RS POLRI
OKTOBER, 2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. F P4A0 POST SEKSIO SESARIA 16 JAM
DENGAN PENGALAMAN PERTAMA MELAHIRKAN DENGAN SEKSIO
SESARIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEORI SELF
CARE OREM DAN SELF EFFICACY BANDURA
DI RUANG ANGGREK 2 RSUD CIBINONG
A. RINGKASAN KASUS
Ny. F, P4A0, umur 40 tahun, pendidikan terakhir SMA, suku Sunda, agama Islam, dan
IRT. Pasien seksio sesaria 16 jam atas indikasi preeklamsia berat. Operasi seksio sesaria
pada klien ini direncanakan atas saran dokter dan merupakan pengalaman pertama kali
klien dilakukan operasi seksio sesaria. Klien sudah tidak menggunakan KB suntik sejak 3
tahun lalu. Pada saat pengkajian di ruang nifas tanggal 12 November 2017 pukul 08.00
WIB, klien tampak lemah, konjungtiva tidak anemis. Klien mengeluh masih sedikit
pusing dan nyeri luka bekas operasi dengan skala nyeri 4 jika klien bergerak.
Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 84x/menit,
RR 20x/menit, suhu 36,50C. Pemeriksaan payudara menunjukkan konsistensi lembek,
puting eksverted dan sudah ada ASI colostrum. Pemeriksaan abdomen terdapat luka post
operasi sepanjang ± 15 cm dan tertutup kasa, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik.
Pemeriksaan perinieum lokhea rubra, jumlah ketika pengkajian ±25 cc. Klien masih
terpasang DC dengan tampung urine saat pengkajian 250 cc, tidak ada varises pada kaki,
ada edema, tanda homan (-). By. Ny. F di rawat di inkubator di ruang perinatologi. Klien
mengatakan belum pernah melihat bayinya ke ruang bayi dan ingin tahu kondisi bayinya
saat ini.
Data Objektif :
- Klien tampak meringis
ketika disuruh duduk
ditempat tidur
- Skala nyeri 4 didaerah
luka operasi
- Klien tampak dibantu
saat melakukan
aktivitas mandiri
Data obyektif :
- Keadaan klien tampak
lemas
- TD : 130/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,50C
- Konjungtiva tidak
anemis
3 Data subyektif : Gangguan Bayi tidak rawat
Klien mengatakan belum perlekatan gabung
mengetahui kondisi bayinya
saat ini
Data obyektif :
- Klien tampak cemas
ketika melihat bayi lain di
ruangan tersebut
- Klien sering
menanyakan kondisi bayinya
- Tidak tampak ada bayi
di tempat tidur klien
4 Data Subyektif : Meningkatkan
kepercayaan diri
Klien mengatakan baru dalam berperilaku
pertama kali melahirkan sehat
dengan cara seksio sesaria
sebelumnya melahirkan 4
anaknya dengan cara spontan
di bidan
Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri luka operasi seksio sesaria
2. Resiko gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan post preeklamsia berat
3. Gangguan perlekatan berhubungan dengan bayi tidak rawat gabung
4. Meningkatkan kepercayaan diri dalam berperilaku sehat
3. Intervensi Keperawatan
Resiko gangguan perfusi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kondisi ibu paska
jaringan berhubungan keperawatan 2x24 jam seksio sesaria karena
dengan post preeklamsia resiko gangguan perfusi indikasi SC dengan
berat jaringan teratasi preeklamsia
2. Monitor TTV klien
Gangguan perlekatan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji perlekatan ibu dan
berhubungan dengan bayi keperawatan 1x24 jam bayi
tidak rawat gabung gangguan perlekatan dapat 2. Kaji harapan ibu
teratasi terhadap kondisi
bayinya
3. Kaji tanda verbal dan
non verbal klien
4. Ajarkan teknik relaksasi
apabila merasakan
ketidaknyamanan
dengan luka bekas
operasi
5. Berikan informasi
mengenai cara
menyusui yang benar,
posisi menyusui yang
benar dan perlekatan
yang tepat saat
menyusui
6. Fasilitasi keluarga untuk
menjenguk bayi dan
melihat kondisi bayi
untuk disampaikan ke
klien agar klien tidak
kepikiran kondisi
bayinya
7. Setelah klien sudah bisa
mobilisasi diberikan
waktu klien untuk
menjenguk dan
menyusui bayinya di
ruang bayi
Meningkatkan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pemahaman klien
kepercayaan diri dalam keperawatan selama 1x24 mengenai perilaku sehat
berperilaku sehat jam klien menunjukkan setelah seksio sesaria
(perawatan postpartum peningkatan kepercayaan 2. Berikan pendidikan
seksio sesaria) diri tentang perilaku sehat kesehatan tentang
setelah seksio sesaria perawatan postpartum
(perawatan postpartum seksio sesaria
seksio sesaria) dan klien (perawatan perineum,
puas dengan penjelasan mengontrol perdarahan
yang didapat dengan mengkaji
lokhea yang keluar dan
kontraksi uterus, luka
operasi seksio sesaria)
3. Berikan pujian tentang
pemahaman klien
tentang perawatan
postpartum seksio
sesaria
4. Libatkan keluarga
dalam pemberian
pendidikan kesehatan
O:
- Klien kadang
menunjukkan
ekspresi meringis
ketika berjalan
- Klien mampu
mempraktekkan
nafas dalam ketika
berjalan
A: Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan
Teori self care Orem termasuk dalam grand theory keperawatan (Tomey & Alligood,
2010). Model konsep self care Orem (2001) memandang bahwa setiap individu
mempunyai kemampuan dalam merawat dirinya sendiri dan mencapai kesejahteraan.
Keperawatan diberikan apabila berkurang kemampuan klien untuk memenuhi
kebutuhan self care. Pada kasus logbook ini, klien yang mempunyai pengalaman
pertama melahirkan dengan cara seksio sesaria mempunyai tingkat kemampuan
merawat diri yang rendah. Ibu setelah operasi cesar akan mengalami
ketidaknyamanan di bagian perut sehingga klien mengalami ketidakmampuan dalam
merawat diri sendiri dan bayinya. Oleh karena itu, diperlukan bantuan selama masa
pemulihan baik dari perawat, keluarga maupun dirinya sendiri untuk mampu
berpartisipasi memenuhi kebutuhan klien (Chaplin et al, 2015)
Teori self-efficacy Bandura merupakan middle range theory keperawatan (Sandra &
Timothy, 2013). Teori keperawatan ini mendefinisikan self efficacy (Bandura, 1997)
sebagai asumsi seseorang untuk dapat melakukan apa yang akan dilakukan dengan
menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk berperilaku. Pada
kasus logbook ini, klien sudah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam
melahirkan dan merawat bayinya yang dilahirkan dengan spontan tetapi belum pernah
mengalami proses melahirkan dan merawat bayi dengan kondisi setelah dilakukan
operasi seksio sesaria. Oleh karena itu, dibutuhkan intervensi untuk meningkatkan
potensi self-efficacy yang dimiliki klien sebelumnya yang dilakukan oleh suami,
keluarga maupun perawat dalam merawat bayi dan perawatan post seksio sesaria.
Pada kasus di logbook ini dilakukan pengkajian menggunakan teori self care Orem
meliputi pengkajian universal self care requisites yang merupakan serangkaian
kebutuhan secara umum yang dimiliiki individu yang diperngaruhi oleh conditioning
factor requisites, pengkajian developmental selfcare requisites merupakan kebutuhan
mandiri sesuai tahap perkembangan dan kematangan menuju fungsi optimal, dan
pengkajian health deviation selfcare yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan
penyimpangan status kesehatan. Sedangkan pengkajian dengan teori self-efficacy
Bandura meliputi pengkajian enactive attainment yang merupakan sumber informasi
yang memengaruhi, vicarious experience yaitu pengalaman yang didapat dari
pengalaman sebelumnya atau pengalaman dari keluarga/lingkungan, pengkajian
verbal persuasion yaitu dukungan yang didapatkan untuk meningkatkan self-efficacy
individu tersebut, dan pengkajian physiological feedback yaitu mekanisme koping
yang dilakukan oleh individu.
Intervensi keperawatan pada kasus logbook ini berdasarkan teori self care Orem
terbagi menjadi tiga tahapan yaitu 1) tingkat total care (wholly compensatory nursing
system), perawat mengambil alih semua pemenuhan kebutuhan perawatan klien
karena klien tidak mampu melakukan semua aktivitas perawatan mandiri, 2) partially
compensatory system perawat berkolaborasi dalam memenuhi kebutuhan perawatan
diri klien, 3) supportive educative klien mampu dan dapat belajar untuk melakukan
selfcare yang dibutuhkan dengan bimbingan perawat. Perawat melaksanakan ketiga
tahap intervensi tersebut ke klien. Sedangkan, intervensi keperawatan pada kasus
logbook ini berdasarkan teori self efficacy dengan cara memberikan intervensi terkait
nyeri operasi seksio sesaria untuk meningkatkan self –management dalam melakukan
mobilitas fisik, merawat bayinya dan perawatan postpartum seksio sesaria dengan
edukasi demonstrasi dan audiovisual.
Rekomendasi pada aplikasi teori self care Orem dan self-efficacy Bandura pada kasus
ini adalah melibatkan suami dan keluarga secara aktif dalam perawatan klien sehingga
dapat membantu dan memberikan dukungan pada klien dalam melakukan mobilitas
fisik dan mampu meningkatkan self-efficacy dalam merawat bayinya walaupun
kondisi ada luka bekas operasi seksio sesaria.
E. DAFTAR PUSTAKA
Bullechek,, Butcher, Dochterman and Wagner. (2013). Nursing Intervention
Classification (NIC). 6th edition. Alih Bahasa: Nurjannah and Tumanggon,
Singapore: Elsivier
Chaplin, J.,Kelly, J.,& kildea, S. (2015). Maternal perceptions of breastfeeding
difficulty after cesarean section with regional anaesthesia: a qualitative study.
Women and Birth. 26 (2016), 144-152. DOI: 10.1016/jwombi.2015.06.005
Herdman and Shigemi. (2015). Nanda International Inc. Nursing Diagnoses. 10th
edition. Alih bahasa: Budi Keliat, Windarwati, Pawirowiyono dan Subu.
Jakarta : EGC
Moorhead, Johnson, Maas and Swanson. (2013). Nursing Outcome
Classification(NOC). 6th edition. Alih Bahasa: Nurjannah and Tumanggon,
Singapore: Elsivier
Sandra, J & Timothy, S. (2013). Middle Range Theories: Application to Nursing
Research. 3rd edition.
Tomey and Alligood. (2010). Nursing Theories and Their Work. 8th edition. St.Louis
Lampiran : Lembar pengkajian
Tanggal Pengkajian :
Ruang :
Diagnosa :
Pengkajian Berdasarkan Teori Self Care Orem dan Self Efficacy Barbara
1. Pengkajian universal self care requisites
a. Identitas Klien
Inisial klien: Penanggung jawab
Umur : Hubungan dengan klien:
Pendidikan: Umur :
Pekerjaan : Pendidikan :
Agama : Pekerjaan :
Suku : Alamat :
Alamat :
b. Alasan masuk rumah sakit
d. Riwayat kesehatan
1. Riwayat penyakit yang pernah diderita :
j. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum :
o
TD: mmHg; N: x/menit; Suhu: C
Kepala : Rambut : bersih/kotor; konjungtiva: anemis/tidak anemis
Sklera: ikterik/tidak ikterik
Leher : Pembesaran kelenjar tiroid : ya/tidak; kelenjar getah bening: ya/tidak
Dada : bunyi jantung I dan II: normal/abnormal
Payudara : lembek/ keras; puting : inverted/eksverted
pengeluaran ASI: ada/tidak
Abdomen : luka post operasi : ada/ tidak; ......cm; kedaan luka: baik/tidak;
TFU: ; kontraksi : baik/tidak
Perinieum : lokhea : rubra/ sanguinolenta/ serosa/ alba; jumlah: cc
Ekstremitas bawah: oedema : ya/tidak; varises: ada/tidak; human sign: +/-
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hb : gr/dL; Leukosit: /ul; trombosit: /ul; Ht: %
2. Pengkajian development self care requites
a. Sumber informasi
Mendapat informasi melahirkan tentang operasi seksio secare: ya/tidak
Mendapat informasi tentang paska operasi seksio sesaria : ya/ tidak
Mendapat informasi tentang perawatan setelah operasi seksio sesaria:
ya/tidak
b. Pengalaman sebelumnya
Sudah mempunyai pengalaman SC : ya/tidak
Mendapat cerita pengalaman SC dari keluarga/lingkungan: ya/tidak
Merawat anak sebelumnya : ya/tidak
Menyusui anak sebelumnya : ya/tidak; lama: bulan/tahun
c. Dukungan
Suami/keluarga : mendukung/tidak mendukung
d. Psikosososial
Hamil ini direncanakan: ya/tidak
Koping individu : efektif/tidak efektif