Makalah ENZIM
Makalah ENZIM
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
yang dibimbing oleh Ibu Ir. Nugrahaningsih, M.P.
Oleh:
Kelompok 7
Off H 2010
C. KLASIFIKASI ENZIM
Enzim dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe reaksi kimia yang
dikatalisis, yaitu:
a. Enzim hidrolase
Mengkatalisis penambahan air ke ikatan spesifik dari substrat. Hidrolase
merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan air.
HOH
R1CO – OR2 R1COOH + R2OH
Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya yaitu :
1) Karbohidrase, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan
karbohidrat.
Kelompok ini masih dipecah lagi menurut karbohidrat yang
diuraikannya, misal :
a) Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu
polisakarida) menjadi maltosa 9 suatu disakarida).
2 (C6H10O5)n + n H2O n C12H22O11
amilase
amilum maltosa
b) Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa
C12H22O11 + H20 2 C6H12O6
maltosa glukosa
c) Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi
glukosa dan fruktosa.
d) Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan
galaktosa.
e) Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida)
menjadi selobiosa ( suatu disakarida)
f) Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-
pektin.
2) Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester, contohnya
:
1) Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam
lemak.
2) Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas
asam fosfat.
3) Proteinase atau Protease, yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan
protein, Contohnya:
a) Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino.
b) Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
c) Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.
b. Enzim oksidasi-reduksi
Mengkatalisis pengambilan atau penambahan hidrogen, oksigen atat elektron
dari atau ke substrat. Enzim Oksidase dibagi lagi menjadi:
a) Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah
zat-zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi.
b) Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen.
RH2 + A R + AH2 (Pengambilan Hidrogen)
RO + ½ O2 RO2 (penambahan oksigen)
R2+ R3+ + E- (pengambilan elektron)
c. Enzim fosforilase
Mengkatalisis penambahan atau pengambilan asam fosfat ke atau dari
substrat. Aktivasi enzim inin hampir analog dengan enzim hidrolisis, kecuali
yang ditambahkan fosfat dan bukan air.
Pati + fosfat glukosa-1-fosfat
d. Enzim transferase
Mengkatalisis pemindahan satu gugus dari molekul donor ke satu molekul
aseptor. Yang termasuk dalam kelompok enzim ini transglikolidase,
transpeptidase, transmilase, transmetilase, transasilase. Contoh yang paling
terkenal antara lain: enzim glutamat-aspartat transminase. Enzim ini
mengkatalisis pemindahan satu gugus asam amino dari asam glutamat ke
asam oksiloasetat membentuk asam aspartat.
COOH COOH
CH2 CH2
CH2 C=O
CHNH2 COOH
Asam asam
Glutamac oksaloasetat
e. Enzim karbosilase
Mengkatalisis pengambilan atau penambahan karbondioksida. Satu enzim
yang mengkatalisis penambahan CO2 adalah karboksidismutase. Enzim ini
penting dalam fotosintesis yang mengkatalisis karboksilase ribolusa-1,5-
fosfat.
Asam glutamat asam γ-aminobutirat + CO2
f. Enzim isomerase
Mengkatailsis perubahan gula aldosa dari menjadi ketosa. Misalnya
perubahan glukosa-6-fosfat menjadi fruktosa-6-fosfat yang dikatalisis oleh
enzim heksosafosfat isomerase.
Glukosa-6-fosfat fruktosa-6-fosfat
g. Enzim epimerase
Mengkatalisis perubahan satu gula atau satu derivat gula menjadi epimernya.
Contoh epimerase adalah perubahan dapat balik xilulosa-5-osfat menjadi
ribolusa-5-fosfat.
D. KOFAKTOR
Kofaktor yaitu banyak enzim untuk aktivitasnya memerlukan
komponen non-protein. Tidak seperti enzim, kofaktor itu stabil pada suhu
relatif tinggi dan yang tetap tidak berubah pada akhir suatu reaksi.
Kofaktor akan dibedakan menjadi tiga tipe berdasarkan ikatannya,
yaitu:
1. Ion – ion anorganik sebagai aktivator enzim
Ion-ion anorganik merupakan kofaktor yang terikat dengan enzim atau
substrat kompleks sehingga fungsi enzim lebih efektif. Contohnya, amilase
dalam ludah akan bekerja lebih baik dengan adanya ion klorida dan kalsium.
Beberapa kofaktor tidak berubah di akhir reaksi, tetapi kadang-kadang
berubah dan terlibat dalam reaksi yang lain. Enzim yang terikat dengan
kofaktornya disebut haloenzim.
2. Gugus prostetik
Beberapa enzim mempunyai gugus prostetik yang mengandung ion logam
(misal besi atau tembaga pada sitokrom oksidase). Gugus prostetik dari
sitokrom berperan sebagai pembawa elektron. Contohnya adalah heme,
yaitu molekul berbentuk cincin pipih yang mengandung besi. Heme
merupakan gugus prostetik sejumlah enzim, antara lain katalase,
peroksidase, dan sitokrom oksidase.
3. Koenzim
Koenzim yaitu banyak enzim yang tidak mempunyai gugus prostetik
memerlukan senyawa organik lain untuk aktivitasnya. Koenzim tidak
melekat erat pada bagian protein enzim. Contoh koenzim adalah NAD,
NADP, koenzim A dan ATP.
Misal, NAD (nikotinamid adenin dinukleotida) yang berasal dari vitamin
asam nikotinat terdapat dalam bentuk tereduksi dan teroksidasi. Pada
keadaan teroksidasi berfungsi dalam katalisis sebagai akseptor hidrogen
yang diperlukan enzim dalam tumbuhan (dan hewan).
F. MEKANISME ENZIM
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama
lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan
menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu
apoenzim dan koenzim.
1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas,
dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat
yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari
enzimnya.
2. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada
apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan
dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung
ribose dan fosfat.
Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim
NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang
terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai akseptor
hidrogen.
Ada dua cara kerja enzim , yautu model kunci gembok dan induksi pas.
a. Model kunci gembok (block and key)
Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil
yang dapat berikatan dengan substrat . bagian tersebut disebut sisi aktif.
Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas
dengan sisi aktif enzim (gembok). Setiap enzim memiliki sisi aktif yang
tersusun dari sejumlah asam amino. Bentuk sisi aktif ini sangat spesifik,
sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi
substrat bagi enzim.
b. Induksi pas (model induced fit)
Pada model ini sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan
bentuk substratnya.Sisi aktif enzim merupakan bentuk yang tidak kaku
(fleksibel). Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif
berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat kemudian terbentuk
kompleks enzim-substrat. Pada saat produk sudah terlepas dari kompleks,
maka enzim lepas dan kembali bereaksi dengan substrat yang lain.
G. INHIBITOR
Inhibitor Enzim merupakan zat yang menghambat kerja enzim.
Inhibitor ini dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu Inhibitor kompetitif dan
inhibitor non kompetititf.
1. Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif merupakan penghambat enzim yang bekerja
dengan cara mengurangi produktivitas enzim dan mencegah substrat untuk
memasuki tempat aktif (Campbell, 2002). Inhibitor kompetititif umumnya
mempunyai struktur hampir sama dengan subsrat, sehingga mampu
bersaing untuk menempati tempat aktif enzim. Jika kombinasi antara
enzim dan inhibitor ini terbentuk, maka konsentrasi molekul enzim yang
aktif akan berkurang sehingga laju reaksi akan menurun. Untuk
menghalangi hal tersebut terjadi dilakukan penambahan lebih banyak
substrat asli dari enzim sehingga dapat mengatasi pengaruh inhibitor
kompetitif.
Contoh dari inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang disebabkan
malonat terhadap kerja enzim suksinat dehidrogenase yang berfungsi
dalam mitokondria untuk melangsungkan reaksi siklus krebs. Enzim
mengambil dua atom H dari suksinat dan menambahkannya ke gugus
prostetik FAD yag terikat pada enzim, membentuk fumarat dan enzim
barikatan FADH2. Malonat berkombinasi balik dengan enzim suksinat
dehidrogenase menggantikan suksinat. Tetapi karena tidak terjadi
pengambilan H, maka tidak terjadi reaksi. Enzim suksinat dehidrogenase
yang berikatan dengan malonat tidak mampu mengkatalis dehidrogenasi
suksinat dan respirasi terhambat.