Anda di halaman 1dari 2

Tipe sianosis

Terdapat dua tipe sianosis, yaitu sianosis sentral dan sianosis perifer.

Sianosis sentral

Pada sianosis jenis ini, terdapat penurunan jumlah saturasi oksigen atau derivat hemoglobin
yang abnormal. Biasanya sianosis sentral terdapat pada membran mukosa dan kulit.Adanya
penurunan saturasi oksigen merupakan tanda dari penurunan tekanan oksigen dalam darah.
Penurunan tersebut dapat diakibatkan oleh penurunan laju oksigen tanpa adanya kompensasi
yang cukup dari paru-paru untuk menambah jumlah oksigen tersebut. Beberapa penyebab
dari sianosis sentral ini yaitu:1

 Penurunan saturasi oksigen arteri


 Penurunan tekanan atmosfer, biasanya pada ketinggian 4000 m
 Penyakit jantung kongenital, seperti TGA dan Tetralogi Fallot. Penyakit kongenital
ini biasanya berhubungan dengan kebocoran jantung dan menyebabkan darah vena
masuk ke sirkulasi arteri. Pada pasien dengan kebocoran jantung kanan ke kiri, derajat
sianosis bergantung pada ukuran kebocoran tersebut. Olahraga dapat meningkatkan
derajat sianosis karena peningkatan kebutuhan oksigen oleh jaringan dan penurunan
saturasi oksigen pada pembuluh darah.
 Fistula arteriovenosus pulmonal yang bersifat kongenital atau didapat, soliter atau
multipel. Beratnya sianosis akibat fistula ini bergantung pada ukuran dan jumlahnya.
Pasien sirosis dapat menunjukkan tanda sianosis akibat dari fistula ini atau
anastomosis vena pulmonal dan vena porta.
 Polisitemia akibat tingginya kadar hemoglobin tereduksi.2

Tanda dari sianosis sentral terlihat pada kulit dan membran mukosa yang menjadi kebiruan.
Sianosis sentral terdapat pada penyakit jantung kongenital dengan tanda dan gejala lain yang
menyertai, seperti dispnea, murmur jantung, sinkop, gagal jantung kongestif, dan lain-lain.2

Sianosis sentral dapat terjadi pada individu yang memiliki kadar hemoglobin normal tetapi
memiliki saturasi oksigen yang tinggi. Misalnya, pasien yang memiliki kadar hemoglobin 15
g/dL dapat dikatakan sianosis sentral jika saturasi oksigennya menurun hingga 80%.
Sedangkan, pasien yang kadar hemoglobinnya 9 g/dL dapat mengalami sianosis sentral jika
saturasi oksigen menurun hingga 63%.

Ambang batas sianosis sentral yaitu kadar hemoglobin tereduksi kapiler sebesar 5 g/dL.
Grafik ini menggambarkan mengenai hubungan antara saturasi oksigen dan kadar
hemoglobin yang dapat menimbulkan sianosis sentral.3

Sianosis perifer

Sianosis ini disebabkan oleh menurunnya kecepatan aliran darah dan ekstrasi oksigen yang
berlebih dari darah arteri. Hal tersebut diakibatkan oleh vasokonstriksi kapiler, yang dapat
diakibatkan oleh:
 Penurunan curah jantung. Penurunan curah jantung yang menyebabkan sianosis
perifer ini biasanya memiliki riwayat adanya emboli pulmonal, stenosis mitral, infark
myokard, atau penyakit jantung lainnya.2
 keadaan dingin
 shok
 gagal jantung kongestif
 penyakit vaskular perifer
 obstruksi arteri atau vena. Adanya obstruksi atau konstriksi arteri pada ekstremitas,
seperti yang terdapat pada fenomena Raynaud, menyebabkan kulit pucat, dingin, dan
sianosis.1Obstruksi arteri biasanya dikeluhkan pasien sebagai kesemutan, yang
biasanya dialami oleh penderita diabetes mellitus. Penyebab lain dari obstruksi arteri
yaitu emboli, yang biasanya merupakan akibat dari trombus mural pada stenosis
mitral, infark myokard, atau endokarditis infektif.2 Selain itu, obstruksi vena, seperti
pada trombophlebitis, menyebabkan dilatasi dari pleksus vena subkapiler dan
menyebabkan sianosis.1Obstruksi vena bisa disebabkan oleh varises, trombophlebitis,
edema, trauma kaki, atau imobilisasi.2

Penyebab sianosis perifer paling sering yaitu vasokonstriksi normal akibat udara atau air
dingin. Vasokonstriksi terjadi sebagai kompensasi dari penurunan curah jantung sehingga
darah lebih dialirkan ke organ-organ vital daripada ke kulit. Hal tersebut menyebabkan
adanya sianosis pada ekstremitas walaupun saturasi oksigennya baik.

Sianosis perifer dapat tidak melibatkan membran mukosa pada mulut atau di bawah
lidah.1Biasanya, sianosis perifer terlihat pada bagian tubuh yang terkespos, seperti tangan,
telinga, hidung, pipi, dan kaki.

Tanda dan gejala dari sianosis perifer yaitu:2

 Hipotensi, takikardi, ekstremitas dingin, penurunan output urin, kebingungan, tanda-


tanda shok, merupakan tanda dari penurunan curah jantung
 Fenomena Raynaud, yang merupakan tanda dari beberapa penyakit, seperti
skleroderma, SLE, dan krioglobulinemia

Anda mungkin juga menyukai