PEMERINTAH DALAM
PENANGANAN COVID 19 Silvi Sri Mulyani
ForSEBI
-Aspek Ekonomi UIN SunanKalijaga Yogyakarta
Indonesia telah mencatat 196 kematian
terkait COVID-19, korban tertinggi di Asia
Tenggara, menurut data yang dikumpulkan
oleh Universitas Johns Hopkins. Kasus yang
dikonfirmasi di negara ini mencapai 1.986
(angka ini berdasarkan update yang dirilis
Gugus Tugas, Percepatan Penanganan
Covid-19 per pukul 15.40 WIB, 3 April 2020)
Hingga hari ini, kasus positif Covid-19 sudah menyebar di 32 provinsi
Penambahan kasus masih terjadi di sejumlah provinsi, terutama di DKI Jakarta
Empat provinsi lainnya yang masuk dalam daftar 5 besar daerah dengan jumlah
kasus terbanyak adalah: Jawa Barat (225 kasus, 25 meninggal, 12 sembuh),
Banten (170 kasus, 14 meninggal, 7 sembuh), Jawa Timur (155 kasus, 11
meninggal, 25 sembuh) dan Jawa Tengah (114 kasus, 18 meninggal, 11 sembuh).
Di antara empat provinsi tersebut, Jawa Timur memiliki lonjakan kasus yang
tertinggi dalam sehari belakangan
Sementara di kawasan luar Jawa, Provinsi Sulawesi Selatan menjadi daerah
dengan jumlah kasus terbanyak, yakni 82 pasien. Lima di antaranya meninggal
dan 4 sembuh. Dalam 24 jam terakhir, ditemukan 16 kasus baru di provinsi ini.
3
Jumlah Kasus Covid-19 di Dunia
Tembus 1 Juta
Pada tanggal 3 April 2020, berdasarkan data update yang ditampilkan
laman CSSE Johns Hopskin University per pukul 17.00 WIB hari ini,
jumlah kasus positif Covid-19 di dunia sudah sebanyak 1.018.948
pasien.
4
Baca selengkapnya di artikel "Update Corona 3 April 2020: Data Covid-
Diskursus mengenai Tanggung Jawab Negara dalam menghadapi pandemi
coronavirus atau Covid-19 sangat menarik untuk diperbincangkan, mengingat
dampak yang diakibatkan dengan mewabahnya Covid-19 bukanlah hanya pada
sektor kesehatan saja, yaitu dapat:
Mempengaruhi Stabilitas
Politik
Sosial Masyarakat
5
1. Pemerintah telah menetapkan COVID-19 sebagai bencana
Pemerintah? sosial
4. Menyediakan sebanyak 10.000 alat penguji
5. Membentuk Perpu No 1 Tahun 2020
6
Upaya-upaya tersebut tentu harus diapresiasi, tetapi tentu pula
masih banyak yang patut kita kritisi sebagai warga negara yang
memegang legitimasi terhadap kedaulatan negara.
7
Pembentukan gugus tugas
percepatan penanganan Covid-19
Seberapa efektif BNPD sebagai
Satgas? Mengingat BNPD tidak
memilki latar belakang di
bidang kesehatan?
8
Kebijakan himbauan tentang
pembatasan sosial (Social Distancing)
9
Dampak Social Distancing
Ataupun jika orang memiliki uang dari stimulus, jika ia tak bias membelanjakannya
karena ada pembatasan social, tentu tidak akan efektif mendorong permintaan
11
Pembatasan social dalam jangka pendek akan
berpengaruh produksi. Jika roduksi terganggu,
stimulus fiscal, seperti relaksasi pajak impor
dan percepatan restitusi, tak cuup dan
terbatas efektivitasnya
12
Selain itu, yang paling signifikan
adalah akan banyak kelompok
masyarakat yang kehilangan
pekerjaanya.
13
Penyediaan sebanyak 10.000 alat penguji
14
Pembentukan PERPU No 1 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Covid-19
15
Perpu ini terdiri dari 46 halaman, dengan 29 pasal. Hal-
hal mendasar dalam Perpu yang ditandatangani oleh
Presiden Jokowi, adalah sebagai berikut:
Realokasi Anggaran
Defisit Anggaran Kebijakan
fokus kepada tiga hal:
Diatas 3% salama Perpajakan
anggaran untuk bidang
3 tahun ke depan
kesehatan; alokasi anggaran
untuk perlindungan sosial
dan alokasi anggaran untuk
dunia usaha
17
Sebuah survey telah dilakukan kepada para ekonom untuk mengetahui
pendapat mereka tentang kebijakan pembatasan sosial berskala besar
(PSBB), karantina kesehatan (KK), atau karantina wilayah (KW) dan
dampaknya terhadap
ekonomi.
Ekonom dianggap dapat melakukan proyeksi dampak penerapan intervensi
kebijakan kesehatan masyarakat terhadap ekonomi Indonesia.
Mereka pula dapat memberikan pertimbangan apakah kebijakan PSBB, KK atau
KW tetap perlu dilaksanakan.
Survei ini juga bertujuan untuk mengidentifkasi kebijakan-kebijakan yang
perlu diambil oleh pemerintahan pusat dan daerah seandainya pemerintah
menerapkan kebijakan PSBB, KK, atau KW.
18
Hasilnya
Para ekonom justru berpikir kesehatan
publik lebih utama.
• Ekonom juga berpendapat bahwa kebijakan untuk sektor kesehatan penting untuk
diterapkan saat PSBB, KK, atau KW