Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH LATIHAN KOGNITIF PADA LANSIA

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Gerontik 

Oleh:

3A-1

FERY SETIANINGSIH P17420043012

MAULIDA FITRI KAMALIA P17420113019

NOITRIYA !IDIYA!AN P17420113023

!IDI HASTUTI PU"I LESTARI P17420113037

PROGRAM STUDI DIII KEPERA!A


KEPERA!ATAN SEMARANG

"URUSAN
"URU SAN KEPERA!
KEPE RA!A
ATAN
TAN

POLITEKNIK KESEHATAN
KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
KESEHATAN SEMARANG

201#$201%
&A& I

PENDAHULUAN

A' LAT
LATAR &ELA
&ELAKAN
KANG
G

Pada beberapa dekade terakhir, kemajuan ilmu kedokteran sangat berpengaruh


 pada perawatan kesehatan dan akan mempengaruhi pertumbuhan populasi lanjut usia.
Di Indonesia, jumlah jiwa anggota keluarga umur 60 tahun ke atas, seara nasional
tahun !00" diperkirakan seban#ak $%.%0&.0'" jiwa atau 6,'( dari seluruh jiwa dalam
kelu
keluar
arga
ga )*KK
)*KK*+
*+,!
,!00
00"
".. Menur
Menurut
ut -emb
-embag
agaa Demo
Demogr
gra
aii Uni/
Uni/er
ersit
sitas
as Indo
Indone
nesi
sia,
a,
 persentase jumlah penduduk berusia lanjut pada tahun $"'% adalah ,&( dari total
 penduduk dan pada tahun !000 menapai 1,&(. Data Perserikatan *angsa2*angsa
)P** men#atakan bahwa peningkatan warga berusia lanjut di Indonesia merupakan
#ang
#ang terting
tertinggi
gi di dunia,
dunia, #aitu
#aitu &$&(
&$&( han#a
han#a dalam
dalam waktu
waktu % tahun
tahun )$""02
)$""02!0!
!0!%,
%,
sedangkan tahun !0!0 menapai !%,% juta jiwa )3oejono,!006.

4kib
4kibat
at popu
popula
lasi
si usia
usia lanj
lanjut
ut #ang
#ang meni
mening
ngka
katt maka
maka akan
akan terj
terjad
adii tran
transi
sisi
si
epidemiologi #aitu bergesern#a pola pen#akit dari pen#akit ineksi dan gangguan gi5i
menjadi pen#akit2pen#akit degenerati, diabetes, hipertensi, neoplasma, dan pen#akit
 jantung koroner. Konsekuensi dari peningkatan warga usia lanjut adalah meningkatn#a
 jumlah pasien geriatri dengan kerakteristikn#a #ang berbeda dengan warga usia lanjut
atau dewasa muda. Karakteristik pasien geriatrik adalah multipatologi, menurunn#a
da#a
da#a ada
adang
ngan
an aali
aali,, beru
beruba
bahn
hn#a
#a gejal
gejalaa dan
dan tand
tandaa pen#
pen#ak
akit
it dari
dari #ang
#ang klas
klasik
ik,,
terganggun#a status ungsional pasien geriatri, dan kerap terdapat gangguan nutrisi, gi5i
kurang atau buruk )3oejono,!006.

ika karena sesuatu hal pasien geriatri mengalami kondisi akut seperti ineksi,
maka
maka serin
seringk
gkali
ali akan
akan timbu
timbull gang
ganggu
guan
an ung
ungsi
si kogn
kogniti
iti,
, depr
depresi
esi,, imob
imobili
ilisa
sasi,
si,
instabilisasi, dan inkontinensia )atau la5im disebut sebagai geriatric
sebagai  geriatric giants.
giants. Keadaan
akan
akan semaki
semakin
n rumit
rumit jika
jika seara
seara psikos
psikososi
osial
al terdapat
terdapat henda#
henda#aa seperti
seperti neglected   atau
miskin )inansial. 3ehingga pendekatan untuk pasien geriatri harus bersiat holistik dan
 paripurna, #aitu bio2psiko2sosial, juga dari sisi kurati, reehabilitati , pre/enti, dan
 promoti )3oejono,!006. Pendekatan klinis #ang la5im dikerjakan seperti anamnesis,
 pemeriksaan isik, dan penunjang ditambah pengkajian untuk mendeteksi gangguan
#ang terutama sering terdapat pada usia lanjut #aitu ungsi kogniti dan aek, mobilitas,
 gait , keseimbangan, kontinens, nutrisi, penglihatan dan pendengaran. Pengkajian status
ungsional untuk mengatasi henda#a menjadi penting karena sering hal ini #ang
menjadi skala prioritas pen#elesaian masalah )3upartondo,!00$.

&' RUMUSAN MASALAH


1' *agaimana latihan kogniti pada lansia7
2' *agaimana tes kogniti pada lansia7
3' *agaimana Interpretasi hasil latihan kogniti pada lansia7
4' *agaimana asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan kogniti7
(' TU"UAN
1' Mengetahui latihan kogniti pada lansia7
2' Mengetahui tes kogniti pada lansia7
3' Mengetahui Interpretasi hasil latihan kogniti pada lansia7
4' Mengetahui asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan kogniti7

&A& II

PEM&AHASAN
A' LATIHAN KOGNITIF PADA LANSIA

$. Perubahan Kogniti Pada -ansia

Proses penuaan men#ebabkan kemunduran kemampuan otak. Diantara kemampuan


#ang menurun seara linier atau seiring dengan proses penuaan adalah8

a. Da#a Ingat )memori, berupa penurunan kemampuan penamaan )naming dan


keepatan menari kembali inormasi #ang telah tersimpan dalam pusat
memori )speed o inormation retrie/al rom memor#.

 b. Intelegensia Dasar )luid intelligene #ang berarti penurunan ungsi otak 
 bagian kanan #ang antara lain berupa kesulitan dalam komunikasi non /erbal,
 pemeahan masalah, mengenal wajah orang, kesulitan dalam pemusatan
 perhatian dan konsentrasi.

!. Deenisi Demensia

Dimensia adalah penurunan kemampuan mental #ang biasan#aberkembang


seara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, ikiran, penilaian dan
kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran
kepribadian. Pada usia muda, demensia bisa terjadi seara mendadak jika edera
hebat, pen#akit atau 5at25at raun )misaln#a karbon monoksida men#ebabkan
hanurn#a sel2sel otak.

$. Kondisi Demensia

Kondis igangguan kogniti pada lanjut usia dengan berbagai jenis gangguan
seperti mudah lupa #ang konsisten, disorientasi terutama dalam hal waktu,
gangguan pada kemampuan pendapat dan pemeahan masalah, gangguan
dalam hubungan dengan mas#arakat, gangguan dalam akti/itas di rumah dan
minat intelektual serta gangguan dalam pemeliharaan diri.

!. 9anda Dan Gejala

$ Kesukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari2hari


! Pelupa

 3ering mengulang kata2kata

& 9idak mengenal dimensi waktu, misaln#a tidur di ruang makan

% :epat marah dan sulit di atur.

6 Kehilangan da#a ingat

1 Kesulitan belajar dan mengingatin ormasi baru

' Kurang konsentrasi

" Kurang kebersihan diri

$0 ;entan terhadap keelakaan8 jatuh

$$ Mudah terangsang

$! 9remor 

$ Kurang koordinasi gerakan.

. Pengenalan Dini Demensia

Pengenalan dini demensia berarti mengenali 8

$ Kondisi normal )mengidentiikasi *3< dan 44MI8 kondisi kogniti pada


lanjut usia #ang terjadi dengan adan#a penambahan usia dan bersiat
wajar. :ontoh8 keluhan mudah = lupa seara sub#ekti, tidak ada
gangguan kogniti ataupun demensia.

! Kondisi pre2demensia )mengidentiikasi :I+D dan M:I8 kondisi


gangguan kogniti pada lanjut usia dengan irri mudah lupa #ang makin
n#ata dan dikenali )diketahui dan diakui oleh orang dekatn#a. Mudah
lupa sub#ekti dan ob#ekti serta ditemukan perorma kogniti #ang
rendah tetapi belum ada tanda2tanda demensia.
 Kondisi demensia 8 kondisi gangguan kogniti pada lanjut usia dengan
 berbagai jenis gangguan seperti mudah lupa #ang konsisten, disorientasi
terutama dalam hal waktu, gangguan pada kemampuan pendapat dan
 pemeahan masalah, gangguan dalam hubungan dengan mas#arakat,
gangguan dalam akti/itas di rumah dan minat intelektual serta gangguan
dalam pemeliharaan diri.

. 3trategi -atihan Kogniti 

a. Menurunkan emas

 b. 9ehnik relaksasi

. *ioeed bak, menggunakan alat untuk menurunkan emas dan memodiikasi


respon perilaku.

d. 3#stemati desen5ati5ation. Diranang untuk menurunkan perilaku #ang


 berhubungan dengan stimulus spesiik misaln#a karena ketinggian atau
 perjalanan melalui pesawat. 9ehnik ini meliputi relaksasi otot dengan
memba#angkan situasi #ang men#ebabkan emas.

e. <looding. Klien segera diekspose pada stimuli #ang paling memiu emas )tidak 
dilakukan seara berangsur = angsur dengan menggunakan ba#angan>imajinasi.

. Penegahan respon klien. Klien didukung untuk menghadapi situasi tanpa


melakukan respon #ang biasan#a dilakukan.

&. 9erapi Kogniti 

a. -atihan kemampuan soial meliputi 8 menan#akan pertan#aan, memberikan


salam, berbiara dengan suara jelas, menghindari kiritik diri atau orang lain

 b. 4/ersion therap# 8 therap# ini menolong menurunkan perilaku #ang tidak 
diinginkan tapi terus dilakukan. 9erapi ini memberikan stimulasi #ang membuat
emas atau penolakan pada saat tingkah laku maladapti/e dilakukan klien.
. :ontingen# therap#8 Meliputi kontrak ormal antara klien dan terapis tentang
apa deinisi perilaku #ang akan dirubah atau konsekuensi terhadap perilaku itu
 jika dilakukan. Meliputi konsekuensi positi untuk perilaku #ang diinginkan dan
konsekuensi negati/e untuk perilaku #ang tidak diinginkan.

&' TES KOGNITIF DAN INTERPRETASI LATIHAN KOGNITIF PADA LANSIA


1' Te) *+,./. MMSE

Nama Responden : Nama Pewawancara :

Umur Responden : Tanggal Wawancara :

Pendidikan : Jam mulai :

MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)

Nilai
Maksimu Nilai
m Responden

ORIENTASI

5
Sekarang (hari-tanggal-ulan-tahun! erapa dan musim apa"

5 Sekarang kita erada di mana"

(Nama rumah sakit atau instansi!

(#nstansi$ %alan$ nomor rumah$ kota$ kaupaten$ propinsi!

REGISTRASI

& Pewawancara men'eutkan nama & uah enda$ misaln'a:


(ola$ kursi$ sepatu! Satu detik untuk tiap enda )emudian
mintalah responden mengulang ketiga nama enda terseut

*erilah nilai + untuk tiap %awaan 'ang enar$ ila masih salah
ulangi pen'eutan ketiga nama terseut sampai responden dapat
mengatakann'a dengan enar:

,itunglah %umlah percoaan dan catatlah :  kali

ATENSI DAN KALKULASI

5 ,itunglah erturut-turut selang . angka mulai dari +// ke awah


*erhenti setelah 5 kali hitungan (0&-12-.0-.3-25! )emungkinan
lain e%aan kata dengan lima huru4$ misaln'a 6UN#7 dari akhir ke
awal8 dari kanan ke kiri :7#NU6

Satu (+! nilai untuk setiap %awaan enar

MENGINGAT

& Tan'akan kemali nama ketiga enda 'ang telah diseut di atas

*erikan nilai + untuk setiap %awaan 'ang enar 

BAASA
0 a 7pakah nama enda ini" Perlihatkan pensil dan
arlo%i (3 nilai!

 Ulangi kalimat erikut :9J#)7 T#67)$ 67N 7T7U


T7P#9 (+ nilai!

c aksanakan & perintah ini :

Peganglah selemar kertas dengan tangan kananmu$


lipatlah kertas itu pada pertengahan dan letakkan di
lantai (& nilai!

d *acalah dan laksanakan perintah erikut

9P;J7<)7N <7T7 7N679 (+ nilai!

e Tulislah seuah kalimat = (+ nilai!

4 Tirulah gamar ini = (+ nilai!

Jam selesai :

Tempat
wawancara :

Gambar 1. Mini Mental State Examination  (MMSE) (Setiati,2007).

2' Te*.* e*.  e.l. MMSE


MM3? menggunakan instrumen berbentuk berbagai pertan#aan. Datar 
 pertan#aan terdapat pada gambar $. :ara penggunaann#a adalah sebagai
 berikut )<olstein, $"1%@ 3etiati,!0018
' Pe.l. O5.e/). 610 +.
Pemeriksa menan#akan tanggal, kemudian pertan#aan dapat lebih
spesiik jika ada bagian #ang lupa )misaln#a 8ADapatkah anda juga
memberitahukan sekarang musim apa7A. 9iap pertan#aan #ang benar 
mendapatkan $ )satu poin. Pertan#aan kemudian diganti
dengan ,ADapatkah anda men#ebutkan nama rumah sakit ini )kota,
kabupaten, dll 7A. 9iap pertan#aan #ang benar mendapatkan $ )satu
 poin.
8' Pe.l. Re,.)/5). 63 +.'
Pemeriksa men#ebutkan  nama benda #ang tidak berhubungan dengan
 jelas dan lambat. 3etelah itu pasien diperintahkan untuk mengulangin#a.
umlah benda #ang dapat disebutkan pasien pada kesempatan pertama
diatat dan diberikan skor )02. ika pasien tidak dapat men#ebutkan
ketiga nama benda tersebut pada kesempatan pertama, lanjutkan dengan
menguapkan naman#a sampai pasien dapat mengulang semuan#a,
sampai 6 kali perobaan. :atat jumlah perobaan #ang digunakan
 pasien untuk mempelajari kata2kata tersebut. ika pasien tetap tidak 
dapat mengulangi ketiga kata tersebut, berarti pemeriksa harus menguji
ingatan pasien tersebut. 3etelah men#elesaikan tugas tersebut, pemeriksa
memberitahukan kepada pasien agar mengingat ketiga kata tersebut,
karena akan ditan#akan sebentar lagi.
' Pe5h/.  *l*l). 6#+.
Pasien diperintahkan untuk menghitung mundur dari $00 dengan selisih
1. hentikan setelah % angka. 3kor berdasarkan jumlah angka #ang benar.
ika pasien tidak dapat atau tidak dapat mengerjakan tugas tersebut,
maka dapat digantikan dengan mengeja kata A DUNIAA dari belakang.
:ara menilain#a adalah menghitung kata #ang benar. :ontohn#a jika
menjawab B AINUDA maka diberi nilai %, tetapi jika menjawab B AINDU A
diberi nilai .

' I,/ 63+.


Pasien diperintahkan untuk menguapkan  kata #ang diberikan
sebelumn#a kepada pasien dan disuruh mengingatn#a. Pemberian skor 
dihitung berdasarkan jumlah jawaban #ang benar.
e' &h)  5*/e* 69 +.

Penamaan 8 Pasien ditunjukkan arloji dan diminta men#ebutkann#a.


Ulangi dengan menggunakan pensil. 3kor $ poin setiap nama benda
#ang benar )02!.

;epetisi )pengulangan 8 Pasien diminta untuk mengulangi sebuah


kalimat #ang diuapkan oleh penguji pada han#a sekali kesempatan.
3kor 0 atau $.

Perintah  tahap 8 pasien diberikan selembar kertas kosong, dan


diperintahkan, A 9aruh kertas ini pada tangan kanan anda, lipat menjadi !
 bagian, dan taruh di lantaiA. 3kor $ poin diberikan pada setiap perintah
#ang dapat dikerjakan dengan baik )02.

Membaa 8 Pasien diberikan kertas #ang bertuliskan A9utup mata andaA


)hurun#a harus ukup besar dan terbaa jelas oleh pasien. Pasien
diminta untuk membaa dan melakukan apa #ang tertulis. 3kor $
diberikan jika pasien dapat melakukan apa #ang diperintahkan. 9es ini
 bukan penilaian memori, sehingga penguji dapat mendorong pasien
dengan mengatakan Asilakan melakukan apa #ang tertulisA setelah pasien
membaa kalimat tersebut.

Menulis 8 Pasien diberikan kertas kosong dan diminta menuliskan suatu


kalimat. angan mendikte kalimat tersebut, biarkan pasien menulis
spontan. Kalimat #ang ditulis harus mengandung subjek, kata kerja dan
membentuk suatu kalimat. 9ata bahasa dan tanda baa dapat diabaikan.

Menirukan 8 pasien ditunjukkan gambar segilima #ang berpotongan, dan


diminta untuk menggambarn#a semirip mungkin. Kesepuluh sudut harus
ada dan ada ! sudut #ang berpotongan unruk mendapatkan skor $ poin.
9remor dan rotasi dapat diabaikan.

3' I/e55e/). e.l. MMSE


3etelah dilakukan penilaian, skor dijumlahkan dan didapatkan hasil
akhir. Casil #ang didapatkan diintrepetasikan sebagai dasar diagnosis. 4da
 beberapa interpretasi #ang bisa digunakan. Metode #ang pertama han#a
menggunakan  single cutoff , #aitu abnormalitas ungsi kogniti jika skor !&.
metode lain menggunakan range. ika skor !$ kemungkinan demensia akan
meningkat, sedangkan jika skor E!% keil kemungkinan demensia.
Interpretasi lainn#a memperhitungkan tingkat pendidikan pasien. Pada
 pasien dengan tingkat pendidikan rendah )di bawah 3MP ambang batas
abnormal diturunkan menjadi !$, pada tingkat pendidikan setingkat 3M4
abnormal jika skor !, pada tingkat perguruan tinggi skor abnormal jika !&.
*erat ringann#a gangguan kogniti dapat diperkirakan dengan MM3?.
3kor !&20 menunjukkan tidak didapatkan kelainan kogniti. 3kor $'2!
menunjukkan kelainan kogniti ringan. 3kor 02$1 menunjukkan kelainan
kogniti #ang berat )<olstein, $"1%.
9abel $. Interpretasi MM3? )<olstein, $"1%.

Me/+e S*+5 I/e55e/).


Single Cutoff  !& 4bnormal
 Range !$ Kemungkinan demesia lebih besar 
E!% Kemungkinan demesia lebih keil
Pendidikan !$ 4bnormal pada tingkat pendidikan kelas ! 3MP
! 4bnormal pada tingkat pendidikan 3M4
!& 4bnormal pada tingkat pendidikan Perguruan 9inggi
Keparahan !&20 9idak ada kelainan kogniti 
$'2! Kelainan kogniti ringan
02$1 Kelainan kogniti berat

4' Te) K+,./. A885e;./e Me/l Te)/ S+5e 6AMT


S;T#7P J7W7*7N *;N7R <;N67P7T S)>R S7TU P>#N
+ Umur 
3 Waktu (%am!
& 7lamat lengkap (pertan'aan diulang saat akhir wawancara!
? Tahun
5 Nama rumah sakit$ institusi atau alamat rumah (tergantung tempat wawancara!
2 <engenal 3 orang (misaln'a dokter$ perawat$ istri$ dll!
. Tanggal lahir 
1 Tahun Perang Dunia I mulai 
0 Nama raja sekarang 
+/ <enghitung mundur dari 3/ ke +
Total skor 
S)>R )UR7N@ 67R# 2 <;NUNJU))7N 767NA7 6;<;NS#7

Gambar !. Datar pertan#aan pada 4M9

#' I/e55e/). AMT


Perkiraan penggunaan waktu pelaksanaan harus diperhatikan, karena
waktu penilaian lebih panjang pada penderita dengan kelainan kogniti daripada
#ang tidak. Fleh sebab itu, dikembangkan beberapa instrumen untuk menilai
ungsi kogniti pada penderita lanjut usia dengan waktu #ang lebih pendek 
daripada MM3?. 3alah satu instrumen #ang dikembangkan adalah  Abbreviated 
 Mental Test Score )4M9 )MaKen5ie,$""6@ 9angalos,$""6. 4M9 mempun#ai
sensitiitas dan spesi/isitas #ang lebih rendah dalam mendeteksi adan#a
kelainan kogniti daripada MM3?. 4M9 tampakn#a kurang men#enangkan,
meskipun lebih mudah dan epat untuk digunakan. )9ombaugh,$""!@
MaKen5ie,$""6. Interpretasi skor pada 4M9 adalah jika skor 4M9 6
menunjukkan adan#a demensia.
The Abbreviated Mental Test   )4M9 lebih singkat, terdiri dari $0 soal
#ang digunakan untuk skrining kelainan. 9es ini terdiri dari $0 pertan#aan #ang
diseleksi berdasarkan nilai diskriminati dari Mental 9est 3ore #ang lebih
 panjang. 4M9 termasuk komponen2komponen #ang mengikuti memori baru
dan lama, atensi, dan orientasi. 3kor ' merupakan batas #ang menunjukkan
deisit kogniti #ang bermakna. 9es ini menunjukkan seara epat penilaian
 beratn#a pen#akit dibandingkan tes #ang lebih panjang. 9es ini mampu
mendeteksi perubahan kognisi #ang berhubungan dengan perkembangan pasa
operati pada delirium. Pada pasien usia lanjut, tes ini dapat dikerjakan dalam 
menit.
9erdapat /ersi & pertan#aan 4M9 )4M9&, dengan pertan#aan tentang
umur, tanggal lahir, tempat, dan tahun saja. 9es ini lebih epat, lebih mudah
digunakan, dan lebih mudah diingat oleh pemeriksa. 3ehingga lebih
meningkatkan kemungkinan penggunaan tes ini seara rutin pada pasien usia
lanjut di rumah sakit #ang sibuk atau di UGD.

(' ASUHAN KEPERA!ATAN PADALANSIA DENGAN GANGGUAN


KOGNITIF

I' PENGKA"IAN
1' ASSESMENT
Pengkajian menggunakan assesmen dengan wawanara langsung kepada
 pasien dan keluargan#a serta juga bisa dilakukan obser/asi seara langsung
 pada tingkah laku klien. Fbser/asi #ang saudara lakukan terutama untuk
mengkaji data objeti/e demensia. Ketika mengobser/asi prilaku pasien untuk
tanda2tanda seperti 8

a. Kurang konsentrasi
 b. Kurang kebersihan diri
. ;entan terhadap keelakaan8 jatuh
d. 9idak mengenal waktu, tempat dan orang
e. 9remor  
. Kurang kordinasi gerak 
g. 4ktitas terbatas
h. 3ering mengulang kata2kata.
*erikut ini adalah aspek psikososial #ang perlu dikaji oleh perawat 8 apakah
lansia mengalami kebingungan, keemasan, menunjukkan aek #ang labil, datar
atau tidak sesuai. *ila data tersebut saudara peroleh, data subjeti/e didapatkan
melalui wawanara.

a. Data sub#ekti 8
$ Pasien mengatakan mudah lupa akan peristiwa #ang baru saja terjadi.
! Pasien mengatakan tidak mampu mengenali orang, tempat dan waktu.
 b. Data ob#ekti 8
$ Pasien kehilangan kemampuann#a untuk mengenali wajah, tempat dan objek 
#ang sudah dikenaln#a dan kehilangan suasana kekeluargaann#a.
! Pasien sering mengulang2ngulang erita #ang sama karena lupa telah
meneritakann#a.
 9erjadi perubahan ringan dalam pola berbiara@ penderita menggunakan kata2
kata #ang lebih sederhana, menggunakan kata2kata #ang tidak tepat atau tidak 
mampu menemukan kata2kata #ang tepat.
<okus assessment pada penderita demensia berupa riwa#at keperawatan dan
 pemeriksaan isik klien. ;iwa#at keperawatan meliputi status kesehatan masa
lalu klien #ang beresiko terhadap demensia, berupa pen#akit2pen#akit #ang
 pernah diderita klien #ang bisa men#ebabkan demensia seperti 8 pen#akit
degenarati, pen#akit serebro/askuler, gagal jantung, trauma otak, ineksi )4ids,
ensealitis, siilis, Cidroseaulus normotensi, 9umor primer atau metastasis,
stress mental, heat stroke, whipple disease, diabetes.

Pemeriksaan isik klien meliputi 8 ketidakmampuan melakukan tindakan


#ang berarti, kerusakan ungsi tubuh, tidak dapat melakukan akti/itas sehari2
hari seara mandiri.

II' DIAGNOSA DAN INTERENSI KEPERA!ATAN


*erdasarkan tanda dan gejala #ang ditemukan pada saat pengkajian,
maka ditetapkan diagnosa keperawatan 8

1' S.5+ S/5e)) Rel+*).


*erhubungan dengan perasaan tidak berda#a, gangguan status kesehatan
 psikososial, tidak ada persiapan untuk masuk rumah sakit, perubahan dalam
akti/itas kehidupan sehari2hari, kurangn#a sistem dukungan #ang adekuat.

a. Ditandai dengan 8
$ Kebingungan, keprihatinan, gelisah, tampak emas, mudah tersinggung, tingkah
laku deensi, kekaauan mental, tingkah laku uriga, dan tingkah laku agresi 
! 9ampak tanda stimulasi sara simpatis, gangguan gastrointestinal, dan
 perubahan kebiasaan makan
 Gangguan tidur 
 b. Kriteria Casil 8
$ Mengidentiikasi perubahan
! Mampu beradaptasi pada perubahan lingkungan dan akti/itas kehidupan sehari2
hari
 Mempertahankan rasa berharga pada diri dan identitas pribadi #ang positi.
& Membuat pern#ataan positi tentang lingkungan #ang baru
% Memperlihatkan penerimaan terhadap perubahan lingkungan dan pen#esuaian
kehidupan
6 Mampu menunjukkan rentang perasaan #ang sesuai>tidak emas
1 9idak men#impan pengalaman men#akitkan
' Menggunakan bantuan dari sumber #ang tepat selama waktu pengaturan pada
lingkungan baru.
. Inter/ensi keperawatan
2' Pe58h P5+)e) P.*.5
*erhubungan dengan 8 perubahan isiologis, kehilangan memori>ingatan,
gangguan tidur, konlik psikologis, gangguan penilaian.

' Ditandai dengan 8


$ Cilang konsentrasi )distrakbilitas.
! Cilang ingatan>memori.
 9idak mampu membuat keputusan, menghitung, mengumpulkan gagasan,
melakukan abstraksi>konseptualisasi, dan memeahkan masalah.
& 9idak mampu menginterpretasikan stimulasi dan menilai realitas dengan akurat.
% Disorientasi waktu, tempat, orang, lingkungan, dan peristiwa.
6 Paranoid, delusi, obsesi, halusinasi, konabulasi, bingung>rustasi dan perubahan
dalam respon tingkah laku.
 b. Kriteria hasil 8
$ Mampu memperlihatkan kemampuan kogniti untuk menjalani konsekuensi
kejadian #ang menegangkan terhadap emosi dan pikiran tentang diri.
! Mampu mengembangkan strategi untuk mengatasi anggapan diri #ang negati.
 Mampu mengenali perubahan dalam berpikir atau tingkah laku dan aktor 
 pen#ebab.
& Mampu memperlihatkan penurunan tingkah laku #ang tidak diinginkan,
anaman dan kebingungan.
. Inter/ensi keperawatan 8
3' Pe58h e5)e).-)e)+5.
*erhubungan dengan 8

2 Perubahan persepsi, transmisi dan> atau integrasi sensori )pen#akit neurologi,


tidak mampu berkomunikasi, gangguan tidur, n#eri.
2 3tress psikologi ) pen#empitan pandangan pereptual disebabkan
keemasan.
2 Pembatasan lingkungan seara terapeutik )isolasi, perawatan intensi, tirah
 baring.
2 Pembatasan lingkungan soial )institusional, panti jompo, stigma )gangguan
 jiwa, keterbelakangan mental.
2 Gangguan kimiawi )endogen, eksogen.

a. Ditandai dengan8
$ Perubahan kemampuan pemeahan masalah
! Perubahan respons terhadap stimulasi normal, seperti disorientasi spasial, bingung,
 perubahan perilaku, konsentrasi menurun.
 ;espon emosional berlebihan, seperti keemasan, paranoid, apatis, gelisah,
iritabilitas, depresi, takut, marah, dan halusinasi.
& Ketidakmampuan mengatakan letak bagian tubuh tertentu.
% Perubahan dalam sensasi rasa.
 b. Kriteria hasil8
$ Mengalami penurunan halusinasi
! Mengembangkan strategi psikososial untuk mengurangi stress atau mengatur 
 perilaku
 Mendemonstrasikan respon #ang sesuai stimulasi
& Perawat mampu mengidentiikasikan ator eksternal #ang berperan terhadap
 perubahan kemampuan persepsi sensori.
. Inter/ensi
$ Kembangkan lingkungan #ang suporti dan hubungan perawat =klien terapeutik
;asional 8 meningkatkan ken#amanan dan menurunkan keemasan pada klien.

! *antu klien untuk memahami halusinasi


;asional 8 meningkatkan koping dan menurunkan halusinasi

 *eri inormasi tentang siat halusinasi, hubungann#a dengan stressor>


 pengalaman emosional #ang traumatik, pengobatan, dan ara mengatasi.
;asional 8 untuk membantu klien dalam memahami halusinasi.

& Kaji derajat sensori atau gangguan persepsi dan bagaimana hal tersebut
mempengaruhi klien termasuk penurunan penglihatan dan pendengaran.
;asional 8 keterlibatan otak memperlibatkan masalah #ang bersiat asimetris
men#ebabkan klien kehilangan kemampuan pada salah satu sisi tubuh
) gangguan unilateral. Klien tidak dapat mengenali rasa lapar>haus, penerimaan
n#eri eksternal )dari luar.

% 4jarkan strategi untuk mengurangi stress


;asional 8 untuk menurunkan kebutuhan akan halusinasi.

6 4njurkan untuk menggunakan kaa mata atau alat bantu pendengaran sesuai
keperluan.
;asional 8 meningkatkan masukan sensori, membatasi>menurunkan kesalahan
interprestasi stimulasi.
1 *erikan lingkungan #ang tenang dan tidak kaau jika diperlukan ) musi #ang
lembut, gambar>dinding at sederhana
;asional 8 menghindarkan masukan sensori penglihatan atau pendengaran #ang
 berlebihan dengan mengutamakan kualitas #ang tenang dan konsisten.

' *erikan sentuhan dan perhatian


;asional 8 meningkatkan persepsi terhadap diri sendiri.

" *erikan perhatian dalam indah seara berkala ) musik dan erita peristiwa #ang
men#enangkan, oto
;asional 8 meningkatkan perasaan n#aman #ang memudahkan adaptasi pada
 perubahan lingkungan.

4' Re).*+ /e5h .e5


*erhubungan dengan8

2 Kurangn#a pendidikan tentang keamanan


2 ;iwa#at trauma terdahulu
2 Kurangn#a penglihatan
2 Ketidakmampuan mengidentiikasi baha#a dalam lingkungan
2 Disorientasi, bingung, ganguan dalam pengambilan keputusan
2 Kesulitan keseimbangan, kelemahan, otot tidak terkoordinasi, aktiitas kejang

a. Kriteria Casil 8
$ Meningkatkan tingkat aktiitas
! Dapat beradaptasi dengan lingkungan umtuk mengurangi resiko idera
 9idak mengalami trauma>idera
& Keluarga mengenali potensial dilingkungan dan mengidentiikaksi tahap2tahap
untuk memperbaikin#a

 b. Inter/ensi
$ Kaji derajat gangguan kemampuan, tingkah laku impulsi/e dan penurunan
 presepsi /isual. *antu keluarga mengidentiikasi resiko terjadin#a baha#a #ang
mungkin timbul.
;asional 8 mengidentiikasi resiko dilingkungan dan mempertinggi kesadaran
 perawat akan baha#a. Klien dengan tingkah laku impulsi/e berisiko trauma
karena kurang mampu mengendalikan perilaku. Penurunan persepsi /isual
 berisiko terjatuh.

! Cilangkan sumber baha#a lingkungan.


;asional 8 klien dengan gangguan kogniti, gangguan persepsi adalah aweal
terjadi trauma akibat tidak bertanggung jawab terhadap kebutuhan keamanan
dasar.

 4lihkan perhatian saat perilaku teragitasi>berbaha#a, seperti memanjat pagar 


tempat tidur.
;asional 8 mempertahankan keamanan dengan menghindari konrontasi #ang
meningkatkan resiko terjadin#a trauma.

& Kaji eek samping obat, tanda keraunan )tanda ekstra piramida, hipotensi
ortostatik, gangguan penglihatan, gangguan gastrointestinal.
;asional 8 klien #ang tidak dapat melaporkan tanda>gejala obat dapat
menimbulkan kadar toksisitas pada lansia. Ukuran dosis>penggantian obat
diperlukan untuk mengurangi gangguan.

% Cindari penggunaan restrain terus menerus. *erikan kesempatan keluarga


tinggal bersama klien selama periode agitasi akut.
;asional 8 membaha#akan klien, meningkatkan agitasi dan timbul resiko raktur 
 pada klien lansia )berhubungan dengan penurunan kalsium
&A& III
PENUTUP

A' KESIMPULAN

Penilaian ungsi kogniti pada lanjut usia penting karena dengan bertambahn#a
umur, terjadi perubahan pada otak #ang memiu perubahan proses berpikir dan
 perilaku. Perbedaan tersebut mempun#ai bentuk #ang berbeda2beda pada tahap awal
 proses, #ang dipengaruhi oleh ungsi sosial dan aktiitas pekerjaan.

3alah satu instrumen #ang dapat digunakan adalah The Mini Mental State
 Examination )MM3? dan  Abbreviated Mental Test Score  )4M9. MM3? menilai
orientasi, registrasi, perhatian dan kalkulasi, ingatan, bahasa dan praktek, dan
menirukan. Interpretasi penilaian MM3? adalah kelainan kogniti didapatkan pada
skor  !&. 4M9 merupakan instrumen untuk menilai ungsi kogniti pada lanjut usia
dengan waktu #ang lebih singkat dan sederhana daripada MM3?. 3ensitiitas dan
spesiisitas 4M9 lebih rendah daripada MM3?. 4M9 menilai memori baru dan lama,
atensi, dan orientasi. 3kor ' menunjukkan adan#a deisit kogniti #ang bermakna.

&' SARAN
3emoga untuk kedepann#a diharapkan pendekatan untuk pasien geriatri harus bersiat
holistik dan paripurna, #aitu bio2psiko2sosial, juga dari sisi kurati, reehabilitati ,
 pre/enti, dan promoti .

DAFTAR PUSTAKA
&KK&N< 2009. Proil Casil Pendataan Keluarga 9ahun !00"

<olstein M<, <olstein 3?, MCugh P;, $"1%.  M..-e/l )//e=' A 5/.l e/h+ +5
,5., /he +,./.;e )//e + /.e/) +5 /he l...=' "+5l + )>h./5.
5e)e5h 12 63: 1?9@9?

Kushari#adi. !0$0. A)h Kee5/  Kl.e LB/ U).. akarta 8 3alemba
Medika.
MaKen5ie DM, :opp P, 3haw ;, et al,$""6. &5.e +,./.;e )5ee., + /he ele5l>: 
+5.)+ + /he M..-Me/l S//e EC./.+ 6MMSE< A885e;./e
Me/l Te)/ 6AMT  Me/l S//) e)/.+.5e 6MS' P)>h+l+,.l
Me..e 2%:427@30'
9angalos ?G, 3mith G?, I/nik ;, et al. $""6.9he M..-Me/l S//e EC./.+ .
,ee5l e.l 5/.e: l..l /.l./>  e/e' M>+ (l. P5+
71:?29@37

Anda mungkin juga menyukai