Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yanti Wahyuni

Nim : 181510124

Kelas : KPI 4/C

PERKEMBANGAN MEDIA MASSA SEJAK TAHUN 1998 HINGGA SAAT INI

Pada masa kepemimpinan Orde Baru, kebebasan pers sangatlah terbatas. Tak terhitung
banyaknya organisasi pers yang mengalami pembredelan karena terlalu keras dalam
mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah. Hal ini terjadi karena pada masa Orde Baru,
stabilitas politik nasional sangatlah penting guna mendukung lancarnya proses pembangunan
nasional yang telah dirumuskan dan ditetapkan dalam GBHN.

Pada awal kekuasaan orde baru, Indonesia dijanjikan akan keterbukaan serta kebebasan
dalam berpendapat. Masyarakat saat itu bersuka-cita menyambut pemerintahan Soeharto
yang diharapkan akan mengubah keterpurukan pemerintahan orde lama. Pemerintah pada
saat itu harus melakukan pemulihan di segala aspek, antara lain aspek ekonomi, politik,
social, budaya, dan psikologis rakyat. Indonesia mulai bangkit sedikit demi sedikit, bahkan
perkembangan ekonomi pun semakin pesat. Namun sangat tragis, bagi dunia pers di
Indonesia. Dunia pers yang seharusnya bersuka cita menyambut kebebasan pada masa orde
baru, malah sebaliknya.

Pada masa orde baru, segala penerbitan di media massa berada dalam pengawasan
pemerintah yaitu melalui departemen penerangan. Bila ingin tetap hidup, maka media massa
tersebut harus memberitakan hal-hal yang baik tentang pemerintahan orde baru. Pers seakan-
akan dijadikan alat pemerintah untuk mempertahankan kekuasaannya, sehingga pers tidak
menjalankan fungsi yang sesungguhnya yaitu sebagai pendukung dan pembela masyarakat.

Pada masa orde baru fungsi dewan pers ini tidaklah efektif, dewan pers hanyalah formalitas
semata dewan pers bukannya melindungi sesama rekan jurnlisnya, malah menjadi anak buah
dari pemerintah orde baru.

Fungsi Pers pada masa Orde Baru diatur dalam Pasal 2 ayat 1 dan ayat 3 Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1966 dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 yang menyatakan bahwa :

Ayat 1 Pers Nasional adalah alat Perjuangan Nasional dan merupakan mass media yang
bersifat aktif, dinamis, kreatif, edukatif, informatoris, dan mempunyai fungsi kemasyarakatan
pendorong dan pemupuk daya fikiran kritis dan konstruktif progresif meliputi segala
perwujudan kehidupan masyarakat Indonesia.

Ayat 3 Dalam rangka meningkatkan peranannya dalam pembangunana, pers berfungsi


sebagai penyebar informasi yang obyektif, meyalurkan aspirasi rakyat, meluaskan
komunikasi dan partisipasi masyarakat, serta melakukan kontrol sosial yang konstruktif.
Dalam hal ini perlu dikembangkan interaksi positif antara pemerintah, pers, dan masyarakat

Pembredelan atau pelarangan penyiaran adalah penghentian penerbitan dan peredaran atau
penyiaran secara paksa atau melawan hukum. Alasan pembredelan biasanya adalah
pemberitaan di media yang bersangkutan menjurus kepada hal-hal yang menyinggung
penguasa dan atau lapisan masyarakat tertentu.

Tanggal 21 juni 1994, beberapa media masa seperti tempo, detik, dan editor di cabut surat
izin penerbitannya atau dengan kata lain dibredel setelah mereka mengeluarkan laporan
infestigasi tentang berbagai masalah penyelewengan oleh pejabat-pejabat negara,
pembredelan itu di umumkan langsung oleh Harmuko selaku menteri penerangan pada saat
itu, meskipun pada saat itu pers benar-benar di awasi secara ketat oleh pemerintah, namun
ternyata banyak media massa yang menentang politik serta kebijakan-kebijakan pemeritah.
Dan perlawanan itu ternyata belum berakhir. Tempo misalnya, berusaha bangkit setelah
pembredelan bersama para pendukungnya yang tentu rezim soeharto.

Setelah pembredelan 21 juni 1994, wartawan tempo aktif mewakikan gerilya, seperti dengan
mendirikan tempo interaktif atau mendirikan ISAI (institut studi arus informsi) pada tahun
1995. Perjuangan ini membuktikan komitmen tempo untuk menjunjung kebebasan pers yang
terbelenggung pada zaman orde baru kemudian tempo tertib kembali tangga 6 oktober 1998,
stelah jatunya orde baru.

Perkembangan media di Indonesia saat ini sudah semakin maju. Dunia cetak perlahan-lahan
mulai beralih ke dunia digital dan elektronik. Semakin banyaknya perusahaan-perusahaan
media memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat di dunia media massa. Sayangnya
perkembangan media saat ini di Indonesia tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan
pendidikan manusianya.

Salah satunya adalah pesatnya perkembangan dunia infotaiment di sejumlah televisi. Berita-
berita seputar gosip di media massa yang lebih laku dibandingkan berita lain. Tak hanya itu,
tayangan-tayangan bombantis, mulai dari isu, gosip hingga mistik lebih banyak dihadirkan
dibandingkan berita-berita yang mendidik.

Tak hanya itu, konsep bad news is a good news seolah menjadi paradigma baru di kalangan
media massa di Indonesia. Ruang lingkup yang begitu sempit sampai masalah privasi
dipublikasikan, sedangkan berita tentang masyarakat kita tidak diperdulikan.

Media massa pada saat ini juga seringkali mengabaikan kaidah-kaidah jurnalistik, banyak
seklai foto-foto jurnalistik di sejumlah media mengabaikan kode etik dan lebih banyak
mengedepankan sensasi. Tidak hanya itu, seringkali foto-foto yang ditampilkan, adalah foto
rekayasa dan bukan foto yang diambil dari sebuah kejadian. Saking bebasnya media massa
saat ini sampai sampai mengabaikan kode etik jurnalistiknya.

MEDIA YANG MUNCUL SEJAK TAHUN 2000 – 2010 DAN 2010 – 2020

Telah kita ketahui sejak zaman dimana tekhnologi semakin berkembang di indonesia sudah
ada meddia massa seperti radio, surat kabar begitupun dengan televisi namun kebebasan pers
belum merdeka, masih di bawah pemerintahan. Namun sejak tahun 1998 pers bisa merdeka.

Adapun media massa yang muncul. Metro TV adalah TV berita pertama di Indonesia yang
mulai siaran di akhir tahun 2000. Latifi, trans TV, global TV, TV 7 , Dari Media Tv
indonesia sudah punya TVRI, ANTV, Indosiar di tahun 90an, Global Tv, TvOne, MetroTv,
TransTv ditahun 2000an dan terus bermunculan. Di Tahun 2010an muncul Rajawali Tv.
Kemudian dari 2010 keaatas muncul lah Stasiun Tv baru yang lebih kekinian seperti Net.Tv
dan Kompas Tv

Hingga kini, muncul stasiun televisi berita lain seperti TVOne, KompasTV, CNN Indonesia
dan lainnya. Selain itu, stasiun TV lain juga memilki program berita yang cukup populer
seperti Liputan 6 (SCTV), Seputar Indonesia (RCTI), Patroli (Indosiar), dan lainnya.
1. Pada masa kepemimpinan Orde Baru, kebebasan pers sangatlah terbatas. Tak terhitung
banyaknya organisasi pers yang mengalami pembredelan karena terlalu keras dalam
mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah. Hal ini terjadi karena pada masa Orde Baru,
stabilitas politik nasional sangatlah penting guna mendukung lancarnya proses
pembangunan nasional yang telah dirumuskan dan ditetapkan dalam GBHN. Pada masa
orde baru fungsi dewan pers ini tidaklah efektif, dewan pers hanyalah formalitas semata
dewan pers bukannya melindungi sesama rekan jurnlisnya, malah menjadi anak buah dari
pemerintah orde baru.
Setelah rezim Soeharto turun, pers mendapatkan kebebasan dalam melakukan tugas
jurnalistik. Bahkan, sejarah perkembangan jurnalistik di Indonesia mulai bangkit dengan
adanya kebebasan pers yang bertanggung jawab. Dalam periode ini, pers menjadi alat
pengawas pemerintahan. Pada era setelah reformasi, sejarah perkembangan jurnalistik di
Indonesia menjadi lebih berkembang. Tak hanya menjadi alat pengawas kinerja
pemerintahan, sejarah perkembangan jurnalistik di Indonesia pun berkembang menjadi
industri jurnalistik yang menyuguhkan informasi selain politik, seperti musik, gaya hidup,
hiburan, kuliner, dan topik jurnalistik lainnya. Hal itulah tertularlah jurnalistik yang
berkembang dari negara Eropa ke Indonesia hingga sekarang ini.

2. Media di Indonesia tentu saja sudah berada sejak sebelum merdeka yang dimana
kebebasan pers masih dibawah pemerintahan. Berbicara soal perkembangan media di
indonesia tentu sangatlah pesat. Dari Media Tv indonesia sudah punya TVRI, ANTV,
Indosiar di tahun 90an, Global Tv, TvOne, MetroTv, TransTv ditahun 2000an dan terus
bermunculan. Di Tahun 2010an muncul Rajawali Tv. Kemudian dari 2010 keaatas
muncul lah Stasiun Tv baru yang lebih kekinian seperti Net.Tv dan Kompas Tv
3. Media masa ditahun 98an tidak bisa bebas seperti pers sekarang ini, ruang gerak yang
terbatas karena kepentingan pemerintah itu sendiri. Namun Pers sekarang sudah
memasuki titik terang dimana setelah rezim soeharto turun. Kebebasan pers di indonesia
semakin kuat, semakin banyak beraneka ragam berita yang dapat kita saksikan saat ini.

SISI GELAP DAN TERANG PERKEMBANGAN MEDIA MASSA

a. Sisi terang media sosial adalah menghubungkan orang-orang yang mungkin lama tidak
bertemu lalu tersambung kembali,kemudian bisa untuk mengenalkan tempat wisata
baru ketika seseorang mengunggah foto saat berwisata dan memberi tag nama
tempat,demikian juga untuk restauran,hotel dan berbagai tempat menarik lainnya.
Menjadi media penjualan online.
b. Sisi gelapnya adalah penggiringan opini yang menyebar sangat cepat. Satu upload an
tentang seseorang dan kemudian mirip api yang mulai terbakar. Tempat orang
membully sangat akut.Artis-artis dibulli netizen dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai