AKUNTANSI SYARIAH
2019
BAB I
PENDAHULUAN
E. Neraca Saldo
AKUNTANSI PENDANAAN
A. Ketentuan Umum
Berikut ini adalah kasus akuntansi pendanaan di Kalijaga Islamic Bank selama
tahun 2019 yang terdiri dari tabungan, giro, dan deposito.
C. Tabungan
12/01/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima setoran tunai pembukaan tabungan
mudharabah atas nama Agus Faisal sebesar Rp 10.000.000
12/02/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima setoran tunai pembukaan tabungan
wadiah atas nama Hanif sebesar Rp 15.000.000
12/05/2019 Agus Faisal menerima transfer dari Farid nasabah Riau Islamic Bank
sebesar Rp 2.000.000
12/05/2019 Hanif menerima transfer sebesar Rp 2.500.000 dari nasabah Bank Mulia
Syariah (BMS)
12/10/2019 Agus Faisal menerima transfer dari Rina yang merupakan nasabah Bank
Mulia Syariah (BMS) sebesar Rp 2.500.000
D. Giro
14/01/2019 Anang membuka rekening Giro Wadiah dengan setoran tunai sebagai
setoran awal sebesar Rp 300.000.000
23/03/2019 Anang menyerahkan cek giro Bank BCA sebesar Rp 50.000.000 dan
berhasil di kliringkan ke rekening gironya di Kalijaga Islamic Bank
17/04/2019 Anang menerima transfer dari Lina nasabah Bank Mandiri sebesar
Rp5.000.000
27/05/2019 Anang menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai sebesar
Rp25.000.000
09/08/2019 Anang menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai kepada
suppliernya sebesar Rp 10.000.000
10/09/2019 Anang menerima transfer dari BSM cabang Solo sebesar 15.000.000
13/10/2019 Anang menerima transfer dari BSM cabang Semarang sebesar 7.000.000
19/11/2019 Anang menerima transfer dari BSM cabang Jakarta sebesar 20.000.000
16/12/2019 Anang menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai kepada PT
Arindo sebesar Rp 30.000.000
02/06/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima setoran atas nama ibu Rina Rp
200.000.000 sebagai investasi deposito mudharabah untuk jangka waktu
2 bulan dengan nisbah 60% untuk nasabah dan 40% untuk bank
02/06/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima setoran atas nama bapak Andi Rp
200.000.000 sebagai investasi deposito mudharabah untuk jangka waktu
1 bulan dengan nisbah 60% untuk nasabah dan 40% untuk bank
03/07/2019 Dibayarkan bagi hasil deposito mudharabah kepada ibu Desi sebesar Rp
500.000 dan atas pembayaran tersebut dipotong pajak sebesar
20%. Pembayaran bagi hasil dilakukan ke rekening tabungan atas nama
pemilik yang sama
03/07/2019 Dibayarkan bagi hasil deposito mudharabah kepada ibu Rina sebesar Rp
1.000.000 dan atas pembayaran tersebut dipotong pajak sebesar
20%. Pembayaran bagi hasil dilakukan ke rekening tabungan atas nama
pemilik yang sama
03/07/2019 Dibayarkan bagi hasil deposito mudharabah kepada Bapak Andi sebesar
Rp 1.000.000 dan atas pembayaran tersebut dipotong pajak sebesar
20%. Pembayaran bagi hasil dilakukan ke rekening tabungan atas nama
pemilik yang sama
AKUNTANSI MURABAHAH
Murabahah adalah akad jual beli barang dan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus
mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli (PSAK 102
paragraf 5). definisi ini menunjukkan bahwa transaksi murabahah tidak harus
dalam bentuk pembayaran tangguh(kredit), melainkan dapat juga dalam bentuk
tunai setelah menerima barang, ditangguhkan dengan mencicil setelah menerima
barang, ataupun ditangguhkan dengan membayar sekaligus di kemudian hari (
PSAK 102 paragraf 8).
Ketentuan syar'i terkait dengan transaksi murabahah, digariskan oleh fatwa
Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000. Fatwa tersebut membahas
tentang ketentuan umum murabahah dalam bank syariah, ketentuan murabahah
kepada nasabah, jaminan, utang dalam murabahah, penundaan pembayaran,
kondisi bangkrut pada nasabah murabahah
03/03/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima pembayaran uang muka sebesar Rp30.000.000 dari
Tn. Andi sebagai tanda keseriusannya untuk memesan barang kepada Kalijaga
Islamic Bank berupa mobil Innova.
03/07/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan pembelian barang pesanan Tn. Andi kepada
pemasok PT Auto 2000 senilai Rp. 330.000.000 secara tunai.
03/10/2019 Tanggal 10 Maret 2019 Tn. Andi menandatangani akad murabahah sebagaimana
yang telah dinegosiasikan pada tanggal 3 Maret 2019
03/10/2019 Tanggal 10 Maret 2019 Kalijaga Islamic Bank mengakui uang muka sebagai bagian
pelunasan akad murabahah.
03/10/2019 Tanggal 10 Maret 2019 Kalijaga Islamic Bank mengakui pendapatan administrasi dan
penerimaan lain atas biaya yang dibebankan kepada nasabah pembiayaan.
Biaya administrasi : Rp. 800.000
Biaya materai : Rp. 30.000
Biaya notaris : Rp. 750.000 (0,25% dari pembiayaan bank)
Biaya asuransi : Rp. 1.890.000 (0,21% x 3 tahun x pembiayaan oleh
bank)
C. Instruksi
AKUNTANSI SALAM
13/01/19 Tanggal 13 Januari 2019, pada saat Kalijaga Islamic Bank melakukan akad salam
dengan PT Sani Potato dan menerima dana salam
14/01/19 Kalijaga Islamic Bank menyerahkan modal sebesar Rp. 450.000.000 ke rekening KUD
uang tunai Rp. 250.000.000 dan modal non kas
(mesin pertanian) yang memiliki nilai buku sebesar Rp. 190.000.000 dg harga
perolehan Rp. 200.000.000
13/02/19 KUD TK menyerahkan 10 ton kentang kualitas 1 sebagaimana yang disepakati dalam
perjanjian salam.
14/02/19 Bank mengirim produk salam ke gudang milik PT Sani Potato dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kesepakatan
13/04/19 KUD Tunas Kelapa menyerahkan 10 ton kentang kualitas 1 tahap kedua sebagaimana
yang disepakati dalam perjanjian salam.
14/04/19 Bank mengirim produk salam ke gudang milik PT Sani Potato dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kesepakatan
13/06/19 KUD Tunas Kelapa menyerahkan 10 ton kentang kualitas 1 tahap ketiga sebagaimana
yang disepakati dalam perjanjian salam.
14/06/19 Bank mengirim produk salam ke gudang milik PT Sani Potato dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kesepakatan
13/08/19 KUD Tunas Kelapa menyerahkan 10 ton kentang kualitas 1 tahap ketiga sebagaimana
yang disepakati dalam perjanjian salam.
14/08/19 Bank mengirim produk salam ke gudang milik PT Sani Potato dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kesepakatan
13/10/19 KUD Tunas Kelapa gagal menyerahkan produk kepada bank syariah senilai Rp.
90.000.000 pada waktu jatuh tempo. Dan sepakat untuk menyerahkan produk salam
pada tanggal 20/10/2019
20/10/19 KUD TK menyerahkan 10 ton kentang kualitas 1 tahap terakhir sebagaimana yg
disepakati dalam perjanjian salam
21/10/19 Bank mengirim produk salam ke gudang milik PT Sani Potato dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kesepakatan
C. Instruksi
AKUNTANSI ISTISH’NA
Bai’ al istishna’ atau istishna’ adalah kontrak jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu
yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat,
shani’) (Yaya, et al., 2014). Menurut jumhur fuqaha’, bai’ istishna’ merupakan suatu
jenis khusus dari bai’ salam (Antonio, 2001 p. 113). Transaksi istishna’ memiliki
kemiripan dengan transaksi salam, yaitu dalam hal barang yang dibeli belum ada
pada saat transaksi, hanya saja pada transaksi salam biaya harus dilunasi pada saat
akad, sedangkan pada transaksi istishna’ pelunasannya bisa dilakukan baik secara
tunai, cicilan, maupun ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan
datang. Bai’ istishna lebih banyak digunakan di bidang manufaktur sedangkan bai’
salam banyak digunakan di bidang pertanian.
Akuntansi istishna’ diatur dalam pernyataan standar akuntansi keuangan
(PSAK) NOMOR 104 tentang istishna’. Terkait dengan pengakuan transaksi, standar
ini mengatur tentang penyatuan dan segmentasi akad, pendapatan istishna’ dan
istishna’ pararel, istishna’ dengan pembayaran tangguh, biaya perolehan istishna’,
penyelesaian awal, pengakuan taksiran rugi, perubahan pesanan, dan tagihan
tambahan.
03/01/2019 Untuk keperluan survei dan pembuatan desain bangunan yang akan dijadikan
acuan spesifikasi barang, Kalijaga Islamic Bank telah
mengeluarkan kas sebesar 2.000.000
05/01/2019 Disepakati akad transaksi istishna' pembuatan rumah makan antara Kalijaga
Islamic Bank dengan Pak Bambang. Saat akad, beban
praakad diakui sebagai biaya istishna'.
03/02/2019 PT. Indera Karya menyelesaikan 20% pembangunan dan menagih pembayaran
termin pertama sebesar 36.000.000 Kepada
Kalijaga Islamic Bank.
05/02/2019 Kalijaga Islamic Bank membayar tagihan PT. Indera Karya sebesar yang
ditagihkan
08/03/2019 PT. Indera Karya menyelesaikan 50% pembangunan dan menagih pembayaran
termin kedua sebesar 54.000.000 kepada Kalijaga
Islamic Bank
10/03/2019 Kalijaga Islamic Bank membayar tagihan PT. Indera Karya sebesar yang
ditagihkan.
13/05/2019 PT. Indera Karya menyelesaikan 100% pembangunan dan menagih pembayaran
termin ketiga sebesar 90.000.000 kepada
Kalijaga Islamic Bank.
15/05/2019 Kalijaga Islamic Bank membayar tagihan PT. Indera Karya sebesar yang
ditagihkan.
10/08/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan penagihan termin pertama pada pak Bambang
sebesar 40.000.000.
15/08/2019 Pak Bambang membayar tagihan istishna' termin pertama sebesar 40.000.000.
10/09/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan penagihan termin kedua pada pak bambang
sebesar 40.000.000.
15/09/2019 Pak Bambang membayar tagihan istishna' termin kedua sebesar 40.000.000
10/10/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan penagihan termin ketiga pada pak Bambang
sebesar 40.000.000
15/10/2019 Pak Bambang membayar tagihan istishna' termin ketiga sebesar 40.000.000.
10/11/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan penagihan termin keempat kepada pak
Bambang sebesar 40.000.000
10/12/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan penagihan termin kelima kepada pak Bambang
sebesar 40.000.000.
C. Instruksi
AKUNTANSI MUDHARABAH
Murabahah adalah akad jual beli barang dan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus
mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli (PSAK 102
paragraf 5). Definisi ini menunjukkan bahwa transaksi murabahah tidak harus
dalam bentuk pembayaran tangguh (kredit), melainkan dapat juga dalam bentuk
tunai setelah menerima barang, ditangguhkan dengan mencicil setelah menerima
barang, ataupun ditangguhkan dengan membayar sekaligus di kemudian hari
(PSAK 102 paragraf 8).
Ketentuan syar'i terkait dengan transaksi murabahah, digariskan oleh fatwa
Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000. Fatwa tersebut membahas
tentang ketentuan umum murabahah dalam bank syariah, ketentuan murabahah
kepada nasabah, jaminan, utang dalam murabahah, penundaan pembayaran,
kondisi bangkrut pada nasabah murabahah.
10/04/2019 PT Maria menyetorkan bagi hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp 800.000
10/05/2019 PT Maria menyetorkan bagi hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp
1.000.000
10/06/2019 PT Maria belum menyetorkan bagi hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp
600.000
20/06/2019 PT Maria menyerahkan Bagi Hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp 600.000
10/07/2019 PT Maria menyetorkan Bagi Hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp 920.000
10/08/2019 PT Maria belum menyetorkan Bagi Hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp
720.000
28/09/2019 PT Maria menyetorkan Bagi Hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp 720.000
10/09/2019 PT Maria melunasi pembiayaan Mudharabah sebesar Rp 30.000.000 tepat pada saat
jatuh tempo
C. Instruksi
AKUNTANSI MUSYARAKAH
C. Instruksi
AKUNTANSI IJARAH
06/05/2019 PT Langit Biru membauar sewa ruko ke empat jali sebesar Rp 2.400.000
31/7/2019 PT Langit Biru membayar biaya sewa bulan juli sebesar Rp 2.400.000
09/01/2019 PT Langit Biru membayar sisa biaya sewa bulan agustus sebesar Rp
1.000.000
09/05/2019 PT Langit Biru belum melakukan pembayaran sewa pada bulan september
28/9/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran sewa ruko untuk bulan september
sebesar Rp 2.400.000
10/05/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran sewa ruko untuk bulan oktober
sebesar Rp 1.000.000
18/10/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran sisa sewa ruko untuk bulan oktober
sebesar Rp 1.400.000
11/05/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran sewa ruko untuk bulan november
sebesar Rp 2.400.000
12/05/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran sewa ruko untuk bulan desember
sebesar Rp 2.400.000
C. Instruksi
Dana zakat adalah sebagian harta yang wajib di keluarkan oleh wajib zakat
(muzakki) untuk diserahkan kepada penerima zakat (mustahiq). Pembayara zakat
dilakukan apabila nisab haulnya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib
zakat (PSAK 101 paragraf 71).
Unsur dasar laporan sumber dana akat meliputi sumber dana, penggunaan
dana, pengguna dana selama suatu jangka waktu, serta saldo dana zakat yang
menunjukan dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu (PSAK 101
paragraf 72). Oleh karena itu, dana zakat tidak diperkenankan untuk menutup
cadangan kerugian aset produktif. Sumber dana zakat di bank syariah terdiri atas:
1. Zakat dari dalam entitas bank syariah
2. Dana zakat dari pihak luar entitas bank syariah (termasuk zakat dari nasabah).
Penyaluran dana zakat dibatasi pada 8 golongan (asnaf) yang sudah ditentukan
oleh syariah, yaitu:
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Orang yang baru masuk islam (muallaf)
5. Hamba sahaya (riqab)
6. Orang yang terlilit utang (gharim)
7. Orang yang sedang berjihad (fisabilillah)
8. Orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil)
Pada laporan keuangan bulan April 2019, saldo dana zakat Kalijaga Islamic
Bank adalah sebesar Rp. 10.000.000.
Berikut adalah transaksi yang terkait dengan dana zakat pada Kalijaga Islamic
Bank selama bulan tahun 2019.
01/04/19 Diterima dari PT Karya Jasa dana zakat secara tunai sebesar Rp. 60.000.000
13/05/19 Diterima via rekening tabungan, zakat dari jamaah pengajian sebesar
Rp.8.000.000
15/05/19 Diterima dari Ibu Rosi, zakat dalam bentuk emas sebesar 40gr, harga pasar
emas tersebut Rp. 400.000
02/06/19 Disalurkan zakat secara tunai sebesar Rp. 10.000.000 untuk pendidikan di
daerah terpencil dan terbelakang
19/06/19 Disalurkan penyaluran zakat secara tunai kepada Ibnu Sabil sebesar Rp.
3.000.000
05/07/19 Diterima zakat secara tunai dari Bapak Kemal sebesar Rp. 1.000.000
21/07/19 Disalurkan tunai dana zakat kepada mualaf sebesar Rp. 2.000.000
27/07/19 Diterima zakat perniagaan Bank Syari'ah Peduli selama 3 bulan sebesar Rp.
15.000.000
24/08/19 Disalurkan zakat secara tunai kepada fakir miskin sebsar Rp. 8.000.000
02/09/19 Disalurkan zakat secara tunai kepada ustadz yang berdakwah di pedalaman
pulau Papua sebesar Rp. 10.000.000
27/09/19 Di transfer honorarium amil sebesar Rp. 500.000 ke rekening tabungan Bapak
Rahmat
30/10/19 Disalurkan zakat kepada Panti Asuhan Kasih Abadi secara tunai sebesar Rp.
40.000.000
C. Instruksi
Dana kebajikan merupakan dana sosial di luar zakat yang berasal dari
masyarakat yang dikelola oleh bank syariah. Dana kebajikan biasa juga disebut
dengan dana qardhul hasan. PSAK No. 59 dan PAPSI 2003 menggunakan istilah
qardhul hasan dan bukan istila “Dana Kebajikan”. Akan tetapi, pada PSAK 101,
istilah ini diganti dengan istilah “Dana Kebijakan”. Tidak ada keterangan resmi
alasan penggantian istilah ini dalam PSAK 101. Akan tetapi, adanya istilah dana
kebijakan memberikan fleksibilitas dalam sumber dan penggunaan dana tersebut,
mengingat istilah qardh lebih tepat digunakan untuk transaksi yang terkait dengan
pinjam meminjam tanpa bunga. Berdasarkan PSAK 101 paragraf 75, sumber dana
kebajikan terdiri atas:
1. Infaq
2. Sedekah
3. Hasil pengelolaan wakaf sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
4. Pengembalian dana kebajikan produktif
5. Denda
6. Pendapatan non-halal
7. Sumbangan/Hibah
Infaq dan sedekah yang dimaksud dalam dana kebajikan adalah semua jenis
infaq dan sedekah baik yang peruntukannya ditentukan secara khusus oleh
pemberi infaq dan sedekah maupun yang tidak. Denda merupakan sanksi berupa
uang yang dikenakan oleh bank syariah kepada nasabah yang mampu, tetapi
dengan sengaja menunda-nunda pembayaran kewajibannya kepada bank syariah.
Semua penerimaan bank syariah dari nasabah yang merupakan denda dimasukkan
ke dalam dana kebajikan. Sumbangan atau hibah pada dasarnya merupakan salah
satu bentuk sedekah sunah. Akan tetapi, istilah sumbangan atau hibah secara
terminology dipandang universal, sehingga dapat menampung bantuan yang
mungkin berasal dari orang yang bukan beragama islam ataupun dari instansi dan
lembaga yang cenderung memilih istilah yang umum dalam memberikan suatu
bantuan.
Pendapatan non-halal merupakan sumber dana kebajikan yang berasal dari
transaksi bank syariah dengan pihak lain yang tidak menggunakan skema syariah.
Untuk keperluan lalu lintas keuangan, bank syariah dalam hal tertentu harus
memiliki rekening di bank konvensional. Dengan memiliki rekening di bank
konvensiona, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri, adanya bungan bank
dari bank mitra merupakan suatu yang tidak dapat dihindari. Dalam hal ini, bunga
yang diterima tersebut tidak boleh menambah pendapatan bank syariah, tetapi
dimasukkan sebagai tambahan dana kebajikan.
Berdasarkan PSAK 101, dana kebajikan dapat digunakan untuk:
05/01/19 Diterima transfer dari rekening Ibu Dian sebagai infaq sebesar Rp4.000.000
07/02/19 Diterima sumbangan dari Bapak Udin secara tunai sebesar Rp2.000.000
10/02/19 Diterima transfer dari rekening Bapak Heru sebagai denda atas keterlambatan
pembayaran angsuran murabahah sebesar Rp.500.000
13/03/19 Diterima transfer dari rekening PT. Abdi Jaya sebagai sumbangan sebesar
Rp.15.000.000
25/05/19 Diterima infak dari Ibu Rosida secara tunai sebesar Rp.10.000.000
01/06/19 Diterima transfer dari rekening PT. Armada sebagai sumbangan sebesar
Rp.50.000.000
05/06/19 Disalurkan secara tunai dana kebajikan untuk pinjaman Qardhul Hasan Ibu
Rahina yang hendak merintis usaha nasi pecel sebesar Rp.500.000
15/06/19 Disalurkan dana kebajikan untuk pinjaman Qardhul Hasan Ibu Mega yang
hendak merintis usaha nasi goreng sebesar Rp.1.000.000
01/07/19 Diterima sedekah dari Bapak Edi secara tunai sebesar Rp.500.000
10/07/19 Diterima secara tunai pengembalian dana Qardhul Hasan tahap 1 oleh Ibu
Rahma sebesar Rp50.000
15/07/19 Disalurkan dana kebajikan kepada siswa kurang mampu SMAN 2 Yogyakarta
secara tunai sebesar Rp.5.000.000
20/07/19 Diterima secara tunai pengembalian dana Qardhul Hasan tahap 1 oleh Ibu Mega
sebesar Rp.100.000
F. Instruksi