LAPORAN DISKUSI
HIPERSENSITIVITAS DENTIN
BAGIAN PERIODONTIA
Secara klinis, hipersensitivitas dentin didefinisikan sebagai rasa nyeri yang akut, terlokalisir, cepat menyebar, dan berdurasi
singkat10. Walaupun rangsangan yang memicu rasa nyeri tersebut bisa bermacam-macam, namun rangsangan dingin merupakan
pemicu yang paling sering dikeluhkan.
Berdasarkan teori hidrodinamika, rasa nyeri terjadi akibat pergerakan cairan di dalam tubulus dentin.
Pergerakan cairan di dalam tubulus dentin diakibatkan adanya rangsangan yang mengakibatkan perubahan
tekanan di dalam dentin dan mengaktifkan serabut saraf tipe A (bermyelin) yang ada disekeliling odontoblas
atau pulpa , yang kemudian direspon sebagai rasa nyeri 9. Aliran hidrodinamik ini akan meningkat bila ada
pemicu seperti perubahan temperatur (panas atau dingin), kelembaban, tekanan udara dan tekanan osmotik
atau tekanan yang terjadi pada gigi 11.
1. Rangsangan dingin
2. Rangsangan panas
3. Rangsangan Kimiawi
4. Rangsangan taktil atau sentuhan
5. Karies gigi
6. Resesi gingiva
7. Abrasi, Abfraksi, Atrisi, dan Erosi
8. Bleaching
9. Scaling dan root planing
Seleksi kasus adalah hal yang penting dalam menentukan diagnosis yang tepat. Untuk maksud tersebut, diperlukan
anamnesis yang cermat dan pemeriksaan klinis yang detail untuk menentukan terapi yang tepat. Berdasarkan teori
hidrodinamik, maka dasar pemikiran dari perawatan dentin hipersensitif adalah menghalangi menjalarnya rangsang dengan cara
menutup tubulus dentinalis yang terbuka.
Dentin hipersensitif karena adanya kavitas,baik yang disebabkan karies atau non karies memerlukan restorasi yang sesuai;
semisal melapisi dengan semen ionomer kaca, bahan adesif atau komposit.
Pada kasus tanpa kavitas, berbagai bahan dan teknik dikembangkan untuk mengatasi keluhan dentin hipersensitif dentin,
misalnya pasta gigi khusus, iradiasi laser dengan karbon dioksida, dentin adesif, agen antibakteri,
1. diagnosis dan rencana perawatan yang tepat serta DHE mengenai faktor etiologi
2. pada kasus sensitif ringan sampai sedang, DHE mengenai metode penyikatan gigi yang benar dan pemilihan pasta gigi yang
sesuai yang dapat dilakukan di rumah (at home therapy)
3. bila masih tetap merasa ngilu dapat dilanjutkan dengan perawatan di ruang dokter (inoffice therapy) menggunakan sistem
iontoforesis dengan alat khusus,yaitu desensitron, dan
4. apabila kedua cara sebelumnya belumefektif, pertimbangkan perawatan endodontik sebagai langkah terakhir.
1.Persiapan pasien
a) Pasien diintruksikan untuk menjaga kebersihan mulut
b) Pasien diintruksikan untuk menyikat gigi dengan menggunakan teknik metode modifikasi stilman
2. Pesiapan operator
c) Memakai masker dan handscoon
d) Tes dentin hipersensitifitas
3. Langkah kerja
e) Skeling dan penyerutan akar gigi
f) Polishing permukaan gigi
g) Menentukan elemen gigi yang mengalami hipersensitif
a) Keringkan gigi dan lapisi dentin dengan bahan desenisitasi menggunakan tip aplikator
b) Sinari dengan light cure 20-30 detik
c) Ulangi kembali tahap poin d dan e hingga hipersensitif gigi berkurang (maksimal 3x pengulangan )
Dentin hipersensitif bisa ditemukan sehari-hari, dapat terjadi pada lakilaki maupun perempuan utamanya
pada orang yang sudah beranjak lanjut umur. Keluhan ngilu atau nyeri dirasakan tidak hanya karena gigi
berkontak dengan minuman atau makanan yang dingin, tetapi juga oleh penyebab yang terasa tidak mungkin
misalnya udara/ angin pada saat membuka mulut. Kadang-kadang sulit untuk menggambarkan rasa ngilu atau
nyeri yang dialami, tetapi pada umumnya dilaporkan sebagai rasa ngilu/nyeri yang tajam dengan durasi
singkat
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi keluhan pada kasus ringan dapat dilakukan sendiri di rumah
menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif; kasus berat dilaksanakan dokter gigi di klinik gigi.