Di Susun Oleh :
Isma Azizah
(218019)
Akper II A
Nama Mahasiswa :
NIM :
2. Meteran
3. Lenek/Dopler
2. Persiapan Pasien
1. Informend konsens
2. Jaga privasi
3. Atur posisi pasien supinasi/dorsal recumbent
3. Langkah-langkah
1. Cuci tangan
2. Naikkan pakaian bagian atas pasien dan pasang
selimut menutupi bagian bawah ektermitas pasien
sampai simpisis
3. Lakukan pemeriksaan leopold dengan cara :
a. Leopold I (untuk menentukan tinggi fundus uteri
dan bagian janin yan berada dalam fundus uteri
1) Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu,
menghadap kearah kepala ibu
2) Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan
pada puncak fundus uteri
3) Rasakan bagian janin yang berada pada
bagian fundus (bokong atau kepala kosong)
Hasilnya adalah jika kepala janin yang berada
di fundus, maka palpasi akan teraba bulat
keras dan dapat digerakkan (Ballotement).
Jika bokong yang ter;letak difundus, maka
pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang
tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari
kepala, tidak dapat digerakkan, serta fundus
terasa penuh. Pada letak lintang , palpasi di
daerah fundus akan terasa kosong, bayi
sungsang.
4) Menentukan tinggi fundus uteri untuk
menentukan usia kehamilan
a) Kehamilan 12 minggu, fundus dapat
teraba1-2 jari di atas simpisis
b) Kehamilan 16 minggu, fundus dapat
teraba diantara simpisis dan pubis
c) Kehamilan 20 minggu, fundus dapat
teraba 3 jari di bawah pusat
d) Kehamilan 24 minggu fundus dapat teraba
tepat dipusat
e) Kehamilan 28 minggu fundus dapat teraba
3 jari di atas pusat
f) Kehamilan 32 minggu, fundus dapat
teraba dipertengahan antara prosesus
Xipoideusdan pusat
g) Kehamilan 36 minggu, fundus dapat
teraba 3 jari di bawah prosesus xipoideus
h) Kehamilan 40 minggu, fundus dapat
teraba dipertengahan antara prosesus
xipoideus dan pusat. (lakukan konfirmasi
dengan wawancara pasien untuk
membedakan dengan usia kehamilan 32
minggu),