Anda di halaman 1dari 6

Keperawatan Medikal Bedah

Ns. Sulastri, S. Kep., M. Kep

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMASANGAN TRANSFUSI DARAH

Di Susun Oleh :

1. Mustainah (218022)

2. Isma Azizah (218019)

3. Musfirah Arafah (218021)

AKADEMI KEPERAWATAN PELAMONIA MAKASSAR

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

2019
SOP TRANSFUSI DARAH

1. Pengertian: Tranfusi darah merupakan tindakan yang dilakukan

bagi klien yang memerlukan darah dengan memasukkan darah

melalui vena dengan menggunakan set tranfusi.

2. Tujuan:

a. Meningkatkan volumedarah sirkulasi (setelah pembedahan,

trauma, atau perdarahan).

b. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk

mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia berat.

c. Memberikan komponen selular tertentu sebagai terapi sulih

(misalnya, faktor pembekuan untuk membantu mengontrol

perdarahan pada pasien hemofilia).

3. Indikasi

a. Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah hilang dan

perdarahan masih terus terjadi.

b. Anemia berat

c. Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan

sirkulasi darah dan sebagai tambahan dari pemberian antibiotik)

d. Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor

pembekuan, karena komponen darah spesifik yang lain tidak ada

e. Transfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat.


4. Kontraindikasi

Kontraindikasi umum pemberian transfusi adalah hipersensitivitas

terhadap prouk komponen darah yang diberikan. Terdapat juga

kontraindikasi spesifik untuk masing-masing komponen darah sebagai

berikut:

a. Whole Blood

Transfusi whole blood dikontraindikasikan pada pasien

dengan risiko kelebihan cairan yang meningkat seperti pada

kondisi anemia kronik dan gagal jantung. Tranfusi ini juga

dikontraindikasikan pada kondisi yang membutuhkan terapi

monokomponen (misal fresh frozen plasma pada koagulopati) dan

komponen darah spesifik tersedia.

b. Packed Red Cell

Packed red cell sebaiknya tidak digunakan untuk anemia yang

dapat dikoreksi dengan terapi nontransfusi (misal anemia

defisiensi besi) kecuali koreksi segera diperlukan. Terapi ini juga

tidak boleh digunakan hanya untuk meningkatkan volume darah

dan/atau tekanan onkotik.

c. Konsentrat Trombosit

Konsentrat trombosit dikontraindikasikan pada keadaan

pencegahan perdarahan pada pasien yang akan dioperasi,

kecuali sudah ada data yang jelas bahwa pasien mengalami

defisiensi trombosit. Konsentrasi trombosit ini juga


dikontraindikasikan pada pasien dengan idiopathic autoimmune

thrombocytopenic purpura (ITP), thrombotic thrombocytopenic

purpura (TTP), haemolytic uremic syndrome (HUS), heparin

induced thrombocytopenia (HIT), disseminated intravascular

coagulation (DIC) yang tidak ditangani serta sepsis yang disertai

trombositopenia. Pada kondisi destruksi autoimun platelet seperti

ITP, pemberian platelet dikontraindikasikan karena tidak akan

menunjukkan manfaat klinis. Hal ini terjadi karena platelet yang

ditransfusikan akan mengalami destruksi segera sama seperti

platelet pasien.

d. Fresh Frozen Plasma

Pada kondisi defisiensi faktor pembekuan darah spesifik dan

komponen tersebut tersedia, fresh frozen plasma tidak boleh

diberikan. Fresh frozen plasma juga tidak boleh diberikan pada

kondisi defisiensi vitamin K jika koreksi dapat tercapai dengan

suplementasi vitamin K.

e. Albumin

Cairan albumin dikontraindikasikan pada kondisi anemia berat

atau gagal jantung.

5. Persiapan Alat

a. Kateter besar (18G atau 19G)

b. Cairan IV salin normal (Nacl0.9%)

c. Set infuse darah dengan filter


d. Produk darah yang tepat

e. Sarung tangan sekali pakai

f. Kapas alcohol

g. Plester

h. Manset tekanan darah

i. Stetoskop

j. Thermometer

k. Format persetujuan pemberian transfusi yang ditandatangani

6. Prosedur

a. Jelaskan prosedur kepada klien, kaji pernah atau tidak klien

menerima transfusi sebelumnya dan catat reaksi yang timbul

b. Minta klien untuk melaporkan adanya menggigil, sakit kepala,

gatal-gatal atau ruam dengan segera

c. Pastikan bahwa klien telah menandatangani surat persetujuan

d. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan

e. Pasang selang IV dengan menggunakan kateter berukuran besar

f. Gunakan selang infuse yan memiliki filter didalam selang

g. Gantungkan botol larutan salin normal 0.9% untuk diberikan

setelah pemberianinfuse darah selesai

h. Ikuti protokol lembaga dalam mendapatkan produk darah dari bank

darah

i. Identifikasi produk darah dan klien dengan benar

j. Ukur tanda vital dasar klien


k. Berikan dahulu larutan salin normal. Mulai berikan transfuse

secara perlahan diawali dengan pengisian filter didalam selang

l. Atur kecepatan sampai2ml/menit untuk 15 menit pertama dan

tetaplah bersama klien.

m. Monitor tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit pertama

transfuse, selanjutnya ukur setiap jam.

n. Pertahankan kecepatan infuse yang di programkan dengan

menggunakan pompa infuse.

o. Lepas dan buang sarung tangan, cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai