Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Sianosis

Sianosis adalah perubahan warna kulit dan membrane mukosa

menjadi kebiruan akibat konsentrasi hemoglobin tereduksi yang

berlebihan dalam darah.Adanya warna kebiruan adalah sebagai akibat dari

peningkatan kadar hemoglobin terinduksi atau devirat hemoglobin di dalam

pembuluh darah kecil pada daerah tersebut. Kulit kemerahan yang

menjadi ciri khas polisitemia vera harus dibedakan dengan sianosis.

Kemerahan pada sianosis disebabkan oleh karboksihemoglobin sianosis,

sianosis sentral dapat dideteksi . Derajat sianosis dimodifikasi oleh

kualitas pigmen kutaneus.

Pada beberapa keadaan sianosis, sianosis sentral dapat dideteksi bila

saturasi arteri turun menjadi 85%. Pada keadan lain, terutama pada orang

berkulit gelap, keadaan ini tidak dapat terdeteksi sapai satu rasi arteri turun

menjadi 75%.Peninkatan jumlah hemoglobin yang menurun dalam pembuluh

darah kulit yang menimbulkan sianosis dapat di terima oleh peningkatan


kuantitas darah vena dikulit sebagai hasil dilatasi venula dan ujung vena

kapiler atau oleh pengurangan satu rasi oksigen di darah kapiler.

Umumnya gejala sianosis tampak yata jika konsenterasi rata rata

hemoglobin tereduksi di dalam pembunuh darah kapiler melebihi 5g/dL. Hal

yang penting dalam menimbulkan sianosis adala jumlah absolut hemoglobin

terinduksi dan bukan jumlah relative. Sebaliknya, semakin tinggi Jadi pasien

dengan polisitemia vena yang yata akan cendrung untuk mengalami sianosis

pada tingkat saturasi oksigen arteria yang lebih tinggi bila dibandingkan

pasyen dengan nilai hematocrit yang normal.

B. Macam-macam Sianosis

1. Sianosis Sentral

Pada sianosis sentral, terdapat penurunan jumlah saturasi oksigen atau

derivat hemoglobin yang abnormal, biasanya sianosis sentral terlihat

terutama dibantalan kuku, wajah, bibir,dan lidah. Adanya penurunan

saturasi oksigen merupakan tanda dari penurunan tekanan oksigen dalam

darah, penurunan tersebut dapat di akibatkan oleh penurunan laju oksigen

tanpa adanya kompensasi yang cukup dari paru-paru untuk menambah

jumlah oksigen tersebut.

Penyebab dari sianosis sentral diantaranya adalah:

a. Penurunan saturasi oksigen arteri.

b. Penurunan tekanan atmosfer di tempat tinggi.


c. Gangguan fungsi pulmoner sepeti hipoventilasi pulmonalis dan adanya

hubungan yang tidak setara antara ventilasi dan perfusi pulmonalis

(perfusi alveoli yang mengalami hipoventilasi).

d. Penyakit jantung kongenial

e. Fistulasi arterivenosa pulmonalis yang bersifat kongenital, soliter atau

multiple.

f. Penurunan methemoglobin dan sulfhemoglobin didalam darah

penyebab sianosis ini jarang dijumpai.

2. Sianosis Perifer

Sianosis perifer merupakan keadaan pelambatan aliran darah pada jari-

jari tangan dan kaki yang paling jelas terlihat jika kita memeriksa daerah

dasar kuku. Sianosis perifer berhubungan dengan berkurangnya aliran

darah yang melewati kulit dan menurunnya tekanan oksigen pada ujung

vena system kapiler. Penyebab sianosis perifer yang paling sering

ditemukan adalah vasokontriksi generalisasi yang terjadi akibat terkena air

atau udara dingin. Keadaan ini adalah respon yang normal.

Jika curah jantungnya rendah, seperti yang terlihat pada gagal jantung

kongestif atau pada keadaan syok, vasokontriksi kulit akan terjadi sebagai

mekanisme kompensasi agar aliran darah dapat dialihkan dari kulit ke

bagian yang lebih vital seperti system saraf pusat serta jantung.

3. Patofisiologi Sianosis
Sianosis merupakan perubahan warna kulit dan membrane mukosa

menjadi kebiruan. Pada bagian besar orang yang berkulit cerah warna biru

pada dasar kuku dan bibir dapat terdeteksi dengan mudah. Kewaspadaan

klinis, pada pasien berkulit hitam atau gelap, sianosis tidak terlihat pada

daerah bibir atau dasar kuku. Indikator yang paling baik bagi pasien-

pasien ini adalah hasil pemeriksaan membrane mukosa mulut (membrane

mukosa pipi) dan konjungtiva mata.

Sianosis dapat terjadi karena desaturasi oksigen dalam hemoglobin

atau penurunan kadar hemoglobin. Jika terdapat 5gr hemoglobin yang

mengalami desaturasi maka sianosis akan terjadi sekalipun jumlah oksigen

cukup ataupun kurang. Seseorang yang tidak menunjukkan gejala sianosis

belum tentu memiliki oksigenasi yang adekuat. Oksigenasi jaringan yang

tidak adekuat dapat terjadi pada anemia berat dengan kadar hemoglobin

tidak memadai.

Sianosis merupakan keadaan yang ditemukan pada pemeriksaan pasien

yang harus diinterpretasi dalam kaitannya dengan patofisiologi yang

mendasari. Diagnosis oksigenasi yang tidak adekuat dapat dipastikan

melalui pemeriksaan analisis gas darah arteri dan pengukuran PaO2.

Istilah sianosis berarti kebiruan pada kulit, dan penyebabnya adalah

hemoglobin yang tidak mengandung oksigen jumlahnya berlebihan dalam

pembuluh darah kulit, terutama dalam kapiler. Hemoglobin yang tidak

mengandung oksigen memiliki warna biru gelap keunguan yang terlihat

melalui kulit.
Pada umumnya, sianosis muncul apabila darah arteri mengandung

lebih dari 5gr hemoglobin yang tidak mengandung oksigen dalam setiap

100 mililiter darah. Pasien anemia hamper tidak pernah mengalami

sianosis karena tidak terdapat cukup banyak hemoglobin untuk

dideoksigenasi sebanyak 5gr dalam 100 mililiter darah arteri. Sebaliknya,

pada pasien yang mengalami kelebihan sel darah merah, seperti yang

terjadi pada polistemia vera. Hemoglobin yang jumlahnya banyak itu

dapat dideoksigenasi sehingga seringkali menyebabkan sianosis, bahkan

dengan keadaan normal.

C. Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Sianosis

Pada pemeriksaan fisik kita temukan apakah bayi mengalami sianosis sentral,

sianosis perifer, akrosianosis atau sianosis diferensial

1. Sianosis sentral

Kulit, bibir, lidah, sublingual, mukosa mulut, mukosa pipi, dan gusi bayi

akan tampak biru.

2. Sianosis perifer

Kulit bayi berwarna biru namun membran mukosa mulut berwarna pink.

3. Akrosianosis

Hanya diujung tangan dan kaki bayi yang berwarna biru tanpa kelainan

lain.
D. Algoritma Penegakan Diagnosa Sianosis

Anda mungkin juga menyukai