Antrophologi Kelompok Sosial k.4
Antrophologi Kelompok Sosial k.4
Kelompok Sosial
Dosen Pengampu :
Hanna DL. Damanik, SKM.
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Tingkat 2A
Nama :
Afifa Chairany PO 7120118002
Angela Retno Puspita PO 712011800
Dina Arwani PO 7120118033
Dinda Adeliah PO 7120118035
Firma Rani Amalia PO 7120118043
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk membahas tentang
dorongan yang menyebabkan terbentuknya kelompok sosial, faktor
pembentuk kelompok sosial, ciri-ciri kelompok sosial, proses terbentuknya
norma-norma kelompok sosial, dan arti penting hidup berkelompok dalam
kelompok sosial. Sehingga dengan pembahasan ini diharapkan mahasiswa
dapat semakin luas wawasan dan pengetahuannya, yang akan sangat berguna
ketika terjun di dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
b) Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri
hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya
disengaja dan direncanakan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak
bersifat spontan.
c) Publik
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri
hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan
terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya
publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat
komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring sosial dan lain-
lain.
2. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun
mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1
ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
a) Kelompok Statistical Group
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi,
tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya.
Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah
kecamatan.
b) Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan
jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal,
tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan
tidak terlihat dalam organisasi.
c) Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok
sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial
terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat
tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama.
Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan
berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman
sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
d) Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan
memiliki struktur formal (kepengurusan). Ciri-ciri kelompok
asosiasi :
1) Direncanakan
2) Terorganisir
3) ada interaksi terus menerus
4) ada kesadaran kelompok
5) kehadirannya konstan
b. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
1. Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya
memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
a) Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan
darah.
Contoh : kerabat, klien
b) Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal
berdekatan.
Contoh : RT, RW, Padukuhan, Pedesaan
c) Gemeinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran
yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
2. Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu
yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu
bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
c. Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota
1. Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar
anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal.
Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan.
2. Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal,
impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh : sekolah,
PGRI
d. Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
1. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan
dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar
anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
2. Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena
pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan
pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS
A. Kesimpulan
1. Dorongan apa yang menyebabkan manusia ingin hidup dalam kelompok
sosial:
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
b. Dorongan untuk meneruskan keturunan
c. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
DAFTAR PUSTAKA
Saptono, Bambang S. 2006 SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI, Jakarta: PT.
Phibeta Aneka Gama
Subakti, A. Ramlan dkk. 2011 Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta:
Prenada Media Group