Anda di halaman 1dari 10

Fitri Rahmawati

17108040060

Determinants Of Shari’ah Governance Disclosure


In Financial Institutions : Evidence from Saudi
Arabia
(Penentuan Pengungkapan Tata Kelola Shari’ah pada Lembaga Keuangan : Bukti
dari Saudi Arabia)

1. Identitas Artikel
i. Nama Penulis i. Toseef Azid and Ali A. Alnodel
ii. Judul Artikel ii. Determinants of Shari’ah governance
disclosure in financial institutions:
iii. Nama Jurnal Evidence from Saudi Arabia
iv. Volume/Nomor/ iii. International Journal of Ethics and
Tahun Systems
v. Halaman iv. Vol. 35/No. 2/2019
v. 21 Halaman

2. Motivasi penelitian Penelitian ini memperluas penyelidikan


Sharia Governance Disclodur (SGD) ke
sektor asuransi di negara yang memiliki
kebijakan umum tentang mengikuti
prinsip-prinsip Islam yaitu Saudi Arabia.
Lembaga keuangan mungkin melampaui
afirmasi negara untuk melegitimasi
identitas mereka dalam menanggapi kritik
masyarakat tentang masalah ini.
Kesesuaian atribut, internal dan strategi
lembaga keuangan mungkin memainkan
peran yang signifikan untuk membedakan
kesesuaian dengan prinsip-prinsip Islam
dalam merespon kritik masyarakat
tentang transaksi keuangan.

3. Masalah/tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki


penelitian faktor-faktor dipengaruhi oleh Sharia
Governance Disclosure (SGD) pada
lembaga keuangan di Saudi Arabia.

4. Kajian Teori Penelitian ini didasari oleh stakeholder


theory dan legitimacy theory dalam
menjelaskan pengungkapan sosial
perusahaan. stakeholder theory
menjelaskan sebagian besar
pengungkapan wajib, sedangkan
legitimacy theory menjelaskan sebagian
dari pengungkapan sukarela. Menurut
Suchman (2015), legitimasi organisasi
mengacu pada kesesuaian dan
penerimaan aksi entitas dalam suatu
sistem sosial.
Penelitian ini juga didukung oleh
Institutional theory, teori ini
menekankan bahwa legitimasi organisasi
sangat penting untuk kelangsungan hidup
sebuah organisasi, mirip dengan sumber
daya material dan informasi teknis dalam
organisasi (Powell dan Maggio, 1991).

5. Hipotesis Perilaku manajemen dalam pelaporan


sukarela dipengaruhi oleh sejumlah faktor
yang berhubungan dengan praktik umum
di industri, lingkungan negara secara
keseluruhan dan persepsi masyarakat dan
sistem internal perusahaan. Sehingga,
hipotesis dari penelitian ini sebagai
berikut:

H1. Ada hubungan antara tingkat SGD


dan jenis industri lembaga keuangan.
H2. Ada hubungan antara tingkat SGD
dan kepemilikan internasional pada
lembaga keuangan.
H3. Ada hubungan antara tingkat SGD
dan kepemilikan pemerintah pada
lembaga keuangan.
H4. Ada hubungan antara tingkat SGD
dan keanggotaan CEO di dewan
direksi.
H5. Ada hubungan antara tingkat SGD
dan ukuran dewan direktur.
H6. Ada hubungan antara tingkat SGD
dan umur lembaga keuangan

Note : SGD = Sharia Governance


Disclosure

6. Metode Penelitian
i. Sampling i. Sampling dalam penelitian ini mencakup
semua bank dan perusahaan asuransi
yang terdaftar di pasar saham Saudi
pada akhir 2015. Terdapat 46
perusahaan yang terdiri dari 12 bank
dan 34 perusahaan asuransi. Data
dikumpulkan secara manual dari laporan
tahunan yang didownload dari isitus
ii. Pengukuran resmi Bursa Efek Saudi (Tadawul).
variabel
ii. Untuk mengukur sejauh mana Sharia
Governance Disclodure (SGD), sebuah
indeks pengungkapan self-contructed
sudah dikembangkan. Terdapat empat
langkah yang diambil dalam
mengembangkan indeks pengungkapan
ini
Pertama, melakukan konsultasi
dengan Standar Tata Kelola AAOIFI.
Standar-standar ini dikeluarkan untuk
memberikan bimbingan pada Shari'ah
kepatuhan sebagai kerangka kerja untuk
Islam lembaga keuangan (AAOIFI, 2007).
Kedua, indeks pengungkapan
komprehensif dirancang untuk
membandingkan daftar utama item
dengan yang digunakan. Hal ini serupa
dengan penelitian Haniffa dan Hudaib
(2007).
Ketiga, copy dari Indeks pengungkapan
final disebarkan bersama dengan
beberapa ahli / kolega untuk validitas
yang konstruktif.
Keempat, 20 item indeks
dikembangkan untuk mengukur sejauh
mana Sharia Governance Disclosure
(SGD) di lembaga keuangan. Untuk lebih
memperjelas terdapat dalam Tabel I
(lampiran).

Dalam proses scoring laporan tahunan,


penelitian ini mengikuti pendekatan
yang digunakan oleh Haniffa dan Cooke
(2002) dan Haniffa dan Hudaib (2007)
dimana variabel biner adalah digunakan,
yaitu 1 untuk item tertentu diungkapkan
dan 0 sebaliknya. Dengan demikian,
SGD untuk masing-masing lembaga
keuangan dihitung sebagai berikut:
iii. Teknik analisis
SGD = ASGD/TSGD
Dimana,
SGD : pengungkapan tata kelola
Shari'ah untuk lembaga keuangan.
ASGD: Realisasi item diungkapkan
tentang tata kelola Shari'ah yang
dilakukan oleh perusahaan.
TSGD: Jumlah item dalam indeks
pengungkapan tata kelola Shari'ah.

iii.Penelitian ini menggunakan analisis


regresi berganda untuk memperkirakan
hubungan antara Sharia Governance
Disclosure (SGD) yang dibuat oleh
lembaga keuangan dan berbagai
prediktor potensial (9 variabel
independeb). Berikul model analisis
regresi:

SGDi = β0 + β2INDTi + β2INTOi + β3CGOi


+ β4CMBi + β5NMBi + β6AGRI + β7SIZEi
+ β8LTAi + β9ROAi + ui

Keterangan lebih lanjut terdapat dalam


TABEL II (Lampiran)

7. Temuan (Hasil Hasil dari analisi regresi berganda dalam


pengujian hipotesis) penelitian ini adalah R2 = 0,696, F (9, 36)
= 9,155, p <0.000. Hasil dapat dilihat
dalam tabel III.

Dalam pengujian H1, jenis industri diambil


sebagai variabel independen. Dalam tabel
menunjukkan bahwa faktor jenis industri
(Bank = 1 dan Jika tidak = 0) adalah
positif dan signifikan, berbeda dari nol (t =
2,162). Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan yang bekerja di industri
perbankan mengungkapkan informasi
SGD mereka. Hasil ini mendukung temuan
dari dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Ousama dan Fatima (2010)
dan tidak konsisten dengan temuan dari
Othman et al. (2009).
(H1 terdukung)

Dalam pengujian H2, Tabel III


menggambarkan bahwa hasil analisis
regresi menunjukkan positif dan secara
statistik signifikan dan tidak bisa koefisien
pada 1 persen dari confidence Interval (t
= 4,912). Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan-perusahaan yang lokal tanpa
investor internasional bersedia untuk
mengungkapkan informasi lebih lanjut
tentang kepatuhan mereka dengan prinsip
dan ajaran Shari'ah.
(H2 terdukung)

Dalam pengujian H3, sehubungan dengan


kepemilikan pemerintah dari perusahaan,
Tabel III koefisien yang non-pemerintah
secara statistik signifikan dan tidak bisa
pada 1 persen confidence Interval (t =
3,028). Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan yang dimiliki oleh individu
(swasta) dibandingkan dengan lembaga
keuangan yang dimiliki oleh lembaga
pemerintah (semi-pemerintah) bersedia
untuk mengungkapkan informasi lebih
lanjut tentang Sharia Governance
Disclosure (SGD) mereka.
(H3 terdukung)

Dalam pengujian H4 dan H5, dalam tabel


III teramati bahwa perusahaan tersebut
memiliki CEO sebagai anggota di dewan
direksi secara statistik secara significant
berbeda 0-10 persen dari Interval
confidence sangat bersedia untuk
mengungkapkan informasi lebih lanjut
dan, sama, mereka memiliki jumlah yang
lebih kecil dari dewan direksi bersedia
untuk mengungkapkan informasi lebih
lanjut tentang kepatuhan mereka dengan
Shari'ah.
(H4 dan H5 terdukung)

Dalam pengujian H6, tabel III secara


statistik menunjukkan hasil yang tidak
signifikan, yaitu hubungan antara tingkat
SGD dengan umur lembaga keuangan. Ini
adalah faktor yang terkenal bahwa
industri keuangan Islam masih dalam
tahap primitif dan memiliki tantangan
besar untuk membangun di pasar
keuangan. Kemungkinan karena alasan
ini, usia tidak berpengaruh signifikan pada
faktor pengungkapan. Selain itu, hasil ini
mendukung temuan dari El-Halaby dan
Hussainey (2015) dan Akhtaruddin (2005)
yang melaporkan tidak ada hubungan
antara usia dan pengungkapan sosial
perusahaan.
(H6 tidak terdukung)

8. Implikasi Penelitian ini menjembatani kesenjangan


antara teori dengan praktik. Sehingga
penelitian ini berkontribusi agar dapat
digunakan untuk praktik ekonomi dan
dampak komersial dalam mengajarkan
pengaruh kebijakan publik bagi tubuh
pengetahuan dan khususnya untuk sektor
asuransi dan pemerintahan.

Penelitian ini memberikan implikasi sosial,


yakni memberikan panduan etis kepada
investor dan mendukung mereka dalam
proses pengambilan keputusan.
LAMPIRAN

Tabel I
ITEM (20)
Item yang berkaitan dengan pernyataan perusahaan (P)
P1- Apakah perusahaan menyediakan pernyataan tentang kepatuhan
dengan ketentuan Shari’ah di dalam laporan Tahunannya ?
P2- Apakah perusahaan membentuk badan atau unit untuk
memastikan kepatuhan dengan ketentuan Shari’ah ?
P3- Apakah perusahaan memberikan tanggung jawab kepada badan
tersebut untuk memastikan kepatuhan dengan petunjuk Shari’ah ?
P4- Apakah perusahaan membuat referensi untuk kebebasan badan
tersebut ?
P5- Apakah perusahaan negara komitmen terhadap keputusan badan
pengawas tentang kepatuhan petunjuk shari'ah?
P6- Apakah perusahaan negara yang memikiki Badan pengawas
memberikan akses untuk mereview kebijakan perusahaan, kontrak, dan
produk untuk memastikan kepatuhan petunjuk Shari'ah?
P7- Apakah laporan perusahaan membuktikan bahwa Badan pengawas
memberikan hak untuk memantau kepatuhan perusahaan terhadap
keputusan mereka tentang pemenuhan shari'ah?
P8- Apakah perusahaan mengidentifikasi Unit lain yang bisa mendukung
Badan Pengawas Shari'ah dalam tugasnya?
Item yang berkaitan badan pengawas (F)
F1-Apakah ada referensi dibuat untuk jumlah anggota Badan Pengawas
Shari'ah?
F2- Apakah ada referensi dibuat untuk nama dari ketua Badan
Pengawas Shari'ah ?
F3- Apakah ada referensi dibuat untuk nama-nama anggota dari Badan
Pengawas Shari'ah ?
F4- Apakah perusahaan menegaskan bahwa seleksi dan pengangkatan
anggota Badan Pengawas Shari'ah dibuat oleh Majelis Umum ?
E1- Apakah dilaporkan bahwa satu atau lebih anggota adalah ahli
keuangan atau setara dengan kode yang berlaku ?
V1- Apakah ada referensi dibuat untuk Struktur Badan Pengawas
Shari'ah dan yang berhubungan dengan unit lain di perusahaan ?
V3- Apakah ada referensi dibuat untuk daftar jasa atau persetujuan
dokumen, kontrak atau produk yang telah dicapai selama tahun
tersebut ?
M1- Apakah jumlah pertemuan yang diadakan selama tahun tersebut
dilaporkan?
M2- Apakah ada referensi dibuat untuk masalah yang dibahas selama
pertemuan?
M3- Apakah ada referensi dibuat untuk bagaimana banyak pertemuan
yang dihadiri oleh masing-masing anggota?
M4- Apakah ada referensi dibuat untuk jumlah audit, inspeksi atau
peninjauan dibuat oleh Badan Pengawas Shari'ah atau departemen
afiliasi selama tahun tersebut untuk memastikan kepatuhan dengan
petunjuk Shari'ah?
R1- Apakah ada referensi dibuat untuk biaya dan / atau tunjangan yang
telah diterima oleh Badan Pengawas Shari'ah?
Tabel II

Variabel Pengukuran
Variabel Dependen
SGD Shari’ah Governance item diungkapkan sebenarnya
Disclosure untuk total item dalam indeks
Variabel Independen
variabel dummy: 1 = Bank; 0 =
INDT jenis industri
Jika tidak
Dummy variabel: 1 = lokal; 0 =
KE Int. vs non Int
Jika tidak
Dummy variabel: 1 = Non Gov .; 0
CGO Gubernur vs Swasta
= Jika tidak
Dummy variabel: 1 = CEO adalah
CMB Adalah anggota CEO dewan anggota dari Direksi; 0 = Jika
tidak
Jumlah anggota dalam Jumlah anggota dalam Dewan
NMB
Dewan Direksi Direksi
Jumlah tahun dari yayasan
AGR Usia
dengan tanggal laporan tahunan
SIZE Total aset Log natural dari total aset
Rasio total kewajiban terhadap
LTA Kewajiban untuk aset
total aset
ROA Return on asset ROA

Dimana,
INDT : Industry type
KE : International ownership
CGO : Governance ownership
CMB : Is the CEO member of board
NMB : Size of the board
AGR : Company age
SIZE : Size of the company
LTA : Leverage
ROA : Profitability
tabel III
Hasil analisi regresi berganda

Anda mungkin juga menyukai