Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

Variable merupakan suatu variasi dari sesuatu yang menjadi gejala

penelitian. Gejala penelitian dimaksudkan adalah suatu yang menjadi sasaran

penelitian. Bila konsep tersebut mengandung sejumlah nilai yang bervariasi,

maka konsep kualitas fisik dan prestasi belajar dapat dikatakan sebagai variabel

penelitian. Jadi variabel adalah konsep yang mengandung variasi nilai. (Effendi,

1989).

Variabel yang muncul pada penelitian kali ini adalah :

1. Variabel bebas yang meliputi 3 jenis pakan yang berbeda antara pakan

ikan runcah atau ikan segara, pelet, dan kombinasi dari pakan ikan

runcah dan pelet.

2. Variabel terikat yang meliputi tingkat survival rate dan pertumbuhan ikan

baik dari segi berat dan panjang.

3.2 Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari hasil penelitian yang dilakukan di UPT

Sumberpasir Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya selama dua

bulan yaitu pada bulan Agustus – November 2021. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode eksperimen, pada metode ini percobaan ditunjukan

untuk melihat suatu hasil yang mengambarkan hubungan kausal variable-

variabel yang diteliti. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAK

(Rancangan Acak Kelompok) dengan perlakuan yang diberikan adalah

perbedaan jenis pakan yang berbeda setiap perlakuan yaitu ;(A) Pakan ikan

segar (B) Pakan berupa pellet (C) Pakan yang dikombinasikan antara ikan segar

dan pellet. Masing-masing pakan diberikan dengan jumlah yang sama yaitu

prosentase pakan 10 – 15% dari bobot tubuh ikan dan pemberian pakan
dilakukan pada pagi dan sore hari. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah

Survival rate dan pertumbuhan ikan kerapu cantang (Epinephelu fuscogutattus-

lanceolatus) dengan menggunakan 27 unit percobaan yakni hasil dari 9 kali

ulangan dengan 3 jenis perlakuan . Analisa data dengan menggunakan analisis

ovarian dan analisis of ovarian, dengan tabel distribusi F atau uji F yaitu

membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Dengan data yang dikumpulkan

dapat dilihat dibawah ini;

Figure 1tabel pertumbuhan berat (gr)

Figure 2tabel data pertumbuhan panjang (cm)


3.3 Hasil dan Pembahasan

Figure 3Figure 1tabel pertumbuhan berat (gr)

tampak bahwa untuk perlakuan C memberikan pengaruh yang terbaik terhadap

pertumbuhan ikan kerapu cantang (epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus),

dengan nilai rata-rata 18.12 %, diikuti perlakuan B dengan nilai rata-rata 17.32%,

dan perlakuan A dengan nilai 15.35%.

Figure 4Figure 2tabel data pertumbuhan panjang (cm)

Dari data yang diperoleh kita dapatkan kurva perlakuan dan ulangan yang

diberikan terhadap laju pertumbuhan berat dan Panjang adalah sebagai berikut;
Figure 5Kurva pertumbuhan berat ikan(gr) selama penelitian

Ikan kerapu termasuk jenis karnivora dan cara makannya yang terlihat dari hasil

ia melahap satu persatu makan yang diberikan sebelum makanan sampai ke

dasar. Untuk pemberian pakan ikan kerapu cantang yaitu sebesar 10 -15 % berat

badan perhari. Hal ini juga dibuktikan oleh Gufron (2010), yang menyatakan

bahwa pertumbuhan ikan akan maksimal jika pemberian pakan diberikan

sebanyak 15 % untuk membatu pertumbuhan maksimal ikan.

Figure 6Kurva Panjang Ikan(cm) selama penelitian


Seperti yang dikatakan sebelumnya data penelitian yang diperoleh

dilakukan rancangan percobaan menggunakana Analisa RAK (rancangan acak

kelompok) digunakan Analisa ini dikarenkana Analisa ini lebih coock digunakan

untuk jenis penelitian yang dilaksanakan dilapang dan hasil yang didapat jug ada

pengaruh diluar variable kontrolnya. Untuk hasil RAK yang didapatkan adalah F

hitung lebih besar dibandingkan dengan F tabel dimana hal ini dapat diartikan

bahwa hipotesis yang didapatkan adalah tolak H0 dimana jenis pakan yang

berbeda mempengaruhi pertumbuhan dari ikan kerapu cantang.

Perlakuan
Ulangan Yj
A B C
1 5 5 5 15,00
2 7,5 8 8,2 23,70
3 10 11,3 11 32,30
4 12,5 14 14,5 41,00
5 15,2 17,1 18 50,30
6 17,5 20,5 21,8 59,80
7 20,8 23,8 24 68,60
8 23,5 27 28,2 78,70
9 26,2 29,2 31,4 86,80
Yi 138,20 155,90 162,10 456,20

H0 : Jenis pakan yang berbeda tidak mempengaruhi pertumbuhan ikan


kerapu cantang.
Hipotesis :
H1 : Jenis pakan yang berbeda mempengaruhi pertumbuhan ikan kerapu
cantang.

p= 3 FK = 7708,09
u= 9 JKT = 1691,39
n = 27   JKP = 34,18
  JKK = 1642,24
  JKG = 14,96
Uji Anova
d
SK JK KT F hitung F tabel
b
Perlakuan 2 34,18 17,09 18,28 3,37
Kelompok 8 1642,24 205,28 219,50 2,59
Galat/error 16 14,9637 0,94    
Total 26 1691,39      

Statistik Uji Perlakuan Statistik Uji Kelompok

18,27 F hit
F hit 513 219,4969
=
=
F tabel= F tabel=
3,37 2,59
F hit > F tabel

Kriteria: → tolak H0

UJI
1 1
BNT t α ; db galat √ KTG( + )
db p db p

2;11991 √
0,967074

BNT=
2,05

Kesimpulan : Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa jenis pakan

mempengaruhi kelangsungan hidup dari bibit ikan nila, hal ini

ditunjukkan dengan hasil F hitung lebih besar daripada F tabel.

Bedasarkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) antara perlakuan diketahui

masing-masing perlakuan menunjukan bahwa pertumbuhan ikan kerapu cantang

(epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) sangat berbeda nyata. Dari data


tersebut diatas dapat disampaikan bahwa perlakuan B yaitu pemberian pakan

berupa pellet, lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan A (ikan segar) dan C

(ikan segar yang diacmpur pellet).

Perlakuan B memberikan hasil yang terbaik, hal ini sesuai dengan

pendapat M. Ghufron (2004) bahwa faktor pemberian pakan yang mengandung

protein 40% - 50% akan memberikan pertumbuhan yang maksimal terhadap

perkembangan hidup ikan. Selain itu pemberian bahan makanan yang berupa

pellet mengandung nutrisi yang lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan

ikan, selain itu jumlah kandungan mineral dalam pakan pellet juga lebih banyak

dari pakan ikan segar segar, kandungan mineral sangat mempengaruhi

pertumbuhan tulang pada ikan.

Dalam budidaya ikan kerapu pakan merupakan komponen terbesar

dalam biaya produksi. Pakan menyedot biaya produksi antara 55-70%. Karena

itu, pemberian pakan yang berkualitas dan tepat diharapkan dapat memacu

pertumbuhan ikan budidaya, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat berganti

menjadi bobot ikan.

Anda mungkin juga menyukai