Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUHAMMAD JOEI BAEHAKI

NIM : 195020400111025

Barang Impor Tiongkok Kembali Banjiri Indonesia

Kabar baru datang dari impor Indonesia, dimana Impor Tiongkok melonjak US$ 1
miliar pada bulan maret 2020 dibanding bulan sebelumnya yang menunjukkan mulai
pulihnya ekonomi Negeri tirai bamboo dari pandemi.

Badan Pusat Statistik mencatat adanya Impor dari Tiongkok melonjak sangat drastic
pada Maret 2020. Hal ini pun menunjukkan Tiongkok perlahan mulai pulih usai
dilanda pandemic virus corona sejak akhir tahun 2019. Peningkatan impor terbesar
dari Tiongkok. Kepala BPS pun meneyebutkan bahwa nilai impor nonmigas dari
Tiongkok pada Maret 2020 mencapai US$ 2,9 miliar, naik dari US$ 1,9 miliar pada
bulan Februari 2020. Walaupun demikian capaian tersebut terbilang masih rendah
US$ 232,8 juta jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain Tiongkok, peningkatan impor terbesar juga berasal dari negara yang tidak jauh
dengan Tiongkok yakni Hong Kong. Dimana impor Hong Kong yang naik US$ 191,
7 juta pada bulan Februari menjadi US$ 342,8 juta. Kemudian ada Taiwan naik US$
143,1 juta dari US$ 151,2 juta menjadi US$ 342,8 juta. Adapun impor dari eropa pun
meningkat seperti impor dari Swiss naik US$ 127, 2 juta dari US$ 42,7 juta menjadi
US$ 169,9 juta serta Amerika Serikat naik US$ 125 juta dari US$551,1 juta menjadi
US$ 676,1 juta.

Adapun penurunan nilai impor nonmigas terbesar dari negara jepang yang anjlok
US$76,2 juta dari US$ 1,29 miliar menjadi US$ 1,21 miliar. Dari Kanada pun
menurun US$ 41 juta dari US$ 134,8 juta menjadi US 93,7 juta.

Nilai impor dari Thailand pun turun drastis US$ 40 juta, US$ 831,5 juta menjadi US$
791,5 juta. Kemudian ada argentina yang turun US$ 39 juta dari US$ 294, 5 juta
menjadi US$ 255,5 juta. Terakhir pun ada dari negeri Malaysia anjlok US 21,8 juta
dari US$ 473, 6 juta menjadi US4 451, 7 juta. Kepala BPS pun menyebutkan bahwa
penurunan impor migas dikarenakan adanya penurunan nilai impor minyak mentah
dan hasil minyak masing-masing sebesar US 39, 8 juta atau 6,77% dan US$ 119,6
juta atau 12,69%. Sebaliknya, nilai impor gas naik US$ 18,3 juta atau 8,43%.
NAMA : MUHAMMAD JOEI BAEHAKI
NIM : 195020400111025

Meski demikian komposisi impor tidak berubah sejauh ini. Secara rinci, peran impor
bahan baku penolong masih yang terbesar dari keseluruhan total impor. Share impor
bahan baku penolong yakni 77,01%, barang modal 13,49%, dan sisanya 9,5%
merupakan peran barang konsumsi. Secara kumulatif Januari–Maret 2020 nilai impor
RI adalah US$ 39,2 miliar, turun 3,69% atau US$ 1,5 miliar dibandingkan periode
yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada impor nonmigas sebesar US$
2,08 miliar atau 5,8%, namun impor migas naik sebesar US$ 580 juta atau 12,18%.

1. https://katadata.co.id/berita/2020/04/15/wabah-corona-mereda-barang-impor-
tiongkok-kembali-banjiri-indonesia 16 April 2020

Anda mungkin juga menyukai