Anda di halaman 1dari 11

Nilai:

Laporan Praktikum Mikrobiologi Pangan

Instruktur : Rif’atul Amini, S.Gz

“MORFOLOGI MIKROORGNISME”

NAMA KELOMPOK:

1. Amalia Kartika (P07223119053)

2. Cerulia Asmanah (P07223119059)

3. Dimas Rizky Ananta (P07233119064)

4. Mariam Nur Esti Atika (P07223119071)

5. Mujahadatul Fitriya (P07223119076)

5. Nur Rahmadani (P07223119081)

6. Salsabilla Cindy (P07223119088)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN


DIETETIKA

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini dan
memberikan ilmunya kepada pembaca.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun
materi, sehingga laporan ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari sekali, didalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan serta masih banyak kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang
kadangkalah hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika
ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-
makalah kami dilain waktu.

Akhir kata kami berharap semoga laporan ini bisa memberi manfaat serta
inspirasi baik untuk pribadi, maupun untuk pembaca.

Samarinda, 8 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL................................................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3

A. Laboratorium.......................................................................................................3
B. Penataan Alat dan Bahan.....................................................................................4

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM................................................................5

A. Waktu dan Tempat..............................................................................................5


B. Alat dan Bahan....................................................................................................5
C. Prosedur Kerja.....................................................................................................5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................6

A. Hasil....................................................................................................................6
B. Pembahasan.......................................................................................................14

BAB V PENUTUP...............................................................................................16

A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.................................................................................................................8

Tabel 2.................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mengetahui nama genus dari spesies suatu biakan mikroorgansme,


perlu dilakukan identifikasi. Tahap Pertama untuk melakukan identifikasi adalah
pengelan ciri-ciri morfologi mikroorganisme tersebut. Pengamatan morfologi
biasanya dilakukan baik secara makroskopik yaitu dengan kasat mata dan
mikroskopik dengan bantuan mikroskop.

Keterbatasan kemampuan panca indera manusia dalam melakukan


pengamatan terhadap obyek yang sangat halus adalah kemampuan daya pisah.
Oleh karena itu diperlukan adanya suatu alat bantu yang mampu untuk
meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk
dapat mengamati obyek yang sangat halus. Mikroskop ialah instrumen yang
paling bermanfaat dan paling banyak digunakan di laboratorium mikroskopi.

Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Dengan
mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati
obyek yang sangat halus yang tidak tampak jika dilihat dengan mata telanjang.
Mkroskop memungkinkan perbesaran dalam kisaran luas sampai ratusan ribu kali.
Perbesaran terbatas oleh daya pisah sautu mikroskop yaitu kemampuannya.
(Faradiaz, 1992, 36)

Bakteri tergolong sel prokariot, merupakan mikroba uniseluler, tersebar luas


di alam. Hidupnya ada yang bebas, saprofit, parasit, dan sebagian pathogen pada
manusia, hewan, dan tanaman. Bakteri mempunyai ukuran yang sangat kecil
sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Ukuran bakteri berkisar antara
0,5 – 2,5  (mikron) dan panjangnya 2 – 10 . Bakteri terdiri dari 3 bentuk dasar
yaitu bulat atau kokus, batang atau basilus, spiral atau vibrio.
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena
selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri,
sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik
pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam
penelitian-penelitian mikrobiologi.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mempelajari dan mengetahui macam dan bentuk dari


mikroorganisme serta teknik penggunaan mikoskop.

b. Tujuan Khusus

1. Mempelajari dan mengetahui macam dan bentuk dari mikroorganisme


2. Mempelajari dan mengetahui teknik dan prosedur penggunaan mikroskop
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Mikroorganisme

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil


sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut
juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal
(uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel
tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak
terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun
tidak bersifat seluler.

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat


kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Sel bakteri amat beragam panjangnya; sel beberapa
spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada sel spesies yang lain
(Alcamo, 2001).

Satuan ukuran bakteri ialah micrometer yang setara dengan 1/1000mm.


bakteri yang paling umum dipelajari di dalam praktikum mikrobiologi dasar
berukuran kira-kira 0,5 – 1 x 2 – 5 µm. sebagai contoh, bakteri stafilokokus dan
streptokokus yang berbentuk bola mempunyai diameter yang berkisar dari 0,75
sampai 1,25 µm. Bentuk batang yang berukuran rata-rata seperti bakteri tifoid dan
disentri mempunyai lebar 0,5 – 1 µm dan panjang 2 – 3 µm. Sel beberapa spesies
bakteri amat panjang; panjangnya dapat melebihi 100 µm dan diameternya
berkisar daro 0,1 – 0,2 µm. sekelompok bakteri yang dikenal sebagai mikoplasma,
ukurannya khas amat kecil – demikian kecilnya sehingga hamper-hampir tak
tampak di bawah mikroskop cahaya. Mereka juga pleomorfik; yaitu morfologinya
amat beragam. Ukurannya berkisar dari 0,1 – 0,3 µm (Atlas, 1995).

Walaupun bakteri amat kecil ukurannya, namun dapat diukur dengan relatif
mudah serta tepat. Untuk tujuan ini, mikroskop dilengkapi dengan mikroskop
ocular, suatu piringan yang diukir dengan garis-garis berjarak sama. Jarak antara
garis-garis tersebut ditentukan sebelumnya dengan berpedomankan micrometer
pentas, suatu alat yang berfungsi sebagai mistar pada kerja mikroskopis.
Pemeriksaan bakteri melalui mikroskop yang dilengkapi mikroskop ocular akan
menampakkan garis-garis yang sudah diketahui ukurannya di atas
mikroorganisme yang diperiksa sedemikian rupa sehingga panjang dan lebar sel
dapat ditentukan dengan mudah (Martinko dan Madigan, 2005).

Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang, atau
spiral.Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatu spesies.
Sel bakteri yang berbentuk seperti bola atau elips dinamakan kokus.Kokus mucul
dalam beberapa penataan yang khas tergantung pada spesiesnya.Sel berbentuk
silindris atau batang dinamakan basilus.Ada banyak perbedaan dalam ukuran
panjang dan lebar di antara berbagai spesies basilus. Ujung beberapa basilus
tampak persegi, yang lain bundar, dan yang lain lagi meruncing atau lancip seperti
ujung cerutu. Kadang-kadang basilus tetap saling melekat satu sama lainnya,
ujung dengan ujung, sehingga memberikan penampilan rantai (Funke et al, 2004).

Bakteri berbentuk spiral terutama dijumpai sebagai individu-individu sel yang


tidak saling melekat.Tercakup di dalam kelompok morfologis ini adalah spiroketa,
beberapa diantaranya menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi
manusia.Individu-individu sel dari spesies yang berbeda-beda menunjukkan
perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam hal panjang, jumlah, dan amplitudo
spiralnya serta kekakuan dinding selnya. Sebagai contoh, beberapa spirilum
berukuran pendek, spiralnya berpilin ketat; yang lain sangat panjang dan
menunjukkan sederetan pelintiran dan lengkungan. Spiral yang pendek dan tidak
lengkap disebut sebagai bakteri koma, atau vibrio (Holt dan Bergey, 1994).

B. Mikroskop
Mikroskop adalah instrumentasi yang paling banyak digunakan dan dan
paling bermanfaat di laboratorium mikroskopi. Dengan alat ini diperoleh
perbesaran sehingga memungkinkan untuk melihat mikroorganisme dan struktur
yang tak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkin perbesaran dalam
kisaran luas seratus kali sampai ratusan ribu kali. ( Michael J, 1986 ).
Jenis-jenis Mikroskop Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada
penampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi ( mikroskop cahaya
) dan mikroskop tiga dimensi ( mikroskop stereo ). Sedangkan berdasarkan
sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop electron. ( Bima, 2005 ).
Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya mempunyai pembesaran maksimum
1000 kali dan mikroskop ini mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan
agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga system lensa
yaitu : lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal 4 ( monokuler ) atau ganda ( binokuler ).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang
bisa dipasang tiga lensa tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat
meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa
mikroskop lain. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari
sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang
terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar ke
dalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai
pengganti sumber cahaya matahari. Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan
banyangan pertama, lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan
terlihat pada banyangan akhir.
Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif dan perbesaran bayangan yang terbentuk beriksar 4 – 25 kali. 5 Lensa
kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang
akan di fokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah
maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal dua benda akan tampak menjadi satu.
Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


Praktikum pengenalan dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Februari 2020. Pukul
10.30 – 12.10 WITA. Laboratorium Mikrobiologi di gedung Gizi dan Dietetika
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur.

B. Alat dan Bahan


Alat Bahan
- Preparat bakteri - Immersion oil
- Mikroskop
C. Prosedur Kerja

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tidak luput dari ketidaksempurnaan,
untuk itu saran dan kritik dari para Bapak dan Ibu dosen sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA

Nanda. 2017. Pengenalan Ciri dan Morfologi Bakteri. Jurnal Kimia Sains dan
Aplikasi. Vol 15 (2). Diakses pada tanggal 7 Februari 2020
Siregar. 2015.Fungsional Mikroskop. Jurnal Chemistry.  Vol 13, No 2. Diakses
pada tanggal 7 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai