaja dan direncanakan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak
bersifat spontan.

c) Publik
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri
hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan
terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya
publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat
komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring sosial dan lain-
lain.
2. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun
mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1
ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
a) Kelompok Statistical Group
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi,
tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya.
Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah
kecamatan.
b) Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan
jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal,
tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan
tidak terlihat dalam organisasi.
c) Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok
sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial
terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat
tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama.
Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan
berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman
sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
d) Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan
memiliki struktur formal (kepengurusan). Ciri-ciri kelompok
asosiasi :
1) Direncanakan
2) Terorganisir
3) ada interaksi terus menerus
4) ada kesadaran kelompok
5) kehadirannya konstan
b. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
1. Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya
memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
a) Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan
darah.
Contoh : kerabat, klien
b) Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal
berdekatan.
Contoh : RT, RW, Padukuhan, Pedesaan
c) Gemeinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran
yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
2. Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu
yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu
bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
c. Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota
1. Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar
anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal.
Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan.
2. Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal,
impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh : sekolah,
PGRI
d. Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
1. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan
dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar
anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
2. Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena
pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan
pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS

Klasifikasi kelompok sosial menurut pendapat Robert K. Merthon :


a. Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik
menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota DPR
b. Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut. Contoh : Anggota
TNI

D. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial


Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni
dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam
keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua
faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan
dan kesamaan.
a. Kedekatan
1. Kedekatan geografis tempat tinggal
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis,
terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa
diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di
sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.
Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling
berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin
mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.
Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan
bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok
sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan
peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
2. Kedekatan geografis daerah asal
Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu
dengan orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang
sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula
belum saling mengenal ketika masih di daerah asal.
b. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada
kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah
menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang
memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah
kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-
karakter personal lain.
Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain :
1. Kesamaan kepentingan
Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan
maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai
kepentingan yang sama tersebut.
2. Kesamaan keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan
keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali
persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling
berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk
menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.
3. Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan
terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan
taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.

E. Arti Penting Hidup Berkelompok


Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang
lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan
membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu
kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan, tugas atau tujuan
dengan cara bekerja sama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri
akan menjadi lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam
suatu anggota kelompok , setiap anggota mempunyai keahlian khusus di
bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi
kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal. Dari
uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa hidup berkelompok sangat
penting untuk mempermudah memenuhi kebutuhan hidup.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.      Dorongan apa yang menyebabkan manusia ingin hidup dalam kelompok
sosial:
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
b. Dorongan untuk meneruskan keturunan
c. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja

2.      Faktor pembentuk kelompok sosial


a.       Kedekatan
1) Kedekatan geografis tempat tinggal
2) Kedekatan geografis daerah asal
b.      Kesamaan
1) Kesamaan kepentingan
2) Kesamaan keturunan
3) Kesamaan nasib

3.      Ciri-ciri kelompok sosial:


a. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia
yang lain.
b. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran
tertentu.
c. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para
anggotanya.
d. Memiliki kepentingan bersama
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

4.      Bagaimana norma-norma kelompok sosial dapat terbentuk


Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota
kelompok. Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok.

5.      Arti penting hidup berkelompok dalam kelompok sosial:


Bahwa hidup berkelompok pada kelompok sosial sangat penting untuk
mempermudah dalam memenuhi kebutuhan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Ismawati, Esti.2012 Ilmu Sosial Budaya Dasar, Yogyakarta : Penerbit Ombak

Saptono, Bambang S. 2006 SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI, Jakarta: PT.
Phibeta Aneka Gama

Subakti, A. Ramlan dkk. 2011 Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta:
Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai