JUDUL ARTIKEL : Pengaruh Substitusi Tepung Kedelai (Glycine Max (L.) Merill) Terhadap Mutu Organoleptik Dan Kadar Zat Gizi Makro Brownies Kukus
Sebagai Alternatif Snack Bagi Anak Penderita KEP.
PENELITI : Harleni, Glaurensi Nidia
JURNAL : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) Volume 4 Nomor 2
BIDANG KAJIAN : Ilmu Teknologi Pangan dan Gizi
TAHUN PUBLIKASI: 2017
REVIWER : KELOMPOK 7
1. EKA SUSANTI (172210644)
2. NOVITA INDRIYANI (1722106 )
3. WELLA ALFIONITA (17222106 )
√
d. Rumusan masalah / pertanyaan penelitian d. Pada artikel tidak dipaparkan secara tegas rumusan
masalah/pertanyaan penelitian. Tetapi dapat kita ketahui
dari tujuan penelitian yang terdapat pada bagian abstrak.
“The pupose of this study was to determine the effect of
soybean meal substitution on organoleptic quality and
macro brownies nutritional content as an alternative
snack for children who KEP”. Dalam Bahasa Indonesia
berarti “ Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh substitusi tepung kedelai terhadap mutu
organoleptik dan kadar zat gizi makro brownies kukus
sebagai alternatif snack bagi anak penderita KEP.
e. Apakah isu yang akan diteliti merupakan isu baru dan √ e. Isu yang akan diteliti memang bukan isu yang baru,
penting?
tetapi penting untuk diteliti guna untuk mengatasi KEP
pada anak. Karena KEP pada anak dapat menyebabkan
terganggunya Pertumbuhan dan menyebabkan anak
rentan terhadap infeksi serta mengakibatkan rendahnya
tingkat kecerdasan.
2 Apakah peneliti menggunakan metode yang YA. Peneliti menggunakan metode yang sesuai untuk menjawab
sesuai untuk menjawab tujuan penelitian? √
tujuan penelitian
4 Apakah Faktor resiko diukur secara akurat? YA. Faktor resiko diukur secara akurat
√
Aspek yang perlu dipertimbangkan:
a. Bias yang disebabkan oleh kesalahan pengukuran/ √ a. Tidak ada bias yang disebabkan oleh kesalahan
pengklasifikasian. pengukuran/ pengklasifikasian faktor resiko. tepung
kedelai yang akan disubstitusikan telah diperhitungkan
dengan perbandingan tertentu. Yaitu :
1. brownis tanpa substitusi tepung kedelai (kontrol)
untuk sampel no. 324
2. brownis substitusi tepung kedelai (145g : 5g) untuk
sampel no. 316
3. brownis substitusi tepung kedelai (140g : 10g) untuk
sampel no. 376
4. brownis substitusi tepung kedelai (135g : 15g) untuk
sampel no. 302
d. Apakah alat ukur yang digunakan sudah √ d. Tidak jelas. Pada artikel dipaparkan bahwa alat yang
divalidasi?
digunakan salah satunya adalah timbangan. Akan tetapi,
validasi alat serta timbangan jenis apa yang
digunakantidak dijelaskan pada artikel.
e. Apakah hasil ukur diklasifikasikan dengan benar? √ e. YA. Hasil ukur telah diklasifikasikan dengan benar
5 Apakah variable efek diukur secara akurat? Iya variabel efek diukur secara akurat.
7 A. Apakah pengumpulan data dilakukan oleh orang a. Tidak jelas, karena peneliti tidak ada menyebutkan siapa
yang tepat dengan prosedur yang benar? v
yang melakukan pengumpulan data
a. Ya hasilnya sesuai dengan tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efeknya
substitusi tepung kedelai pada kualitas organoleptik dan kandungan gizi brownies makro
sebagai camilan alternatif untuk anak-anak yang KEP
b. Ya masing-masing variabel ada dijelaskan didalam hasil.
c. Ya, ada.
Hasil uji hedonik menunjukkan ada perbedaan yang nyata antar perlakuan ditandai
dengan nilai signifikan P(0,033 < 0,05) dan warna yang paling disukai panelis adalah
perlakuan dengan kode sampel 324 atau sampel sebagai kontrol (tanpa substitusi tepung
kedelai) dengan rata-rata 2,82 . Sedangkan Hasil uji mutu hedonik menunjukkan tidak
terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan ditandai dengan nilai signifikan P(0,118 >
0,05)
Hasil uji organoleptik brownies substitusi tepung kedelai dari keempat perlakuan, Hasil
uji hedonik menunjukkan ada perbedaan yang nyata antar perlakuan ditandai dengan
nilai signifikan P(0,000 < 0,05) dan untuk hasil uji hedonik rasa yang paling disukai
panelis adalah perlakuan dengan kode sampel 376 (substitusi tepung kedelai 10g)
dengan rata-rata 3,32 dan uji mutu hedonik menunjukan ada perbedaan yang nyata antar
perlakuan ditandai dengan nilai signifikan P(0,005 < 0,05)
uji hedonik menunjukkan ada perbedaan yang nyata antar perlakuan ditandai dengan
nilai signifikan P(0,000 < 0,05), untuk hasil uji hedonik aroma yang paling disukai
panelis adalah perlakuan dengan kode sampel 316 (substitusi tepung kedelai 5g) dengan
rata-rata 3,28. Sedangkan hasil uji mutu hedonik juga mununjukkan ada perbedaan yang
nyata antar perlakuan ditandai dengan nilai signifikan P(0,000 < 0,05), untuk hasil uji
mutu hedonik rasa ditujukan pada perlakuan dengan kode sampel 376 (substitusi tepung
kedelai 10g) dengan ratarata 3,4 dimana aroma yang harum pada brownies.
d. Ya ada.
Hasil uji hedonik menunjukkan ada perbedaan yang nyata antar perlakuan ditandai
dengan nilai signifikan P(0,033 < 0,05) dan warna yang paling disukai panelis adalah
perlakuan dengan kode sampel 324 atau sampel sebagai kontrol (tanpa substitusi tepung
kedelai) dengan rata-rata 2,82 . Sedangkan Hasil uji mutu hedonik menunjukkan tidak
terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan ditandai dengan nilai signifikan P(0,118 >
0,05)
Hasil uji organoleptik brownies substitusi tepung kedelai dari keempat perlakuan, Hasil
uji hedonik menunjukkan ada perbedaan yang nyata antar perlakuan ditandai dengan
nilai signifikan P(0,000 < 0,05) dan untuk hasil uji hedonik rasa yang paling disukai
panelis adalah perlakuan dengan kode sampel 376 (substitusi tepung kedelai 10g)
dengan rata-rata 3,32 dan uji mutu hedonik menunjukan ada perbedaan yang nyata antar
perlakuan ditandai dengan nilai signifikan P(0,005 < 0,05)
uji hedonik menunjukkan ada perbedaan yang nyata antar perlakuan ditandai dengan
nilai signifikan P(0,000 < 0,05), untuk hasil uji hedonik aroma yang paling disukai
panelis adalah perlakuan dengan kode sampel 316 (substitusi tepung kedelai 5g) dengan
rata-rata 3,28. Sedangkan hasil uji mutu hedonik juga mununjukkan ada perbedaan yang
nyata antar perlakuan ditandai dengan nilai signifikan P(0,000 < 0,05), untuk hasil uji
mutu hedonik rasa ditujukan pada perlakuan dengan kode sampel 376 (substitusi tepung
kedelai 10g) dengan ratarata 3,4 dimana aroma yang harum pada brownies.
Konsumsi makanan ringan dapat menjaga asupan energi anak sebelum waktu makan
utama tiba. Tinggi rendahnya sumbangan energi dan protein berhubungan erat dengan
ragam makanan yang dikonsumsi dan jumlah yang dikonsumsi, makin banyak jumlah
dan makin beragam jenis makanan jajanan yang dikonsumsi maka makin tinggi
sumbangan energi dan protein terhadap kecukupan yang dianjurkan.
9 Seberapa “precise” hasil penelitian tersebut?
Aspek yang dipertimbangkan:
Ukuran statistic untuk melihat kekuatan
hubungan/perbedaan antar variabel
10 Apakah anda percaya dengan hasil peneltian ini?
Aspek yang dipertimbangkan:
Apakah hasil yang didapatkan mungkin terjadi akibat bias,
kebetulan atau pengaruh factor confounding?
C ASPEK APLIKASI
11 Apakah hasil penelitian ini bisa diaplikasikan
untuk masyarakat umum?