Anda di halaman 1dari 1

C.

CO
Praktikum planktonologi dilakukan pada hari senin 9 Maret 2020 dilaboratorium
Hidrologi Universitas Brawijaya Malang. Dengan kegiatan pengukuran parameter kimia yaitu
CO2. Hasil pengukuran CO2 yang dilakukan kelompok 7 adalah 187,8 ppm. Pengukuran CO2
dilakukan dengan penambahan indikator pp kedalam air sampel, fungsi indikator pp adalah
sebagai indikator warna pink. Jika air sampel bewarna pink maka perairan tersebut tidak
mengandung O2 bebas.
Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan kelompok 2 sebagai kelompok
pembanding didapatkan hasil pengukuran CO2 sebesar 79,90 ppm. Dari data tersebut dapat
dikatakan bahwa pengukuran CO2 oleh kelompok 7 dan kelompok pembanding adalah toxic
(beracun). Metode pengukuran yang dilakukan sama yaitu dengan menggunakan larutan
kimia berupa indikator pp dan Na2CO3 sebagai larutan titrasi. Kadar CO2 yang optimum untuk
pertumbuhan organisme akuatik berkisar antara 5-20 ppm.
Menurut Nasprianto et.al.(2016). Karbondioksida (CO2 ) yang terdapat diperairan
bersumber dari udara, air hujan, air yang membawa organisme, respirasi organisme akuatik
dan dekomposisi bahan organik. Salah satu produk akhir dari dekompoisi bahan organik pada
kondisi aerob adalah karbondioksia (CO2). Karbon tersebut hasil dekomposisi dan akan larut
kedalam air dan akan digunakan oleh organisme dalam perairan tersebut.
Menurut Zhou et al.(2017). Karbondioksida memiliki manfaat yaitu mengurangi
konsentrasi CO2 diatmosfir bisa ditangkap dan digunakan sebagai bahan baku atau sumbstrat
untuk produksi kimia dan energi. Metode perangkap secara lanua terhadap CO2 memiliki
konsentrasi rendah dan sumber difusi mikroalga mempunyai kemampuan untuk menyerap
CO2 dengan konsentrasi rendah dari udara atau konsentrasi tinggi CO2 dari sumber stasioner
seperti pembangkit listrik tnaga batu bara, karbon organik dan organik.
Berdasarkan hasil praktikm dan literatur diatas dapat disimpulkan bahwa pengukuran
CO2 kelompok 7 sebesar 187,8 ppm yang termasuk kedalam kisaran CO2 yang tidak baik
untuk biota akuatik. Sementara itu, hasil praktikum yang didapatkan kelompok 2 diperoleh
kadar CO2 sebesar 79,90 ppm. Jika kadar CO2 diperairan tinggi maka dapat mempengaruhi
proses kehidupan organisme pengairan. Jika dasar CO2 dibawah kadar optimum maka akan
menghambat fotosintesis fitoplankton. Kadar CO2 rendah dapat menyebabkan ph dipperairan
menjadi naik sehingga perairan tersebut bersifat basa.

Anda mungkin juga menyukai