Anda di halaman 1dari 29

Pada Bulan Maret 2020 awal, Indonesia memulai perperangan untuk menghadapi pandemi Virus Corona

(Virus Covid 19) yang mulai masuk di Indonesia. Tentunya dengan masuknya pertama kali Virus Corona
(Virus Covid 19) di Indonesia akan memberikan dampak secara tidak langsung untuk negara Indonesia
yang paling terasa adalah dampak dari Perekonomian dari negera Indonesia.

Sebagai informasi, Virus Corona (Virus Covid 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
coronavirus yang paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah
dimulai di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019 dan masih berlangsung hingga saat ini. Bahkan pada
bulan maret WHO mengumumankan bahwa Virus Corona (Virus Covid 19) ini merupakan pandemi
global yang harus diselesaikan bersama-sama karena sudah meluas disetiap negara.

Baca Juga : Perbedaan Wabah, Epidemi, dan Pandemi

Survey yang dilakukan oleh Facebook menunjukkan dengan masuknya Virus Corona (Virus Covid 19) di
Indonesia, hampir 80% responden dari negara Indonesia takut tertular penyakit Virus Corona (Virus
Covid 19), tentunya hal ini didasari oleh karena belum adanya vaksin untuk mengatasi Virus Corona
(Virus Covid 19) ini di seluruh Dunia.

Menelusuri Bagaimana Dampak Virus Corona (COVID-19) Bagi Perekonomian Indonesia

Masyarakat Indonesia sedang mempertimbangkan opsi alternatif, seperti belanja online atau
pengiriman rumah, sudah mulai banyak orang di Indonesia yang Menghabiskan lebih banyak untuk
pembelian online dalam 2 minggu terakhir, bahkan karena sudah banyak perusahaan yang
memberlakukan Work From Home (WFH), banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa Order makanan
seperti GRAB FOOD dan GOFOOD sebagai jasa Pengiriman makanan yang di pesan lebih sering oleh
masyarakat Indonesia dalam 2 minggu terakhir.

Di Indonesia sendiri, seiring dengan WFH juga menunjukkan terjadi peningkatan konsumsi media pada
platform seperti Facebook atau Instagram dimana lebih dari 30% mengujungi Facebook dan 36%
mengunjung Instagram lebih sering dibandingkan biasanya.
Baca Juga : Apa Itu Work From Home? Keunggulan dan Kelemahannya

Secara umum, kekhawatiran tentang orang lain lebih penting daripada orang yang terpapar virus. Data
dari Google sendiri menjabarkan juga hasil pencarian yang menjadi tertinggi adalah mengenai
perkembangan Virus Corona (Virus Covid 19) di Indonesia. Dikarenakan tidak adanya vaksin yang ada
saat ini untuk Virus Corona (Virus Covid 19) menyebabkan masyarakat lebih takut dan mulai peduli
perihal penyabab Virus Corona (Virus Covid 19) di Indonesia

Anda dapat memanfau perkembangan mengenai berita terkait Virus Corona (Virus Covid 19) di Google
Trend yang disediakan oleh Google. Ada banyak sekali informasi yang diberikan mengenai
perkembagnan serta tips dan trick untuk menghadapi dan mencegah penyebaran Virus Corona (Virus
Covid 19).

Menelusuri Bagaimana Dampak Virus Corona (COVID-19) Bagi Perekonomian Indonesia | IDCloudHost

Sehubungan dengan itu pula, banyak masyarakat yang mulai mengurangi kegiatan diluar ruangan.
masyarakat lebih banyak beralih ke menghabiskan waktu online. Seperti yang kita ketahui, Youtube
mengalami peningkatan yang signifikan selama terjadinya Virus Corona (Virus Covid 19) dimana ada 41%
pencarian youtube untuk Berita Lokal terkait perkembangan Virus Corona (Virus Covid 19).

Secara dampak diperekonomian Indonesia sendiri, salah satu faktor dari Virus Corona (Virus Covid 19)
menyebabkan kurs dollar terhadap rupiah meninggi hingga mencapat 16.000 / $US. Bahkan laporan dari
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan terjadi penurunan dalam beberapa minggu
terkahir. Indeks Harga Saham Gabungan merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh
Bursa Efek Indonesia.

Menelusuri Bagaimana Dampak Virus Corona (COVID-19) Bagi Perekonomian Indonesia | IDCloudHost
Untuk Anda pebisnis, Virus Corona (Virus Covid 19) memberikan dampak yang luarbiasa untuk
kelangsungan bisnis Anda. Bahkan dari IDCloudhost sendiri mencatat ada banyak lini bisnis yang terkena
salah satunya adalah disektor pariwisata terutama hotel-hotel yang mulai untuk memulangkan
beberapa karyawan mereka.

Kira-kira apa saja yang perlu dilakukan untuk bisnis Anda dalam menghadapi Virus Corona (Virus Covid
19) ini ? Berikut ini adalah saran dari Facebook :

Fokus pada kesinambungan bisnis dalam jangka pendek

Capture bangkit kembali dalam jangka pendek

Drive peningkatan struktural dalam jangka panjang

Menelusuri Bagaimana Dampak Virus Corona (COVID-19) Bagi Perekonomian Indonesia | IDCloudHost

Bagi IDcloudhost sendiri, untuk dapat memberikan keberlangsungan dengan para pelanggan Setia
IDCloudhost, kami leluncurkan campaign Save The world yang membantu para pebisnis dalam
memberikan solusi terbaik untuk layanan server website dan aplikasi mereka. Terutama bagi mereka
yang saat ini mempunyai server di luar negeri dengan pembayaran menggunakan Dollar, tentunya hal ini
sangat berdampak karena biaya (free) untuk operasional akan semakin besar dan mahal. Oleh karena itu
pada program Save The World ini IDcloudhost memberikan Diskon 50% untuk pemindahan layanan
hosting, Diskon 50% untuk pengguna baru Hosting dan VPS.

Lihat Campaign Save The World IDCloudhost

Untuk pelanggan lama jangan khawatir, bagi perusahaan yang membutuhkan kelonggaran untuk
pembayaran juga bisa menghungi tim IDcloudhost untuk kita bantu sebisa kita dalam menghadapi
masalah ditengah pandemi Virus Corona (Virus Covid 19). Semoga pandemi ini bisa berakhir segera di
Indonesia dan tidak ada lagi korban yang berjatuhan karena Virus Corona (Virus Covid 19) di Indonesia.
Amin!
Related

https://idcloudhost.com/menelusuri-bagaimana-dampak-virus-corona-covid-19-bagi-perekonomian-
indonesia/

Hingga Jumat (27/3/2020) sore, jumlah terinfeksi virus corona baru SARS-CoV-2 di Indonesia adalah
1.046 kasus.

Dari angka tersebut, 913 pasien masih dalam perawatan, 46 sembuh, dan 87 di antaranya meninggal
dunia.

Dari angka ini, kita bisa melihat bahwa angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia sangat banyak.

Beberapa orang mungkin juga heran, kenapa pasien Covid-19 yang meninggal di Indonesia jauh lebih
banyak dibanding yang sembuh.

Sebenarnya apa saja yang bisa menyebabkan pasien Covid-19 meninggal dunia?

Dijelaskan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-
KGEH, MMB, dalam konferensi pers daring #FKUIPeduliCovid19 pada Jumat (27/3/2020), ada beberapa
faktor yang menyebabkan seseorang meninggal karena Covid-19.

Faktor penyebab kematian

1. Faktor umur

Dalam laporan yang terbit di jurnal Lancet edisi 9 Maret 2020, disebutkan bahwa faktor umur sangat
memengaruhi tubuh dalam melawan corona.

"Berdasarkan kepustakaan yang ada dan dari jurnal Lancet, umur menjadi faktor penting (terkait
kematian akibat Covid-19). Semakin tinggi usia, maka semakin berisiko pada kematian," kata Ari.

2. Skor SOFA
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara bersama Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu)
Mahendra Siregar melakukan video conference dengan 119 perwakilan negara asing terkait situasi
penanganan wabah virus corona (COVID-19) di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Suahasil menyampaikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan berbagai
kebijakan untuk meminimalisir dampak wabah virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BACA JUGA

Kemendag Larang Sementara Ekspor Antiseptik dan Masker

Menurutnya isu ini pun sudah menjadi prioritas dan telah diputuskan untum menggunakan APBN dan
sumber lain untuk menangani wabah virus asal China itu.

"Anggaran belanja kementerian atau Lembaga dan pemerintah daerah juga sudah diarahkan agar
penggunaannya diutamakan untuk penanganan COVID-19 dari sisi kesehatan,” jelas Suahasil dikutip dari
laman resminya, Rabu (18/3).

Selain itu, Suahasil juga memahami wabah virus corona ini akan memberikan dampak pada kegiatan
ekonomi masyarakat sehari-hari. Sektor Industri, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan sektor
keuangan yang diperkirakan akan merasakan dampaknya.

"Oleh karenanya, pemerintah telah menyiapkan berbagai stimulus fiskal untuk tetap menjaga daya beli
masyarakat," katanya.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (11/3/2020) malam WIB, menetapkan
Covid-19 sebagai pandemi. Salah satu alasannya adalah jumlah kasus dan jumlah negara yang terjangkit
Covid-19 meningkat tajam.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan pandemi
merupakan isyarat penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan negara mana saja di dunia ini. Selain itu,
Covid-19 juga menjangkiti banyak negara dalam waktu bersamaan disertai ada rekam jejak
epidemiologi.
Namun dalam menangani virus corona ini, pemerintah dinilai tak bertaji. Kenapa?Hal tersebut
disampaikan langsung oleh Ekonom Senior Faisal Basri. Di situs pribadinya, Faisal menerangkan masalah
yang dihadapi dunia hingga ujungnya di Indonesia.

"Cara pemerintah menangani wabah corona virus sangat buruk. Setiap pejabat tinggi seenaknya
mengeluarkan komentar dan kebijakan. Sudah saatnya Presiden sebagai commander in chief
menertibkan dengan keras jajaran di bawahnya. Karena, yang sedang kita hadapi mirip dengan perang,"
kata Faisal Basri.

Keras! Faisal Basri: Penanganan Virus Corona Tak BertajiFoto: Doc detikcom

Ia menilai, segala daya upaya harus mengutamakan agar penularan tidak meluas. Celah sekecil apa pun
harus ditutup, kemungkinan munculnya cluster baru harus diantisipasi dan diisolasi agar terkendali dan
tidak meluas.

"Anggaran harus diprioritaskan bagi pengadaan perlengkapan dan alat pendeteksi dini dan pengujian
menyeluruh serta penguatan tenaga medis yang cakap serta penyediaan informasi yang lebih rinci dan
akurat. Semua itu bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah mampu mengendalikan
wabah coronavirus, sehingga tidak menimbulkan kepanikan."

Bahkan ia meramal ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,2% di tahun 2020 ini. Ya... 2,2%!

Simak tulisan Faisal Basri seperti dikutip Kamis (12/3/2020).

Wabah coronavirus (COVID-19) terus menjelajah ke seantero penjuru dunia. Jejaknya telah hadir di
setiap benua kecuali Antartika.
Coronavirus jauh lebih dahsyat dari SARS yang terjadi pada 2002-2003. Dampaknya terhadap
perekonomian dunia juga demikian.

Perekonomian China dalam kancah dunia tahun 2003 belum seberapa. Sekarang China sudah menjelma
sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Kecepatan penularan kini telah bergeser dari China ke luar China. Lebih dari seperempat yang pernah
dan masih terjangkit berada di luar China, terbanyak di Italia. Selain terbanyak, Italia juga menjadi
negara yang tercepat penambahan penderitanya dan terbanyak jumlah kematiannya di luar China. Di
Asia, Iran terbanyak merenggut nyawa dan tercepat penambahan korban tertular.

Senin (8/3) sejauh ini tercatat sebagai hari paling mematikan dengan jumlah 228 orang wafat. Rekor
sebelumnya, 158 orang, terjadi pada 23 Februari.

Sejauh ini tak ada yang bisa memperkirakan berapa banyak lagi negara yang bakal dijamah coronavirus
dan hingga kapan bakal mereda atau sirna dari muka bumi. Obat mujarabnya pun belum tersedia.

Sampai hari Senin (9/3), berdasarkan pengumuman resmi pemerintah, korban yang positif terjangkit
coronavirus di Indonesia hanya enam orang. Cara pemerintah menangani wabah coronavirus sangat
buruk. Setiap pejabat tinggi seenaknya mengeluarkan komentar dan kebijakan. Sudah saatnya Presiden
sebagai commander in chief menertibkan dengan keras jajaran di bawahnya. Karena, yang sedang kita
hadapi mirip dengan perang.

Segala daya upaya harus mengutamakan agar penularan tidak meluas. Celah sekecil apa pun harus
ditutup, Kemungkinan munculnya cluster baru harus diantisipasi dan diisolasi agar terkendali dan tidak
meluas.

Anggaran harus diprioritaskan bagi pengadaan perlengkapan dan alat pendeteksi dini dan pengujian
menyeluruh serta penguatan tenaga medis yang cakap serta penyediaan informasi yang lebih rinci dan
akurat. Semua itu bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah mampu mengendalikan
wabah coronavirus, sehingga tidak menimbulkan kepanikan.
Strong public health response adalah kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan kredibilitas
pemerintah.

Jangan buat kebijakan yang justru berpotensi meningkatkan penyebaran wabah. Jangan mengambil
langkah tanpa pemahaman mendalam atas peta persoalan dan tanpa berdasarkan data.

Kebijakan pemerintah memberikan diskon tiket pesawat terbang serta pembebasan pajak hotel dan
restoran bukanlah kebijakan yang tepat. Tanpa diskon pun tarif tiket pesawat dan hotel sudah dicukur
habis-habisan oleh pengusaha. Tanpa dikomandoi pun, mereka sudah banting harga.

Alihkan saja dana ratusan miliar itu untuk pengadaan peralatan, perlengkapan, dan pelatihan kilat bagi
tenaga medis dan rumah sakit. Dana pengganti untuk daerah dari penghapusan pajak hotel dan restoran
bisa dialokasikan untuk memperkokoh kapasitas daerah dalam menghadapi wabah, karena merekalah
garda terdepan dalam memerangi coronavirus.

Silakan saja Bank Indonesia menurunkan bunga acuan, tetapi jangan berharap banyak bakal berdampak
signifikan.

Identifikasilah kebijakan-kebijakan yang bisa meredam dampak negatif dari gangguan rantai pasokan
akibat kesulitan penyediaan bahan baku dan komponen. Jika ada celah mengisinya dari produk lokal,
genjotlah! Ini momentum bagus untuk memajukan industri dalam negeri, bahkan untuk mengisi celah
pasar ekspor.

Dunia dibikin limbung oleh kehadiran coronavirus. Perekonomian dunia kian tidak menentu. Pasar
finansial dunia goncang. Senin siang (9/3) harga minyak terjun bebas.

Antisipasilah dengan seksama dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bloomberg menghitung dampak coronavirus terhadap kemerosotan pertumbuhan ekonomi berbagai


negara dengan mengedepankan empat skenario.
Skenario pertama, sebatas pukulan besar kepada China dan menyebar ke seluruh dunia. Jika ini yang
terjadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tertekan sebesar 0,3 persen dari perkiraan baseline tanpa
kehadiran coronavirus.

Skenario kedua (wabah menyebabkan disrupsi yang terlokalisir) tidak mencantumkan dampaknya
terhadap Indonesia.

Untuk skenario ketiga (penularan yang menyebar luas), pertumbuhan ekonomi Indonesia akan
terpangkas sebesar 2,8 persen. Jika kita menggunakan baseline sebesar 5,0 persen untuk tahun 2020
sebagaimana diprediksi oleh Dana Moneter Internasional (IMF), maka pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun ini bakal hanya 2,2 persen.

Yang paling suram adalah skenario keempat, yaitu pandemik global. Jika skenario ini yang terjadi,
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya 0,4 persen.

Semua kemungkinan di atas patut diwaspadai. Segala potensi yang berserakan harus kita himpun.
Singkirkan dulu benih-benih yang berpotensi memecah belah kekuatan Bangsa.

Untuk itu, bekukan dulu rancangan undang-undang Omnibus Law Cipta lapangan Kerja. Singkirkan kalau
landasan pijaknya lemah.

Baca:Faisal Basri Bicara Soal Insentif Gajian Full: Enak Lah!

[Gambas:Video CNBC]
(dru)

TAG: virus corona covid-19 corona

SHARE :

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200312203001-4-144518/keras-faisal-basri-penanganan-
virus-corona-ri-tak-bertaji

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyatakan ekonomi dan
keuangan global saat ini tengah mengalami krisis akibat pandemi virus corona (COVID-19). Lantaran
virus ini telah mewabah di hampir seluruh negara dan sekaligus melumpuhkan ekonomi.

Bila ekonomi dan keuangan global krisis, bagaimana dampaknya terhadap Indonesia?

Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, krisis ekonomi dan keuangan global cepat atau
lambat tentu bakal turut memengaruhi perekonomian Indonesia. Sektor yang pertama kali terpukul oleh
krisis tersebut adalah sektor produksi dan pengeluaran.

"Transmisi dampak COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia mempengaruhi sisi produksi dan sisi
pengeluaran perekenomian," ujar Josua kepada detikcom, Sabtu (28/3/2020).

Akibatnya, konsumsi hingga daya beli masyarakat bakal ikut terimbas bila tidak segera diantisipasi
secara baik oleh pemerintah.

Baca juga: IMF Nyatakan Pandemi Corona Berubah Jadi Krisis Ekonomi Global!

"Konsumsi rumah tangga tahun ini diperkirakan masih menjadi pendorong utama dalam menggerakkan
roda perekonomian, akan tetapi laju pertumbuhannya bakal melambat. Demikian pula dengan daya beli
masyarakat, cenderung menurun mengingat hampir seluruh sektor ekonomi akan terkena dampak
cukup signifikan dari COVID-19 ini," paparnya.

Penurunan tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat diyakini paling dalam terjadi di daerah-daerah
yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai pendapatan utamanya.
"Tingkat konsumsi beberapa provinsi yang merupakan daerah tujuan wisata berpotensi menurun paling
dalam," tambahnya.

Penurunan sisi produksi ternyata juga berpengaruh terhadap pasar keuangan Indonesia mulai dari arus
kas dan kinerja keuangan perusahaan hingga kredit perbankan.

"Diperkirakan juga akan mempengaruhi kondisi arus kas dan kinerja keuangan sebagian besar
perusahaan, terutama yang memiliki eksposur valuta asing. Oleh sebab itu, penurunan produktivitas
sektor riil di Indonesia selanjutnya akan mendorong peningkatan risiko kredit perbankan yang terindikasi
dari peningkatan NPL (Non Performing Loan)," pungkasnya.

Baca juga: Biaya Selamatkan Ekonomi Dunia dari Corona Capai Rp 112 Kuadriliun!

Simak Video "Wishnutama Bidik Sejumlah Hotel untuk Jadi Sarana Tenaga Medis"

(fdl/fdl)

ekonomi imf krisis keuangan krisis ekonomi corona virus corona

Share:

Share 0Tweet 0Share 00 Komentar

BERITA TERKAIT

Ada 800.000 Masker Dibagi Gratis untuk Tenaga Medis


WFH Mau Diperpanjang, Bagaimana Cara PNS Kerja di Rumah?

Banyak Daerah Siap Lockdown, AP I Kurangi Aktivitas Bandara

Ekonomi Global Krisis Imbas Corona, RI bakal Kena?

Dahlan Iskan Bahas Ekonomi AS di Tengah Corona, Apa Katanya?

Ekonomi Global Krisis karena Corona, Pegawai Kemenkeu Meninggal

Kementan Tetap Cek Rekomendasi Impor Bawang Putih dan Bombai

Penjelasan OJK soal 'Libur' Bayar Cicilan Kredit

BACA JUGA

detikNewsCegah Corona, DPRD Dorong Pemkab Cianjur Terapkan Karantina Wilayah

Cegah Corona, DPRD Dorong Pemkab Cianjur Terapkan Karantina Wilayah

Minggu, 29 Mar 2020 10:46 WIB

detikFoodCegah Infeksi Virus, Sayur dan Buah Ini Bisa Bantu Perkuat Imun Tubuh

Cegah Infeksi Virus, Sayur dan Buah Ini Bisa Bantu Perkuat Imun Tubuh

Minggu, 29 Mar 2020 10:43 WIB

detikHotVideo DPO-nya Perihal Corona Viral, Bintang Emon Kaget

Video DPO-nya Perihal Corona Viral, Bintang Emon Kaget

Minggu, 29 Mar 2020 10:42 WIB

WolipopRumah Sakit di Irlandia Gunakan Robot untuk Meringankan Tugas Perawat

Rumah Sakit di Irlandia Gunakan Robot untuk Meringankan Tugas Perawat

Minggu, 29 Mar 2020 10:35 WIB

detikNewsCegah Penyebaran Corona, Walkot Bandung Imbau Warga Tidak Mudik

Cegah Penyebaran Corona, Walkot Bandung Imbau Warga Tidak Mudik

Minggu, 29 Mar 2020 10:30 WIB

detikHealthAS Laporkan Kematian Bayi Pertama yang Terinfeksi Virus Corona

AS Laporkan Kematian Bayi Pertama yang Terinfeksi Virus Corona


Minggu, 29 Mar 2020 10:26 WIB

detikNewsCegah Corona, Akses Jalan di Blitar Ditutup Sementara

FOTO NEWS

Cegah Corona, Akses Jalan di Blitar Ditutup Sementara

Minggu, 29 Mar 2020 10:03 WIB

WolipopSosok Presenter TV yang Dikritik, Pakai Baju dari Tisu Toilet Saat Corona

Sosok Presenter TV yang Dikritik, Pakai Baju dari Tisu Toilet Saat Corona

Sabtu, 28 Mar 2020 21:05 WIB

REKOMENDASI UNTUK ANDA

Cegah Penyebaran Corona, Walkot Bandung Imbau Warga Tidak Mudik

Cegah Penyebaran Corona, Walkot Bandung Imbau Warga Tidak Mudik

Minggu, 29 Mar 2020 10:30 WIB

Cegah Corona Meluas, MA Legalkan Sidang Pidana dengan Telekonferensi

Cegah Corona Meluas, MA Legalkan Sidang Pidana dengan Telekonferensi

Minggu, 29 Mar 2020 10:20 WIB

Hitung Mundur Kota Tegal Isolasi Wilayah untuk Tangkal Corona

Hitung Mundur Kota Tegal Isolasi Wilayah untuk Tangkal Corona

Minggu, 29 Mar 2020 10:16 WIB

Cegah Corona, Akses Jalan di Blitar Ditutup Sementara

Cegah Corona, Akses Jalan di Blitar Ditutup Sementara

Minggu, 29 Mar 2020 10:03 WIB

Kasus WNI Positif Corona di Luar Negeri Jadi 113, 12 Sembuh dan 2 Meninggal

Kasus WNI Positif Corona di Luar Negeri Jadi 113, 12 Sembuh dan 2 Meninggal

Minggu, 29 Mar 2020 10:02 WIB

2 PDP Corona di Sidoarjo yang Meninggal Dimakamkan dalam Satu Liang


2 PDP Corona di Sidoarjo yang Meninggal Dimakamkan dalam Satu Liang

Minggu, 29 Mar 2020 09:55 WIB

Rapid Test Corona Marak Dijual, e-Commerce Besar Angkat Suara

Rapid Test Corona Marak Dijual, e-Commerce Besar Angkat Suara

Minggu, 29 Mar 2020 07:31 WIB

Apa Virus Corona Bisa Menular Lewat Air Mata?

Apa Virus Corona Bisa Menular Lewat Air Mata?

Sabtu, 28 Mar 2020 19:06 WIB

Ekonomi Global Krisis Imbas Corona, RI bakal Kena?

Ekonomi Global Krisis Imbas Corona, RI bakal Kena?

Minggu, 29 Mar 2020 06:35 WIB

Siapa Saja yang Boleh 'Libur' Bayar Cicilan?

Siapa Saja yang Boleh 'Libur' Bayar Cicilan?

Minggu, 29 Mar 2020 07:32 WIB

Kontak Informasi Detikcom

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Media Partner: kerjasama[at]detik.com

Iklan: sales[at]detik.com

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-4956381/corona-berubah-jadi-krisis-ekonomi-
global-ini-dampaknya-buat-ri

Virus corona baru merebak sejak awal bulan ini di Tanah Air. Namun dampaknya telah memukul
berbagai sudut ekonomi. Indeks bursa saham rontok, rupiah terperosok, dan pelaku di sektor riil
berteriak susah berusaha. Lembaga keuangan dunia, ekonom, dan otoritas pemerintah membuat
sejumlah prediksi. Ekonomi Indonesia bisa masuk dalam skenario terburuk jika tidak mengatasi dengan
benar pandemi ini.
Pada perdagangan Selasa kemarin (24/3), indeks harga saham gabungan ditutup turun 1,3 % di level
3.937. Sepanjang pekan ini, IHSG telah menyentuh posisi terendahnya sepanjang delapan tahun
terakhir. IHSG sempat jatuh di level 3.000 yakni pada 24 Juni 2012 di posisi 3.955,58.

Untuk membendung meluasnya dampak Covid-19 di pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis
beberapa kebijakan. Di antaranya, trading halt atau pembekuan selama 30 menit jika IHSG turun 5 %.
Trading halt pertama kali sepanjang sejarah pasar modal Indonesia berlangsung pada Kamis (12/3) dan
telah terjadi lima kali sejak itu.

Kemudian, OJK meminta PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk memangkas waktu operasional. Langkah ini sebagai adaptasi
dari kebijakan Bank Indonesia yang mempersingkat jam operasional BI Real Time Gross Settlement (BI-
RTGS).

Mulai 30 Maret 2020, waktu perdagangan di bursa efek dibagi menjadi dua sesi. Transaksi perdagangan
pertama mulai pukul 09.00 hingga 11.30 dan sesi kedua dimulai dari pukul 13.30 hingga 15.00.
Sedangkan hari kerjanya tetap dari Senin sampai Jumat.

(Baca: Pandemi Corona Dalam Negeri Meluas, IHSG Diramal Kembali Anjlok)

Tak hanya merontokkan pasar modal, virus corona juga menjatuhkan nilai tukar rupiah. Pada Senin
(23/3), harga jual dolar Amerika Serikat di lima bank besar menembus Rp 17 ribu. Sementara kurs
referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau JISDOR menempatkan nilai rupiah di posisi 16.608 per
dolar Amerika.

Mengutip Bloomberg, pelemahan rupiah menjadi yang terdalam di Asia. Angka itu juga merupakan yang
terendah sejak krisis pada Juli 1998. Hari berikutnya, rupiah hanya menguat 0,45 % ke level 16.500 per
dolar AS.

Bank Indonesia mencatat, aliran modal asing yang keluar dari Indonesia sejak awal tahun mencapai Rp
125,2 triliun di tengah kekhawatiran pandemi virus corona. “Bulan ini saja terjadi outflow Rp 104,7
triliun dari total Rp 125,2 triliun,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa (24/3).
Kemerosotan ini tampaknya belum akan berhenti karena wabah Covid-19 di Indonesia semakin luas.
Kasus dan korban corona terus berjatuhan di berbagai daerah.

7 Skenario Ekonomi dan Potensi Resesi Akibat Virus Corona

Dalam riset bertajuk “The Global Macroeconomic Impacts of Covid-19” ekonom Australian National
University, Warwick McKibbin dan Roshen Fernando meramalkan kegawatan luar biasa. Keduanya
menyebutkan dampak virus corona jauh lebih buruk ketimbang Flu Spanyol yang pada 1918-1919
menjadi pandemi paling mematikan sepanjang sejarah dengan menelan 40 juta korban jiwa.

(Baca: Resesi Ekonomi yang Lazim Mengiringi Pandemi Besar di Dunia)

Dampak ekonomi Covid-19 diperkirakan bisa mencapai US$ 2,4 triliun atau sekitar Rp 39.304 triliun.
Jauh lebih besar ketimbang penyakit pernapasan akut SARS yang pada 2003 memangkas ekonomi dunia
sebesar US$ 40 miliar atau Rp 656,72 triliun.

Kedua ekonom itu membuat tujuh skenario berdasarkan tingkat sebaran virus corona, kasus, dan
jumlah korban tewas. Skenario satu sampai tiga jika corona hanya terjadi di Tiongkok dan bersifat
sementara. Skenario empat hingga enam jika corona menyebar ke seluruh dunia dan bersifat
sementara. Sedangkan pada skenario tujuh yaitu ketika wabah corona meluas ke seluruh dunia dan
skala ringan, namun berulang pada tahun-tahun mendatang.

Mereka membuat prognosis berdasarkan lima faktor guncangan (shock). Yang pertama adalah equity
risk premium atau guncangan pasar modal. Kemudian ada suplai tenaga kerja, biaya produksi,
permintaan konsumsi, dan belanja pemerintah.

Secara garis besar, Indonesia menghadapi risiko kenaikan equity risk premium, penurunan suplai tenaga
kerja, kenaikan biaya produksi, penurunan permintaan, dan kenaikan anggaran belanja.
Berdasarkan simulasi itu, keduanya memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan
terkoreksi 1,3 % pada skenario empat; 2,8 % pada skenario lima; 4,7 % pada skenario enam, dan 1,3 %
pada skenario tujuh.

Tabel: Dampak Virus Corona terhadap Tenaga Kerja dan Ekonomi Indonesia 2020

Skenario

Jumlah korban

Koreksi PDB (%)

647

1,3

1.616

2,8

6
2.909

4,7

647

1,3

Sebelumnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020, pemerintah menargetkan
pertumbuhan ekonomi 5,3 %. Dengan skenario empat saja, pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia
akan jatuh di kisaran 4 %.

Hingga Selasa (24/3), jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 686 orang, 55 di antaranya
meninggal dunia. Meski masih jauh dari angka 647 korban pada skenario empat, pemerintah harus
berusaha keras untuk menekan korban.

McKibbin dan Fernando menyebutkan dampak terjadinya wabah penyakit terhadap pasokan tenaga
kerja tak sebatas kematian. Sebab, selain penderita menjadi tak produktif, kinerja anggota keluarga yang
merawat mereka akan terdampak. Apalagi, sekitar 70 % pekerja perempuan juga bertanggung jawab
atas kelangsungan rumah tangga, termasuk kesehatan anggota keluarganya.

Dalam kasus Covid-19, masa karantina yang disarankan adalah selama 14 hari, lebih dari jatah cuti
tahunan karyawan. Semakin banyak pekerja yang terinfeksi, semakin tinggi pula biaya produksi yang
ditanggung perusahaan. Kondisi tersebut diperparah dengan kendala impor bahan baku dan barang
modal dari Tiongkok yang menjadi epicentrum pandemi. Ujung-ujungnya, harga barang pun naik.
Kenaikan harga barang, ditambah penghasilan yang menurun akibat penyakit (jika tidak di-PHK) adalah
kombinasi fatal pemukul daya beli. Pemerintah harus mengantisipasi merosotnya konsumsi yang selama
ini jadi penyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Maka, kuncinya adalah realokasi anggaran. Pemerintah perlu mempercepat pengajuan rancangan APBN
Perubahan 2020 dan mendorong pemerintah daerah melakukan hal yang sama. Jika itu tak dilakukan,
praktis pemerintah hanya bisa memakai dana tanggap darurat sebesar Rp 5 triliun.

Melihat berbagai skenario tersebut, ekonomi Indonesia pada 2020 dan tahun-tahun mendatang akan
sangat bergantung pada penanganan pandemi virus corona. Makin buruk penanganan, korban akan
terus berjatuhan dan sulit membendung dampak ekonominya.

Halaman selanjutnya: Proyeksi Suram Menteri Sri Mulyani

Proyeksi Suram Menteri Sri Mulyani

Pemerintah bukan tak memahami besarnya dampak virus corona terhadap perekonomian. Presiden
Joko Widodo telah memerintahkan relokasi anggaran.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun memaparkan beberapa skenario. Menurutnya, skenario
paling moderat yaitu ketika pandemi Covid-19 bisa segera ditangani sehingga ekonomi Indonesia masih
bisa tumbuh di atas 4 %.

Namun, ia juga bersiap menghadapi kondisi yang lebih buruk jika durasi pandemi mencapai 3 – 6 bulan.
Menurutnya, pembatasan penerbangan dan kegiatan perdagangan internasional yang terganggu akan
berdampak besar terhadap ekonomi Indonesia.

Jika itu terjadi, “Pertumbuhan ekonomi bisa di kisaran 2,5 %, bahkan 0 %,” kata Sri Mulyani ketika
memberikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melalui video
conference di Jakarta, Jumat (20/3) lalu.
(Baca: Jaga Daya Beli Masyarakat, Jokowi Rilis Sembilan Kebijakan Bantuan)

Pemerintah pun membahas perubahan anggaran negara melalui konferensi video bersama pemimpin
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Kami membahas revisi dalam pelaksanaan APBN terkait penangan
kesehatan, jaring pengaman sosial alias social safety net, dan insentif ekonomi untuk UMKM akibat
dampak dari virus corona,” kata Anggota I BPK Hendra Susanto, Senin (23/3).

Dalam konferensi tersebut, ada Presiden Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretariat
Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Agung.

Sehari kemudian, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, Sri Mulyani telah bersiap untuk
segera membuat APBN Perubahan. Pemerintah menyiapkan perubahan besar akibat pandemi corona.
“Baik mengenai asumsi makro maupun implikasi anggaran, dan tentunya bagaimana komunikasinya
dengan DPR,” kata Perry.

Kelesuan Global Akibat Covid-19

Indonesia tak sendiri. Pada Februari lalu, Bank Pembangunan Asia atau ADB telah memperingatkan
potensi kerugian ekonomi global sebesar US$ 347 miliar atau Rp 5.697 triliun akibat virus corona.

Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada menjelaskan, ada banyak ketidakpastian terkait penyebaran
tentang virus corona termasuk dampak ekonominya. Untuk itu dibutuhkan beberapa skenario agar
memberikan lebih jelas gambaran kelamnya akibat covid-19.

ADB membuat sejumlah skenario terkait kerugian yang dapat timbul akibat virus corona. Pada skenario
dasar, virus ini diperkirakan menimbulkan kerugian US$ 77 miliar dan memangkas pertumbuhan
ekonomi global 0,1 %.

(Baca: Bayang-bayang Resesi di Asia Tenggara dan Ekonomi Indonesia Tumbuh 0%)
Pada skenario moderat, kerugian ekonomi diperkirakan mencapai US$ 156 miliar dan mengikis
pertumbuhan ekonomi dunia 0,2 %. Sementara pada skenario terburuk, kerugian ekonomi dapat
mencapai US$ 347 miliar dan memangkas pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 0,4%.

“Kami berharap analisis ini dapat mendukung pemerintah saat mereka mempersiapkan tanggapan yang
jelas dan tegas untuk mengurangi dampak manusia dan ekonomi dari wabah ini,” kata Sawada dalam
keterangan resmi, Jumat (6/3).

Begitu pula The Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD) menurunkan
proyeksi pertumbuhan ekonomi global. OECD memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini
sebesar 0,5 % menjadi 2,4 %. Pertumbuhan itu melambat dari tahun 2019 yang berada di angka 2,9 %.
Berikut datanya:

Sementara itu, Lembaga Pemeringkat Global S&P memproyeksikan pandemi virus corona yang
menyebar cepat di seluruh dunia menimbulkan kerugian ekonomi mencapai US$ 211 miliar atau sekitar
Rp 3.463 triliun. Ekonomi Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Australia disebut paling terdampak
penyakit itu.

S&P memangkas perkiraan pertumbuhan tahun ini untuk Tiongkok menjadi 4,8 % dari perkiraan
sebelumnya 5,7 %. Pertumbuhan Australia diramal melambat menjadi hanya 1,2 % dari tahun lalu 2,2 %.
Sementara Jepang dan Korea Selatan akan terdampak perlambatan pertumbuhan ekonomi masing-
masing 0,5 dan 1 %.

“Neraca risiko tetap downside karena transmisi lokal, termasuk di negara-negara dengan kasus yang
dilaporkan rendah, transmisi sekunder di Tiongkok ketika orang kembali bekerja dan kondisi keuangan
semakin ketat,” kata S&P dikutip dari Reuters.

https://katadata.co.id/amp/telaah/2020/03/26/ekonomi-indonesia-dalam-skenario-terburuk-akibat-
virus-corona#aoh=15854536173141&amp_ct=1585453877241&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

Ad
LIHAT KE HALAMAN ASLI

Sifaulfiaddini

Kuliah

Uin sgd bdg

FOLLOW

Dampak Virus Corona/Covid-19 di Indonesia dalam Berbagai Aspek

21 Maret 2020 12:32 |Diperbarui: 21 Maret 2020 12:37

Menurut peneliti dan para ahli

Virus corona merupakan virus yang terdapat pada beberapa jenis hewan. Namun, jika virus ini dibiarkan,
maka lambat laun virus ini akan berevolusi dan menyebar pada manusia. Virus ini dilaporkan mewabah
di Wuhan, China pada bulan desember lalu. Dari informasi yang dilaporkan oleh vendor pasar makanan
dan media china, terdapat beberapa makanan dari hewan liar yang diperjual-belikan di pasar makanan
laut huanan yang terletak di pusat kota wuhan.

Penyebaran virus corona

Virus corona/covid-19 ini kini telah berevolusi dan menyebar hingga keseluruh belahan dunia. Salah
satunya adalah diindonesia sendiri. Virus ini hingga saat ini telah menjangkiti ribuan warga diindonesia
bahkan dari hasil laporan dinas kesehatan, virus ini telah memakan korban jiwa. Dalam keputusan
menteri kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang penetapan infeksi corona virus sebagai
penyakit dapat menimbulkan wabah dan penanggulangannya yang diteken terawan pada 4 februari
2020.

Dampak dan penanggulangan


Dari data yang dilaporkan dan dijabarkan oleh beberapa media. Virus corona ini juga sangat berdampak
pada perekonomian Negara-negara yang terkena wabah ini, termasuk diindonesia.

Dalam penanggulangan wabah virus corona/covid-19 ini, pemerintah Indonesia melakukan berbagai
cara pencegahan penularan virus ini agar korban tidak bertambah. Dengan cara, pemerintah
menghimbau kepada seluruh warga Indonesia untuk melakukan gerakan pencegahan virus corona
dengan langkah-langkah sederhana, seperti: menggunakan masker, selalu mencuci tangan, menghindari
kontak dengan hewan hidup dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Pemprov DKI Jakarta, saat ini juga telah mendirikan posko untuk penangganan darurat corona. Bahkan
saat ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membentuk tim tanggap covid-19 untuk mengantisipasi
munculnya virus corona di ibu kota. "Pemerintah DKI juga bakal berkoordinasi dengan pemerintah pusat
dan juga akan melibat kan pemangku kepentingan terkait untuk mengantisipasi virus ini, untuk
memaksimalkan pencegahan dan pennggulangan virus yang telah menyebar di berbagai Negara". Ujar,
Anies.

Bukan hanya itu dalam rangka upaya penanggulangan sebagaimana yang dimaksud oleh diktum kedua
dibebankan pada anggaran kementerian kesehatan.

Mungkin bukan hanya berdampak pada kesehatan saja, akan tetapi virus ini juga berdampak pada
beberapa sektor, seperti: sektor pariwisata, perekonomian, perdagangan dan juga investasi.

Beberapa pengakuan dari warga, bahwa virus ini sangat merugikan masyarakat khususnya para
pedagang. Karena dengan mewabahnya virus corona/covid-19 ini membuat perekonomian tidak stabil.
para warga berharap, semoga pemerintah Indonesia segera menindaklanjuti tentang wabah ini

Sering-Sering Mencuci Tangan

Sekitar 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Mencuci tangan hingga bersih
menggunakan sabun dan air mengalir efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus, termasuk virus
Corona.
Pentingnya menjaga kebersihan tangan membuat Anda memiliki risiko rendah terjangkit berbagai
penyakit.

2. Hindari Menyentuh Area Wajah

Virus Corona dapat menyerang tubuh melalui area segitiga wajah, seperti mata, mulut, dan hidung. Area
segitiga wajah rentan tersentuh oleh tangan, sadar atau tanpa disadari.

Sangat penting menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan benda atau
bersalaman dengan orang lain.

Ad

3 dari 7 halaman

Hindari Berjabat Tangan dan Berpelukan

Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer (tengah) berjabat tangan dengan pemain Manchester
United Odion Ighalo (kanan) pada akhir pertandingan putaran kelima Piala FA menghadapi Derby County
di Pride Park, Derby, Inggris, Kamis (5/3/2020). Manchester United menang 3-0. (AP Photo/Rui Vieira)

Berjabat tangan harus dihindari. (AP Photo/Rui Vieira)

3. Hindari Berjabat Tangan dan Berpelukan

Menghindari kontak kulit seperti berjabat tangan mampu mencegah penyebaran virus Corona. Untuk
saat ini menghindari kontak adalah cara terbaik.

Tangan dan wajah bisa menjadi media penyebaran virus Corona.

4. Jangan Berbagi Barang Pribadi


Virus Corona mampu bertahan di permukaan hingga tiga hari. Penting untuk tidak berbagi peralatan
makan, sedotan, handphone, dan sisir. Gunakan peralatan sendiri demi kesehatan dan mencegah
terinfeksi virus Corona.

5. Etika ketika Bersin dan Batuk

Satu di antara penyebaran virus Corona bisa melalui udara. Ketika Anda bersin dan batuk, tutup mulut
dan hidung agar orang yang ada di sekitar tidak terpapar percikan kelenjar liur.

Lebih baik gunakan tisu ketika menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk. Cuci tangan Anda
hingga bersih menggunakan sabun agar tidak ada kuman, bakteri, dan virus yang tertinggal di tangan.

4 dari 7 halaman

Bersihkan Perabotan Rumah

Yuk, bersihkan rumahmu dengan tenaga yang minim.

Yuk, bersihkan rumahmu dengan tenaga yang minim.

6. Bersihkan Perabotan di Rumah

Tak hanya menjaga kebersihan tubuh, kebersihan lingkungan tempat Anda tinggal juga penting.
Gunakan disinfektan untuk membersih perabotan yang ada di rumah.

Bersihkan permukaan perabotan rumah yang rentan tersentuh, seperti gagang pintu, meja, furnitur,
laptop, handphone, apa pun, secara teratur. Anda bisa membuat cairan disinfektan buatan sendiri di
rumah menggunakan cairan pemutih dan air.

Bersihkan perabotan rumah Anda cukup dua kali sehari.


5 dari 7 halaman

Social Distancing

7. Jaga Jarak Sosial

Satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona yang efektif adalah jaga jarak sosial. Pemerintah
telah melakukan kampanye jaga jarak fisik atau physical distancing.

Dengan menerapkan physical distancing ketika beraktivitas di luar ruangan atau tempat umum, Anda
sudah melakukan satu langkah mencegah terinfeksi virus Corona. Jaga jarak Anda dengan orang lain
sekitar satu meter.

Jaga jarak fisik tak hanya berlaku di tempat umum, di rumah pun juga bisa Anda terapkan.

6 dari 7 halaman

Hindari Berkumpul dalam Jumlah

8. Hindari Berkumpul dalam Jumlah Banyak

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia telah membuat peraturan
untuk tidak melakukan aktivitas keramaian selama pandemi virus Corona. Tak hanya tempat umum,
seperti tempat makan, gedung olah raga, tetapi tempat ibadah saat ini harus mengalami dampak
tersebut.

Tindakan tersebut adalah upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona. Virus Corona dapat
ditularkan melalui makanan, peralatan, hingga udara.

Untuk saat ini, dianjurkan lebih baik melakukan aktivitas di rumah agar pandemi virus Corona cepat
berlalu.
7 dari 7 halaman

Banyak Mencuci Bahan Makanan

Ilustrasi/copyrightshutterstock/spass

Ilustrasi/copyrightshutterstock/spass

9. Mencuci Bahan Makanan

Selain mencuci tangan, mencuci bahan makanan juga penting dilakukan. Rendam bahan makanan,
seperti buah-buah dan sayur-sayuran menggunakan larutan hidrogen peroksida atau cuka putih yang
aman untuk makanan.

Simpan di kulkas atau lemari es agar bahan makanan tetap segar ketika ingin dikonsumsi.

Selain untuk membersihkan, larutan yang digunakan sebagai mencuci memiliki sifat antibakteri yang
mampu mengatasi bakteri yang ada di bahan makanan.

Sumber: Health Line, Kementerian Kesehatan

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Aning Jati/Editor: Aning Jati, published 25/3/2020)

Disclaimer:

Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi
#amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.
Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan
dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19.
Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai
penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.

Tag Terkait

Indonesia melawan corona

Corona di Indonesia

Corona

COVID-19

Virus Corona di Indonesia

virus corona

Artikel Bola

Bola.com

Sportylife

Berita Terkait

7 Fakta Hantavirus yang Hebohkan China dan Dunia, Virus Apa Itu?

7 Fakta Penting Virus Corona Penyebab COVID-19 yang Wajib Diketahui

VIDEO: Terdampak Virus Corona, Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda

5 Cara Tidak Stres Saat Diam di Rumah Karena Virus Corona Covid-19

Risiko Penularan Corona Covid-19 Masih Tinggi, AFF Tunda 4 Kejuaraan

KONTAK

DISCLAIMER

FORM PENGADUAN

REDAKSI
PEDOMAN MEDIA SIBER

KARIR

Copyright © 2020 liputan6.com

KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved

https://www.liputan6.com/bola/read/4211248/9-cara-untuk-mencegah-penyebaran-virus-corona-
covid-19

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (5ARS- CoV-2) adalah virus yangtergolong dalam famlll
Coronaviridae dan merupakan coronavirus ketujuh yangdiketahuidapat menginfeksimanusla.SARS-CoV-
2 rnerupakan penyebab pandeml Coronavirus disease 2019 (COVID-19) yanS masih berlanSsun8
sampaisaat W.

Anda mungkin juga menyukai