Anda di halaman 1dari 10

COVER

KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Pengertian Perwajahan...............................................................................................................2
B. Macam-macam Karya Ilmiah....................................................................................................2
C. Bentuk Perwajahan Karya Ilmiah..............................................................................................3
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................7

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah adalah karangan yang memaparkan pendapat, hasil pengamatan,
tinjauan, dan penelitian dalam bidang tertentu yang disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan, bersantun bahasa, dan isi yang kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan.
Menurut KBBI karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat dengan prinsip-
prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka).
Menurut Eko Susilo (1995) karya ilmiah adalah salah satu karangan atau tulisan yang
didapat sesuai sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, pemantauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu serta sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya atau keilmiahannya.
Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah atau artikel ilmiah merupakan karya
seorang ilmuwan (pembangunan) yang hendak membangun ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang didapat melalui literatur, pengalaman, serta penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti perwajahan dalam karya ilmiah?
2. Apa saja macam-macam karya ilmiah?
3. Bagaimana bentuk perwajahan karya ilmiah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perwajahan alam karya ilmiah
2. Untuk mengetahui macam-macam karya ilmiah
3. Untuk mengetahui perwajahan dalam karya ilmiah

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perwajahan

Perwajahan adalah tata letah unsur-unsur karya ilmiah serta aturan penulisan
unsur-unsur tersebut, yang dikaitkan dengan segi keindahan dan estetika naskah. Tata
letah dan penulisan unsur-unsur karya ilmiah harus diusahakan sebaik-baiknya agar
karya ilmiah tampak rapi dan menarik. Dalam perwajahan, hal yang akan dibahas adalah
kertas pola ukuran dan penomoran.

B. Macam-macam Karya Ilmiah


1) Skripsi
Skripsi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk
meraih gelar sarjana. Langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi
kepustakaan). Menurut KBBI skripsi ialah tulisan saintifik yang wajib dibuat oleh
mahasiswa sebagai persyaratan akhir pendidikannya.
2) Tesis
Tesis ialah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan
melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam
daripada skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar
magister. Menurut KBBI tesis merupakan pernyataan yang didukung oleh argumen
yang disajikan dalam bentuk karangan untuk memperoleh gelar sarjana pada
perguruan tinggi dan merupakan karangan ilmiah yang dibuat untuk mendapatkan
gelar sarjana pada suatu universitas (perguruan tinggi).
3) Disertasi
Disertasi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang
dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III).
Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor. Menurut KBBI disertasi
merupakan karangan ilmiah yang dibuat guna mendapatkan gelar doktor.
4) Makalah
Makalah ialah karya tulis ilmiah yang menyajikan masalah atau topik dan dibahas
berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan objektif.
Menurut KBBI, makalah adalah tulisan resmi suatu pokok dengan tujuan untuk

2
dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan serta disusun untuk diterbitkan
dan juga merupakan karya tulis pelajar atau mahasiswa untuk laporan hasil pengerjaan
tugas sekolah atau perguruan tinggi.
5) Kertas Kerja
Kertas kerja ialah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada
makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat
empiris dan objektif. Menurut KBBI kertas kerja adalah karangan tertulis yang
membahas masalah tertentu yang disampaikan dalam suatu seminar untuk mendapat
jawaban lebih lanjut.

C. Bentuk Perwajahan Karya Ilmiah


1. Kerta Pola Ukuran
Supaya tiap halaman ketikan rapi, sebaiknya digunakan kertas pola ukuran.
Kertas pola ukuran tersebut dipasang setiap kali mengganti halaman dan kertas pola
ukuran itu harus ditaati agar hasil ketikan tampak rapi. Jika menggunakan komputer,
program-program tertentu harus dikuasai terlebih dahulu agar format yang
dikehendaki terwujud.
Buatlah garis pembatas pada kertas pola ukuran tersebut dengan ukuran sebagai
berikut.
1. Pias (margin) atas 4 cm,
2.   pias bawah 3 cm,
3.   pias kiri 4 cm, dan
4.   pias kanan 3 cm.
Dalam mengetik halaman judul, jika pola ukuran digunakan sistem pengetikan
yang simetris, jarak bagian yang kosong kiri-kanan dan atas-bawah harus diatur.
Bagian yang dikosongkan di sebelah kanan kertas adalah 3 cm, dengan maksud Anda
harus mengetik naskah itu lurus. Namun, batas itu sekedar mengingatkan Anda agar
pengetikan naskah sebelah kanan jangan terlalu ke tepi. Dalam kaitan ini, perhatikan
kaidah penyukuan kata dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan.
Tajuk “Prakata”, “Daftar Isi”, “Daftar Tabel”, “Bab I Pendahuluan”, dan
seterusnya, harus dituliskan dengan huruf kapital, terletak ditengah-tengah (simetris),
sekitar 7 cm dari tepi atas kertas (seperempat) bagian kertas dikosongkan, serta tidak
diberi bertanda baca apa pun.

3
2. Penomoran
a) Angka yang Digunakan
Angka untuk nomor yang lazim digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi, atau
karangan ilmiah umumnya adalah angka Romawi kecil, angka Romawi besar, dan
angka Arab. Angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v) dipakai untuk menomori
halaman judul, halaman yang bertajuk prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, daftar lampiran, dan daftar lain (jika ada). Angka Romawi besar (I, II,
III, IV, V) digunakan untuk menomori tajuk bab pendahuluan, tajuk bab analisis,
tajuk bab simpulan, misalnya BAB I PENDAHULUAN. Angka Arab (1, 2, 3, 4,
dan seterusnya) digunakan untuk menomori halaman-halaman naskah mulai bab
pendahuluan sampai dengan halaman terakhir dan untuk menomori nama-nama
tabel, grafik, histogram, bagan, dan skema.
b) Letak Penomoran
Halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar lampiran,
menggunakan angka Romawi kecil yang diletakkan pada bagian bawah, tepat di
tengah-tengah (simetris). Halaman yang bertajuk bab pendahuluan, bab analisis,
bab simpulan, daftar pustaka/rujukan, indeks, dan lampiran, menggunakan angka
Arab yang diletakkan pada bagian bawah, tepat di tengah-tengah (simetris).
Halaman-halaman naskah lanjutan menggunakan angka Arab yang diletakkan
pada bagian kanan atas.
c) Penomoran Subbab
Subbab dan subsubbab dinomori dengan angka Arab sistem digital. Angka
terakhir dalam digital ini tidak diberi titik (seperti 1.1, 1.2, 2.1, 1.1.2, 2.2.3, 3.2.1,
dan seterusnya). Dalam hubungan ini, angka digital tidak lebih dari tiga angka
(maksimal, misalnya 1.1.1, 1.4.3, 1.1.2, 3.2.2, 3.3.3, 4.4.1), sedangkan penomoran
selanjutnya menggunakan a, b, c, kemudian 1), 2), 3), selanjutnya a), b), c), dan
seterusnya.
3. Daftar Isi
Dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul subsubbab
yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul
bab diketik dengan huruf kapital, judul subbab dan subsubbab diketik dengan huruf

4
kecil kecuali huruf-huruf pertama kata utama. Daftar isi seyogyanya mengambarkan
garis besar organisasi keseluruhan isi. Daftar isi disajikan pada lampiran 7.

4. Daftar Tabel
Secara umum, halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor
halaman pemuatannya di dalam teks untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan
judul tabel yang terdapat di dalam teks. Jarak antarbaris judul tabel diketik dengan
spasi ganda, sedangkan judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak
antarbaris diketik dengan spasi tunggal. Daftar tabel disajikan pada lampiran 8.
5. Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar (atau daftar ilustrasi) dicantuman nomor gambar,
judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Judul gambar
harus sama dengan judul gambar yang terdapat di dalam teks. Jarak antarbaris judul
gambar diketik dengan spasi ganda, sedangkan judul gambar yang memerlukan lebih
dari satu baris, jarak antarbaris diketik dengan spasi tunggal. Daftar baris disajikan
pada lampiran 9.
6. Daftar Lampiran
Secara umum, halaman daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul
lampiran, dan nomor halaman pemuatannya. Judul lampiran harus sama dengan judul
lampiran yang terdapat di dalam teks. Jarak antarbaris judul lampiran diketik dengan
spasi ganda, sedangkan judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak
antarbaris diketik dengan spasi tunggal. Daftar lampiran disajikan pada lampiran 10.

5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penulisan karya ilmiah banyak sekali aturan-aturan yang sangat kompleks
yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang melakukan penulisan karya ilmiah termasuk
kita sebagai mahasiswa sebagai kaum intelektual. Karya ilmiah sangat berbeda dengan
karya-karya yang lain, karena selain teknik penulisannya juga dari segi isi yang dominan
membicarakan tentang ilmu pengetahuan, termasuk makalah ini adalah sebuah karya
ilmiah.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anjarwati, J. 2019. Karya Ilmiah: Pengertian, Jenis, Fungsi, Struktur, dan Contoh.
https://bahasa.foresteract.com/karya-ilmiah/2/ . diakses pada 11 November 2019 pukul 10.35

Arifin, Z. 2008. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:Grasindo

Anda mungkin juga menyukai