KOMUNIKASI LISAN
Disusun Oleh :
BAB I ............................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
A. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
B. Tujuan Makalah ................................................................................................. 3
BAB II ........................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4
1. Proses dan Jenis Komunikasi Lisan ................................................................... 4
2. Teknologi dalam komunikasi lisan .................................................................... 7
3. Komunikasi dalam Kelompok Kecil dan Rapat ................................................. 9
4. Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Lisan................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses serta apa saja jenis komunikasi lisan ?
2. Apa saja teknologi dalam komnikasi lisan ?
3. Bagaimana komunikasi dalam kelompok kecil dan dalam rapat ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam komunikasi lisan ?
B. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui bagaimana proses dalam komunikasi lisan serta jenis-
jenisnya
2. Untuk mengetahui apa saja teknologi yang ada dalam komunikasi lisan
3. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi lisan dalam kelompok kecil
dan rapat
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan komunikasi lisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan
dalam sebuah proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah
seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber
dalam sebuah hubungan atau komunikasi. Seorang komunikator tidak hanya
memiliki peran dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga
memberikan respons dan juga tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan
masukan yang telah disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena
dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
4
b. Pesan
Pesan sendiri mempunyai makna yaitu setiap pemberitahuan yang
berisikan, kata, maupun komunikasi secara lisan maupun tertulis, yang
dikirimkan dari satu orang ke orang lain. Pesan sendiri menjadi inti dari
setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi menjadi 2 yaitu pesan
verbal dan pesan non-verbal. Pesan verbal yaitu jenis pesan yang cara
penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh
penerima berdasarkan apa yang didengarnya. Sedangkan, pesan non-verbal
merupakan jenis pesan yang cara penyampaiannya tidak menggunakan kata-
kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan
gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan
c. Penerima
Penerima merupakan pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang
dikirimkan oleh sumber. Pesan atau Stimulasi yang telah diterima tersebut
dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-
gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan bahkan
tingkah laku lawan bicara. Selanjutnya, peran penerima yaitu mencerna dan
menanggapi stimulus atau pesan tersebut dengan mendengar, melihat,
membau, atau merasakan. Secara garis besar, penerima dapat terbagi
menjadi 2 yaitu penerima aktif dan penerima pasif. Penerima pasif yaitu
orang yang hanya menerima stimulus atau pesan yang datang kepadanya,
tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback). Sedangkan,
penerima aktif yaitu seseorang yang tidak saja menerima stimulus atau pesan
yang datang kepadanya, tetapi juga memberikan tanggapan atau feedback
secara aktif (berkelanjutan) kepada pengirim.
d. Feedback
Feedback merupakan isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa adanya
feedback seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap
sipenerima pesan. Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk
5
dapat mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang
benar dan tepat.
Jenis-jenis Komunikasi
6
menggunakan kata-kata dalam menyampaikan sesuatu yang
diinginkannya namun dengan menggunakan bahasa tubuh atau ekspresi
wajah dan gerak tubuh tertentu untuk mengirimkan informasi yang ingin
disampaikannya. Kadang-kadang, bahasa tubuh atau ekspresi wajah atau
gerak tubuh tersebut terjadi secara tidak sengaja, contohnya seperti
berkeringat saat ketakutan atau pipinya merah saat merasa malu.
Teknologi dalam komunikasi lisan terdiri dari telepon, pager, dan voice mail
7
a) Telepon
Telepon merupakan teknologi komunikasi lisan individual yang paling
populer dan banyak digunakan. Karena dengan menggunakan teknologi
telepon seseorang dapat dengan mudah menjangkau orang lain yang dituju
dengan biaya set-up yang murah dan biaya percakapan yang relatif
terjangkau. Dalam bisnis, telepon digunakan untuk menjangkau sebagian
stakeholder, seperti konsumen, pemasok, media massa, karyawan, dan
investor.
b) Pager
Pager merupakan teknologi komunikasi yang digunakan untuk
menjangkau karyawan yang berada di luar kantor (biasanya tugas
lapangan) dimana suatu radio dapat menangkap pesan yang dikirim dari
kantor.
c) Voice Mail
Voice mail merupakan komninasi dari komputer dan telepon, dimana
dengan teknologi ini memungkinkan penggunanya untuk menjawab
panggilan telepon, menyimak suara, dan memunculkan kembali pesan
dalam bentuk suara. Voice mail ini memungkinkan orang untuk melakukan
tugas-tugas dengan lebih produktif dari sekedar menjawab panggilan
(dering) telepon, namun beberapa orang tidak puas dengan jawaban
komputer ini.
a) Teleconference
Teleconference terdiri dari audioconference dan videoconference.
Perbedaan dari keduanya yaitu dalam audioconference orang hanya dapat
8
bercakap bersama seperti dalam suatu pertemuan berkumpul dalam satu
lokasi, namun antara orang satu dengan orang lain tidak dapat saling melihat
(bertatap muka). Sedangkan dalam videoconference memungkinkan mereka
untuk bercakap sekaligus bertatap muka melalui layar atau monitor. Dengan
menggunakan teleconference memungkinkan orang-orang yang berada pada
lokasi yang berbeda untuk mengadakan rapat atau pertemuan tanpa saling
bertemu secara fisik.
b) Presentation Software
Alat-alat presentasi yang digunakan antara lain overhead transparency,
slide, dan komputer presentasi. Ketiga teknologi ini digunakan apabila
peserta pertemuan berkumpul dalam satu lokasi dan teknologi tersebut
membantu dalam membuat presentasi menjadi lebih produksif dan lebih
menarik.
c) Group Decision Support System
Selain teknologi diatas, setiap orang dapat juga menggunakan sistem
komputer yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan kelompok.
Dalam hal ini komputer dari masing-masing individu dihubungkan, sehingga
memungkinkan masing-masing individu saling mengusulkan solusi atau
memberikan pendapat yang saling bermanfaat dalam pengambilan
keputusan.
9
seseorang menjadi anggota kelompok tertentu, yaitu adanya perasaan aman untuk
bergabung bersama kelompok tersebut.
Rapat
Rapat yaitu setiap jenis maksud tertentu dari orang-orang yang datang
bersama-sama untuk melaksanakan bisnis perusahaan (3M Management team
dalam Curtis et. all:186). Rapat juga didefinisikan sebagai sebagai pertemuan dua
orang atau lebih untuk membicarakan dan merundingkan suatu masalah yang
menyangkut kepentingan bersama. Rapat dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, tergantung pada segi peninjauannya, yakni: berdasar tujuan, sifat, jangka
waktu, dan frekuensi (Wursanto:137).
10
1) Berdasar Tujuan
Berdasar tujuannya rapat dibedakan menjadi tiga, yaitu rapat
infornasional, rapat pengambilan keputusan, dan rapat perundingan.
a. Rapat informasional
Merupakan rapat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan
kepada para anggota, tentang kebijakan yang diambil oleh pimpinan
organisasi dan prosedur atau cara kerja baru. Dengan demikian
anggota organisasi memahami latar belakang dan apa yang sekarang
ini ada di organisasi.
b. Rapat pengambilan keputusan
Merupakan bentuk rapat yang bertujuan mencari pemecahan
suatu masalah yang sedang dihadapi. Dalam hal ini anggota akan
memberikan masukan-masukan dalam pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan dapat diambil dalam situasi terpisah yang
dilakukan oleh pimpinan organisasi.
c. Rapat perundingan
Merupakan rapat yang bertujuan menghindari timbulnya suatu
perselisihan dan mencari jalan tengah agar tidak saling merugikan
pihak-pihak yang terlibat dalam suatu masalah tertentu.
2) Berdasar sifat
Berdasar sifatnya, secara umum suatu rapat dapat dibedakan menjadi
dua, yaitub rapat yang bersifat normal dan informal, serta rapat yang bersifat
terbuka dan tertutup.
a. Rapat formal
Merupakan rapat yang diadakan dengan suatu perencanaan
tyerlebih dahulu, menurut ketentuan yang berlaku, dan peserta rapat
secara resmi mendapat undangan.
b. Rapat informal
Yaitu rapat yanag diadakan tidak berdasar suatu perencanaan
formal. Rapat ini dapat terjadi setiap saat, kapan saja, dimana saja,
11
dan dengan peserta siapa saja. Dalam rapat seperti ini biasanya terjadi
karena orang-orang bertemu secara kebetulan dan kemudian
membahas suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
c. Rapat terbuka
Merupakan rapat yang dapat dihadiri oleh semua anggota
organisasi atau perusahaan. Materi yang dibahas bersifat umum atau
tidak rahasia.
d. Rapat tertutup
Merupakan rapat yang hanya dihadiri oleh orang tertentu, dan
biasanya menyangkut masalah yang untuk sementara masih bersifat
rahasia.
12
akan datang. Contohnya, rapat penjualan dan rapat evaluasi kinerja
karyawan.
d. Rapat tahunan
Yaitu rapat yang diadakan setiap setahun sekali. Misalnya rapat
para dewwan komisaris, RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham),
atau dapat juga hanya merupakan rapat akhir tahun yang membahas
rugi-laba suatu perusahaan.
4) Berdasar frekuensi
Rapat dibedakan menjadi dua, yaitu rapat rutin dan rapat insidential.
a. Rapat rutin
Yaitu rapat yang sudah ditentukan waktunya, misalnya
mingguan, bulanan, semetaran, atau tahunan.
b. Rapat insidential
Merupakan rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tetapi
pelaksanaannya tergantung pada ada tidaknya masalah dan berat
ringannya masalahyang sedang dihadapi. Misalnya, perusahaan telah
menyusun strategi pemasaran untuk 6 bulan mendatang. Tiba-tiba
perusahaan pesaing melakukan strategi pemasaran yang sangat
berpengaruh pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Menghadapi maslah tersebut kemudian perusahaan saat itu juga
menyelenggarakan.
13
Kekurangan Komunikasi Lisan
14
DAFTAR PUSTAKA
Haryani, Sri. 1987. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN
https://kitchenuhmaykoosib.com/proses-komunikasi/
https://ilmumanajemenindustri.com/jenis-jenis-komunikasi-verbal-non-verbal-
tertulis/
15