Anda di halaman 1dari 4

Tugas Makalah

Desensitisasi

Disusun oleh :

Hanna Sari
NIM: 1931111320065

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
PROGRAM STUDI PROFESI KEDOKTERAN GIGI
BANJARMASIN
A. Definisi

Desensitisasi merupakan perawatan untuk mengatasi kondisi dentin yang

hipersensitif akibat terbentuknya tubuli dentin. Hipersensitif dentin digambarkan

sebagai rasa nyeri yang berlangsung singkat dan tajam yang timbul akibat dentin yang

terpapar terkena rangsangan seperti panas, dingin, uap, sentuhan, atau kimiawi, yang

tidak dapat dianggap berasal dari kerusakan gigi atau keadaan patologis gigi lainnya

B. Etiologi

Etiologi pada kasus ini adalah kesalahan cara menyikat gigi. Cara menyikat

gigi yang salah akan menimbulkan trauma pada gingiva yang mengakibatkan

turunnya gingiva pada daeerah servikal gigi. Turunnya gingiva atau resesi gingiva

menyebabkan dentin terekspose. Jika ada stimulus, maka tubulus dentin yang terekpos

akan terbuka. Terjasi peningkatan aliran dentinal fluid dan menghasilkan aksi pada

saraf interdental.

Faktor pemicu hipersensitif pada kasus ini :

1. Rangsangan dingin

Rangsangan dingin merupakan pemicu utama terjadinya hipersensitivitas

dentin. Berdasarkan teori hidrodinamik, aliran cairan tubulus dentin akan meningkat

keluar menjauhi pulpa sebagai respon dari rangsangan dingin dan menstimulus rasa

nyeri. Perangsangan tersebut terjadi melalui respon mekanoreseptor yang mengubah

saraf pulpa.
2. Rangsangan udara

Terhirupnya udara bebas pada pasien dengan kebiasaan bernapas melalui

mulut, terutama pada cuaca dingin, atau semprotan udara dari syringe atau kompresor

ketika prosedur pengeringan permukaan gigi, juga dapat memicu timbulnya rasa nyeri

pada kasus hipersensitif dentin.

C. Komplikasi yang akan terjadi apabila tidak dilakukan perawatan desensitisasi

1. Pasien akan merasakan nyeri saat ada rangsangan (makan dan minum

dingin/panas)

2. Rasa nyeri yang tajam dapat berlangsung singkat ataupun cukup lama dan dapat

menurunkan daya konsentrasi, serta kenyamanan mastikasi makanan yang

berakibat pada tidak sempurnanya pencernaan dan menurunnya status gizi.

3. Dapat menyebabkan inflamsi pulpa. Pada kasus dentin sudah terbuka maka

keluhannya di anggap sebagai pulpitis reversible. Jika dibiarkan terus-menerus

akan terjadi nekrosis pulpa.

D. Kontrol

Pada saat pasien kontrol desensitisasi yang dilakukan :

1. menyiapkan alat dan bahan

2. melakukan pemeriksaan ektra oral

3. melakukan pemeriksaan intra oral (resesi)

4. Tes hipersensitif dengan melakukan blowing test pada gigi yang telah dilakukan

perawatan desensitisasi

5. Apabila pasien masih ada keluhan, maka dilakukan kembali aplikasi bahan

desensitisai pada gigi yang hipersensitif


6. Apabila pasien sudah tidak ada keluhan, maka edukasi pasien untuk menjaga

kesehatan gigi dan mulut.

E. Tidak kontrol

Kemungkinan yang bisa terjadi ketika pasien tidak melakukan kontrol adalah

kembalinya hipersensitif pada gigi saat ada rangsangan (makan dan minum

dingin/panas) .Walaupun rasa yang timbul hanya dalam jangka waktu yang pendek,

namun dapat membuat terganggu saat makan dan mempengaruhi kesehatan rogga

mulut jika tidak dirawat lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai