Kopi merupakan salah satu hasil pertanian terbaik dari Indonesia, dan
Indonesia adalah salah satu negara penghasil kopi terbaik. Indonesia merupakan
produsen kopi ke-4 terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Dari total
produksi, sekitar 6,7% kopi dieskspor sedangkan sisanya untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Diakui atau tidak, produksi, tata-niaga, dan budaya-minum kopi, adalah
warisan kolonial Belanda. Meskipun setelah mereka pergi, masyarakat Indonesia
memodifikasinya sedemikian rupa, mencari solusi-solusi yang tepat untuk
permasalahan yang muncul, lantas menyerap dengan konteks sosial masingmasing
(okezone.com, akses 29 april 2016).
Dahulu, kopi banyak dinikmati untuk menghilangkan rasa kantuk. Terlebih
bagi para pria yang senang tidur hingga lewat tengah malam. Kopi juga identik
dengan orang tua lengkap dengan sebatang rokok. Bagi mereka, kopi tanpa rokok
ibarat sayur tanpa garam, ada yang kurang. Zaman telah bergeser, begitu pula gaya
hidup yang terbentuk di tengah masyarakat. Nyatanya kopi bukan lagi sekedar
kebutuhan untuk begadang, hal itu ditunjukkan dengan menjamurnya kafe dan kedai
kopi di berbagai sudut jalanan.
Gaya hidup yang satu ini, belakangan tampak jelas, pengikutnya cukup
banyak. Jika nongkrong di pub merupakan cara eksekutif muda berkumpul dan
melepaskan penat setelah bekerja, maka duduk-duduk di kafe dan kedai kopi juga
digemari oleh para ibu, keluarga bahkan banyak anak muda yang juga mengikuti gaya
hidup ini. Tanpa batas usia ataupun profesi, meskipun tentu saja membutuhkan biaya
tertentu. Nampaknya daya tarik utama terletak pada adanya kesempatan (meluangkan
atau lebih tepatnya menikmati) waktu secara santai tapi elegan. Namun gaya hidup
semacam ini tidak selalu harus menerima tudingan yang mengarah kepada kehidupan
hedonisme yang negatif. Hal ini dikarenakan manusia adalah mahluk sosial, sehingga
wajar apabila secara naluriah mereka selalu ingin bersosialisasi. Cara bersosialisasi ini
disesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Pola-pola perilaku yang terbentuk dari
interaksi antara pribadi dan situasi inilah yang melahirkan gaya hidup tertentu. Tentu
saja, naik daunnya acara minum kopi ini juga membawa berkah kepada pengusahanya
(Susanto, 2001:35-36).
Di era saat ini kopi sudah mulai banyak variasi, saat ini kopi bukan cuman
sekedar minuman, kopi saat ini sudah bertransformasi menjadi berbagai produk, salah
1
satunya kue kering dan kue basah yang menjadikan kopi sebagai rasa didalam kue
tersebut, didalam kopi juga Jika dilihat dari segi kesehatan kopi juga memiliki
manfaat yang sangat bagus untuk manusia jika kopi tersebut dijadikan sebagai bahan
kecantikan, manfaat dari kopi yang dijadikan sebagai bahan kecantikan yaitu
menghilangkan sel kulit mati, memutihkan kulit, mengahaluskan kulit,
menghilangkan bau badan, menghilangkan stretmach, menyegarkan tubuh, dan
menghilangkan penat, melarutkan lemak dan membentuk tubuh, menetralkan kulit
yang iritasi, dan memberi nutrisi, menghilangkan bekas jerawat, dan noda hitam pada
kulit, dan memperbaiki jaringan yang rusak. Selain bermanfaat sebagai kecantikan,
kopi juga mempunyai manfaat sebagai aromaterapi salah satunya pengharum ruangan.
Dengan begitu banyaknya manfaat yang dimiliki kopi maka kelompok Kuliah
Kerja Nyata (KKN) akan mengadakan pelatihan pengolahan dan pemasaran produk
kopi, dimana produk yang akan kelompok KKN desa Telemung buat yaitu masker
kopi dan pengharum ruangan. Pentingnya pelatihan adalah untuk meningkatkan
pengetahuan warga desa Telemung untuk pemanfaatan kopi, dan juga meningkatkan
perekonomian warga desa .
2
Peserta pelatihan ini adalah warga disetiap dusun di desa Telemung
3 Strategi pelatihan
a. Dalam pelatihan ini warga akan diajarkan cara membuat produk masker kopi dan
pengharum ruangan yang akan di bimbing langsung oleh anggota KKN desa
Telemung
b. Selain beberapa penjelasan, Peserta juga langsung mempraktikkan cara membuat
produk masker kopi dan sabun kopi sampai langkah-langkah dalam pemasaran
produk.
4 Instruktur
Pembicara atau pemateri dalam pelatihan “Pembuatan produk masker kopi dan sabun
kopi” sebagai berikut :
a. Panca Ananda Adji P.
b. Yusuf Indra Putra, dkk.
5 Pengelola pelatihan
Dalam pengelolaan pelatihan ini, maka disusunlah susunan kepanitiaan sebagai berikut :
a. Penanggung jawab : Ali Wafa
b. Ketua panitia : M. Iqbal Majid
c. Sekretaris : Vidya Afrilliya D.
Riski Hariadi
d. Bendahara : Zakiyatul Fahiroh
e. Seksi Acara : Panca Ananda Adji P.
Dimas Sadewa
Moh. Arif D.
Selamet Ahmadi
Nur Dina A.
f. Seksi konsumsi : Elga Ukrima
Aldino Ariwijaya
Riska Imaniar P.
Risa Nurhidayah N.
3
g. Seksi perlengkapan : Yusuf Indra P.
Fawaizul Umam
Moh. Fata Firmanto
Alfindo Yorinda
Erwin Sofyan
6 Rencana biaya
SEKSI URAIAN SATUAN HARGA JUMLAH
(RP)
Kesekretariata – Pembuatan Proposal 3 x cetak 15.000 45.000
n – Undangan 10 x cetak 250 2.500
– Banner 1 x cetak 75.000 75.000
Jumlah 122.500
Konsumsi – Snack 1 x 45 orang 5.000 250.000
– Makan Siang 1 x 45 orang 20.000 900.000
Jumlah 1.150.000
Perlengkapan – Kopi Lanang Bubuk 100 gram 35.000 35.000
– Madu 1 botol 75.000 75.000
– Biji Kopi 1 kilogram 60.000 60.000
– Karung Goni 1 pcs 30.000 30.000
– Bear Brand 5 botol 10.000 50.000
– Mangkuk 1 lusin 30.000 30.000
– Kuas 8 pcs 6.000 48.000
Jumlah 328.000
Jumlah 1.600.500
Tak terduga 250.000
TOTAL 1.850.500
7 Rincian Jadwal
No Hari /
Tanggal Waktu Kegiatan Penanggungjawab
4
12.00 – 12.30 Penutupan Acara Semua anggota KKN
Mengetahui,
Panitia Pelaksana Kegiatan
Pelatihan Produk Masker dan Sabun Kopi
Menyetujui :
Kepala Desa Telemung,
MISDI