Anda di halaman 1dari 34

MODUL PRAKTIKUM

AKUNTANSI SYARIAH

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Umum Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kemampuan


kepada mahasiswa untuk menyusun laporan keuangan pada entitas syariah.
Praktikum ini memuat berbagai kasus transaksi yang terjadi pada “Kalijaga Islamic
Bank” yang merupakan lembaga keuangan bank yang beroperasi dengan
memberikan pelayanan berupa Pendanaan/Funding berupa tabungan, giro dan
deposito serta Pembiayaan/Financing dengan berbagai akad jual beli, investasi,
sewa, dan akad lain sesuai dengan ketentuan syariah. Kasus lain dalam praktikum
ini adalah kasus transaksi para konsumen “Kalijaga Islamic Bank” yaitu pembeli,
mitra kerja sama, penyewa, serta konsumen lain.
Modul praktikum akuntansi syariah ini menyajikan pembukuan/ pencatatan
akuntansi secara manual. Saat ini pembukuan yang dilakukan di lembaga keuangan
syariah baik di bank umum syariah, unit usaha syariah, maupun di bank
perkreditan rakyat syariah dan lembaga keuangan syariah non-bank sudah
dilakukan menggunakan software akuntansi, sehingga tidak perlu melakukan
pembukuan secara manual. Namun, pembukuan secara manual masih diperlukan
untuk pembelajaran di bangku perkuliahan agar mahasiswa mengetahui siklus
akuntansi pada lembaga keuangan syariah.
Modul ini berisi informasi tentang lembaga keuangan syariah, chart of
account (daftar akun), informasi transaksi pada setiap jenis produk dan layanan
serta kasus transaksi pada konsumen maupun mitra lembaga keuangan syariah.
Lembar kerja praktikum ini menggunakan software Ms. Excel untuk mempermudah
pengerjaan dan penyusunan laporan keungan.

B. Gambaran Umum Lembaga Keuangan Syariah

“Kalijaga Islamic Bank” merupakan lembaga keuangan bank yang beroperasi


berdasarkan prinsip syariah. Bank ini didirikan pada tanggal 20 Desember 2018,
dan mulai beroperasi per 1 Januari 2019 dengan modal diosetor senilai
Rp16.000.000.000,-. Modal disetor merupakan setoran modal dari instansi pemilik
yaitu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Modal disetor berwujud berbagai macam aset
lancar dan aset tetap yang teroerinci di dalam Neraca per 1 Januari 2019. Produk
yang ditawarkan kepada para mitra dan shahibul maal meliputi pembiayaan dan
pendanaan. Produk pembiayaan menggunakan berbagai akad yang telah disetujui
oleh Dewan Pengawas Syariah yang meliputi akad jual beli (Murabahah, Salam,
Istishna’), akad kerjasama (Mudharabah dan Musyarakah), akad Ijarah dan akad-
akad lain yang diperbolehkan secara syariah.
C. Chart of Account 110 04 00 Margin Murabahah Jatuh Tempo
NOMOR 110 05 00 Penyisihan Kerugian Murabahah
AKUN NAMA PERKIRAAN 111 00 00 PIUTANG SALAM
100 00 00 AKTIVA 111 01 00 Piutang Salam
101 00 00 KAS 111 02 00 Penyisihan Kerugian Salam
101 01 00 Kas - Khasanah Utama 112 00 00 PIUTANG ISTISHNA'
101 01 01 Kas Utama 112 01 00 Piutang Istishna'
101 01 02 Kas Kecil 112 02 00 Margin Istishna' Tangguhan
102 00 00 GIRO PADA BANK LAIN 112 03 00 Piutang Istishna' Jatuh Tempo
102 01 00 Giro Pada Bank Indonesia 112 04 00 Margin Istishna' Jatuh Tempo
102 01 01 Giro Pada Bank Syariah Mandiri 112 05 00 Penyisihan Kerugian Istishna'
102 01 02 Giro Pada Bank Muamalat Indonesia 120 00 00 INVESTASI MUDHARABAH
103 00 00 PENEMPATAN PADA BANK (PPB) 120 01 00 Investasi Mudharabah
103 01 00 PPB - Investasi 120 02 00 Akum. Penurunan Nilai Inv. Mudharabah
103 01 01 PPB - Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank 120 03 00 Keuntungan Mudharabah Tangguhan
103 01 02 PPB - Deposito Mudharabah 120 04 00 Investasi Mudharabah Jatuh Tempo
103 02 00 PPB - Obligasi 120 05 00 Penyisihan Kerugian Mudharabah
103 02 01 PPB - Obligasi Syariah 120 00 00 INVESTASI MUSYARAKAH
103 02 02 PPB - Obligasi Syariah Sub Ordinasi 120 01 00 Investasi Musyarakah
103 03 00 PPB - Pembiayaan 120 02 00 Akum. Penurunan Nilai Inv. Musyarakah
103 03 01 PPB - Pembiayaan Mudharabah 120 03 00 Keuntungan Musyarakah Tangguhan
103 03 02 PPB - Pembiayaan Musyarakah 120 04 00 Investasi Musyarakah Jatuh Tempo
110 00 00 PIUTANG MURABAHAH 120 05 00 Penyisihan Kerugian Musyarakah
110 01 00 Piutang Murabahah 121 00 00 PINJAMAN QARDH
110 02 00 Margin Murabahah Tangguhan 121 01 00 Pinjaman Qardh
110 03 00 Piutang Murabahah Jatuh Tempo 121 02 00 Penyisihan Kerugian Pinjaman Qardh
130 00 00 ASET IJARAH 143 01 01 Termin Istishna'
130 01 00 Aset Ijarah 150 00 00 AKTIVA TETAP
130 02 00 Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah 150 01 00 Aktiva Tetap - Tanah
131 00 00 ASET IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK 150 02 00 Aktiva Tetap - Gedung
131 01 00 Aset Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) 150 03 00 Aktiva Tetap - Kendaraan
131 02 00 Akumulasi Penyusutan Aset 150 04 00 Aktiva Tetap - Peralatan Kantor
132 00 00 IJARAH LANJUT 150 05 00 Aktiva Tetap - Mesin
132 01 00 Sewa Dibayar Dimuka Ijarah Lanjut 150 05 00 Aktiva Tetap - Komputer
132 02 00 Sewa Multijasa Tangguhan 151 00 00 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
140 00 00 PERSEDIAAN 151 00 00 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap - Gedung
140 01 00 Persediaan 151 00 00 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap - Kendaraan
140 01 01 Persediaan - Murabahah Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap - Peralatan
151 00 00 Kantor
140 01 02 Persediaan - Salam
151 00 00 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap - Mesin
140 01 03 Persediaan - Istishna'
151 00 00 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap - Komputer
140 01 04 Persediaan - Mudharabah
152 00 00 PIUTANG IJARAH
140 01 05 Persediaan - Musyarakah
152 01 00 Piutang Pendapatan Ijarah
140 01 06 Persediaan - Materai
152 02 00 Piutang Pendapatan IMBT
141 00 00 TAGIHAN
152 90 00 Penyisihan Kerugian Piutang Ijarah
141 01 01 Tagihan Akseptasi
160 00 00 BEBAN DIBAYAR DIMUKA (BDD)
141 01 02 Piutang Kepada Pembeli
160 01 01 BDD - Personalia
141 01 03 Piutang Kepada Penjual
160 01 02 BDD - Umum
141 01 04 Piutang Kepada Mudharib
160 01 03 BDD - Sewa
141 01 05 Tagihan Lainnya
160 01 04 BDD - Premi
142 00 00 AKTIVA ISTISHNA' DALAM PENYELESAIAN
161 00 00 UANG MUKA
142 01 00 Aktiva Istishna' Dalam Penyelesaian (AIDP)
161 01 00 UM - Personalia
143 00 00 TERMIN ISTISHNA'
161 02 00 UM- Umum
170 00 00 AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH 205 00 00 SIMPANAN DARI BANK LAIN
170 01 00 Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) 205 01 00 Simpanan Dari Bank Lain
180 00 00 AKTIVA PAJAK TANGGUHAN 205 01 01 SBL - Giro wadiah Bank Lain
180 01 00 Aktiva Pajak Tangguhan 206 00 00 HUTANG JUAL BELI
200 00 00 KEWAJIBAN 206 01 01 Hutang Salam
201 00 00 KEWAJIBAN SEGERA 206 02 01 Hutang istishna'
201 01 00 KS - Pembukaan Rekening 207 00 00 DANA INVESTASI TERIKAT
201 01 01 KS - Pembukaan Rekening Giro 207 01 00 Dana Investasi Terikat - Giro
201 01 02 KS - Pembukaan Rekening Tabungan 207 02 00 Dana Investasi Terikat - Tabungan
201 02 00 KS - Transfer 208 00 00 KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA
201 02 01 KS - Transfer Nasabah 208 01 01 KKBI - Fas Pembiayaan Jk. Pendek
201 02 02 KS - Transfer Bank Lain 208 01 02 KKBI - Pinjaman Subonasi
201 02 03 KS - Setoran Kliring 209 00 00 KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN
201 03 00 KS - Pajak 209 01 01 Kewajiban Kepada Bank Lain
201 04 00 KS - Deposito Jatuh Tempo 209 02 01 Pembiayaan Mudharabah
201 05 00 KS- Rekening Tutup 209 02 02 Pembiayaan Musyarakah
202 00 00 BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN 300 00 00 DANA SYRIKAH TEMPORER
202 01 00 Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan 300 01 00 DST - NON BANK
202 01 01 Baghas Yadib - Tabungan Mudharabah 300 01 01 DST Non Bank - Tabungan
202 01 02 Baghas Yadib - Deposito Mudharabah 300 01 02 DST Non Bank - Deposito
202 01 03 Baghas Yadib - Lainnya 300 02 00 DST - BANK LAIN
203 00 00 GIRO WADIAH 300 02 01 Sertifikat Investai Mudharabah Antar Bank
203 01 00 Giro Wadiah 300 02 02 Deposito Bank Lain - Mudharabah
204 00 00 TABUNGAN WADIAH 310 00 00 MODAL
204 01 00 Tabungan Wadiah 310 01 01 Modal Pinjaman
310 01 02 Modal Disetor 403 05 00 Harga Pokok Istishna' (D)
310 02 00 Tambahan Modal Disetor 404 00 00 PENDAPATAN IJARAH
310 02 01 Agio 404 01 00 Pendapatan Sewa Ijarah
310 02 02 Disagio 404 02 00 Pendapatan Keuntungan Pelepasan
310 02 03 Modal Sumbangan 404 03 00 Biaya Penyusutan Aset Ijarah (D)
310 02 04 Dana Setoran Modal 404 04 00 Biaya Pemeliharaan Aset Ijarah (D)
310 03 01 Selisih Penilain Aktiva Tetap 404 05 00 Kerugian Pelepasan Aktiva Ijarah
310 04 01 Cadangan 405 00 00 PENDAPATAN IMBT
310 05 01 Laba/Rugi Tahun Lalu 405 01 00 Pendapatan Sewa IMBT
310 06 01 Laba/Rugi Tahun Berjalan 405 02 00 Pendapatan Keuntungan Pelepasan Aset IMBT
400 00 00 PENDAPATAN USAHA UTAMA 405 03 00 Biaya Penyusutan Aset IMBT (D)
401 00 00 PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH 405 04 00 Biaya Pemeliharaan Aset IMBT (D)
401 01 00 Pendapatan Margin Murabahah 406 00 00 PENDAPATAN IJARAH LANJUT
401 02 00 Diskon Murabahah 406 01 00 Pendapatan Sewa Lanjut
401 03 00 Potongan Pelunasan Piutang Murabahah (D) 406 02 00 Biaya Amortisasi Sewa Lanjut
401 04 00 Potongan Angsuran Piutang Murabahah (D) 406 03 00 Pendapatan Multijasa
402 00 00 PENDAPATAN SALAM 406 04 00 Biaya Amortisasi Multijasa
402 01 00 Pendapatan Keuntungan Salam 407 00 00 PENDAPATAN BAGI HASIL MUDHARABAH
402 02 00 Keuntungan Penyerahan Aset Salam 407 01 00 Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah
402 03 00 Kerugian Penyerahan Aset Salam (D) 407 02 00 Keuntungan Penyerahan Aset Mudharabah
402 04 00 Kerugian Salam (D) 407 03 00 Keuntungan Pengembalian Aset Mudharabah
403 00 00 PENDAPATAN MARGIN ISTISHNA' 407 04 00 Pendapatan Amortisasi Keuntungan Mudh. Tangguhan
403 01 00 Pendapatan Margin Istishna' 407 05 00 Kerugian Penyerahan Aset Mudharabah (D)
403 02 00 Potongan Pelunasan Piutang Istishna' (D) 407 06 00 Kerugian Pengembalian Aset Mudharabah (D)
403 03 00 Potongan Angsuran Piutang Istishna' (D) 407 07 00 Biaya Penurunan Nilai Investasi Mudharabah (D)
403 04 00 Pendapatan Istishna' 407 08 00 Kerugian Investasi Mudharabah (D)
408 00 00 PENDAPATAN BAGI HASIL MUSYARAKAH 411 02 01 B. Hasil Deposito Mudharabah
408 01 00 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 412 00 00 BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMP BANK (D)
408 02 00 Keuntungan Penyerahan Aset Musyarakah 412 01 00 Bagi Hasil Dana Syirkah Temp Bank
408 03 00 Keuntungan Pengembalian Aset Musyarakah 412 01 01 Bagi Hasil DST Bank Lain - Tabungan Mudharabah
408 04 00 Pendapatan Amortisasi Keuntungan Musy. Tangguhan 412 01 02 Bagi Hasil DST Bank Lain - SIMA
408 05 00 Kerugian Penyerahan Aset Musyarakah (D) 412 01 03 Bagi Hasil DST Bank Lain - Deposito Mudharabah
408 06 00 Kerugian Pengembalian Aset Musyarakah (D) 420 00 00 PENDAPATAN OPERASI LAIN
408 07 00 Biaya Penurunan Nilai Investasi Musyarakah (D) 420 01 00 Pendapatan Investasi Terikat
408 08 00 Kerugian Investasi Musyarakah (D) 420 01 01 Pendapatan Margin Invest Terikat Murabahah
PENDAPATAN PENEMPATAN PADA BANK 420 01 02 Pendapatan Margin Invest Terikat Mudharabah
409 00 00 INDONESIA
420 01 03 Pendapatan Margin Invest Terikat Musyarakah
409 01 01 Pendapatan Bonus Giro Wadiah Pada Bank Indonesia
420 02 00 Pendapatan Adm Investasi Terikat
409 01 02 Pendapatan Bonus Giro Jaminan Pada Bank Indonesia
420 02 01 Pendapatan Adm Invest Terikat Murabahah
409 01 03 Pendapatan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
420 02 02 Pendapatan Adm Invest Terikat Mudharabah
410 00 00 PENDAPATAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
420 02 03 Pendapatan Adm Invest Terikat Musyarakah
410 01 01 PPBL - Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank
420 03 00 Pendapatan Penyertaan
410 01 02 PPBL - Deposito Mudharabah
420 03 01 Pendapatan Penyertaan
410 01 03 PPBL - Obligasi Syariah
421 00 00 PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN
410 01 04 PPBL - Obligasi Syariah Sub Ordinasi
421 01 00 Pendapatan Fee
410 01 05 PPBL - Pembiayaan Mudharabah
421 01 01 Pendapatan Bank Garansi
410 01 05 PPBL - Pembiayaan Musyarakah
421 01 02 Pendapatan Referensi Bank
410 01 06 PPBL - Lainnya
421 01 03 Pendapatan Gadai
411 00 00 BAGI HASIL DST NON BANK (D)
421 02 00 Pendapatan Jasa Operasi
411 01 00 Bagi Hasil DST Non Bank Tabungan Mudharabah
421 02 01 Pendapatan Jasa Ops Transfer Reguler
411 01 01 Bagi Hasil DST Non Bank Tabungan
421 02 02 Pendapatan Jasa Ops Transfer BI- RTGS
411 02 00 Bagi Hasil DST Non Bank Deposito Mudharabah
421 02 03 Pendapatan Jasa Ops Kliring
421 02 04 Pendapatan Jasa Ops Lainnya 422 01 03 PNO - Sewa Aktiva Tetap Bank
421 03 00 Pendapatan Imbalan Jasa 422 01 04 PNO - Kelebihan Beban Pajak
421 03 01 Pendapatan Imbalan - Jasa Telepon 500 00 00 BEBAN OPERASI
421 03 02 Pendapatan Imbalan - Jasa PLN 501 00 00 BEBAN BONUS WADIAH
421 03 03 Pendapatan Imbalan - Jasa PDAM 501 01 00 Beban Bonus Giro Wadiah
421 03 04 Pendapatan Imbalan - Jasa Payroll 501 02 00 Beban Bonus Tabungan Wadiah
421 03 05 Pendapatan Imbalan - Jasa Pelayanan Pajak 501 03 00 Beban Bonus Tabungan Wadiah Lainnya
421 04 00 Pendapatan Administrasi Pengolaan Dana 502 00 00 BEBAN KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA
421 04 01 Pend. Adm. Murabahah 502 01 00 Beban Kewajiban Kepada Bank Indonesia
421 04 02 Pend. Adm. Salam 502 01 01 Beban Bank Indonesia - Fasilitas Pemb. Jk. Pendek
421 04 03 Pend. Adm. Istishna 502 01 02 Beban Bank Indonesia - Pinjaman Subordinasi
421 04 04 Pend. Adm. Mudharabah 502 01 03 Beban Bank Indonesia - Lain
421 04 05 Pend. Adm. Musyarakah 503 00 00 BEBAN KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN
421 04 06 Pend. Adm. Ijarah 503 01 00 Beban Kewajiban Kepada Bank Lain
421 04 07 Pend. Adm. IMBT 503 01 01 Beban Bank Lain - Pemb. Diterima Subordinasi
421 04 08 Pend. Adm. Sewa Lanjut/Multijasa 503 01 02 Beban Bank Lain - Pemb. Diterima Mudharabah
421 05 00 Pendapatan Administrasi Produk 503 01 03 Beban Bank Lain - Pemb. Diterima Musyarakah
421 05 01 Pendapatan Adm. Giro 503 01 04 Beban Bank Lain - Pemb. Diterima Pinj. Qardh
421 05 02 Pendapatan Adm. Tabungan 503 01 05 Beban Bank Lain - Lainnya
421 05 03 Pendapatan Adm. Saldo Minimum 504 00 00 BEBAN PINJAMAN YANG DITERIINA
421 05 04 Pendapatan Adm. Pencairan Deposito 504 01 00 Beban Pihak lain - Pinjaman Diterima
421 05 06 Pendapatan Tutup Rekening 505 00 00 BEBAN EFEK YANG DITERBITKAN
422 00 00 PENDAPATAN NON OPERASIONAL 505 01 00 Beban Efek Yang Diterbitkan
422 01 00 Pendapatan Non Operasi Beban Surat Berharga Pasar Uang Syariah Beban
505 01 01 Obligasi Syariah
422 01 01 PNO - Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap
505 01 02 Beban Obligasi Syariah Sub Ordinasi
422 01 02 PNO - Keuntungan Penjualan AYDA
506 00 00 BEBAN PENURUNAN NILAI EFEK 508 15 13 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Istishna'
Beban Penurunan Nilai Efek BPN - Efek 508 20 00 Beban Penyisihan Kerugian - Investasi
506 01 00 Diperdagangkan
508 20 01 Beban Penyisihan Kerugian - Umum Mudharabah
506 01 01 BPN - Efek Tersedia Untuk Dijual
508 20 02 Beban Penyisihan Kerugian - Umum Musyarakah
506 01 02 BPN - Efek Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
508 20 11 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Mudharabah
507 00 00 BEBAN PINJ SUBORDINASI
508 20 12 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Musyarakah
507 01 00 Behan Pinjaman Subordinasi
508 25 00 Beban Penyisihan Kerugian - Pinjaman
508 00 00 BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN
508 25 01 Beban Penyisihan Kerugian - Umum Pinjaman Qardh
508 01 00 Beban Penyisihan Kerugian - Giro Pada Bank Lain
508 25 11 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Pinjaman Qardh
Beban Penyisihan Kerugian - Umum Giro Pada Bank
508 01 01 508 35 00 Beban Penyisihan Kerugian - Tagihan Lainnya
Lain
Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Giro Pada Bank Beban Penyisihan Kerugian - Umum
508 01 11 508 35 01
Lain Tagihan
Beban Penyisihan Kerugian -Penempatan Pada 508 35 11 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Tagihan
508 05 00
Bank Lain 508 40 00 Beban Penyisihan Kerugian - Penyertaan
508 05 01 Beban Penyisihan Kerugian - Umum PBL Beban Penyisihan Kerugian - Umum Penyertaan - LKB
508 40 01
508 05 11 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus PBL Bank
508 10 00 Beban Penyisihan Kerugian -Investasi Pada Efek Beban Penyisihan Kerugian - Umum Penyertaan -
508 40 02
Restrukturisasi
Beban Penyisihan Kerugian - Umum lnvestasi Pada
508 10 01 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Penyertaan - LKB
Efek 508 40 11
Bank
Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Investasi Pada
508 10 11 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Penyertaan -
Efek 508 40 12
Restrukturisasi
508 15 00 Beban Penyisihan Kerugian- Jual Beli
508 45 00 Beban Penyisihan Kerugian - Piutang Pendapatan
Beban Penyisihan Kerugian - Umum
508 15 01 Beban Penyisihan Kerugian - Umum Piutang
Murabahah 508 45 01
Pendapatan
508 15 02 Beban Penyisihan Kerugian - Umum Salam
Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Piutang
508 15 03 Beban Penyisihan Kerugian - Umum Istishna 508 45 11
Pendapatan
508 15 11 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Murabahah 508 50 00 Beban Penyisihan Kerugian - Aktiva Lainnya
508 15 12 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Salam 508 50 01 Beban Penyisihan Kerugian - Umum Aktiva Lainnya
508 50 11 Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Aktiva Lainnya 512 01 00 Behan Penelitian Dan Pengemhangan
Beban Penyisihan Kerugian -Komitmen dan 512 01 01 Beban Penelitian Dan Pengembangan
508 55 00
Kontijen 513 00 00 BEBAN IKLAN DAN PROMOSI (BEIKPRO)
Beban Penyisihan Kerugian - Umum Est. Komitmen &
508 55 01 513 01 00 Beban Iklan dan Promosi Produk
Kontinjensi
Beban Penyisihan Kerugian - Khusus Est. Komitmen & 513 01 01 Beikpro - Giro
508 55 11
Kontinjensi 513 01 02 Beikpro - Tabungan
509 00 00 BEBAN JASA OPERASIONAL 513 01 03 Beikpro - Deposito
509 01 00 Beban Jasa Operasional 514 00 00 BEBAN PENYUSUTAN
509 01 01 Beban Jasa - Pembelian Obligasi 514 01 00 Beban Penyusutan Gedung
509 01 02 Beban Jasa - Pembelian Reksadana 514 01 01 Beban Penyusutan.Gedung
510 00 00 BEBAN TENAGA KERJA 514 01 02 Beban Penyusutan.Gedung
510 01 00 Behan Tenaga Kerja Langsung 514 05 00 Behan Penyusutan Inventaris Kantor
510 01 01 Benaker - Gaji 514 05 01 Beban Penyusutan. Kendaraan Kantor
510 01 03 Benaker - Lembur 514 05 03 Beban Penyusutan. Peralatan Kantor
510 01 04 Benaker - Pajak Penghailan Karyawan 514 05 05 Beban Penyusutan. Mesin -Mesin
510 01 05 Benaker - Kesehatan Karyawan 514 10 00 Beban Penyusutan Komputer
510 10 00 Beban Tenaga Kerja Tunjangan 514 10 01 Beban Penyusutan Komputcr - Hardware
510 10 31 Benaker - Tunjangan Hari Raya 514 10 02 Beban Penyusutan Komputer - Hardware
510 10 38 Benaker - Tunjangan Makan & transpotasi 514 10 03 Beban Penyusutan Komputer - Software
510 10 39 Benaker - Tunjangan Cuti 514 10 04 Beban Penyusutan Komputer - Software
510 10 40 Benaker - Pesangon 515 00 00 BEBAN SEWA
511 00 00 BEBAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 515 01 00 Beban Sewa
511 01 00 Beban Pendidikan dan Pelatihan
515 01 01 Beban Sewa Gedung Kantor
511 01 01 BPL - Pendidikan Dan Pelatihan
515 01 03 Beban Sewa Kendaraan Kantor
511 01 11 BPL - Pustaka Majalah Dan Koran
515 01 04 Beban Sewa Peralaran Kantor
511 01 12 BPL - Pustaka .Majalah Dan Koran
516 00 00 BEBAN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
512 00 00 BEBAN PENELITIAN & PENGEMBANGAN
516 01 00 Beban pemeliharaan dan Perbaikan Aktiva Tetap
516 01 01 Beban Pemeliharaan Dan perbaikan Gedung 519 01 12 Beban Makan Dan Minum
516 01 03 Beban Pemeliharaan Dan Perbaikan Kend Kantor 519 01 13 Beban Jasa Ekspedisi
516 01 04 Beban Pemeliharaan Dan Perbaikan Peralatan 519 01 14 Beban Materai Dan Perangko
516 01 05 Beban Pemeliharaan Dan Perbaikan Mesin 519 01 15 Beban Photo Copy
516 01 06 Beban Pemeliharaan Dan Perbaikan Komputer 519 01 16 Beban Barang Cetakan
517 00 00 BEBAN PREMI ASURANSI 519 02 17 Beban Alat Tulis kantor
517 01 00 Beban Premi Asuransi 519 03 18 Beban Inventaris Kecil
517 01 01 Beban Premi Cash In Save 519 04 19 Beban Jasa Pihak Ketiga
517 01 02 Beban Premi Cash In Transit 519 05 20 Beban Keamanan dan Kebersihan Lingkungan
517 01 03 Beban Premi Asuransi Gedung 520 00 00 BEBAN KERUGIAN OPERASIONAL
517 01 04 Beban Premi Asuransi Kendaraan 520 01 00 Beban Kerugian Operasional
517 01 05 Beban Premi Asuransi Peralatan Kantor 520 02 01 BKO - Selisih Vault
518 00 00 BEBAN PAJAK 520 03 02 BKO - Selisih Teller
518 01 00 Beban Pajak 520 04 03 BKO - ATM
518 01 01 Beban Pajak Bumi Dan Bangunan 520 05 04 BKO - Uang Diragukan
518 01 02 Beban Pajak Kendaraan 520 06 05 BKO - Pembukuan
518 01 03 Beban Pajak Reklame 521 00 00 BEBAN NON OPERASIONAL
518 01 04 Beban Pajak Lainnya 521 01 00 Beban Non Operasional
519 00 00 BEBAN OPERASI LAINNYA 521 02 01 BNO - Kerugian Penjualan Aktiva Tetap
519 01 00 Beban Operasi Lainnya 521 03 02 BNO - Kerugian Penilaian Kembali Aktiva Tetap
519 01 01 Beban Perjalanan Dinas 521 04 03 BNO - Penghapusan Aktiva Tetap
519 01 02 Beban Reknutment Karyawan 521 05 04 BNO - Kerugian Penjualan AYDA
519 01 04 Beban Telepon 521 06 05 BNO - Aktivitas Karyawan
519 01 06 Beban Listrik 521 07 06 BNO - Sumbangan
519 01 07 Beban Air Minum 521 08 07 BNO - Penurunan Nilai AYDA
519 01 08 Beban Bahan Bakar Dan Transportasi 521 09 08 BNO - Pemeliharaan dan perbaikan AYDA
600 00 00 KOMITMEN DAN KONTIJEN 604 02 01 Pendapatan Sewa Ijarah
601 00 00 TAGIHAN KONTIJEN 604 02 02 Lainnya
601 01 00 FAS PEMBIAYAAN YG BELUM DITARIK 604 03 00 Lainnya
601 01 01 Fasilitas Pembiayaan Yang Belum Ditarik 604 03 01 Lainya
601 01 02 FPBT - Bank Indonesia 700 00 00 KEWAJIBAN KOMITMENT
601 01 03 FPBT - Bank Dalam Negeri 701 00 00 FASILITAS PIUTANG YG BELUM DITARIK
601 01 04 FBPT - Bank Di Luar Negeri 701 01 00 Fasilitas Piutang Yang Belum Ditarik
601 01 05 FBPT - Lainnya 701 01 01 Dalam Rangka Talangan Haji (ONH)
602 00 00 POSISI PEMB VALAS YANG MASIH BERJALAN 701 01 02 Dalam Rangka Transaksi Perdagangan > 15 Hri
602 01 00 Posisi Pembelian Spot Yang Masih Berjalan 701 01 03 Lainnya
602 01 01 PBSB - Terkait Dengan bank 702 00 00 FAS PEMB KPD NSBH YG BELUM DITARIK
602 01 02 PBSB - Tidak Terkait Dengan Bank 702 01 00 Fasilitas Pembiayaan Nasabah Belum Ditarik
602 02 00 Posisi Pembelian Forward Yang Masih Berjalan 702 01 01 Pembiayaan Mudharabah
602 02 01 PPFB - Terkait Dengan Bank 702 01 02 Pembiayaan Musyarakah
602 02 02 PPFB - Tidak Terkait Dengan Bank 702 01 03 Pembiayaan Lainnya
602 03 00 Posisi Pembelian Valas Lainnya 703 00 00 FAS PEMB KPD BS LAIN YG BELUM DITARIK
602 03 01 PPVB - Terkait Dengan Bank 703 01 00 Fasilitas Pembiayaan Bank Belum Ditarik
602 03 02 PPVB - Tidak Terkait Dengan Bank 703 01 01 Pembiayaan Mudharabah
603 00 00 GARANSI (KAFALAH) YANG DITERIMA 703 01 02 Pembiayaan Musyarakah
603 01 00 Garansi Yang Diterima 704 00 00 IRREVOCABLE LC YG MASIH BERJALAN
603 01 01 Garansi Yang Diterima 704 01 00 LC Yang Masih Berjalan
604 00 00 PENDAPATAN YANG AKAN DITERIMA 704 01 01 LC dalam negeri
604 01 00 Pdt Yadit - Terkait Dengan Bank 704 01 01 LC luar negeri
604 01 01 Pendapatan Sewa Ijarah 705 00 00 POSISI PENJ VALAS YG MASIH BERJALAN
604 01 02 Lainnya 705 01 00 Posisi Penjualan Spot Yang Masih Berjalan
604 02 00 Pdt Yadit - Tidak Terkait Dengan Bank 705 01 01 Posisi Spot - Terkait Dengan Bank
705 01 02 Posisi Spot - Tidak Terkait Dengan Bank
705 02 00 Posisi Penjualan Forward Yang Masih Berjalan
705 02 01 Posisi Forward - Terkait Dengan Bank
705 02 02 Posisi Forward - Tidak Terkait Dengan Bank
705 03 00 Posisi Penjualan Valas Lainnya
705 03 01 Lainnya - Terkait Dengan Bank
705 03 01 Lainnya - Tidak Terkait Dengan Bank
710 00 00 KEWAJIBAN KONTIJEN
710 00 00 GARANSI (KAFALAH) YANG DIBERIKAN
710 01 00 Garansi Yang Diberikan
710 01 01 Garansi Yang Diberikan
711 00 00 KEWAJIBAN KONTIJEN LAINNYA
711 01 00 Kewajiban Kontijen Lainnya
711 01 01 Kewajiban Kontijen Lainnya
D. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan Laporan Keuangan yang dilakukan oleh “Kalijaga Islamic Bank”


didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) Syariah dan Standar
Akuntansi yang berlaku di Indonesia.

E. Neraca Saldo

Berikut neraca saldo per 1 Januari 2019


Nomor
Akun NAMA PERKIRAAN Debet Kredit
100 00 00 AKTIVA -
101 00 00 KAS -
101 01 01 Kas Utama 3.000.000.000
101 01 02 Kas kecil 5.000.000
102 00 00 GIRO PADA BANK LAIN -
102 01 01 Giro Pada Bank Syariah Mandiri 2.000.000.000
102 01 02 Giro Pada Bank Muamalat Indonesia 2.000.000.000
103 00 00 PENEMPATAN PADA BANK (PPB) -
PPB - Sertifikat Investasi Mudharabah Antar
103 01 01 Bank 1.000.000.000
103 01 02 PPB - Deposito Mudharabah 1.000.000.000
130 00 00 ASET IJARAH -
130 01 00 Aset Ijarah 500.000.000
131 00 00 ASET IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK -
131 01 00 Aset Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) 500.000.000
140 00 00 PERSEDIAAN -
140 01 01 Persediaan - Murabahah 1.500.000.000
140 01 06 Persediaan - Materai 600.000
150 00 00 AKTIVA TETAP -
150 01 00 Aktiva Tetap - Tanah 2.000.000.000
150 02 00 Aktiva Tetap - Gedung 1.500.000.000
150 03 00 Aktiva Tetap - Kendaraan 540.000.000
150 04 00 Aktiva Tetap - Peralatan Kantor 250.000.000
150 05 00 Aktiva Tetap - Mesin 104.400.000
150 05 00 Aktiva Tetap - Komputer 100.000.000
310 00 00 MODAL -
310 01 02 Modal Disetor - 16.000.000.000
16.000.000.000 16.000.000.000
BAB II

AKUNTANSI PENDANAAN

A. Ketentuan Umum

Penghimpunan dana perbankan syariah menganut instrumen dengan


penghimpunan dana yang sama dipakai dalam perbankan konvensional, yaitu
Instrumen Tabungan, Giro, dan Deposito. Ketiga instrumen itu disebut dengan
istilah Dana Pihak Ketiga (DPK/DP3). Kita sudah mengetahui bahwa dalam praktik
perbankan syariah tidak menerapkan sistem bunga (Riba), sedangkan dalam
perbankan konvensional memakai bunga dalam aktivitasnya. Jadi, itulah perbedaan
yang mendasar dan utama dalam perbankan syariah dengan perbankan
konvensional.
Ketentuan mengenai haramnya sistem bunga difatwakan oleh Dewan Syariah
Nasional (DSN) yang mana dalam fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI tahun
2000 No 1 berisi tentang Giro, Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI No 2 berisi
tentang Tabungan, Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI No 3 berisi tentang
Deposito. Dalam Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI tahun 2000 No 1 bahwa
mekanisme giro yang dibenarkan atau diperbolehkan Bank Syariah adalah yang
memakai akad mudharabah dan wadiah. Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI No 2
membenarkan mekanisme mudharabah dan wadiah juga dalam praktik Bank
Syariah dan Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI No 3 juga memakai 2 sistem yang
sama dengan DSN 1 dan 2 yaitu Mudharabah (Bagi Hasil) dan Wadiah (Titipan).

B. Kasus Akuntansi Pendanaan

Berikut ini adalah kasus akuntansi pendanaan di Kalijaga Islamic Bank selama
tahun 2019 yang terdiri dari tabungan, giro, dan deposito.

C. Tabungan
12/01/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima setoran tunai pembukaan tabungan
mudharabah atas nama Agus Faisal sebesar Rp 10.000.000
12/02/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima setoran tunai pembukaan tabungan
wadiah atas nama Hanif sebesar Rp 15.000.000

12/05/2019 Agus Faisal menerima transfer dari Farid nasabah Riau Islamic Bank
sebesar Rp 2.000.000

12/05/2019 Hanif menerima transfer sebesar Rp 2.500.000 dari nasabah Bank Mulia
Syariah (BMS)

12/08/2019 Agus Faisal mentransfer dari rekeningnya ke rekening giro nasabah


Bank Mulia Syariah (BMS) sebesar Rp 500.000.

12/10/2019 Agus Faisal menerima transfer dari Rina yang merupakan nasabah Bank
Mulia Syariah (BMS) sebesar Rp 2.500.000

12/10/2019 Hanif menarik tunai tabungan wadiah sebesar Rp 500.000


12/11/2019 Hanif mentransfer sebesar Rp 1.500.000 dari rekeningnya ke rekening
tabungan nasabah Bank Permata Syariah (BPS)
cabang Surabaya

12/11/2019 Hanif mentransfer sebesar Rp 1.500.000 dari rekeningnya ke rekening


tabungan Agus Faisal nasabah Kalijaga Islamic Bank

16/12/2019 Hanif mentransfer dari rekeningnya ke rekening giro nasabah Bank


Mulia Syariah (BMS) sebesar Rp 2.000.000

25/12/2019 Agus Faisal menarik tunai tabungan mudharabah sebesar 250.000

28/12/2019 Agus Faisal mentransfer dari rekeningnya ke rekening giro nasabah


Bank Amanah Syariah (BAS) sebesar Rp 200.000

31/12/2019 Tabungan mudharabah Agus Faisal dipotong sebesar Rp 5.000 untuk


biaya administrasi

D. Giro
14/01/2019 Anang membuka rekening Giro Wadiah dengan setoran tunai sebagai
setoran awal sebesar Rp 300.000.000

14/01/2019 Biaya administrasi untuk buku cek sebesar Rp 50.000

23/03/2019 Anang menyerahkan cek giro Bank BCA sebesar Rp 50.000.000 dan
berhasil di kliringkan ke rekening gironya di Kalijaga Islamic Bank

17/04/2019 Anang menerima transfer dari Lina nasabah Bank Mandiri sebesar
Rp5.000.000

27/05/2019 Anang menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai sebesar
Rp25.000.000

12/06/2019 Anang menerbitkan cek sebesar Rp 5.000.000 diberikan kepada


temannya Endah seorang nasabah Bank Sahabat

15/07/2019 Anang memerintahkan Kalijaga Islamic Bank untuk mendebetkan


rekening gironya sebesar Rp 5.000.000 untuk dipindahbukukan ke
dalam rekening Tabungan Agus Faisal

09/08/2019 Anang menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai kepada
suppliernya sebesar Rp 10.000.000

10/09/2019 Anang menerima transfer dari BSM cabang Solo sebesar 15.000.000

13/10/2019 Anang menerima transfer dari BSM cabang Semarang sebesar 7.000.000

19/11/2019 Anang menerima transfer dari BSM cabang Jakarta sebesar 20.000.000

16/12/2019 Anang menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai kepada PT
Arindo sebesar Rp 30.000.000

22/12/2019 Anang memperoleh bonus giro wadiah sebesar Rp 300.000


E. Deposito
01/06/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima setoran atas nama ibu Desi Rp
100.000.000 sebagai investasi deposito mudharabah untuk jangka waktu
1 bulan dengan nisbah 50% untuk nasabah dan 50% untuk bank

02/06/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima setoran atas nama ibu Rina Rp
200.000.000 sebagai investasi deposito mudharabah untuk jangka waktu
2 bulan dengan nisbah 60% untuk nasabah dan 40% untuk bank

02/06/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima setoran atas nama bapak Andi Rp
200.000.000 sebagai investasi deposito mudharabah untuk jangka waktu
1 bulan dengan nisbah 60% untuk nasabah dan 40% untuk bank

30/06/2019 Berdasarkan perhitungan distribusi pendapatan, bagi hasil yang akan


dibayar untuk kelompok deposito mudharabah adalah
sebesar Rp 100.000.000

03/07/2019 Dibayarkan bagi hasil deposito mudharabah kepada ibu Desi sebesar Rp
500.000 dan atas pembayaran tersebut dipotong pajak sebesar
20%. Pembayaran bagi hasil dilakukan ke rekening tabungan atas nama
pemilik yang sama

03/07/2019 Dibayarkan bagi hasil deposito mudharabah kepada ibu Rina sebesar Rp
1.000.000 dan atas pembayaran tersebut dipotong pajak sebesar
20%. Pembayaran bagi hasil dilakukan ke rekening tabungan atas nama
pemilik yang sama

03/07/2019 Dibayarkan bagi hasil deposito mudharabah kepada Bapak Andi sebesar
Rp 1.000.000 dan atas pembayaran tersebut dipotong pajak sebesar
20%. Pembayaran bagi hasil dilakukan ke rekening tabungan atas nama
pemilik yang sama

04/07/2019 Ibu Desi mencairkan deposito mudharabah. Pencairan dilakukan secara


tunai

05/07/2019 Bapak Andi mencairkan deposito mudharabah. Pencairan dilakukan


secara tunai

03/08/2019 Ibu Rina mencairkan deposito mudharabah. Pencairan dilakukan secara


tunai
F. Instruksi

Berdasarkan kasus transaksi pendanaan di atas, catatlah ke dalam jurnal


umum yang telah disediakan pada file excel. Selanjutnya posting ke dalam buku
besar dan susun neraca lajur serta susun laporan keuangan.
BAB III

AKUNTANSI MURABAHAH

A. Ketentuan Umum Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli barang dan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus
mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli (PSAK 102
paragraf 5). definisi ini menunjukkan bahwa transaksi murabahah tidak harus
dalam bentuk pembayaran tangguh(kredit), melainkan dapat juga dalam bentuk
tunai setelah menerima barang, ditangguhkan dengan mencicil setelah menerima
barang, ataupun ditangguhkan dengan membayar sekaligus di kemudian hari (
PSAK 102 paragraf 8).
Ketentuan syar'i terkait dengan transaksi murabahah, digariskan oleh fatwa
Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000. Fatwa tersebut membahas
tentang ketentuan umum murabahah dalam bank syariah, ketentuan murabahah
kepada nasabah, jaminan, utang dalam murabahah, penundaan pembayaran,
kondisi bangkrut pada nasabah murabahah

B. Kasus Akuntansi Pembiayaan Murabahah


03/03/2019 Pada tanggal 3 Maret 2019, Tn. Andi melakukan negosiasi dengan Kalijaga Islamic Bank
untuk memperoleh fasilitas Pembiayaan Murabahah dengan pesanan untuk pembelian
kendaraan sebuah mobil Innova dengan rencana sebagai berikut.
Harga Barang Rp. 330 juta
Uang muka Rp. 30 juta
Pembiayaan oleh bank Rp. 300 juta
Margin Rp. 60 juta
Harga jual Rp. 390 juta (harga barang plus margin)
Jangka waktu 36 bulan
Biaya administrasi 1% dari pembiayaan oleh bank

03/03/2019 Kalijaga Islamic Bank menerima pembayaran uang muka sebesar Rp30.000.000 dari
Tn. Andi sebagai tanda keseriusannya untuk memesan barang kepada Kalijaga
Islamic Bank berupa mobil Innova.

03/07/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan pembelian barang pesanan Tn. Andi kepada
pemasok PT Auto 2000 senilai Rp. 330.000.000 secara tunai.

03/10/2019 Tanggal 10 Maret 2019 Tn. Andi menandatangani akad murabahah sebagaimana
yang telah dinegosiasikan pada tanggal 3 Maret 2019

03/10/2019 Tanggal 10 Maret 2019 Kalijaga Islamic Bank mengakui uang muka sebagai bagian
pelunasan akad murabahah.

03/10/2019 Tanggal 10 Maret 2019 Kalijaga Islamic Bank mengakui pendapatan administrasi dan
penerimaan lain atas biaya yang dibebankan kepada nasabah pembiayaan.
Biaya administrasi : Rp. 800.000
Biaya materai : Rp. 30.000
Biaya notaris : Rp. 750.000 (0,25% dari pembiayaan bank)
Biaya asuransi : Rp. 1.890.000 (0,21% x 3 tahun x pembiayaan oleh
bank)

04/10/2019 Pembayaran angsuran pertama, nasabah membayar sebesar Rp. 10.000.000

05/10/2019 Pembayaran angsuran ke-2, nasabah membayar sebesar Rp. 10.000.000


06/10/2019 Pembayaran angsuran ke-3, nasabah membayar sebesar Rp. 10.000.000
07/10/2019 Pembayaran angsuran ke-4, nasabah membayar sebesar Rp. 10.000.000
08/10/2019 Pembayaran angsuran ke-5, nasabah membayar sebesar Rp. 10.000.000
09/10/2019 Pembayaran angsuran ke-6, nasabah membayar sebesar Rp. 10.000.000
10/10/2019 Pembayaran angsuran ke-7, nasabah membayar sebesar Rp. 10.000.000
20/11/2019 Pada pembayaran bulan November, hingga tanggal jatuh tempo angsuran ke-8, Kalijaga
Islamic Bank belum menerima pembayaran angsuran dari Tn. Andi. Pembayaran
angsuran baru dilakukan pada tanggal 20 Nobember, sebesar Rp. 10.000.000 melalui
debit rekening.
12/10/2019 Pembayaran angsuran ke-9, nasabah membayar sebesar Rp. 10.000.000

C. Instruksi

Berdasarkan kasus transaksi pembiayaan murabahah di atas, catatlah ke


dalam jurnal umum yang telah disediakan pada file excel. Selanjutnya posting ke
dalam buku besar dan susun neraca lajur serta susun laporan keuangan.
BAB IV

AKUNTANSI SALAM

A. Ketentuan Umum Akuntansi Salam

Secara etismologi, salam artinya salaf (pendahuluan). Secara terminology


(ta’rif) muammalah salam artinya adalah: penjualan suatu barang yang disebutkan
sifat-sifatnya sebagai persyaratan jual beli dan barang tersebut masih dalam
tanggungan penjual, dimana syarat-syarat tersebut diantaranya mendahulukan
pembayaran pada waktu akad majlis (akad yang disepakati). Bank dapat bertindak
sebagai pembeli dan/atau penjual dalam satu transaksi salam. Jika bank bertindak
sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang
pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut sebagai salam parallel.
Bai’ salam, atau biasa disebut dengan salam, merupakan pembelian barang
yang pembayarannya dilunasi dimuka, sedangkan penyerahan barang diserahkan
di kemudian hari. Akad salam ini digunakan untuk memfasilitasi pembelian suatu
barang (biasanya barang hasil pertanian) yang memerlukan waktu untuk
memproduksinya. Adapun salam parallel merupakan jual beli barang yang
melibatkan dua transaksi salam dalam hal ini transaksi salam pertama dilakukan
antara nasabah dengan bank, sedang transaksi salam kedua dilakukan antara bank
dengan petani atau pemasok.

B. Kasus Akuntansi Salam


13/01/2019 TRANSAKSI SALAM PERTAMA
PT Sani Potato, membutuhkan 50 ton kentang untuk keperluan produksinya 10 bulan
kedepan. Pada tanggal 13 Januari 2019, PT Sani Potato melakukan pembelian kentang
dengan skema salam kepada Kalijaga Islamic Bank. Adapun informasi tentang
pembelian tersebut adalah sebagai berikut:
Spesifikasi barang : Kentang kualitas 1
Kuantitas : 50 ton
Harga : Rp. 500.000.000 (Rp.10.000.000 per ton)
Waktu penyerahan : Lima tahap setiap dua bulan sebanyak 10 ton
(14 Februari, 14 April, 14 Juni, 14 Agustus, 14
Oktober 2019)
Syarat pembayaran : dilunasi pada saat akad ditandatangani
13/01/2019 TRANSAKSI SALAM KEDUA
Untuk pengadaan produk salam sebagaimana diinginkan oleh PT Sani potato, Kalijaga
Islamic Bank selanjutnya tanggal 14 Januari 2019 mengadakan transaksi salam kedua
dengan petani yang bergabung dalam KUD Tunas Kelapa dengan kesepakatan sebagai
berikut:
Spesifikasi barang : Kentang kualitas 1
Kuantitas : 50 ton
Harga : Rp. 450.000.000 (Rp 9.000.000 per ton)
Penyerahan modal : Uang tunai sejumlah Rp. 450.000.000
Waktu penyerahan : Lima tahap setiap 2 bulan sebanyak 10 ton (13
Februari, 13 April, 13 Juni, 13 Agustus, 13
Oktober 2019)
Agunan : Tanah dan kendaraan senilai 500.000.000
Syarat pembayaran : Dilunasi saat akad ditandatangani
Denda kegagalan penyerahan karena kelalaian atau kesengajaan 2% dari nilai produk
yang belum diserahkan

13/01/19 Tanggal 13 Januari 2019, pada saat Kalijaga Islamic Bank melakukan akad salam
dengan PT Sani Potato dan menerima dana salam

14/01/19 Kalijaga Islamic Bank menyerahkan modal sebesar Rp. 450.000.000 ke rekening KUD
uang tunai Rp. 250.000.000 dan modal non kas
(mesin pertanian) yang memiliki nilai buku sebesar Rp. 190.000.000 dg harga
perolehan Rp. 200.000.000

13/02/19 KUD TK menyerahkan 10 ton kentang kualitas 1 sebagaimana yang disepakati dalam
perjanjian salam.

14/02/19 Bank mengirim produk salam ke gudang milik PT Sani Potato dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kesepakatan

13/04/19 KUD Tunas Kelapa menyerahkan 10 ton kentang kualitas 1 tahap kedua sebagaimana
yang disepakati dalam perjanjian salam.

14/04/19 Bank mengirim produk salam ke gudang milik PT Sani Potato dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kesepakatan

13/06/19 KUD Tunas Kelapa menyerahkan 10 ton kentang kualitas 1 tahap ketiga sebagaimana
yang disepakati dalam perjanjian salam.

14/06/19 Bank mengirim produk salam ke gudang milik PT Sani Potato dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kesepakatan

13/08/19 KUD Tunas Kelapa menyerahkan 10 ton kentang kualitas 1 tahap ketiga sebagaimana
yang disepakati dalam perjanjian salam.
14/08/19 Bank mengirim produk salam ke gudang milik PT Sani Potato dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kesepakatan
13/10/19 KUD Tunas Kelapa gagal menyerahkan produk kepada bank syariah senilai Rp.
90.000.000 pada waktu jatuh tempo. Dan sepakat untuk menyerahkan produk salam
pada tanggal 20/10/2019
20/10/19 KUD TK menyerahkan 10 ton kentang kualitas 1 tahap terakhir sebagaimana yg
disepakati dalam perjanjian salam
21/10/19 Bank mengirim produk salam ke gudang milik PT Sani Potato dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kesepakatan
C. Instruksi

Berdasarkan kasus transaksi salam paralel di atas, catatlah ke dalam jurnal


umum yang telah disediakan pada file excel. Selanjutnya posting ke dalam buku
besar dan susun neraca lajur serta susun laporan keuangan.
BAB V

AKUNTANSI ISTISH’NA

A. Ketentuan Umum Akuntansi Istish’na

Bai’ al istishna’ atau istishna’ adalah kontrak jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu
yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat,
shani’) (Yaya, et al., 2014). Menurut jumhur fuqaha’, bai’ istishna’ merupakan suatu
jenis khusus dari bai’ salam (Antonio, 2001 p. 113). Transaksi istishna’ memiliki
kemiripan dengan transaksi salam, yaitu dalam hal barang yang dibeli belum ada
pada saat transaksi, hanya saja pada transaksi salam biaya harus dilunasi pada saat
akad, sedangkan pada transaksi istishna’ pelunasannya bisa dilakukan baik secara
tunai, cicilan, maupun ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan
datang. Bai’ istishna lebih banyak digunakan di bidang manufaktur sedangkan bai’
salam banyak digunakan di bidang pertanian.
Akuntansi istishna’ diatur dalam pernyataan standar akuntansi keuangan
(PSAK) NOMOR 104 tentang istishna’. Terkait dengan pengakuan transaksi, standar
ini mengatur tentang penyatuan dan segmentasi akad, pendapatan istishna’ dan
istishna’ pararel, istishna’ dengan pembayaran tangguh, biaya perolehan istishna’,
penyelesaian awal, pengakuan taksiran rugi, perubahan pesanan, dan tagihan
tambahan.

B. Kasus Akuntansi Istish’na


Transaksi Istishna' Paralel Pertama
Pak Bambang adalah seorang pengusaha bakso yang akan membuka cabang
usahanya di salah satu daerah kampus di Yogyakarta, beliau akan membangun
sebuah rumah makan dengan bangunan seluas 150 m2. Untuk memenuhi
keinginannya tersebut, pak Bambang menghubungi Kalijaga Islamic Bank untuk
menyediakan bangunan tersebut sesuai dengan spesifikasi keinginan pak
Bambang. Setelah negosiasi beserta kegiatan survei untuk menghasilkan desain
yang menjadi acuan spesifikasi barang, pada tanggal 5 Januari 2019
ditandatanganilah akad transaksi istishna' pengadaan bangunan restoran bakso.
adapun kesepakatan pak Bambang dengan Kalijaga Islamic Bank adalah :
Harga Bangunan : Rp200.000.000
Lama Penyelesaian : 5 bulan (paling lambat 6 Juni 2019)
Mekanisme penagihan : 5 termin sebesar 40 juta rupiah per termin mulai
tanggal 10 Agustus 2019
Mekanisme Pembayaran : setiap 3 hari setelah tanggal penagihan

Transaksi Istishna' Paralel Kedua


Untuk membangun bangunan sesuai dengan keinginan pak Bambang, pada
tanggal 10 Januari 2019 Kalijaga Islamic Bank memesan kepada kontraktor PT.
Indera karya dengan kesepakatan sebagai berikut:
Harga Bangunan : Rp180.000.000
Lama Penyelesaian : 4 bulan 10 hari ( paling lambat 15 Mei 2018)
Mekanisme penagihan kontraktor: tiga termin pada saat penyelesaian 20%,
50%, 100%.
Mekanisme pembayaran oleh bank : dibayar tunai sebesar tagihan kontraktor

03/01/2019 Untuk keperluan survei dan pembuatan desain bangunan yang akan dijadikan
acuan spesifikasi barang, Kalijaga Islamic Bank telah
mengeluarkan kas sebesar 2.000.000

05/01/2019 Disepakati akad transaksi istishna' pembuatan rumah makan antara Kalijaga
Islamic Bank dengan Pak Bambang. Saat akad, beban
praakad diakui sebagai biaya istishna'.

03/02/2019 PT. Indera Karya menyelesaikan 20% pembangunan dan menagih pembayaran
termin pertama sebesar 36.000.000 Kepada
Kalijaga Islamic Bank.

03/02/2019 Diakui pendapatan istishna' saat penyelesaian 20%.

05/02/2019 Kalijaga Islamic Bank membayar tagihan PT. Indera Karya sebesar yang
ditagihkan

08/03/2019 PT. Indera Karya menyelesaikan 50% pembangunan dan menagih pembayaran
termin kedua sebesar 54.000.000 kepada Kalijaga
Islamic Bank

08/03/2019 Diakui Pendapatan istishna' saat penyelesaian 50%.

10/03/2019 Kalijaga Islamic Bank membayar tagihan PT. Indera Karya sebesar yang
ditagihkan.

13/05/2019 PT. Indera Karya menyelesaikan 100% pembangunan dan menagih pembayaran
termin ketiga sebesar 90.000.000 kepada
Kalijaga Islamic Bank.

13/05/2019 Diakui Pendapatan Istishna' sebesar 100%.

15/05/2019 Kalijaga Islamic Bank membayar tagihan PT. Indera Karya sebesar yang
ditagihkan.

10/08/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan penagihan termin pertama pada pak Bambang
sebesar 40.000.000.

15/08/2019 Pak Bambang membayar tagihan istishna' termin pertama sebesar 40.000.000.

10/09/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan penagihan termin kedua pada pak bambang
sebesar 40.000.000.

15/09/2019 Pak Bambang membayar tagihan istishna' termin kedua sebesar 40.000.000

10/10/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan penagihan termin ketiga pada pak Bambang
sebesar 40.000.000

15/10/2019 Pak Bambang membayar tagihan istishna' termin ketiga sebesar 40.000.000.
10/11/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan penagihan termin keempat kepada pak
Bambang sebesar 40.000.000

15/11/2019 Pak Bambang membayar tagihan istisha' keempat sebesar 40.000.000

10/12/2019 Kalijaga Islamic Bank melakukan penagihan termin kelima kepada pak Bambang
sebesar 40.000.000.

15/12/2019 Pak Bambang membayar tagihan istishna' kelima sebesar 40.000.000

15/12/2019 Bangunan pesanan diakui secara akuntansi penyerahannya kepada Pak


Bambang.

C. Instruksi

Berdasarkan kasus transaksi Istishna’ paralel di atas, catatlah ke dalam jurnal


umum yang telah disediakan pada file excel. Selanjutnya posting ke dalam buku
besar dan susun neraca lajur serta susun laporan keuangan.
BAB VI

AKUNTANSI MUDHARABAH

A. Ketentuan Umum Akuntansi Mudharabah

Murabahah adalah akad jual beli barang dan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus
mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli (PSAK 102
paragraf 5). Definisi ini menunjukkan bahwa transaksi murabahah tidak harus
dalam bentuk pembayaran tangguh (kredit), melainkan dapat juga dalam bentuk
tunai setelah menerima barang, ditangguhkan dengan mencicil setelah menerima
barang, ataupun ditangguhkan dengan membayar sekaligus di kemudian hari
(PSAK 102 paragraf 8).
Ketentuan syar'i terkait dengan transaksi murabahah, digariskan oleh fatwa
Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000. Fatwa tersebut membahas
tentang ketentuan umum murabahah dalam bank syariah, ketentuan murabahah
kepada nasabah, jaminan, utang dalam murabahah, penundaan pembayaran,
kondisi bangkrut pada nasabah murabahah.

B. Kasus Akuntansi Mudharabah


1/03/2019 Kalijaga Islamic Bank menyetujui pemberian fasilitas Mudharabah Mutlaqah PT
Maria yang bergerak di bidang Furniture dengan kesepakatan plafon sebesar Rp
30.000.000 dengan objek bagi hasilnya pendapatan (Gross Profit Sharing) dengan
bagi hasil atau nisbah yang disepakati 60 PT Maria dan 40 Kalijaga Islamic Bank
dengan jangka waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak yakni 5 Bulan dan
biaya administrasi sebesar Rp 6.000.000 (dibayar saat akad ditandatangani)
dengan pelunasan pengembalian pokoknya di akhir periode. Modal dari Kalijaga
Islamic Bank diberikan secara tunai tanggal 10 September 2019.

1/03/2019 Kalijaga Islamic Bank membuka Rekening Administratif komitmen pembiayaan PT


Maria dan pembebanan biaya administrasi

10/03/2019 Kalijaga Islamic Bank mencairkan pembiayaan untuk PT.Maria sebesar


Rp30.000.000 untuk pembiayaan Mudharabah

10/04/2019 PT Maria menyetorkan bagi hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp 800.000

10/05/2019 PT Maria menyetorkan bagi hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp
1.000.000

10/06/2019 PT Maria belum menyetorkan bagi hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp
600.000

20/06/2019 PT Maria menyerahkan Bagi Hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp 600.000

10/07/2019 PT Maria menyetorkan Bagi Hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp 920.000
10/08/2019 PT Maria belum menyetorkan Bagi Hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp
720.000

28/09/2019 PT Maria menyetorkan Bagi Hasil kepada Kalijaga Islamic Bank sebesar Rp 720.000

10/09/2019 PT Maria melunasi pembiayaan Mudharabah sebesar Rp 30.000.000 tepat pada saat
jatuh tempo

C. Instruksi

Berdasarkan kasus transaksi mudharabah di atas, catatlah ke dalam jurnal


umum yang telah disediakan pada file excel. Selanjutnya posting ke dalam buku
besar dan susun neraca lajur serta susun laporan keuangan.
BAB VII

AKUNTANSI MUSYARAKAH

A. Ketentuan Umum Akuntansi Musyarakah

Musyarakah berasal dari kata syirkah. Syirkah berrti pencampuran atau


interaksi. Secara terminology, syirkah merupakan persekutuan usaha untuk
mengambik hak untuk beroperasi. Sedangkan menurut IAI dalam PSAK 105 2016
mendifinisikan musyarakah sebagai akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu dengan kondisi masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana, dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan, sedangkan kerugian beradasarkan kontribusi dana.
Transaksi musyarakah secara syar’i terdiri atas dua jenis, yaitu musyarakah
hak milik (syirkatul amlak) dan musyarakah akad (syirkatul uqud). Musyarakah
hak milik adalah persekutuan antara dua orang atau lebih dalam kepemilikan salah
satu barang dengan salah satu sebab kepemilikan seperti: jual beli, jibah, atau
warisan. Sementara itu, musyarakah akad adalah akad kerja sama dua orang atau
lebih yang bersekutu dalam modal atau keuntungan.

B. Kasus Akuntansi Musyarakah


2/02/2019 Pada tanggal 2 Februari 2018, Pak Ahmad menandatangani akad pembiayaan
usaha perakitan komputer dengan Kalijaga Islamic Bank dengan skema
musyarakah sebagai berikut:

Nilai proyek : Rp80,000,000


Konstribusi Bank : Rp60.000.000 Dengan melakukan
pembayaran 2 tahap
sebagai berikut:
Rp35.000.000 Pembayaran tahap
pertama dilakukan pada
tanggal 14 Mei sebesar
Rp25.000.000 Pembayaran tahap kedua
sebesar dilakukan pada
tanggal 4 Juni 2018
Kotribusi Pak Ahmad : Rp20.000.000
Nisbah Bagi Hasil : Pak Ahmad 75%
Kalijaga Islamic Bank 25%
Periode : 6 Bulan
Biaya administrasi : Rp600.000 (1% dari pembiayaan
bank)
Objek Bagi Hasil : Laba Bruto (selisih harga jual komputer dikurangi
harga pembelian sparepart komputer
Skema pelaporan dan : Setiap bulan (mulai dari tanggal 4 Juni 2018
pembayaran porsi bank sampai 4 November 2018)
Skema Pelunasan Pokok : Musyarakah permanen-dilunasi pada saat akad
berakhir tanggal 2 Agustus 2019
2/02/2019 Kalijaga Islamic Bank membuka cadangan rekening pembiayaan musyarakah
untuk Pak Ahmad (Pada saat Akad Musyarakah)
2/02/2019 Kalijaga Islamic Bank membebankan biaya administrasi sebesar 1% dari nilai
pembiayaan dengan mendebit rekening Pak Ahmad (Pada saat Akad
Musyarakah)
12/02/2019 Kalijaga Islamic Bank Mentransfer sebesar Rp35.000.000 ke rekening Pak
Ahmad sebagai pembayaran tahap pertama
2/03/2019 Kalijaga Islamic Bank menyerahkan dana tahap kedua sebesar Rp25.000.000 ke
rekening Pak Ahmad
2/05/2019 Pak Ahmad melaporkan realisasi laba bruto usahanya sebesar Rp14.000.000
dan pada tanggal yang sama melakukan pembayaran secara tunai porsi bank
sebesar 25% dari laba bruto
2/08/2019 Pak Ahmad melaporkan realisasi laba bruto usahanya sebesar Rp 16.000.000
dan pada tanggal 12 Agustus 2019 melakukan pembayaran secara tunai atas
porsi bank sebesar 25% dari laba bruto
2/08/2019 Pak Ahmad melunasi pembiayaan musyarakah yang telah jatuh tempo sebesar
Rp60.000.000

C. Instruksi

Berdasarkan kasus transaksi musyarakah di atas, catatlah ke dalam jurnal


umum yang telah disediakan pada file excel. Selanjutnya posting ke dalam buku
besar dan susun neraca lajur serta susun laporan keuangan.
BAB VIII

AKUNTANSI IJARAH

A. Ketentuan Umum Akuntansi Ijarah

Ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik (IMBT) merupakan transaksi sewa


menyewa yang diperbolehkan oleh syariah. Akad ijarah merupakan akad yang
memfasilitasi transaksi pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa
dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti pemindahan
kepemilikan barang. Adapun akad IMBT memfasilitasi transaksi ijarah, yang pada
akhir masa sewa, penyewa diberi hak pilih untuk memiliki barang yang disewa
dengan cara yang disepakati oleh kedua belah pihak. Akad ijarah dalam suatu
lembaga keuangan syariah dapat digunakan untuk transaksi penyewaan suatu
barang maupun penggunaan suatu jasa yang dibutuhkan oleh nasabah.
Ketentuan syar’i transaksi ijarah diatur dalam fatwa DSN Nomor 09 Tahun
2000. Adapun ketentuan syar’i transaksi ijarah untuk penggunaan jasa diatur dalam
fatwa DSN nomor 44 tahun 2004. Sedangkan ketentuan syar’i IMBT diatur dalam
fatwa DSN nomor 27 tahun 2000.
Standar akuntansi untuk ijarah masih menggunkan PSAK 59 bagian ijarah dan
IMBT paragraf 105 sampai paragraf 133. Standar ini memuat tentang mekanisme
transaksi dan ketentuan tentang pengakuan dan pengukuran transaksi yang
terdapat dalam skema ijarah dan IMBT. Beberapa hal yang dicakup dalam standar
ini adalah pengakuan dan pengukuran perolehan objek ijarah, pendapatan ijarah
dan IMBT, piutang pendapatan ijarah dan IMBT, biaya perbaikan yang dikeluarkan,
perpindahan hal milik objek sewa, terjadinya penurunan nilai objek sewa secara
permanen. PSAK 59 yang berkaitan dengan ijarah dan IMBT mencakup transaksi
dimana bank sebagai pemilik objek sewa maupun bank sebagai penyewa.

B. Kasus Akuntansi Ijarah


02/01/2019 PT Langit Biru membutuhkan sebuah ruko untuk tempat memproduksi
usahanya, pada bulan januari 2019 PT Langit Biru mengajukan
permohonan Ijarah kepada Kalijaga Islamic Bank. Dimana biaya perolehan
ruko sebesar RP 240.000.000 harga ekonomis 10 tahun dengan masa sewa
selama 24 bulan. nilai sisa umur ekonomis sebesar Rp 0 rupiah. PT Langit
Biru akan dibebani biaya sewa sebesar Rp 2.400.000,- dan pembiayan
administrasi sebesar Rp 480.000,-
02/01/2019 Kalijaga Islamic Bank membeli ruko kepada perusahaan yang menyuplai
properti untuk keperluan transkasi Ijarah PT Langit Biru

02/05/2019 PT Langit Biru mentandatangani akad ijarah atas sebuah ruko

03/05/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran pertama sebesar Rp 2.400.000


04/05/2019 PT Langit Biru membayar sewa ruko kedua kali sebesar Rp 2.400.000

05/05/2019 PT langit melakukan pembayaran ketiga sebesar Rp 2.400.000

06/05/2019 PT Langit Biru membauar sewa ruko ke empat jali sebesar Rp 2.400.000

07/05/2019 PT Langit Biru belum menyewa sewa kepada bank

31/7/2019 PT Langit Biru membayar biaya sewa bulan juli sebesar Rp 2.400.000

08/05/2019 PT Langit Biru membayar biaya sewa sebesar Rp 1.400.000

09/01/2019 PT Langit Biru membayar sisa biaya sewa bulan agustus sebesar Rp
1.000.000

09/05/2019 PT Langit Biru belum melakukan pembayaran sewa pada bulan september

28/9/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran sewa ruko untuk bulan september
sebesar Rp 2.400.000

10/05/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran sewa ruko untuk bulan oktober
sebesar Rp 1.000.000

18/10/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran sisa sewa ruko untuk bulan oktober
sebesar Rp 1.400.000

11/05/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran sewa ruko untuk bulan november
sebesar Rp 2.400.000

12/05/2019 PT Langit Biru melakukan pembayaran sewa ruko untuk bulan desember
sebesar Rp 2.400.000

C. Instruksi

Berdasarkan kasus transaksi ijarah di atas, catatlah ke dalam jurnal umum


yang telah disediakan pada file excel. Selanjutnya posting ke dalam buku besar dan
susun neraca lajur serta susun laporan keuangan.
BAB IX

AKUNTANSI DANA ZAKAT DAN DANA KEBAJIKAN

A. Akuntansi Dana Zakat

Dana zakat adalah sebagian harta yang wajib di keluarkan oleh wajib zakat
(muzakki) untuk diserahkan kepada penerima zakat (mustahiq). Pembayara zakat
dilakukan apabila nisab haulnya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib
zakat (PSAK 101 paragraf 71).
Unsur dasar laporan sumber dana akat meliputi sumber dana, penggunaan
dana, pengguna dana selama suatu jangka waktu, serta saldo dana zakat yang
menunjukan dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu (PSAK 101
paragraf 72). Oleh karena itu, dana zakat tidak diperkenankan untuk menutup
cadangan kerugian aset produktif. Sumber dana zakat di bank syariah terdiri atas:
1. Zakat dari dalam entitas bank syariah
2. Dana zakat dari pihak luar entitas bank syariah (termasuk zakat dari nasabah).
Penyaluran dana zakat dibatasi pada 8 golongan (asnaf) yang sudah ditentukan
oleh syariah, yaitu:
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Orang yang baru masuk islam (muallaf)
5. Hamba sahaya (riqab)
6. Orang yang terlilit utang (gharim)
7. Orang yang sedang berjihad (fisabilillah)
8. Orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil)

B. Kasus Akuntansi Dana Zakat

Pada laporan keuangan bulan April 2019, saldo dana zakat Kalijaga Islamic
Bank adalah sebesar Rp. 10.000.000.
Berikut adalah transaksi yang terkait dengan dana zakat pada Kalijaga Islamic
Bank selama bulan tahun 2019.

01/04/19 Diterima dari PT Karya Jasa dana zakat secara tunai sebesar Rp. 60.000.000

05/04/19 Disalurkan tunai pada masyarakat miskin sebesar Rp. 12.000.000

10/05/19 Disalurkan secara tunai kepada fakir sebesar Rp 3.500.000

13/05/19 Diterima via rekening tabungan, zakat dari jamaah pengajian sebesar
Rp.8.000.000

15/05/19 Diterima dari Ibu Rosi, zakat dalam bentuk emas sebesar 40gr, harga pasar
emas tersebut Rp. 400.000
02/06/19 Disalurkan zakat secara tunai sebesar Rp. 10.000.000 untuk pendidikan di
daerah terpencil dan terbelakang

19/06/19 Disalurkan penyaluran zakat secara tunai kepada Ibnu Sabil sebesar Rp.
3.000.000

05/07/19 Diterima zakat secara tunai dari Bapak Kemal sebesar Rp. 1.000.000

21/07/19 Disalurkan tunai dana zakat kepada mualaf sebesar Rp. 2.000.000

27/07/19 Diterima zakat perniagaan Bank Syari'ah Peduli selama 3 bulan sebesar Rp.
15.000.000

03/08/19 Disalurkan kepada seseorang yang terbelit hutang karena memenuhi


kebutuhan pangan sebesar Rp. 2.000.000

24/08/19 Disalurkan zakat secara tunai kepada fakir miskin sebsar Rp. 8.000.000

02/09/19 Disalurkan zakat secara tunai kepada ustadz yang berdakwah di pedalaman
pulau Papua sebesar Rp. 10.000.000

27/09/19 Di transfer honorarium amil sebesar Rp. 500.000 ke rekening tabungan Bapak
Rahmat

30/10/19 Disalurkan zakat kepada Panti Asuhan Kasih Abadi secara tunai sebesar Rp.
40.000.000

C. Instruksi

Berdasarkan kasus transaksi zakat di atas, catatlah ke dalam jurnal umum


yang telah disediakan pada file excel. Selanjutnya susunlah laporan sumber dan
penggunaan dana zakat tahun 2019.

D. Akuntansi Dana Kebajikan

Dana kebajikan merupakan dana sosial di luar zakat yang berasal dari
masyarakat yang dikelola oleh bank syariah. Dana kebajikan biasa juga disebut
dengan dana qardhul hasan. PSAK No. 59 dan PAPSI 2003 menggunakan istilah
qardhul hasan dan bukan istila “Dana Kebajikan”. Akan tetapi, pada PSAK 101,
istilah ini diganti dengan istilah “Dana Kebijakan”. Tidak ada keterangan resmi
alasan penggantian istilah ini dalam PSAK 101. Akan tetapi, adanya istilah dana
kebijakan memberikan fleksibilitas dalam sumber dan penggunaan dana tersebut,
mengingat istilah qardh lebih tepat digunakan untuk transaksi yang terkait dengan
pinjam meminjam tanpa bunga. Berdasarkan PSAK 101 paragraf 75, sumber dana
kebajikan terdiri atas:

1. Infaq
2. Sedekah
3. Hasil pengelolaan wakaf sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
4. Pengembalian dana kebajikan produktif
5. Denda
6. Pendapatan non-halal
7. Sumbangan/Hibah

Infaq dan sedekah yang dimaksud dalam dana kebajikan adalah semua jenis
infaq dan sedekah baik yang peruntukannya ditentukan secara khusus oleh
pemberi infaq dan sedekah maupun yang tidak. Denda merupakan sanksi berupa
uang yang dikenakan oleh bank syariah kepada nasabah yang mampu, tetapi
dengan sengaja menunda-nunda pembayaran kewajibannya kepada bank syariah.
Semua penerimaan bank syariah dari nasabah yang merupakan denda dimasukkan
ke dalam dana kebajikan. Sumbangan atau hibah pada dasarnya merupakan salah
satu bentuk sedekah sunah. Akan tetapi, istilah sumbangan atau hibah secara
terminology dipandang universal, sehingga dapat menampung bantuan yang
mungkin berasal dari orang yang bukan beragama islam ataupun dari instansi dan
lembaga yang cenderung memilih istilah yang umum dalam memberikan suatu
bantuan.
Pendapatan non-halal merupakan sumber dana kebajikan yang berasal dari
transaksi bank syariah dengan pihak lain yang tidak menggunakan skema syariah.
Untuk keperluan lalu lintas keuangan, bank syariah dalam hal tertentu harus
memiliki rekening di bank konvensional. Dengan memiliki rekening di bank
konvensiona, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri, adanya bungan bank
dari bank mitra merupakan suatu yang tidak dapat dihindari. Dalam hal ini, bunga
yang diterima tersebut tidak boleh menambah pendapatan bank syariah, tetapi
dimasukkan sebagai tambahan dana kebajikan.
Berdasarkan PSAK 101, dana kebajikan dapat digunakan untuk:

1. Dana kebajikan produktif;


2. Sumbangan; dan
3. Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum

E. Kasus Transaksi Dana Kebajikan


02/01/19 Diterima sedekah dari Ibu Wati secara tunai sebesar Rp3.000.000

05/01/19 Diterima transfer dari rekening Ibu Dian sebagai infaq sebesar Rp4.000.000

07/02/19 Diterima sumbangan dari Bapak Udin secara tunai sebesar Rp2.000.000

10/02/19 Diterima transfer dari rekening Bapak Heru sebagai denda atas keterlambatan
pembayaran angsuran murabahah sebesar Rp.500.000

13/03/19 Diterima transfer dari rekening PT. Abdi Jaya sebagai sumbangan sebesar
Rp.15.000.000

30/03/19 Diterima bunga dari rekening giro di BRI sebesar Rp.500.000


05/04/19 Disalurkan dana kebajikan sebagai sumbangan kepada Panti Asuhan Kasih
Bunda secara tunai sebesar Rp.5.000.000

22/05/19 Disalurkan dana kebajikan sebagai sumbangan kepada SMPN 1 Yogyakarta


secara tunai sebesar Rp.5.000.000

25/05/19 Diterima infak dari Ibu Rosida secara tunai sebesar Rp.10.000.000

01/06/19 Diterima transfer dari rekening PT. Armada sebagai sumbangan sebesar
Rp.50.000.000

05/06/19 Disalurkan secara tunai dana kebajikan untuk pinjaman Qardhul Hasan Ibu
Rahina yang hendak merintis usaha nasi pecel sebesar Rp.500.000

15/06/19 Disalurkan dana kebajikan untuk pinjaman Qardhul Hasan Ibu Mega yang
hendak merintis usaha nasi goreng sebesar Rp.1.000.000

01/07/19 Diterima sedekah dari Bapak Edi secara tunai sebesar Rp.500.000

10/07/19 Diterima secara tunai pengembalian dana Qardhul Hasan tahap 1 oleh Ibu
Rahma sebesar Rp50.000

15/07/19 Disalurkan dana kebajikan kepada siswa kurang mampu SMAN 2 Yogyakarta
secara tunai sebesar Rp.5.000.000

20/07/19 Diterima secara tunai pengembalian dana Qardhul Hasan tahap 1 oleh Ibu Mega
sebesar Rp.100.000
F. Instruksi

Berdasarkan kasus transaksi dana kebajikan di atas, catatlah ke dalam jurnal


umum yang telah disediakan pada file excel. Selanjutnya susunlah laporan sumber
dan penggunaan dana kebajikan tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai