Anda di halaman 1dari 14

DESENSITISA

SI

BELLA PUSPITASARI
J530205048
DEFINISI

Desensitisasi merupakan salah satu perawatan dentin


yang hipersensitif dengan cara menutup tubulus
dentin (saluran penghubung dentin dengan saraf
pada lapisan pulpa) untuk mencegah rangsangan luar
yang memicu rasa nyeri. Tubulus dentin yang
terbuka dapat terjadi karena resesi gingiva dan
kerusakan struktur email atau sementum.
TUJUAN PERAWATAN
Mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri pada gigi yang timbul akibat
rangsangan/stimulus.
Etiologi
Hipersensitivitas dentin disebabkan karena adanya resesi gingiva, abrasi, erosi, dan
juga cara menyikat gigi yang salah yang menyebabkan terbukanya tubulus
dentin.
Hipersensitivitas dentin pada umumnya terjadi di bagian servikal gigi dari fasial gigi
premolar dan caninus
Gejala Klinis
Ditandai dengan adanya nyeri tajam durasi pendek yang bermula dari dentin yang
terpapar lingkungan eksternal sebagai sebuah respon terhadap rangsangan biasanya termal,
taktil, maupun kimiawi.

Diagnosis: Hipersensitivitas dentin et causa resesi gingiva

Teknik Kerja
Menggunakan bahan siap pakai berupa gel salah satunya adalah kalium fluorida atau
natrium flourida
Bahan tersebut dioleskan pada gigi yang mengalami resesi gingiva sehingga dapat
mengurangi dan menghilangkan hipersensitivitas dentin
ALAT BAHAN
• Kaca mulut • Cotton pellet
• pinset
• disclossing agent
• sonde
• desentization agent.
• ekscavator
• probe WHO
• nierbekken.
Persiapan :
1. Melakukan isolasi daerah kerja / mengeringkan permukaan gigi yang akan dirawat
2. Perawatan hipersensitivitas dentin bisa menggunakan bahan Kalium Fluorida
3. Menggunakan cotton pellet yang dijepit pada pinset untuk mengambil kalium fluorida
4. Oleskan pada permukaan gigi yang telah dikeringkan dengan gerakan searah pada daerah yang
hipersensitif.
5. Tunggu 3-5 menit sambil dianginkan dengan syringe hingga bahan masuk kedalam tubuli
dentin dan setting
6. Cek apakah masih nyeri atau tidak, apabila masih nyeri prosedur dapat diulang

Instruksi Pasca Desensitasi:


1. Tidak berkumur 30 menit pasca perawatan, tidak makan minum selama 1 jam
2. Penggunaan pasta gigi yang mengandung bahan desensitasi, seperti pottasium
sitrat dan strontium sitrat
3. Penggunaan sikat gigi yang lembut dan menyikat gigi dengan teknik yang tepat
4. Menjaga kebersihan gigi dan mulut
FASE
KONTRO
L
Setelah 2 minggu
 Lakukan pemeriksaan subjektif, apakah masih terdapat keluhan gigi sensitif, apakah rasa
ngilu telah berkurang atau menghilang.
 Lakukan pemeriksaan objektif, berupa pemeriksaan air syringe, CE, sondasi, perkusi,
serta kontrol plak.
 Menginstruksikan kembali cara penyikatan gigi yang tepat dan sarankan pasien agar
tetap menggunakan pasta gigi yang mengandung bahan desensitasi.
 Apabila masih terdapat hipersensitivitas dentin pada gigi yang telah diaplikasikan fluor,
maka dapat dilakukan aplikasi fluor kembali.
Lapora
n Kasus
Pasien perempuan berusia 25 tahun datang ke RSGMP Unsoed
mengeluhkan gigi sebelah kanan belakang atas yang ngilu. Rasa
ngilu mulai terjadi setelah pasien melakukan pelepasan kawat
gigi. Rasa ngilu seringkali muncul ketika terkena udara dingin
dan minum air dingin. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sistemik maupun alergi. Pasien adalah seorang mahasiswa.
Identitas
Jenis kelamin : perempuan
Usia : 25 tahun
Pemeriksaan
Subjektif

CC PI PDH PMH FH SH
pasien mengeluhkan pasien mulai merasakan pasien seorang
pasien pernah ke dokter Pasien tidak memiliki tidak ada
gigi kanan belakang keluhan tersebut setelah kelainan. mahasiswa
gigi untuk melakukan riwayat penyakit
atas ngilu melakukan pelepasan sistemik maupun alergi.
perawatan kawat gigi
kawat gigi. Ngilu yang
dirasakan ketika terkena
udara dingin dan minum
air dingin
Pemeriksaan Obyektif

Pemeriksaan Intraoral:
Pemeriksaan Ekstraoral : Gigi 15, 16, dan 17 terasa ngilu ketika
dihembuskan angin melalui three
tidak ada kelainan
way syringe dan ketika digoreskan sonde pada
permukaan servikal gigi
tersebut.
Rencana
Diagnosis Perawatan

Hipersensitivitas Desensitisasi gigi


dentin 15,16, dan 17
Prosedur
1. Menyiapkan alat dan bahan
• Alat diagnostik dasar (kaca mulut, pinset, sonde, eskavator)
Perawatan
• Cotton roll
• Cotton pellet
• Microbrush
• Dental prophylaxis brush
2.Melakukan pembersihan debris dan plak menggunakan dental
prophylaxis brush
3. Mengeringkan seluruh permukaan gigi menggunakan three way syringe
dan isolasi menggunakan cotton roll
4. Mengaplikasikan bahan desensitisasi menggunakan microbrush atau
cotton pellet pada gigi 15, 16, dan 17 sesuai aturan dari masing-masing
produk.
Prosedur
Perawatan
5.Untuk bahan krim topikal (tooth mousse) dengan kandungan kalsium dan
fosfat cara penggunaannya sebagai berikut:
• Setelah krim diaplikasikan pada permukaan gigi diamkan selama 3 menit
• Instruksikan pasien untuk meludah tetapi tidak boleh berkumur
6.Hembuskan udara secara perlahan pada daerah dentin, apabila masih
sensitif ulangi lagi
7. Instruksi pasien untuk tidak makan dan minum selama 30 menit serta kontrol
7 hari kemudian
THANKS

Anda mungkin juga menyukai