PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
alkali, dan trigliserida dari lemak. Sabun dibuat secara kimia melalui
proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin
dan sabun mentah. Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk
spons dan sabun cuci siap pakai dengan berbagai bentuk dan
namun pada tahun 1987 sabun cair mulai dikenal walaupun hanya
1
dan dapat digunakan untuk mandi. Semakin berkembangnya teknologi
yaitu jeruk nipis. Pada air perasan jeruk nipis terdapat senyawa asam
organik yaitu asam sitrat 61,5 g/L, asam malat 5,18 g/L, dan asam
laktat 0,92 g/L. Selain asam organik, air perasan jeruk nipis juga
besar pula. menguji efek antimikroba air perasan jeruk nipis pada
2
beberapa spesies bakteri yang berbeda dengan metode difusi agar.
B. Tujuan Umum
1.Tujuan Umum
cuci piring
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
piring
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sabun
seperti asam stearat, asam palmitat, dan asam oleat, yang berasal
dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun tersebut dapat berwujud
terdiri dari dari asam lemak dengan rantai karbon C12-C18 dan
natruim atau kalium. Bila asam lemak dimasak dengan basa alkali,
maka akan terbentuk garam dari asam lemak yang disebut sabun dan
gliserol. Sabun yang dibuat dengan KOH dikenal dengan sabun lunak
1. Pembuatan sabun cair dari minyak jarak dan soda kue sebagai
piring cair
4
4. Pembuatan sabun krim dari limbah PFAD (Palm Fatty Acid
Distillate)
lengkuas
sabun mandi
madu
(Jayani, 2017)
1. Shaving Cream
dasarnya adalah
2:1.
2. Sabun Cair
atau alkohol.
3. Sabun Kesehatan
5
Sabun kesehatan pada dasarnya merupakan sabun mandi
4. Sabun Chip
a) Sabun cair
b) Sabun lunak
6
1) Dibuat dari minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau minyak
c) Sabun keras
1) Dibuat dari lemak netral yang padat atau dari minyak yang
dikeraskan
a) Sabun Kesehatan
b) Sabun Kecantikan
3) Pelembab
7
4) Hidroquinon untuk memutihkan dan mencerahkan kulit
c) Shampoo
asam lemak yang direaksikan dengan alkali tanah dan logam berat,
lacquer, serta saltwater soap yang dibuat dari minyak palem Afrika
panas yang dihasilkan oleh air pencuci yang hangat, serta gerakan
mekanik yang dihasilkan oleh mesin atau tangan pada saat mencuci.
8
akan menyebabkan komponen hidrofobik menarik molekul minyak dan
pada saat yang sama, komponen hidrofilik akan menarik molekul air
(Jayani, 2017).
1. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga
akan dihidrolisis parsial oleh air, karena itu larutan sabun dalam air
bersifat basa.
2. Jika larutan sabun dalam air diaduk, maka akan menghasilkan buih,
peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal ini sabun
air mengendap.
(tidak suka air) sedangkan COONa+ bersifat hidrofilik (suka air) dan
9
4. Proses penghilangan kotoran.
bersih.
(Jayani, 2017)
1. Sabun cair
padat.
2. Sabun padat
10
b. Sabun padat biasanya tergenang di dalam wadah penyimpanan
1. Pembasmi serangga
yang terbuat dari kayu. Namun, sabun harus berbahan alami dan
membuatnya mengkilap.
3. Pelicin karat
11
menggunakan untuk engsel pintu yang engselnya berderit. Sabun
Setelah itu, aduk hingga semua bahan tercampur rata. Olahan ini
5. Pencuci pakaian
berupa detergen.
6. Pembersih kaca
kusam.
12
7. Anti kutu pada hewan peliharaan
bersih-bersih.
B. Surfaktan
13
1. Surfaktan kationik, merupakan surfaktan yang bagian pangkal nya
amina.
bermuatan negatif.
pada kondisi media dan nilai pH. Sifat hidrofilik surfaktan nonionik
terjadi karena adanya gugus yang dapat larut dalam air yang tidak
OH) dan gugus eter (R–O–R’). Daya kelarutan dalam air gugus
14
Beberapa contoh produk multihidroksil (hasil reaksi antara
dengan surfaktan sekunder yang tidak terlalu kuat. Sodium Lauril Eter
adalah C12 (lauril) dan rata-rata derajat etoksilat n yang sama dengan
2 atau 3. Lauril Sulfat dan Lauril Eter Sulfat terdapat dalam larutan
15
Surfaktan ini berbentuk gel sehingga konsentrasi yang tinggi
Eropa, Lauril Eter Sulfat (apalagi bentuk garam sodium) paling biasa
menyebabkan iritasi daripada Lauril Eter Sulfat (SLES). SLS lebih baik
C. Jeruk Nipis
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
16
Spesies : Citrus aurantifolia (Cristm) Swingle
kecil dan merupakan salah satu jenis citrus (jeruk ). Jeruk nipis (Citrus
Buah jeruk nipis memiliki rasa pahit, asam, dan bersifat sedikit dingin.
cadinen, linalin asetat. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung vitamin
17
nerol (1,52%), α-pinen (1,25%), geranil asetat (1,23%), 4-terpineol
E. Air
kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak
berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100
kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan
18
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula,
asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Dalam
pembuatan sabun, air yang baik digunakan sebagai pelarut yang baik
F. Pewangi
G. Daun Pandan
tradisional atau obat herbal. Salah satu tanaman tersebut adalah daun
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Pandanales
19
Familia : Pandanaceae
Genus : Pandanus
(Dewanti, 2017).
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Alat
a. Blender
b. Saringan
c. Pengaduk
d. Baskom
e. Botol
2. Bahan
b. Texapon 20 ml
c. Air 500 ml
e. Garam
April 2018.
C. Cara Pembuatan
21
BAB IV
PEMBAHASAN
22
3. Campurkan air, garam dan perasan jeruk nipis lalu aduk-aduk
4. Dalam kemasan
23
BAB IV
A. Hasil
menghasilkan busa.
B. Pembahasan
yang cair maka lebih mudah larut dalam air dan menghasilkan Busa
2014).
Sabun cuci piring ini juga bisa dibuat sendiri. Salah satunya
24
kualitas yang dihasilkan juga baik sehingga dapat membersihkan
sabun yang akan dijual. Zat-zat yang biasa digunakan adalah: (Pasir,
2014).
penampilan menarik.
25
BAB V
PENUTUP
C. Kesimpulan
secukupnya, texapon 20 ml, air 500 ml, perasan jeruk nipis, garam.
D. Saran
nipis.
26