Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRESENTASI KELAS PKC 2018

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

JUDUL : MEMBACA KRITIS

KELOMPOK :2

Rabu, 26 September 2018

Dosen Pengampu : Rahmi Rahmayanti, S.Pd., M.Pd

Moderator : Mohammad Afifudin Armadani (020)

Penyaji : 1. Muhammad Arizal (076)

2. Aulia Pratamadita (101)

3. Laila Nur C.I.S (073)

Partisipan :

Sesi Tanya jawab 1 :

Pertanyaan

1. Siti Suarning tyas (060)


Apa yang dimaksud dengan organisasi tulisan ?
2. Wulida hayuning bidari (027)
Apa yang dimaksud dengan tataran interpretative dan observatif ?
3. Aisyah verolita firdauz (057)
Adakah keterkaitan antara membaca kritis dan berpikir kritis, serta pengaplikasiannya ?

Jawab

1. Yang dimaksud dengan organisasi tulisan adalah mengenai struktur tulisan tersebut.
2. Observatif dan interpretatif maksudnya adalam mengamati dan melaksanakan apa yang
sudah dibaca.
3. Ada, karena dalam membaca kritis dibutuhkan juga berpikir kritis. Bukan hanya sekedar
menyalahi penulis dan isi buku, melainkan juga punya dasar yang jelas saat mengkritisi.

Penambahan

1. Nuril Rodhoutul Jannah (055)


Interpretatif maksudnya adalah bersifat adanya kesan, pendapat, dan pandangan,
berhubungan dengan tafsiran.
Sesi Tanya jawab 2 :

Pertanyaan

1. Yosita rahmawati (094)


Bagaimana tips agar tidak jenuh saat melakukan membaca kritis ?
2. Cindy kumalasari (052)
Berikan contoh makna frasa dan klausa !
3. Arina sukma tanjung sari (59)
Apakah membaca memindai termasuk salah satu ragam membaca kritis ?

Jawab

1. Tips agar tidak jenuh dalam membaca kritis :


a. Mencari judul yang menarik
b. Menggunakan kebiasaan kita yang disenangi saat melakukan membaca, seperti
mendengarkan musik, dan lain sebagainya.
2. Penyaji tidak bisa menjawab dan melemparkan kepada peserta diskusi.
3. Membaca memindai tidak termasuk membaca kritis, karena hanya membaca untuk mencari
hal-hal inti seperti ide pokok, atau judul dalam suatu daftar isi. Tidak mendalami isi dari
suatu teks.

Penambahan

1. Bintari catur anjarwati (98)


Frasa adalah 2 kata yang tidak memiliki predikat, contoh : gunung yang indah.
Klausa adalah 2 kata yang memiliki predikat dan berpotensi untuk menjadi kalimat.
2. Nuril rodhoutul jannah (055)
Klausa adalah kata yang tidak berakhiran titik.
3. Lailatul badriyah (023)
Frasa merupakan gabungan kata yang maknanya akan berubah ketika penempatannya
berbeda.
Klausa adalah dua kata yang terdiri dari subjek dan predikat.

Sesi Tanya jawab 3 :

Pertanyaan

1. Trisna (097)
Apa yang dimaksud tujuan untuk menghibur pembaca dalam membaca kritis ?
2. Eva rizka amalia
Dalam membaca sastra bukankah itu hanya sebagai hiburan. lalu jika harus menganalisis
unsur intristik dan ekstrinsiknya bukankah itu terlalu berat, lalu menurut anda bagaimana
dengan itu ?
3. Sitti kholifah amartyah
Bagaimana kita bias dikatakan berhasil dalam membaca kritis ?

Jawab

1. Hal tersebut bukan merupakan tujuan dari membaca kritis, melainkan tujuan dari penulis
dalam menulis buku atau suatu teks bacaan.
2. Membaca kritis novel dengan mencari unsure instristik dan ekstrinsik secara detail biasanya
adalah untuk kepentingan akademik. Dengan anda membaca novel secara tidak langsung
anda akan menemukan unsure-unsur tersebut melalui kegiatan membaca.
3. Kita dikatakan berhasil dalam membaca kritis saat kita dapat menguasai, mengolah, dan
menjelaskan isi dari bacaan yang kit abaca tersebut tanpa menghafal.

Penambahan

1. Cindy kumalasari (052)


Secara tidak langsung, dalam membaca novel kita akan tahu mengenai bagaimana karakter
tokoh-tokohnya, begitu pula unsure-unsur lainnya.
2. Ikfisani yuniar rifki (096)
Dalam membaca kritis diawali dengan pertanyaan apa dan mengapa. Setelah membaca kritis
dan kita bisa menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut, maka kita bisa dikatakan
berhasil dalam melakukan kegiatan membaca kritis.

Anda mungkin juga menyukai