LP Morfologi Mikroorgnisme
LP Morfologi Mikroorgnisme
“MORFOLOGI MIKROORGNISME”
NAMA KELOMPOK:
JURUSAN GIZI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini dan
memberikan ilmunya kepada pembaca.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun
materi, sehingga laporan ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan serta masih banyak kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang
kadangkalah hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika
ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-
makalah kami dilain waktu.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini bisa memberi manfaat serta
inspirasi baik untuk pribadi, maupun untuk pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum................................................................................................2
A. Laboratorium.......................................................................................................3
B. Penataan Alat dan Bahan.....................................................................................4
A. Hasil....................................................................................................................6
B. Pembahasan.......................................................................................................14
BAB V PENUTUP...............................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.................................................................................................................8
Tabel 2.................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Dengan
mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati
obyek yang sangat halus yang tidak tampak jika dilihat dengan mata telanjang.
Mkroskop memungkinkan perbesaran dalam kisaran luas sampai ratusan ribu kali.
Perbesaran terbatas oleh daya pisah sautu mikroskop yaitu kemampuannya.
(Faradiaz, 1992, 36)
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mikroorganisme
Walaupun bakteri amat kecil ukurannya, namun dapat diukur dengan relatif
mudah serta tepat. Untuk tujuan ini, mikroskop dilengkapi dengan mikroskop
ocular, suatu piringan yang diukir dengan garis-garis berjarak sama. Jarak antara
garis-garis tersebut ditentukan sebelumnya dengan berpedomankan micrometer
pentas, suatu alat yang berfungsi sebagai mistar pada kerja mikroskopis.
Pemeriksaan bakteri melalui mikroskop yang dilengkapi mikroskop ocular akan
menampakkan garis-garis yang sudah diketahui ukurannya di atas
mikroorganisme yang diperiksa sedemikian rupa sehingga panjang dan lebar sel
dapat ditentukan dengan mudah (Martinko dan Madigan, 2005).
Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang, atau
spiral.Masing-masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatu spesies.
Sel bakteri yang berbentuk seperti bola atau elips dinamakan kokus.Kokus mucul
dalam beberapa penataan yang khas tergantung pada spesiesnya.Sel berbentuk
silindris atau batang dinamakan basilus.Ada banyak perbedaan dalam ukuran
panjang dan lebar di antara berbagai spesies basilus. Ujung beberapa basilus
tampak persegi, yang lain bundar, dan yang lain lagi meruncing atau lancip seperti
ujung cerutu. Kadang-kadang basilus tetap saling melekat satu sama lainnya,
ujung dengan ujung, sehingga memberikan penampilan rantai (Funke et al, 2004).
B. Mikroskop
Mikroskop adalah instrumentasi yang paling banyak digunakan dan dan
paling bermanfaat di laboratorium mikroskopi. Dengan alat ini diperoleh
perbesaran sehingga memungkinkan untuk melihat mikroorganisme dan struktur
yang tak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkin perbesaran dalam
kisaran luas seratus kali sampai ratusan ribu kali. ( Michael J, 1986 ).
Jenis-jenis Mikroskop Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada
penampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi ( mikroskop cahaya
) dan mikroskop tiga dimensi ( mikroskop stereo ). Sedangkan berdasarkan
sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop electron. ( Bima, 2005 ).
Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya mempunyai pembesaran maksimum
1000 kali dan mikroskop ini mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan
agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga system lensa
yaitu : lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal 4 ( monokuler ) atau ganda ( binokuler ).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang
bisa dipasang tiga lensa tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat
meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa
mikroskop lain. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari
sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang
terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar ke
dalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai
pengganti sumber cahaya matahari. Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan
banyangan pertama, lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan
terlihat pada banyangan akhir.
Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif dan perbesaran bayangan yang terbentuk beriksar 4 – 25 kali. 5 Lensa
kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang
akan di fokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah
maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal dua benda akan tampak menjadi satu.
Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tidak luput dari ketidaksempurnaan,
untuk itu saran dan kritik dari para Bapak dan Ibu dosen sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Nanda. 2017. Pengenalan Ciri dan Morfologi Bakteri. Jurnal Kimia Sains dan
Aplikasi. Vol 15 (2). Diakses pada tanggal 7 Februari 2020
Siregar. 2015.Fungsional Mikroskop. Jurnal Chemistry. Vol 13, No 2. Diakses
pada tanggal 7 Februari 2020