SKRIPSI
Oleh :
NININ ERNIAWATI
NIM. 135080501111058
SKRIPSI
Oleh :
NININ ERNIAWATI
NIM. 135080501111058
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan skripsi yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan skripsi ini hasil
Mahasiswa,
NININ ERNIAWATI
IDENTITAS TIM PENGUJI
NIM 135080501111058
PENGUJI PEMBIMBING:
SMA Negeri 1 Purwoharjo (lulus tahun 2013) dan Universitas Brawijaya, Malang
Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah
berhasil menyelesaikan pengerjaan skripsi ini. Semoga dengan penulisan skripsi ini
terselesaikannya skripsi yang berjudul “Kepadatan Jenis Bakteri Pada Usus Ikan
Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Yang Diberi Pakan Probiotik Dengan Dosis
Berbeda”.
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Allah SWT yang memberikan ridho dan rahmatnya sehingga skripsi ini dapat
2. Orang tua, Kasihati, Edy Susanto dan nenek tercinta Suyati yang senantiasa
3. Ibu Dr. Ir. Arning Wilujeng Ekawati, MS selaku Ketua Jurusan MSP.
4. Bapak Dr. Ir. M. Fadjar., M.Sc selaku Ketua Program Studi BP.
5. Bapak Dr. Ir. Anik Martinah Hariati, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing 1.
Radit Febrandari, Kartini Putri Wijayanti dan Lisa Rizky Fauziyah yang telah
9. Terima kasih khusus untuk Hidayat Alfath yang telah memberi dukungan,
motivasi dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini dan segala prosesnya.
Najib Yakini, Nurlailiana Zahroh, Etsa Dayinta Naresworo yang telah banyak
10. Teman – teman Aqua GT tercinta atas semangat dan dukungan yang telah
diberikan.
Penulis
KEPADATAN JENIS BAKTERI PADA USUS IKAN LELE DUMBO (Clarias
gariepinus) YANG DIBERI PAKAN PROBIOTIK DENGAN DOSIS BERBEDA
Species and Total Bacterial Count in the Intestine of Catfish (Clarias gariepinus) Fed with
Different Doses of Probiotics
Ninin Erniawati. Kepadatan jenis bakteri pada usus ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus) yang diberi pakan probiotik dengan dosis berbeda. (Di bawah bimbingan
Dr. Ir. Anik Martina Hariati, MSc. dan Dr. Ating Yuniarti, SPi., MAqua.).
Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar
hasil persilangan ikan lele yang berasal dari Afrika dengan lele dari Taiwan. Ikan lele
ini memiliki keunggulan yang menguntungkan dibanding ikan air tawar lainnya, yaitu
pertumbuhan yang sangat cepat dan mudah dipelihara (Bachtiar 2006). Produksi
ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dari tahun terakhir meningkat secara signifikan
yaitu menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan produksi lele di Indonesia dapat
mencapai di atas 25% dari total produksi awal. Namun peningkatan produksi
tersebut belum mencapai target yang ditetapkan. Pakan pada kegiatan budidaya
pada umumnya adalah pakan komersil yang menghabiskan 60-70% dari total biaya
produksi yang dikeluarkan. Saat ini bahan baku utama dalam pakan buatan adalah
tepung ikan dan tepung kedelai karena mempunyai kandungan protein yang tinggi.
Akan tetapi penyediaannya sulit dan harganya relatif mahal. Salah satu usaha untuk
memperbaiki nilai nutrisi pakan yaitu dengan penambahan probiotik.
Probiotik didefinisikan sebagai segala bentuk pakan tambahan berupa sel
mikroba utuh yang menguntungkan bagi hewan inangnya (Suwoyo dan Mangampa,
2010). Bakteri yang biasa digunakan untuk probiotik berasal dari genus
Lactobacillus, Bifidobacteria, Bacillus, Streptococus. Penambahan bakteri probiotik
ke dalam pakan menyebabkan adanya peningkatan aktivitas enzim dalam saluran
pencernaan yang dapat meningkatkan daya cerna (Basir dan Surianti, 2013). Maka
dari itu, perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk mendapakan jenis-jenis dan
kepadatan bakteri dalam usus ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang telah diberi
pakan dengan penambahan probiotik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Dengan
analisa data menggunakan uji analisa keragaman (ANOVA) dengan rancangan acak
lengkap (RAL) yang menggunakan aplikasi SPSS Statistics 24. Parameter utama
dalam penelitian ini adalah kepadatan dan jenis bakteri yang terdapat pada usus
ikan lele dumbo (C. gariepinus), jenis bakteri ini dapat digunakan sabagai salah satu
indikator bahwa dalam usus ikan lele dumbo terdapat bakteri probiotik yang
diharapkan, sedangkan parameter penunjang dalam penelitian ini adalah kualitas air
yang meliputi suhu, pH, dan DO.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisa statistik dapat
disimpulkan bahwa pemberian pakan dengan penambahan probiotik 1 dan
penambahan probiotik 2 dengan dosis yang berbeda dapat memberikan pengaruh
terhadap kepadatan bakteri pada ikan lele dumbo (C. gariepinus). Nilai kepadatan
bakteri tertinggi pada hari ke 15 pada perlakuan D (probiotik 2 dosis 10 ml/kg)
sebesar 13,59 log CFU/ml dan nilai kepadatan bakteri terendah pada perlakuan
kontrol sebesar 13,32 log CFU/ml, sedangkan nilai kepadatan bakteri tertinggi pada
hari ke 30 diperoleh pada perlakuan D (probiotik 2 dosis 10 ml/kg) sebesar 13,73 log
CFU/ml dan nilai kepadatan bakteri terendah pada perlakuan kontrol sebesar 13,48
log CFU/ml. Pada Identifikasi bakteri ditemukan 6 jenis bakteri yaitu Stapyhilococcus
intermedius, Bacillus licheniformis, Bacillus subtilis, Streptococcus porcinus,
Nitrobacter sp., dan Nitrosomonas sp.
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas segala rahmat, cinta kasih, hidayah serta karuniaNya sehingga penulis dapat
Usus Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Yang Diberi Pakan Probiotik
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca demi kesempurnaan isi serta
penulisan Laporan Skripsi ini. Namun demikian, penulis berharap semoga laporan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
UCAPAN TERIMAKASIH....................................................................................iv
RINGKASAN........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR TABEL..................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
1. Pendahuluan..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................3
1.4 Hipotesis..................................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................4
1.6 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................4
2. Tinjauan Pustaka...........................................................................................5
2.1 Biologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)...........................................5
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus).......5
2.1.2 Habitat dan Penyebaran...................................................................6
2.1.3 Kebiasaan Makan Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus)................7
2.2 Proiotik.....................................................................................................7
2.2.1 Pegertian Probiotik...........................................................................7
2.2.2 Mekanisme Kerja Probiotik...............................................................8
2.2.3 Media tumbuh Bakteri.......................................................................9
2.2.4 Aplikasi Probiotik Dalam Akuakultur...............................................11
2.2.5 Kualitas Media Tumbuh..................................................................12
2.3 Uji Variasi Bakteri...................................................................................13
2.3.1 Pembiakan dan Isolasi Kultur Murni...............................................13
2.3.2 Teknik Pewarnaan..........................................................................13
3. Metode Penelitian.........................................................................................15
3.1 Kerangka Penelitian...............................................................................15
3.1.1 Alat Penelitian.................................................................................17
3.1.2 Bahan Penelitian............................................................................17
3.2 Metode Penelitian..................................................................................18
3.3 Rancangan Penelitian............................................................................18
3.4 Prosedur Penelitian................................................................................19
3.4.1 Sterilisasi Alat dan Bahan...............................................................19
3.4.2 Penyiapan Media............................................................................19
a. Media Pemeliharaan.....................................................................19
b. Persiapan Hewan Uji....................................................................20
c. Persiapan dan Pembuatan Media Tumbuh...................................20
d. Penebaran....................................................................................21
3.5 Parameter Uji.........................................................................................21
3.5.1 Parameter Utama...........................................................................21
a. Perhitungan Total Plate Count (TPC)...........................................21
b. Isolasi...........................................................................................22
c. Uji Gram (Pewarnaan)..................................................................22
d. Uji Biokimia...................................................................................23
3.5.2 Parameter Penunjang.....................................................................23
3.6 Analisa Data...........................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................38
LAMPIRAN.........................................................................................................45
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lele Dumbo.................................................................................................5
2. Kerangka Operasional...............................................................................15
3. Denah Percobaan......................................................................................19
Tabel Halaman
1. Pewarnaan Gram...........................................................................................14
2. Probiotik 1......................................................................................................20
3. Probiotik 2......................................................................................................21
Lampiran Halaman
2. Bahan-bahan Penelitian.................................................................................47
6. Kualitas Air....................................................................................................57
1. PENDAHULUAN
Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan air
tawar hasil persilangan ikan lele yang berasal dari Afrika dengan lele dari
Thaiwan dan pertama kali diintroduksi ke Indonesia pada tahun 1986. Ikan lele
ini memiliki keunggulan yang menguntungkan dibanding ikan air tawar lainnya,
yaitu pertumbuhan yang sangat cepat, mudah dipelihara, tahan terhadap kondisi
air yang buruk, memiliki nilai ekonomis dan gizi yang cukup tinggi (Bachtiar
2006). Menurut Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (2013), produksi ikan lele
dumbo (Clarias gariepinus) dari tahun terakhir meningkat secara signifikan yaitu
tahun 2009 sebesar 1.44755 ton sampai dengan tahun 2013 sebesar 5.43461.
Indonesia dapat mencapai di atas 25% dari total produksi awal. Namun
menghabiskan 60-70% dari total biaya produksi yang dikeluarkan. Pakan ikan
dapat dikatakan bermutu tinggi apabila pakan mengandung nutrisi yang mudah
dicerna oleh ikan (Arief et al., 2014). Saat ini bahan baku utama dalam pakan
buatan adalah tepung ikan dan tepung kedelai karena mempunyai kandungan
protein yang tinggi. Akan tetapi penyediaannya sulit dan harganya relatif mahal.
2
Salah satu usaha untuk memperbaiki nilai nutrisi pakan yaitu dengan
penambahan probiotik.
(Suwoyo dan Mangampa, 2010). Bakteri yang biasa digunakan untuk probiotik
pertumbuhan dan efisiensi pakan yang optimal, mengurangi biaya produksi dan
dua macam cara yaitu melalui lingkungan (media pemeliharaan) dan secara oral
melalui pakan. Salah satu aplikasi probiotik yang umum digunakan pada
pencernaan yang dapat meningkatkan daya cerna (Basir dan Surianti, 2013).
Berdasarkan hal tersebut pada penelitian ini bakteri yang digunakan diantaranya
yang merugikan pada usus ikan lele dumbo. Maka dari itu, penelitian ini
bertujuan untuk mendapakan jenis-jenis dan kepadatan bakteri dalam usus ikan
lele dumbo (Clarias gariepinus) yang telah diberi pakan dengan penambahan
probiotik.
- Jenis-jenis bakteri apa saja yang terdapat dalam usus ikan lele dumbo
berbeda?
- Berapa jumlah kepadatan bakteri yang terdapat dalam usus ikan lele
berbeda?
dosis berbeda.
1.4 Hipotesis
terhadap jenis dan kepadatan bakteri pada usus ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus)
terhadap jenis dan kepadatan bakteri pada usus ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus)
dalam meningkatkan produksi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dan jenis
jenis bakteri apa saja yang terdapat dalam usus ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus).
2. TINJUAUAN PUSTAKA
Klasifikasi ikan lele dumbo menurut Suyanto (1999) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophyta
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
lele dumbo ini memiliki morfologi yang sangat mirip dengan ikan lele lokal
(Clarias batrachus). Bentuk tubuh yang memanjang, bulat, kepala yang agak
melebar, tidak memiliki sisik, memiliki kulit yang licin, warna kulit terdapat bercak
dari panjang tubuhnya. Tanda yang khas dari lele dumbo adalah tumbuhnya
6
empat pasang sungut seperti kumis di dekat mulutnya. Sungut ini berfungsi
sebagai alat penciuman serta alat peraba saat mencari makanan (Bachtiar,
2006).
sirip tunggal, yaitu sirip punggung yang berfungsi sebagai alat berenang, sirip
dubur, dan sirip ekor yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat dan
memperlambat gerakan. Selain itu, lele dumbo juga mempunyai dua sirip
berpasangan yaitu, sirip dada dan sirip perut. Sirip dada mempunyai jai-jari yang
keras dan runcing yang biasa disebut patil. Alat ini berfungsi sebagai senjata
sekaligus alat bantu gerak ke kanan dan kekiri. Walaupun sebagai senjata, patil
Ikan lele dapat kita temukan pada hampir semua perairan tawar. Misalnya,
di sungai yang aliran airnya tidak terlalu deras dan di perairan yang tenang,
seperti di kolam, danau dan waduk serta di air comberan. Ikan lele termasuk
binatang malam (nocturnal). Artinya, ikan lele aktif bergerak mencari makan
pada waktu malam hari. Pada siang hari ikan lele memilih berdiam diri dan
beradaptasi dengan lingkungan yang tergenang air. Bila sudah dewasa, lele
Parameter kualitas air yang disukai oleh lele dumbo adalah bersuhu sedang
(220C- 250C), keasaman (pH) normal (6,5 – 7,5), kandungan oksigen cukup (<3
ppm), dan tidak tercemar logam berat (Puspowardoyo dan Djarijah, 2002).
Tenggara. Komoditas perikanan ini terdapat diperairan umum yang berair tawar.
Penyebaran lele di Asia, yaitu di negara Indonesia, Thailand, Filipina, dan Cina.
7
Ikan lele dibeberapa negara, khususnya di Asia telah dipelihara di kolam, seperti
India. Ikan lele di Indonesia secara alami ditemukan di Kepulauan Sunda Besar
Lele dumbo terkenal rakus, karena mempunyai ukuran mulut yang cukup
lebar hingga mampu menyantap makanan alami di dasar perairan dan buatan
misalnya pellet. Lele dumbo digolongkan pemakan segala atau omnivora. Ikan
ini juga dikenal sebagai pemakan bangkai atau scavenger. Di dalam kolamnya
lele dumbo mau menerima segala jenis makanan yang diberikan (Santoso,
1994).
Menurut Sutrisno (2006), lele juga memakan sisa benda busuk yang
berasal dari limbah rumah tangga. Di samping itu, lele juga mau memakan
bangkai serta limbah dari peternakan. Namun demikian, makanan alami lele
adalah binatang renik seperti kutu air (Daphnia, Copepoda, dan Cladocera),
2.2 Probiotik
(Widiyaningsih, 2011). Hal ini sesuai dengan pendapat Irianto (2003), bahwa
Probiotik merupakan produk yang tersusun oleh mikroba atau pakan alami
Probiotik juga dapat didefinisikan sebagai sel mikroba diberikan melalui saluran
pada usus dan selanjutnya akan menekan pertumbuhan atau invasi epitel oleh
(Ramayulis, 2014).
(Irianto, 2005). Berikut tiga mekanisme kerja probiotik (Irianto, 2003). 1).
Bacillus untuk bertahan pada temperatur tinggi, dan tidak adanya hasil samping
Media tumbuh yang dapat dijadikan media tumbuh bakteri Bacillus adalah
probiotik. Salah satu sumber karbohidrat yang dapat digunakan sebagai prebiotik
yaitu molase yang merupakan limbah dari hasil produksi gula tebu. Molase yang
a. Molase
carbon salah satunya yaitu molase. Molase mengandung nutrisi cukup tinggi
karbon dalam media fermentasi. Molase ini dapat dijadikan salah satu media
tumbuh bakteri probiotik karena carbon merupakan unsur penting untuk hidup
samping dari industri gula yang diperoleh setelah sakarosanya dikristalkan dan
dipisahkan dari gula tebu (Yusma, 1999). Hal ini sesuai dengan pernyataan
Widarnani (2011), molase merupakan hasil samping dari pembuatan gula tebu
yang memiliki harga murah dan masih mengandung gula 48-56%, dengan
10
antara lain, karbohidrat, protein, dan glukosa yang merupakan komponen dasar
b. Air Kelapa
Air kelapa sangat potensial sebagai sumber karbon dan mempunyai nilai
gizi tinggi. Unsur karbon dalam air kelapa berupa karbohidrat sederhana seperti
Kandungan yang dimiliki oleh air kelapa berupa air, karbohidrat, protein,
lemak serta nutrisi berupa sukrosa, fruktosa dan vitamin. Nutrisi tersebut
membentuk gel pada permukaan larutan yang mengandung gula (nata de coco).
Air kelapa mengandung asam amino, asam organik, vitamin dan gula. Lebih dari
setengah bagiannya adalah sukrosa dan sisanya adalah glukosa dan fruktosa.
Melihat zat-zat yang terkandung di dalam air kelapa maka air kelapa sangat
c. Rempah-rempah
kurkumin. Dalam hal ini kurkumin juga memiliki kandungan lain seperti lemak,
berbagai jenis hasil tanaman yang beraroma. Kandungan dari rimpang jahe
adalah senyawa fenolik. Jahe juga mengandung vitamin A dan vitamin C. Temu
lawak mengandung protein, pati, zat warna kuning kurkuminoid, dan minyak asiri.
fosfor.
Budidaya adalah salah satu pilihan yang paling penting dalam produksi
protein yang tinggi serta beberapa bahan pelengkap untuk menjaga organisme
agar tetap sehat dan pertumbuhannya optimal. Salah satu bahan pelengkap
tersebut yaitu dengan probiotik dalam pakan. Bakteri probiotik adalah calon
yang lebih tinggi dibandingkan pakan yang tidak diberi probiotik (Fanzafar, 2006).
rosenbergii) dengan dosis 0,5 ml/L dengan frekuensi pemberian 3 hari sekali dan
untuk tambahan suplemen pada ikan memberikan hasil yang baik. Probiotik
berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan lebih tinggi daripada pakan yang tidak
diberi tambahan probiotik. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang telah
ikan sebesar 70%, efisiensi pakan sebesar 116,60% dan laju pertumbuhan
Bacillus sp. bersifat aerob fakultatif anaerob serta merupakan salah satu
bakteri yang bermanfaat dalam proses pengolahan air limbah (Ishartanto, 2009).
Bacillus sp. merupakan bakteri gram positif dengan sel berbentuk batang.
Bacillus sp. sangat resisten terhadap kondisi yang kurang baik seperti suhu, pH,
dan salinitas sehingga distribusinya di alam sangat luas. Bacillus secara alami
terdapat dimana-mana, dan termasuk spesies yang hidup bebas atau bersifat
protease, lipase, amilase, dan selulase yang bisa membantu pencernaan dalam
tubuh hewan (Wongsa dan Werukhamkul, 2007). Jenis Bacillus (B. cereus, B.
clausii dan B. pumilus) termasuk dalam lima produk probiotik komersil terdiri dari
bahwa salah satu strain bakteri Bacillus dapat tumbuh dan diperbanyak pada
media air kelapa. Kumalasari et al. (2012), menjelaskan bahwa kandungan nutrisi
yang terdapat pada air kelapa yaitu sebagian besar air. Selain itu, air kelapa juga
mengandung gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Glukosa dan fruktosa
merupakan gula sederhana yang mudah dimanfaatkan oleh bakteri. Hal ini juga
diungkapkan oleh Anisah (1995), bahwa air kelapa dapat digunakan sebagai
media tumbuh bakteri dan sel. Air kelapa memiliki kandungan nutrisi yaitu
specific gravity 1,02%, bahan padat 4,71%, gula 2,56%, abu 0,46%, minyak
0,74%, protein 0,55%, dan senyawa klorida 0,17%. Kandungan nutrisi yang
13
diusapkan dengan satu arah pada permukaan luar spons. Swab steril yang telah
yang berisi PBS steril dan divorteks. Hasil pengenceran disebar ke dalam cawan
petri yang telah berisi media Sea Water Complit (SWC) dengan komposisi 1 liter
media terdiri dari 5 gr/l bacto pepton, 1 gr/l yeast extract dan 3 ml/l glycerol, dan
diinkubasi pada suhu 26C selama 24-36 jam dan diamati pertumbuhan koloni
laboratorium pada bahan nutrien yang disebut medium. Banyak sekali medium
yang tersedia, macamnya yang dipakai bergantung kepada banyak faktor, salah
medium nutrien agar dengan metode cawan gores atau metode cawan tuang,
sampai 24 jam terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni.
memilahkan bakteri menjadi kelompok Gram positif dan negatif. Bakteri gram
14
negatif memiliki ciri-ciri tidak dapat menahan zat warna setelah dibilas dengan
alkohol 95% selama 5 sampai 10 menit. Bakteri gram positif ditunjukkan dengan
Menurut Pelczar dan Chan (1986), larutan yang biasa digunakan dalam
3. METODE PENELITIAN
Probiotik 2
Proiotik 1
Dosis
5 ml/kg 10 ml/kg
Pakan Komersil
Suhu
Diambil sampel usus H14
pH
DO
Diambil sampel usus H28
Identifikasi Bakteri :
TPC
Pewarnaan gram
Uji biokimia
dan masing-masing jenis probiotik diberikan dosis yang berbeda. Hal ini
16
serta berpengaruh pada kepadatan bakteri yang terdapat pada usus ikan lele
ml/kg kemudian ditutup rapat. Pakan yang tertutup rapat di dalam toples
dibiarkan selama 24 jam sebelum digunakan, hal ini bertujuan agar kandungan
yang terdapat pada probiotik benar-benar tercampur dan dapat tumbuh dengan
baik.
dengan ukuran 5-7 cm. Sebelum diberikan perlakuan, ikan lele diadaptasikan
akuarium ukuran 80x40x40 cm3, ketinggian air 15,6 cm dengan volume air 50
liter dengan menggunakan padat tebar 1 ekor/ liter. Ikan lele diberikan pakan
ikan lele dilakukan dengan cara pembedahan yaitu H0, H14, H28 dan masing-
masing perlakuan diambil sebanyak 1 gr. Usus yang telah disiapkan selanjutnya
bakteri yang terdapat pada usus ikan lele dumbo (C. gariepinus). Hal yang harus
dilakukan yaitu sampel ditanam pada media tumbuh bakteri yaitu media NA dan
disimpan pada inkubator dengan suhu 320 C selama 24 jam. Sampel bakteri
Colony Counter, kemudian dilakukan koloni tunggal dengan metode cawan gores
prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari
koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara ini dilakukan
dengan membagi 4 cawan petri. Ose seril yang telah disiapkan diletakkan pada
sumber isolat, kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawan petri berisi
media steril. Goresan dapat dilakukan 4 kali membentuk garis horisontal disatu
17
cawan. Ose disterilkan lagi dengan api bunsen. Kemudian ose tersebut
Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores. Setelah dilakukan
membedakan gram positif dan gram negatif dilihat dari indikasi warna bakteri
tersebut. Setelah itu dilakukan uji biokimia untuk mendapatkan jenis bakteri.
Faktor penunjang dalam penelitian ini yaitu suhu, pH, dan DO.
meter, termometer, mikroskop Olympus CX21, bola hisap D&N, pipet volume 10
ml dan 1 mlIwaki, pipet tetes, elenmeyer 100 ml, 250 ml, dan 500 ml Pyrex Iwaki,
Iwaki, kabel roll, beaker glass Pyrex 1000 ml, 250 ml, Laminary Air Flow (LAF),
handtally counter, washing bottle, objek glass, cover glass, oven RedLine RE53,
timbangan analitik Radwag AS2201X, timbangan digital, inkubator, hot plate, lux
meter, blue tip, yellow tip, bunsen, botol film, petridish, tabung reaksi, rak tabung
reaksi, korek api, kompor gas, sectio set, vortex mixer, spatula, nampan, jarum
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ikan lele dumbo
ukuran 5-7 cm, Bacillus subtilis, Nitrosomonas, Nitrobacter, air tawar, air laut,
pakan komersil, klorin, Na Thiosulfat, alkohol 70%, tissue, kapas, kain saring,
aquadest, benang kasur, jarum ose, kertas koran, kertas label, aluminium foil,
spirtus, NA, NaCl, plastik wrap, molase, air kelapa tua, kunyit putih, lengkuas,
temulawak, jahe merah, kencur, temu ireng, bawang putih, ragi, dan yakult.
18
metode yang berada di bawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan
perbandingan.
rancangan yang digunakan jika bahan percobaan homogen atau relatif homogen,
- K: Perlakuan kontrol
19
A3 B1 D2 B3 C1 D3 K2 C2 A1 K1
D1 K3 A2 B2 C3
Keterangan:
A, B, C, D, K : Perlakuan
1-3 : Ulangan
persiapan alat dan bahan. Peralatan yang terbuat dari kaca meliputi pipet
volume, pipet tetes, beaker glass, tabung reaksi, cawan petri, dan erlenmeyer
dibilas air tawar dan ditunggu sampai kering. Peralatan seperti cawan petri, pipet
tabung reaksi dan erlenmeyer ditutup dengan kapas, beaker glass ditutup
dengan kertas alumunium foil lalu diikat dengan tali. Semua peralatan yang akan
disterilkan ditata dalam autoklaf. Prinsip kerja autoklaf ini adalah sterilisasi panas
a. Media Pemeliharaan
Media pemeliharaan yang digunakan pada penelitian ini adalah air tawar
yang dipeoleh dari sumber di laboratorium reproduksi ikan yang ditampung pada
20
Hewan uji yaitu ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) diperoleh dari Petani
ikan di Gadang, Malang. Ikan lele dumbo diadaptasikan selama 7 hari sebelum
digunakan untuk percobaan. Ikan lele dumbo ditampung dalam bak beton. Ikan
lele dumbo yang digunakan untuk percobaan yaitu berukuran 5-7 cm.
Tabel 2. Probiotik 1
Tabel 3. Probiotik 2
d. Penebaran
Akuarium yang telah diisi media pemeliharaan dan hewan uji kemudian
ditata sesuai denah rancangan percobaan. Aerasi dan suhu diatur agar tetap
stabil, untuk suhu dapat mengunakan heater. Padat tebar ikan lele dumbo yaitu
ukuran 80x40x40 cm3, ketinggian air 16 cm dengan volume air 50 liter dengan
menggunakan padat tebar 1 ekor/ liter. Parameter penunjang yang diukur pada
media pemeliharaan meliputi suhu, DO, dan pH. Adapun pengukuran suhu, DO
dan pH dilakukan dua kali sehari pada pukul 07.00 WIB dan pukul 16.00 WIB.
(TPC). Bakteri yang tumbuh pada cawan petri dihitung secara manual dengan
22
C
N=
[( 1 x n1)+ (0,1 x n2)]x (d)
Keterangan:
b. Isolasi
Bakteri dari usus yang ditanam pada cawan petri dilakukan isolasi.
Isolasi bakteri ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri yang terdapat pada usus
ikan lele dumbo. Isolasi bakteri ini menggunakan metode gores. Pengambilan
koloni bakteri dilihat dari bentuk dan warna yang berbeda. Koloni yang sudah
dipilih diambil dan digoreskan pada permukaan media agar steril yang sudah
selama 24 jam. Kemudian ditumbuhkan pada media miring steril dan selanjutnya
dilakukan identifikasi.
dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian jarum ose dipijarkan pada bunsen
sampai warna merah lalu diambil bakteri murni dengan jarum ose dan digoreskan
membentuk persegi setipis mungkin. Hasil goresan yang tipis difiksasi diatas
bunsen, hasil fiksasi tersebut ditetesi dengan kristal ungu sebanyak 2-3 tetes dan
dibiarkan selama ± 1 menit setelah itu dibilas dengan air mengalir dan
menit dan dibilas dengan air. Kemudian disemprot kembali dengan alkohol 96%
dan dibiarkan selama 30 detik lalu dicuci dengan air mengalir dikeringanginkan.
d. Uji Biokimia
urea), uji sitrat simmons, uji motilitas, uji bakteri probiotik dari produk probiotik
komersia meliputi uji motilitas, uji katalase, uji oksidase dan lain-lain.
dengan menggunakan metode BBL Crystal, yaitu dengan menggunakan Kit BBL
Crystal. Prinsip dari metode ini adalah menanam bakteri pada microplates (mikro
perubahan warna dalam lubang mikro yang dapat terdeteksi secara visual. Data
warna-warna yang telah diperoleh akan dicocokkan pada tabel warna yang
data (software) BBL Crystal dan diperoleh hasil identifikasi bakteri hingga tingkat
spesies.
Parameter penunjang yang diamati dalam penelitian ini yaitu kualitas air.
Adapun pengukuran kualitas air yang dilakukan berupa suhu, DO, pH.
a. Suhu
maupun di perairan air tawar dibatasi oleh suhu perairan tersebut. Suhu sangat
24
berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan biota air. Secara umum laju
thermometer ke dalam zat cair. Setelah itu, tunggu beberapa saat sampai kolom
raksa atau alkohol pada termometer menunjukkan posisi tertentu dan tidak
b. DO
menyatakan nilai dari kandungan oksigen terlarut dalam air. Oksigen yang
diperlukan biota air untuk pernapasannya harus terlarut dalam air. Oksigen
air tidak mencukupi kebutuhan biota budidaya, maka segala aktivitas biota akan
terhambat.
kehidupan organisme air. Oksigen terlarut dalam air pada konsentrasi tertentu
dapat diserap oleh haemosianin dalam pembuluh darah lamella insang akibat
dalam proses metabolisme baik untuk pembentukan sel baru (pertumbuhan) dan
untuk penggantian sel yang hilang (Asmawi, 1986). Cara yang dilakukan untuk
dimasukkan kedalam perairan dan ditekan tombol ON, setelah itu akan muncul
angka yang terdapat pada monitor. Catat angka tersebut. Hasil perhitungan DO
c. pH
keasaman (pH) adalah suatu ukuran dari konsentrasi ion hidrogen yang
menunjukkan suasana air tersebut bereaksi asam atau basa (Kordi dan Andi,
2007).
Alat tersebut mempunyai ketelitin sampai dua angka desimal sehingga pH hasil
sulit. Setelah memastikan pH meter dalam keadaan hidup (on), celupkan batang
elektrode pH ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Lihat nilai pH larutan
pada layar pH meter. Setelah selesai, bilas batang elektrode pH meter dengan
air suling. Agar lebih akurat, sebaiknya pengukuran pH untuk larutan uji yang
perlakuan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL). Analisis yang
windows.
26
dianggap bahwa setiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan
menghitung jumlah koloni bakteri dapat diketahui penyebaran koloni bakteri yang
kepadatan koloni bakteri pada tiap pengamatan sampel ikan lele dumbo (C.
setelah 14 hari pemeliharaan (H14) dan sampel ikan lele setelah 28 hari
pemeliharaan (H28) dapat dilihat pada gambar 5 dan lebih terinci pada Lampiran
Kepadatan Bakteri (log cfu/ml)
2.
14,00
13,80
13,60
13,40
13,20
13,00
H0
H14 H28
12,80
12,60
A B C D K
Perlakuan
Keterangan:
pemeliharaan ke-14 dan hari ke 28. Data yang diperoleh kemudian dianalisa uji
yang homogen. Data total bakteri kemudian dianalisa dengan analisa sidik
sangat nyata terhadap kepadatan koloni bakteri pada usus ikan lele dumbo (C.
pada ikan lele dumbo (C. gariepinus). Nilai kepadatan bakteri tertinggi pada hari
dan nilai kepadatan bakteri terendah pada perlakuan kontrol sebesar 13,32 log
pada perlakuan D (probiotik 2 dosis 10 ml/kg) sebesar 13,73 log CFU/ml dan nilai
kepadatan bakteri terendah pada perlakuan kontrol sebesar 13,48 log CFU/ml.
peningkatan, hal ini diduga bakteri probiotik yang diberikan pada pakan masuk
penelitian Basir (2014), penambahan probiotik pada pakan terhadap ikan uji
Dosis terbaik dalam masa pemeliharaan adalah dosis 10 ml/kg hal ini
diduga kepadatan bakteri pada dosis 10 ml/kg ideal jumlahnya saat bekerja
dalam saluran pencernaan seperti yang dikemukakan oleh Suminto et al., (2008)
laju pertumbuhan spesifik benih gurami lebih tinggi. Hasil penelitian Setiawati et
Bacillus sp. lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain, hal ini karena dosis
2003). Hasil terbaik dari kedua probiotik tersebut yaitu pakan dengan
penambahan air kelapa. Air kelapa memiliki kandungan glukosa yang cukup
tinggi serta mineral yang cukup bermanfaat bagi tumbuh kembang mikroba, hal
ini diperkuat dengan pernyataan Kristina dan Syahid (2012), bahwa air kelapa
mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti N, P, Mg, Fe, Na, Zn, Ca.
Hidayat et al. (2006), juga menyebutkan bahwa air kelapa juga kaya akan K dan
kandungan nutrisi serta komposisi bakeri yang lengkap akan membantu dalam
Selain itu perbedan kandungan bahan pada probiotik 1 dan 2 baik pada
hanya terdapat pada probiotik 2. Yakult memiliki komposisi sukrosa, glukosa dan
menguntungkan dan bakteri berbahaya yang ada pada sistem pencernaan. Sifat
flora normal dalam sistem pencernaan guna menjaga keseimbangan asam dan
takaran yang lebih banyak. Variasi bahan aktif tersebut akan lebih meningkatkan
mengetahui morfologi koloni bakteri yang tumbuh pada media dengan melihat
30
bentuk koloni, warna, tepian dan elevasi. Menurut Irfan (2014), pengamatan
putih dan elevasi cembung. Menurut Daramayasa (2008), koloni yang tumbuh
diamati secara makroskopis meliputi bentuk, ukuran, tekstur dan warna. Hasil
Hasil pengamatan morfologi sel yaitu pewarnaan gram dan bentuk sel
Hasil pengamatan pewarnaan gram pada mikroskop dapat dilihat pada lampiran
4. Hasil pengamatan uji gram dan morfologi dapat dilihat pada Tabel 7.
31
yang menunjukkan gram positif dan 6 menunjukkan gram negatif. Bakteri pada
tiap isolat menghasilkan 12 bentuk bakteri batang (basil) dan 2 bentuk bakteri
bulat (kokus). Ketebalan lapisan peptidoglikan sel, bakteri dapat dibedakan atas
bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif adalah bakteri yang
memiliki dinding sel tebal dengan lapisan peptidoglikan yang tebal. Bakteri ini
akan berwarna ungu jika diwarnai dengan pewarnaan gram. Bakteri gram negatif
adalah bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis.
Bakteri ini akan berwarna merah muda atau merah, jika diwarnai dengan
bakteri. Uji biokimia dilakukan dengan metode BBL Crystal Kit dan konvensional.
Prinsip uji BBL Crystal Kit adalah dengan menanam bakteri pada microplates
secara visual. Data warna-warna yang telah diperoleh akan dicocokkan pada
dimasukkan dalam bank data (software) BBL Crystal dan diperoleh hasil
identifikasi bakteri hingga tingkat spesies. Hasil biokimia dapat dilihat pada
sedangkan bakteri gram negatif yang teridentifikasi yaitu Nitrobacter sp., dan
Nitrosomonas sp.
Isolat A1
Morfologi koloni A1 yaitu berbentuk bulat dan berwarna putih susu dengan
hasil pewarnaan gram biru keunguan, berbentuk coccus yang merupakan bakteri
bakteri tidak motil, katalase positif, oksidase negatif, dan metil red positif.
Menurut Holt et al. (1994), bakteri ini memberikan hasil positif pada uji katalase,
negatif pada uji fermentasi monitol dan negatif pada yellow pigment koloni.
Heike dan Beat (1996), menyatakan bahwa bakteri dari genus Staphylococcus
adalah salah satu bakteri denitrifikasi yang mengubah nitrat menjadi nitrit.
Isolat A2
dengan bentuk tepi koloni tidak rata, sedangkan secara mikroskopis isolat ini
isolat A2 merupakan bakteri gram negatif. Bakteri ini ditemukan pada perlakuan
ml/kg). Berdasarkan hasil uji biokimia didapatkan jenis bakteri yaitu Nitrobacter
sp. yang merupakan kandidat bakteri dalam pembuatan probiotik 1 dan 2. Uji
biokimia pada katalase, motilitas, urea, gelatin dan indol memiliki reaksi positif,
nitrat positif, dan positif salicin. Reaksi pada media TSIA yaitu A/K (glukosa
difermentasi). Menurut Holt et al. (1994), bakteri ini termasuk ke dalam golongan
bakteri gram negatif, bersifat aerob, mempunyai warna koloni krem dan bersifat
motil. Karakteristik biokimia adalah reaksi gram negatif, oksidase, produksi indol,
sitrat negatif dan positif terhadap katalase. Nitrobacter termasuk bakteri nitrifikasi
Isolat B1
bentuk tepi koloni rata, sedangkan secara mikroskopis isolat ini berwarna biru
merupakan bakteri gram positif. Bakteri ini ditemukan pada perlakuan A probiotik
2 (10 ml/kg), dan perlakuan kontrol. Berdasarkan hasil uji biokimia didapatkan
beragam antara lain peka terhadap panas, pH, dan salinitas. Uji katalase positif,
mampu mereduksi nitrat, fruktosa positif, arginin positif dan positif pada triptopan.
Dijelaskan pula oleh Holt et al. (1994), nilai positif pada uji nitrat menunjukkan
bahwa isolat dapat mereduksi nitrat (NO 3-) menjadi nitrit (NO 2 -) dengan
Isolat C1
susu dengan tepian koloni rata, dan secara mikroskopis isolat ini berwarna biru
keunguan dan berbentuk batang serta bersifat positif. Bakteri ini ditemukan pada
jenis bakteri yaitu Bacillus licheniformis. Hasil uji biokimia didapatkan katalase
positif, positif sukrosa, manitol, dan fruktosa. Holt et al. (1994), menyatakan
bakteri ini dapat memproduksi amilase, positif dalam uji VP, positif citrat, dan
dapat tumbuh pada NaCl 6,5% dan dapat tumbuh pada suhu hingga 550C. B.
dalam jumlah yang relatif tinggi. Jenis protease yang dihasilkan oleh mikroba ini
siklus nutrisi dan memiliki aktivitas anti jamur (Soeka et al., 2011).
Isolat C2
Koloni isolat C2 berwarna putih krem dengan tepian rata dan berdasarkan
analisa gram didapatkan hasil pewarnaan yaitu merah dengan bentuk batang.
probiotik 1 (10 ml/kg) dan D probiotik 2 (10 ml/kg). Berdasarkan hasil uji biokimia
didapatkan jenis bakteri yaitu Nitrosomonas sp. yang merupakan kandidat pada
probiotik 1 dan 2. Pada hasil uji biokimia bakteri Nitrosomonas sp. bersifat motil
dan non motil, indol memiliki reaksi positif, sifat hidupnya aerob, metabolisme
merupakan bakteri yang berperan dalam proses oksidasi amonia menjadi nitrit
35
negatif. Bakteri ini dapat tumbuh optimum pada suhu 5-300C dan pH optimum
5,8-8,5.
Isolat K
putih susu dengan bentuk bulat. Berdasarkan pengamatan uji gram yaitu
bakteri gram positif. Hasil uji biokimia didapatkan spesies bakteri Streptococcus
porcinus bakteri ini didapatkan pada perlakuan kontrol. Didapatkan hasil uji
biokimia yang bersifat motil, katalase positif dan anaerob fakultatif. Dijelaskan
oleh Holt et al. (1994), Streptococcus sp. positif dalam uji katalase, tidak
Jawetz et al. (2007), yang menyatakan bahwa Streptococcus sp. adalah sel
sferis, coccus tunggal berbentuk batang atau ovoid dan tersusun seperti rantai.
Pada penelitian ini kualitas air yang optimal akan memberikan dampak
yang baik untuk ikan yang hidup didalamnya. Data penunjang yang diamati yaitu
harian sebanyak 2 kali sehari. Hasil pengamatan kualitas air dapat dilihat pada
Kisaran nilai suhu harian pada pemeliharaan ikan lele dumbo (C.
gariepinus) adalah sebesar 26,56 - 27,32°C, kisaran suhu ini masih optimum.
Menurut jaja et al. (2013), ikan lele bersifat poikiloterm, artinya suhu tubuh
pada kisaran suhu tertentu. Suhu minimum untuk budidaya ikan lele dumbo yaitu
200C, suhu maksimum sebesar 300C dan suhu yang optimum sebesar 24-270C.
Suhu yang rendah dibawah suhu minimum dapat menyebabkan ikan mengalami
kehilangan nafsu makan dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Pada suhu
dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan insang permanen. Ikan lele sangat
sensitif terhadap suhu, karena tidak memiliki sisik untuk pertahanan tubuhnya.
yang diakibatkan adanya perubahan suhu yang berdampak ikan lele mudah
stres.
4,05 - 5,15 ppm, dimana pada kisaran ini masih baik untuk pertumbuhan ikan
lele dumbo (C. gariepinus). Oksigen terlarut merupakan salah satu parameter
lebih dari 5 ppm. Ikan lele dapat hidup pada perairan yang kandungan
dengan kadar oksigen yang rendah, namun untuk menunjang agar ikan lele
oksigen yang cukup kadar oksigen yang baik untuk menunjang pertumbuhan
ikan lele secara optimum adalah harus lebih dari 3 ppm Boyd (1982).
37
keasaman atau basa suatu perairan. Dalam penelitian ini didapatkan kisaran pH
yaitu 6,29-7,28, pH tersebut masih dalam kisaran yang baik. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Boyd (1982), derajat keasaman yang baik untukikan lele
berkisar antara 6,5-8,5. Ikan lele dapat hidup pada kisaran pH 4 dan diatas pH
11 ikan akan mati. pH akan memegang peranan penting dalam bidang perikanan
lingkungan perairan khususnya sisa pakan dan hasil metabolisme (Arifin, 1991).
38
5.1. Kesimpulan
sangat nyata terhadap kepadatan bakteri pada usus ikan lele dumbo (C.
gariepinus) (P<0,05).
5.2. Saran
keberhasilan budidaya.
39
DAFTAR PUSTAKA
Anisah, N. 1995. Kultur limfosit dengan medium air kelapa hijau. Berkala Ilmu
Kedokteran, 27(4):191-200.
Anggirani, R., Iskandar dan Ankiq, T. 2012. Efektivitas penambahan Bacillus sp.
Hasil Saluran pencernaan Ikan Patin Pada PakanKomersil terhadap
Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Nila Merah
(Oreochromis niloticus). 3(3): 75-83.
Arief, M., Fitriani, N., Subekti, S. 2014. Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda
Pada Pakan Komersil Terhadap Pertambahan Dan Efisiensi Pakan Ikan
Lele Sangkuriang (Clarias Sp.). Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan
6(1).
Aryulina, D., C. Muslim, S. Manaf dan E. W. Winarni. 2006. Biologi SMA dan MA
untuk kelas X. Erlangga : Jakarta.
Basir, B. dan Surianti. 2014. Penggunaan prebiotik dan probiotik pada pakan
buatan terhadap efesiensi pakan dan kualitas air media pemeliharaan
udang vaname (Litopenaeus vannamei). Jurnal Balik Diwa, 4(1):32-37.
Boyd, C.E. 1982. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Auburn University.
Birmingham Publishing Co. Birmingham, Albama.
Buckle, K. A. E. R., Ammprey, F. G., Hoste dan W. Milles. 1998. Ilmu Pangan. UI
Press. Jakarta. 307-312 hlm.
40
Duc, L. H., Hong, H. A., Barbosa, T. M., Henriques A. O., Cutting, S. M. 204.
Characterization of Bacillus Probitics available for human use. Appl
Environ Microbial. 70(4): 2161-2171.
Farzanfar, Ali. 2006. The use of probiotics in shrimp aquaculture. FEMS Immunol
Med Microbiol 48: 149–158.
Hidayat, R Dan Fatri, A. 2012. Identifikasi Streptococcus Equi Dari Kuda Yang
Diduga Menderita Strangles. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI).
17(3): 199-203.
Izzah, N., Suminto dan V. E. Herawati. 2014. Pengaruh bahan organic kotoran
ayam, bekatul dan bungkil kelapa melalui proses fermentasi bakteri
41
Linggarjati, K. F., Ali, D., dan Subagiyo. 2013. Uji Penggunaan Bacillus sp.
Sebagai Kandidat Probiotik Untuk Pemeliharaan Rajungan (Portunus
sp.). Jurnal of Marine Researce. Vol. 2(1); 1-6.
Marzouk MS, Moustafa MM, Nermeen and M. Mohamed. 2008. The Influence of
Some Probiotic on The Growth Performance and Intestinal Microbial
Flora of O. Niloticus, International Symposium on Tilapia in Aquaculture.
1059-1071.
Muchtaridi dan Sandri, J. 2006. Kimia Sma Kelas xi. Penerbit: Yudistira.
Putrina, M. dan Fardedi. 2007. Pemanfaatan air kelapa dan air rendaman kedelai
sebagai media perbanyakan bakteri Bacillus thuringiensis barliner.
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 9(1):64-70
Raupong Dan Anisa. 2011. Bahan Ajar Mata Kuliah Perancangan Percobaan.
Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin Makassar. Sulawesi Selatan. 136 Hal.
Reddy, G., Altaf M. D., Naveena, B. J., Venkateshwar M., and Kumar E. V. 2016.
Amylolytic bacterial latic acid fermentation, a review. Biotechnology
Advances. 26: 22-34.
Santoso, B. 1994. Petunjuk Praktis Budidaya Lele Dumbo dan Lokal. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Sartika, D., Esti, H., dan Rara, D. 2012. Pemberian Molase Pada Aplikasi
Probiotik Terhadap Kualitas Air, Pertumbuhan dan Tingkat
Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Vol. 1(1).
Sutrisno. 2006. Budidaya Ikan Lele Kampung dan Lele Dumbo. Gama Exact.
Bekasi.
Starkenburg, S. R., Chain, P. S., Sayavedra- Soto, L. A., Hauser, l., land, M. L.,
Larimer, F. W., Malfatti, S. A., klotz, M. G., Bottomely, P. J., Arp, D. J.,
Hickey, W. J. 2006. Genome sequence of the chemolithoautotrophic
nitrite-oxidizing bacterium Nitrobacter winogradsky Nb-244. Applied and
environmental microbiology. 72(3): 2050-63.
Wina E. 1999. Pemanfaatan Ragi (E. 1999. Pemanfaatan Ragi (yeast) Sebagai
Pakan Imbuhan Untuk Meningkatakn Produktivitas Ternak Ruminansia.
Wartazoa. 9(2): 1-9.
LAMPIRAN
Probiotik
51
Masa Pemeliharaan
Perlakuan Ulangan Rerata
0 14 28
1 13,24 13,42 13,56 13,41
A 2 13,21 13,41 13,55 13,39
3 13,15 13,39 13,55 13,36
1 13,20 13,55 13,60 13,45
B 2 13,10 13,48 13,60 13,39
3 13,27 13,45 13,61 13,45
1 13,15 13,47 13,59 13,40
C 2 13,22 13,42 13,58 13,41
3 13,22 13,44 13,57 13,41
1 13,17 13,57 13,72 13,49
D 2 13,15 13,62 13,72 13,50
3 13,18 13,58 13,76 13,51
1 13,10 13,34 13,48 13,31
K 2 13,13 13,32 13,50 13,32
3 13,17 13,31 13,46 13,31
52
A. Suhu
Suhu
Hari ke- Tanggal Waktu
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 24,6 25,1 26,3 26,4 24,1 25,1 24,1 26,4 24,0 25,6 26,6 26,6 26,0 26,9 26,8
1 23-Jul-17 Sore 26,1 27,5 28,0 27,3 26,1 28,3 27,2 27,1 26,3 25,9 27,5 26,7 26,4 27,3 26,7
Pagi 24,7 25,6 25,0 25,3 24,6 27,2 26,3 26,0 25,2 25,0 25,6 25,5 25,0 26,4 25,7
2 24-Jul-17
Sore 26,0 27,7 26,4 26,2 26,8 27,6 27,1 26,9 26,6 25,6 26,7 26,6 26,0 27,0 26,1
Pagi 24,7 25,6 24,8 25,0 24,6 25,0 25,6 25,4 24,8 25,0 25,0 25,1 25,0 25,7 25,3
3 25-Jul-17
Sore 26,6 27,5 27,4 27,5 26,0 28,2 27,3 27,5 26,3 26,1 27,5 27,0 26,6 27,7 26,7
Pagi 25,5 27,3 25,2 26,0 25,2 26,9 26,6 26,3 25,5 25,4 26,3 25,8 25,6 26,7 26,1
4 26-Jul-17 Sore 27,0 28,1 28,2 27,8 6,2 28,6 27,8 26,2 26,6 26, 27,8 27,4 27,0 28,2 28,1
2
Pagi 25,9 27,5 24,8 26,0 25,7 27,3 26,8 26,8 26,2 25,8 26,3 26,3 26,3 27,0 26,6
5 27-Jul-17
Sore 27,1 28,1 27,0 27,3 26,7 28,3 27,8 27,9 27,0 26,5 27,7 27,4 27,1 28,2 27,2
Pagi 26,5 27,7 26,0 26,3 26,1 27,7 27,2 27,2 26,4 26,2 26,8 26,7 26,7 27,4 27,0
6 28-Jul-17
Sore 29,1 27,7 28,8 28,6 28,7 29,8 30,0 29,2 27,3 27,8 29,2 29,6 27,7 29,0 27,0
Pagi 27,1 26,9 26,0 26,3 27,1 27,0 26,8 26,2 26,7 26,3 27,4 26,1 26,3 26,3 27,3
7 29-Jul-17 Sore 26,0 26,6 25,8 26,0 26,3 26,6 26,5 26,3 26,1 26,0 26,2 26,3 26,1 26,7 26,1
59
Lampiran 6. (Lanjutan)
Suhu
Hari ke- Tanggal Waktu
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 25,5 27,3 25,3 25,6 26,8 26,7 26,0 26,4 26,5 25,1 26,2 26,1 25,7 26,6 25,7
8 30-Jul-17
Sore 2,7 27,9 28,1 27,7 29,0 28,5 27,8 28,2 28,1 26,3 28,0 28,0 27,0 28,3 27,0
Pagi 26,5 27,6 26,3 26,2 29,1 27,8 27,3 27,8 27,7 26,3 26,6 27,5 26,8 27,8 26,7
9 31-Jul-17
Sore 27,3 28,3 28,0 27,6 28,9 28,6 27,9 28,6 28,1 26,7 28,0 28,1 27,5 28,6 27,2
Pagi 25,5 24,5 26,0 25,8 27,7 26,7 26,0 26,3 26,8 25,3 25,8 26,3 25,5 26,6 25,8
10 01-Agu-17
Sore 25,6 26,5 25,5 25,5 26,7 26,1 25,4 25,8 26,3 25,5 25,5 25,7 25,6 26,0 26,0
Pagi 25,7 27,1 25,7 25,1 27,5 26,8 25,9 26,3 26,8 25,5 25,7 26,4 25,6 26,7 26,5
11 02-Agu-17
Sore 26,8 27,7 27,9 27,4 28,0 28,2 27,2 27,3 27,3 25,8 27,3 27,5 26,3 27,6 27,3
Pagi 25,5 26,9 25,2 28,2 28,0 26,0 25,6 25,8 27,1 25,3 25,1 25,1 25,3 26,3 26,4
12 03-Agu-17
Sore 26,1 2,7 2,6 26,0 27,8 26,8 26,4 26,5 26,8 25,8 26,0 26,7 26,0 26,8 26,7
Pagi 25,5 27,3 26,0 26,2 28,0 26,3 25,5 26,1 27,2 25,2 25,4 26,2 25,2 26,5 26,7
13 04-Agu-17
Sore 26,6 27,5 28,6 27,9 28,0 28,3 27,2 27,5 26,9 26,2 27,6 27,7 26,3 27,9 27,3
Pagi 26,6 27,8 26,0 25,8 28,2 27,4 26,5 27,2 27,1 25,9 2,7 2,7 26,1 27,7 26,9
14 05-Agu-17
Sore 26,3 27,0 26,6 26,7 27,4 27,3 26,5 27,0 27,0 25,8 26,7 27,0 26,5 27,2 26,5
60
Lampiran 6. (Lanjutan)
Suhu
Hari ke- Tanggal Waktu
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 27,3 27,3 27,0 28,1 26,5 27,3 27,4 27,0 26,5 26,6 26,8 28,1 28,4 27,7 24,7
15 06-Agu-17 Sore 28,8 28,5 28,4 29,2 27,8 28,4 28,6 28,5 27,6 27,4 26,5 27,7 28,5 29,1 28,4
Pagi 29,4 28,9 30, 29,6 29,8 29,3 30, 30,0 29,6 29,2 28,7 30,3 28,6 28,6 30,2
16 07-Agu-17 1 2
Sore 29,6 30,0 30,0 30,5 29,3 29,6 29,7 29,8 29,0 29,8 27,6 28,6 29,5 30,1 29,2
Pagi 27,8 27, 27,5 28,1 27,8 28,2 28,2 28,0 27,6 27,7 27,0 27,7 28,5 29,3 28,2
17 08-Agu-17 5
Sore 29,0 29,3 29,2 29,6 28,6 29,1 29,1 28,2 28,6 28,5 27,6 28,6 29,2 29,7 29,0
Pagi 26,7 26,6 26,5 27,3 26,6 26,9 27,1 26,9 26,6 26,4 26,1 27,1 27,7 28,1 27,0
18 09-Agu-17
Sore 28,1 27,8 27,7 28,1 27,7 28,0 28,0 27,9 27,5 27,4 26,8 27,5 28,0 28,2 27,7
Pagi 27,6 27,2 26,3 27,5 26,1 27,2 27,2 27,0 26,8 26,7 26,1 26,5 26,2 26,1 27,1
19 10-Agu-17
Sore 27,3 27,3 27,2 27,8 27,1 27,6 27,6 27,6 27,4 27,2 26,6 27,3 27,6 28,5 27,8
Pagi 27,7 27,8 26,9 27,1 26,8 26,7 27,0 26,6 27,9 26,1 26,2 27,1 27,1 26,3 26,7
20 11-Agu-17
Sore 27,3 27,3 27,2 27,8 27,1 27,6 27,6 27,6 27,4 27,2 26,6 27,3 27,6 28,5 27,8
Pagi 27,3 26,6 26,2 26,6 25,5 25,8 25,2 25,1 23,8 24,5 24,8 26,3 27,4 28,1 26,8
21 12-Agu-17 Sore 29,0 28,2 28,2 28,7 27,9 28,3 28,6 28,3 27,8 27,6 27,0 26,3 27,0 28,1 27,6
61
Lampiran 6. (Lanjutan)
Suhu
Hari ke- Tanggal Waktu A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 26,8 27,3 26,3 26,4 28,1 27,2 26,7 27,2 27,2 26,2 26,5 27,4 26,8 27,6 25,7
22 13-Agu-17
Sore 28,3 28,3 28,1 28,3 29,8 28,9 28,0 28,9 28,7 27,0 28,2 28,4 28,1 29,4 28,3
Pagi 27,2 26,1 28,3 27,8 28,6 28,2 27,6 27,7 27,5 26,6 27,6 27,8 27,0 28,0 26,1
23 14-Agu-17
Sore 28,0 28,4 28,9 28,8 28,6 28,8 28,4 28,8 28,3 27,1 28,8 28,8 27,8 29,6 27,7
Pagi 26,7 27,5 26,9 28,1 27,4 27,0 26,9 27,3 27,7 26,7 26,5 26,9 27,5 27,8 26,0
24 15-Agu-17 Sore 28,3 28,7 28,5 28,8 28,0 28,1 28,4 28,5 28,1 29,1 28,8 28,5 28,3 28,7 27,6
Pagi 26,2 26,8 28,7 28,0 27,5 27,9 27,1 27,0 26,6 25,1 27,5 27,3 25,0 27,7 26,3
25 16-Agu-17
Sore 26,4 25,7 27,9 27,5 27,0 28,0 27,4 27,2 26,7 26,0 27,2 27,7 26,3 28,1 26,8
Pagi 25,6 24,5 27,0 26,3 26,6 27,2 26,3 26,3 25,8 25,3 26,3 26,6 25,3 27,2 26,1
26 17-Agu-17
Sore 27,0 27,9 28,5 27,7 28,8 28,0 27,3 27,3 27,7 27,1 27,8 27,8 27,6 27,6 28,0
Pagi 27,8 28,6 28,2 27,6 27,7 27,5 26,6 27,6 27,8 28,7 28,0 27,5 27,9 27,1 27,0
27 18-Agu-17 Sore 28,9 28,8 28,6 28,8 28,4 28,1 28,4 28,5 28,1 27, 26,7 26,0 27,2 27,7 26,3
2
Pagi 26,1 28,3 27,8 28,6 28,2 26,3 26,4 28,1 27,2 26,7 27,2 27,6 27,8 28,7 28,0
28 19-Agu-17
Sore 28,4 28,9 28,8 28,6 27,4 27,2 26,7 27,5 27,0 28,0 27,4 27,2 28,4 28,8 28,3
62
Lampiran 6. (Lanjutan)
B. DO
DO
Hari ke- Tanggal Waktu
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 5,07 3,43 4,51 4,21 3,44 4,40 4,40 4,64 5,57 4,82 4,89 5,66 4,66 5,69 4,74
1 23-Jul-17
Sore 4,36 4,27 5,02 5,05 4,26 4,82 5,00 3,71 4,32 5,34 5,01 5,96 4,18 4,95 4,42
Pagi 4,52 4,65 4,03 4,14 4,21 4,03 4,98 4,25 4,11 5,14 5,10 5,12 4,50 4,21 4,65
2 24-Jul-17 Sore 4,02 5,14 3,82 3,82 4,97 4,80 3,75 3,90 5,18 6,04 4,77 5,86 3,90 4,07 4,01
Pagi 4,51 4,57 4,35 4,28 4,25 4,03 4,80 4,30 4,66 4,49 5,02 5,22 4,52 4,51 4,55
3 25-Jul-17
Sore 4,37 4,57 4,39 4,30 4,34 4,39 4,14 5,05 4,55 5,38 4,09 5,28 4,36 5,06 4,50
Pagi 4,60 4,64 4,23 4,30 4,47 4,19 4,19 4,25 4,78 4,64 4,52 5,51 4,65 4,25 4,75
4 26-Jul-17
Sore 4,17 4,39 3,93 5,12 4,10 4,87 4,02 4,02 4,54 5,36 4,93 5,09 4,41 5,06 4,42
Pagi 4,28 4,46 4,38 4,47 5,02 4,27 4,20 2,22 4,44 4,43 4,40 6,15 4,44 4,25 4,50
5 27-Jul-17 Sore 3,94 4,16 3,81 3,86 3,64 4,58 3,81 3,88 4,99 5,93 4,80 5,77 4,03 4,79 4,16
Pagi 4,93 4,00 3,85 3,82 3,47 3,80 4,83 3,86 4,15 4,97 4,81 5,74 3,93 3,89 4,04
6 28-Jul-17
Sore 4,42 3,59 3,30 3,39 3,44 3,27 4,31 3,38 4,01 5,68 4,34 5,22 3,66 4,30 3,62
Pagi 4,91 3,99 3,91 3,80 4,01 3,70 3,96 3,99 4,05 4,80 5,01 5,91 3,89 5,02 4,84
7 29-Jul-17
Sore 3,97 4,28 4,01 4,00 4,00 3,91 3,83 4,89 3,96 5,99 5,10 5,05 4,06 4,91 4,01
63
Lampiran 6. (Lanjutan)
DO
Hari ke- Tanggal Waktu
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 4,01 4,09 4,02 4,07 4,09 4,72 3,88 4,93 3,99 4,78 4,98 5,91 4,03 4,96 3,78
8 30-Jul-17
Sore 3,69 3,63 3,57 4,52 4,62 4,49 4,46 3,43 4,36 5,50 4,51 5,45 3,62 3,43 4,27
Pagi 5,07 5,00 4,88 4,86 5,12 4,35 4,35 4,46 4,60 4,70 4,50 5,65 4,85 4,51 4,65
9 31-Jul-17
Sore 3,80 4,64 4,04 4,82 3,94 4,70 4,73 4,38 3,50 5,45 4,75 5,52 3,82 3,54 3,38
Pagi 4,95 4,90 5,23 5,12 5,01 5,00 4,65 4,57 4,24 4,95 5,09 5,61 4,42 4,76 4,10
10 01-Agu-17 Sore 4,24 4,29 4,28 4,10 4,41 5,10 4,32 5,14 4,26 5,13 4,06 5,23 4,24 4,20 4,30
Pagi 4,57 4,77 4,76 4,34 4,84 4,25 4,56 4,40 4,53 4,65 4,69 6,02 4,57 4,41 4,86
11 02-Agu-17
Sore 3,82 4,10 3,87 3,82 3,90 3,84 4,02 3,74 4,88 5,80 4,81 5,81 3,86 4,17 4,05
Pagi 3,88 3,90 4,81 4,75 4,75 4,79 3,61 3,94 4,66 4,98 4,75 5,60 3,91 3,92 4,04
12 03-Agu-17
Sore 3,53 3,43 3,95 3,75 3,50 3,81 3,43 3,52 4,28 5,73 4,66 4,44 3,55 3,61 3,43
Pagi 4,37 4,13 4,48 4,20 4,18 4,08 3,88 4,15 5,01 4,98 5,37 5,76 4,31 4,05 4,53
13 04-Agu-17 Sore 4,40 4,28 4,50 3,30 3,33 4,18 3,22 3,90 4,09 5,25 4,18 6,01 3,25 2,80 3,33
Pagi 3,95 4,20 4,60 4,09 4,18 3,58 4,22 4,70 4,96 5,04 4,87 6,08 4,06 3,60 4,26
14 05-Agu-17
Sore 4,95 4,67 4,81 4,69 4,99 4,55 4,62 4,66 4,81 5,97 4,66 5,58 4,82 4,63 4,83
64
Lampiran 6. (Lanjutan)
DO
Hari ke- Tanggal Waktu A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 4,31 4,21 4,19 4,11 4,47 4,32 4,94 4,49 4,31 4,93 5,05 6,03 4,23 4,25 4,55
15 06-Agu-17
Sore 4,05 3,87 3,79 3,40 3,70 3,59 3,55 3,61 4,82 5,89 4,90 5,91 3,91 3,63 3,53
Pagi 3,18 3,32 4,20 3,25 4,60 3,61 3,54 4,09 5,11 5,17 5,41 5,32 5,16 5,10 4,36
16 07-Agu-17
Sore 3,47 5,38 5,16 4,10 3,26 4,89 4,19 4,78 3,5 5,37 4,40 5,41 3,44 3,38 3,25
4
Pagi 3,66 3,55 4,51 3,33 4,20 4,32 4,23 4,41 4,48 4,57 4,50 5,71 3,69 3,61 4,60
17 08-Agu-17 Sore 4,32 3,27 3,15 5,04 3,28 3,24 3,05 3,70 3,33 5,20 4,98 5,25 4,10 5,09 3,88
Pagi 3,78 3,59 3,50 3,52 4,36 3,53 4,35 4,22 4,35 4,56 4,54 5,59 3,52 5,61 4,26
18 09-Agu-17
Sore 3,25 5,14 3,13 3,36 4,11 5,09 4,23 5,01 4,12 5,98 5,00 5,51 3,16 4,14 5,04
Pagi 3,40 4,19 3,25 3,25 3,18 4,16 5,21 3,25 3,09 5,12 5,16 5,04 4,11 4,12 3,18
19 10-Agu-17
Sore 4,33 5,12 4,08 4,15 4,12 3,12 3,06 3,99 3,24 5,91 5,06 5,16 3,16 4,10 4,89
Pagi 3,40 4,19 3,25 3,25 3,18 4,16 5,21 3,25 3,09 5,12 5,16 5,04 4,11 4,12 3,18
20 11-Agu-17 Sore 3,70 3,49 3,49 3,70 3,45 4,40 4,47 4,37 3,62 5,66 4,60 5,65 3,59 3,60 3,78
Pagi 3,67 3,85 3,80 3,56 3,57 3,63 3,95 4,94 4,32 4,27 4,92 5,79 3,69 3,53 3,51
21 12-Agu-17
Sore 5,16 3,94 3,76 3,78 3,75 3,71 3,62 3,58 3,75 5,72 4,68 5,70 3,81 3,77 3,62
65
Lampiran 6. (Lanjutan)
DO
Hari ke- Tanggal Waktu
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 3,52 3,53 3,33 3,90 3,49 3,95 3,61 3,30 4,33 4,43 4,75 5,59 3,49 3,58 4,41
22 13-Agu-17
Sore 3,25 4,20 4,48 4,40 4,10 4,16 3,30 5,10 3,96 4,24 4,87 6,19 4,26 4,10 4,23
Pagi 3,21 3,69 3,48 3,36 3,32 3,37 3,29 5,16 5,13 4,89 4,34 5,32 4,26 3,37 3,24
23 14-Agu-17
Sore 3,27 3,33 4,06 3,90 4,36 3,35 4,05 4,28 4,25 5,23 4,90 4,10 3,28 5,10 3,36
Pagi 4,31 3,35 3,22 3,41 4,61 3,49 4,31 3,54 3,56 4,71 4,45 5,65 3,71 5,53 3,55
24 15-Agu-17 Sore 3,24 3,50 3,43 3,51 3,65 3,45 3,66 3,40 3,42 5,31 4,64 5,44 4,38 4,34 3,48
Pagi 3,24 4,23 4,26 4,18 3,34 4,34 4,26 4,21 3,24 4,96 5,20 6,13 4,38 3,23 4,35
25 16-Agu-17
Sore 3,71 3,26 3,81 3,64 3,69 3,77 3,27 3,44 3,41 5,54 4,52 5,42 3,62 3,48 3,46
Pagi 3,61 3,49 4,31 4,54 3,69 3,48 3,36 4,32 4,61 4,58 4,97 5,43 3,75 4,23 4,26
26 17-Agu-17
Sore 4,48 4,40 5,10 4,16 3,30 3,33 4,06 4,90 4,36 5,35 5,05 5,28 3,25 3,23 3,40
Pagi 3,16 4,13 4,31 4,61 3,49 4,31 4,54 4,34 4,34 4,99 4,48 5,36 3,32 4,61 4,32
27 18-Agu-17 Sore 4,36 4,35 3,05 4,28 4,25 4,26 3,81 3,64 3,69 5,77 4,82 5,90 4,10 3,28 4,10
Pagi 3,41 3,61 3,49 4,31 3,54 4,33 3,90 4,49 4,95 4,61 4,69 5,77 3,61 4,49 5,31
28 19-Agu-17
Sore 4,44 3,41 3,54 3,52 3,42 3,52 3,42 4,62 3,48 5,46 4,45 4,66 3,40 3,42 4,31
66
Lampiran 6. (Lanjutan)
pH
Hari ke- Tanggal Waktu A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 7,29 6,66 7,29 6,25 6,66 6,27 6,6 6,64 6,70 6,25 6,20 6,60 7,20 6,73 7,28
1 23-Jul-17 0
Sore 6,13 6,02 6,16 5,10 5,99 5,99 6,08 5,87 6,07 5,08 7,08 7,00 6,91 6,98 7,13
Pagi 7,18 7,69 7,25 6,20 6,83 6,00 7,1 7,15 7,12 6,12 7,21 7,13 7,09 7,12 7,21
2 24-Jul-17 5
Sore 7,02 7,09 7,04 6,10 6,03 6,03 7,02 7,03 7,10 6,11 7,04 7,04 6,90 7,07 7,03
Pagi 7,09 7,21 7,14 6,16 6,95 6,10 7,07 7,08 7,14 7,10 7,11 7,10 7,02 7,18 7,14
3 25-Jul-17 Sore 7,01 7,07 7,08 6,10 6,04 6,04 6,99 6,99 7,00 5,98 7,04 7,00 6,94 7,01 7,12
Pagi 7,14 7,18 7,08 6,20 6,94 6,16 7,09 7,13 7,02 7,13 7,17 7,15 7,09 7,21 7,23
4 26-Jul-17
Sore 6,00 7,10 6,96 6,13 6,11 6,11 7,06 7,02 7,03 6,08 7,11 7,11 7,11 7,08 7,22
Pagi 7,05 7,12 7,19 6,30 6,86 6,18 7,14 7,19 7,11 7,16 7,21 7,16 7,19 7,21 7,14
5 27-Jul-17
Sore 7,14 7,08 7,13 5,30 6,09 6,09 7,07 7,07 7,04 6,09 7,13 7,06 7,11 7,07 7,02
Pagi 7,09 7,03 7,09 6,21 6,72 6,21 7,14 7,14 7,07 7,08 7,18 7,16 7,09 7,16 7,10
6 28-Jul-17 Sore 7,01 7,02 6,79 6,13 6,07 6,07 7,08 7,06 6,64 4,04 6,10 6,03 7,04 7,03 6,98
Pagi 7,06 7,11 7,12 6,09 6,02 6,09 7,16 7,02 7,09 7,09 7,02 7,07 7,06 7,02 7,05
7 29-Jul-17
Sore 2,97 3,28 3,01 2,00 1,91 1,91 2,83 2,89 2,96 2,99 4,10 4,05 3,06 2,91 3,01
67
Lampiran 6. (Lanjutan)
pH
Hari ke- Tanggal Waktu
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 7,15 7,17 7,22 6,24 6,15 6,13 7,15 7,07 7,00 6,96 7,15 7,13 7,12 7,05 6,91
8 30-Jul-17
Sore 7,02 6,97 7,05 6,02 5,95 5,95 6,97 6,92 6,85 5,80 6,03 6,92 6,95 6,88 6,77
Pagi 7,08 7,04 7,09 6,10 6,16 6,04 6,96 6,90 6,95 6,91 7,03 6,97 7,03 6,97 6,84
9 31-Jul-17
Sore 7,01 6,94 7,12 6,00 5,84 5,84 6,85 6,82 6,85 5,80 6,95 6,85 6,95 6,82 6,78
Pagi 7,06 7,05 7,17 6,14 6,12 6,06 7,07 7,01 6,98 6,72 7,13 6,94 6,91 7,03 6,80
10 01-Agu-17 Sore 7,21 7,29 7,37 6,25 6,19 6,19 7,22 7,24 7,22 6,13 7,20 7,24 7,25 7,25 7,17
Pagi 7,20 7,27 7,35 6,21 6,32 6,16 7,18 7,22 7,26 7,15 7,22 7,19 7,24 7,21 7,19
11 02-Agu-17
Sore 7,16 7,23 7,37 6,24 6,14 6,14 7,18 7,11 7,16 6,05 7,25 7,09 7,18 7,11 7,18
Pagi 7,24 7,27 7,42 6,35 6,33 6,29 7,23 7,26 7,29 7,25 7,30 7,19 7,27 7,32 7,20
12 03-Agu-17
Sore 7,22 7,18 7,27 6,28 5,20 6,20 5,20 7,15 7,17 6,12 7,26 7,15 7,18 7,21 7,13
Pagi 7,26 7,31 7,41 6,37 6,42 6,32 7,16 7,24 7,31 5,27 6,30 6,21 7,30 7,23 7,37
13 04-Agu-17 Sore 7,22 7,22 7,40 6,31 6,18 6,18 7,15 7,16 7,18 6,23 7,23 7,11 7,19 7,12 7,22
Pagi 7,41 7,31 7,45 6,41 6,38 6,26 7,38 7,31 7,37 7,32 7,37 7,34 7,41 7,26 7,30
14 05-Agu-17
Sore 7,57 6,55 7,55 4,57 6,52 6,52 7,48 7,44 7,52 6,51 5,55 7,44 7,51 7,46 7,54
68
Lampiran 6. (Lanjutan)
pH
Hari ke- Tanggal Waktu
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 7.63 7,69 7,54 6,44 6,55 6,49 7,49 7,5 7,63 7,67 7,57 7,54 7,79 7,64 7,59
15 06-Agu-17
Sore 7,49 7,47 7,46 6,31 6,39 6,39 7,38 7,42 7,52 6,53 7,45 7,43 7,53 7,49 7,45
Pagi 7,32 7,2 7,3 6,49 6,5 6,5 7,44 7,49 7,51 7,52 7,42 7,34 7,39 7,42 7,52
16 07-Agu-17
Sore 7,40 7,51 7,42 6,39 6,44 6,44 7,36 7,37 7,59 6,55 7,49 7,50 7,55 7,59 7,52
Pagi 7,51 7,59 7,52 6,53 6,55 6,54 7,44 7,49 7,6 7,59 7,52 7,53 7,57 7,64 7,61
17 08-Agu-17 Sore 7,39 7,47 7,41 6,31 6,39 6,39 7,32 7,22 7,43 6,55 7,40 7,39 7,37 7,37 7,43
Pagi 7,59 7,65 7,58 6,55 6,61 6,58 7,51 7,51 7,68 7,69 7,67 7,62 7,6 7,62 7,57
18 09-Agu-17
Sore 7,48 7,55 7,49 6,51 6,49 6,49 7,48 7,39 7,57 6,55 7,54 7,51 7,60 7,56 7,57
Pagi 7,64 7,71 7,65 6,61 6,62 6,63 7,61 7,53 7,28 7,22 7,54 7,66 7,71 7,7 7,66
19 10-Agu-17
Sore 7,62 7,60 7,59 6,52 6,56 6,56 7,51 7,48 7,65 6,55 7,54 7,52 7,55 7,54 7,54
Pagi 7,32 7,4 7,52 6,62 6,19 6,23 7,7 7,62 7,5 7,48 7,73 7,3 7,29 7,21 7,25
20 11-Agu-17 Sore 7,49 7,49 7,49 6,46 6,40 6,40 7,38 7,35 7,49 6,55 7,54 7,44 7,46 7,49 7,48
Pagi 7,52 7,7 7,56 6,42 6,58 6,49 7,58 7,52 7,64 7,76 7,56 7,58 7,61 7,64 7,64
21 12-Agu-17
Sore 7,82 7,75 7,66 6,73 6,78 6,78 7,68 7,70 6,03 6,55 7,95 7,93 7,90 7,89 7,82
69
Lampiran 6. (Lanjutan)
pH
Hari ke- Tanggal Waktu
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 K1 K2 K3
Pagi 7,72 7,69 7,66 6,65 6,73 6,72 7,66 7,53 7,70 7,72 7,62 7,68 7,75 7,59 7,67
22 13-Agu-17
Sore 7,60 7,52 7,52 6,55 6,43 6,43 7,54 7,44 7,49 6,55 7,41 7,49 7,64 7,46 7,53
Pagi 7,62 7,27 7,62 6,67 6,63 6,57 7,58 7,54 7,55 7,65 7,57 7,57 7,66 7,55 7,60
23 14-Agu-17
Sore 7,74 7,69 7,60 6,59 6,65 6,65 7,53 7,54 7,67 6,55 7,48 7,59 7,70 7,56 7,70
Pagi 7,62 7,42 7,45 6,56 6,67 6,79 7,87 7,67 7,74 7,66 7,72 7,65 7,78 7,65 7,72
24 15-Agu-17 Sore 7,71 7,67 7,65 6,72 6,67 6,67 7,56 7,75 7,77 6,55 7,65 7,56 7,62 7,61 7,67
Pagi 7,02 7,06 7,86 6,86 6,99 6,81 7,79 7,80 7,95 7,96 7,79 7,82 6,10 7,85 7,89
25 16-Agu-17
Sore 7,69 7,72 7,60 6,58 6,40 6,40 7,50 7,52 7,65 6,72 7,57 7,58 7,80 7,57 7,62
Pagi 7,82 7,77 7,63 6,67 6,73 6,58 7,70 7,66 7,72 7,79 7,63 7,66 7,92 7,71 7,73
26 17-Agu-17
Sore 7,80 7,75 7,62 6,64 6,61 6,61 7,72 7,70 6,10 6,64 7,54 7,58 7,67 7,57 7,70
Pagi 7,63 7,57 7,58 6,54 6,55 6,45 7,56 7,67 7,79 7,87 7,67 7,73 7,72 7,66 7,53
27 18-Agu-17 Sore 7,55 7,55 7,43 6,54 6,80 6,80 7,75 7,62 7,64 6,76 7,61 7,72 7,70 7,55 7,55
Pagi 7,79 7,80 7,95 6,96 6,79 6,82 7,77 7,63 7,67 7,73 7,58 7,95 7,53 7,79 7,87
28 19-Agu-17
Sore 7,64 7,67 7,56 6,75 6,56 6,56 7,75 7,77 7,52 6,65 7,72 7,57 7,58 7,75 7,77
70
A. Suhu
UJI NORMALITAS
N 15
Mean 7,0100000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,06831301
Absolute ,153
Most Extreme
Positive ,153
Differences
Negative -,153
Kolmogorov-Smirnov Z ,592
Asymp. Sig. (2-tailed) ,875
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
ANOVA
Suhu
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Between
1,254 4 ,313 4,048 ,033
Groups
Within Groups ,774 10 ,077
Total 2,028 14
71
UJI DUNCAN
Suhu
N Subset for alpha = 0.05
perlakuan
1 2
K 3 26,5600
B 3 26,7800 26,7800
D 3 27,1767
Duncana
A 3 27,2067
C 3 27,3200
Sig. ,356 ,051
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
B. pH (Derajat Keasaman)
UJI NORMALITAS
N 15
Mean 7,0100000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,06831301
Absolute ,153
Most Extreme Differences Positive ,153
Negative -,153
Kolmogorov-Smirnov Z ,592
Asymp. Sig. (2-tailed) ,875
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
72
ANOVA
pH
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Between
2,030 4 ,507 22,225 ,000
Groups
Within Groups ,228 10 ,023
Total 2,258 14
UJI DUNCAN
pH
N Subset for alpha = 0.05
perlakuan
1 2
C 3 6,2900
K 3 7,0500
D 3 7,2100
Duncana
B 3 7,2233
A 3 7,2767
Sig. 1,000 ,117
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
73
C. DO (Oksigen Terlarut)
UJI NORMALITAS
N 15
Mean 4,3100000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,32351087
Absolute ,153
Most Extreme Differences Positive ,153
Negative -,153
Kolmogorov-Smirnov Z ,592
Asymp. Sig. (2-tailed) ,875
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
ANOVA
DO
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Between
2,696 4 ,674 19,716 ,000
Groups
Within Groups ,342 10 ,034
Total 3,038 14
74
UJI DUNCAN
DO
N Subset for alpha = 0.05
perlakuan
1 2
C 3 4,0533
3 4,0600
B 3 4,1067
Duncana 3 4,1767
A
3 5,1533
D
,463 1,000
Sig
.
K in homogeneous subsets are displayed.
Means for groups
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
39
DAFTAR PUSTAKA
Anisah, N. 1995. Kultur limfosit dengan medium air kelapa hijau. Berkala Ilmu
Kedokteran, 27(4):191-200.
Anggirani, R., Iskandar dan Ankiq, T. 2012. Efektivitas penambahan Bacillus sp.
Hasil Saluran pencernaan Ikan Patin Pada PakanKomersil terhadap
Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Nila Merah
(Oreochromis niloticus). 3(3): 75-83.
Arief, M., Fitriani, N., Subekti, S. 2014. Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda
Pada Pakan Komersil Terhadap Pertambahan Dan Efisiensi Pakan Ikan
Lele Sangkuriang (Clarias Sp.). Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan
6(1).
Aryulina, D., C. Muslim, S. Manaf dan E. W. Winarni. 2006. Biologi SMA dan MA
untuk kelas X. Erlangga : Jakarta.
Basir, B. dan Surianti. 2014. Penggunaan prebiotik dan probiotik pada pakan
buatan terhadap efesiensi pakan dan kualitas air media pemeliharaan
udang vaname (Litopenaeus vannamei). Jurnal Balik Diwa, 4(1):32-37.
Boyd, C.E. 1982. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Auburn University.
Birmingham Publishing Co. Birmingham, Albama.
Buckle, K. A. E. R., Ammprey, F. G., Hoste dan W. Milles. 1998. Ilmu Pangan. UI
Press. Jakarta. 307-312 hlm.
40
Duc, L. H., Hong, H. A., Barbosa, T. M., Henriques A. O., Cutting, S. M. 204.
Characterization of Bacillus Probitics available for human use. Appl
Environ Microbial. 70(4): 2161-2171.
Farzanfar, Ali. 2006. The use of probiotics in shrimp aquaculture. FEMS Immunol
Med Microbiol 48: 149–158.
Hidayat, R Dan Fatri, A. 2012. Identifikasi Streptococcus Equi Dari Kuda Yang
Diduga Menderita Strangles. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI).
17(3): 199-203.
Izzah, N., Suminto dan V. E. Herawati. 2014. Pengaruh bahan organic kotoran
ayam, bekatul dan bungkil kelapa melalui proses fermentasi bakteri
41
Linggarjati, K. F., Ali, D., dan Subagiyo. 2013. Uji Penggunaan Bacillus sp.
Sebagai Kandidat Probiotik Untuk Pemeliharaan Rajungan (Portunus
sp.). Jurnal of Marine Researce. Vol. 2(1); 1-6.
Marzouk MS, Moustafa MM, Nermeen and M. Mohamed. 2008. The Influence of
Some Probiotic on The Growth Performance and Intestinal Microbial
Flora of O. Niloticus, International Symposium on Tilapia in Aquaculture.
1059-1071.
Muchtaridi dan Sandri, J. 2006. Kimia Sma Kelas xi. Penerbit: Yudistira.
Putrina, M. dan Fardedi. 2007. Pemanfaatan air kelapa dan air rendaman kedelai
sebagai media perbanyakan bakteri Bacillus thuringiensis barliner.
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 9(1):64-70
Raupong Dan Anisa. 2011. Bahan Ajar Mata Kuliah Perancangan Percobaan.
Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin Makassar. Sulawesi Selatan. 136 Hal.
Reddy, G., Altaf M. D., Naveena, B. J., Venkateshwar M., and Kumar E. V. 2016.
Amylolytic bacterial latic acid fermentation, a review. Biotechnology
Advances. 26: 22-34.
Santoso, B. 1994. Petunjuk Praktis Budidaya Lele Dumbo dan Lokal. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Sartika, D., Esti, H., dan Rara, D. 2012. Pemberian Molase Pada Aplikasi
Probiotik Terhadap Kualitas Air, Pertumbuhan dan Tingkat
Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. Vol. 1(1).
Sutrisno. 2006. Budidaya Ikan Lele Kampung dan Lele Dumbo. Gama Exact.
Bekasi.
Starkenburg, S. R., Chain, P. S., Sayavedra- Soto, L. A., Hauser, l., land, M. L.,
Larimer, F. W., Malfatti, S. A., klotz, M. G., Bottomely, P. J., Arp, D. J.,
Hickey, W. J. 2006. Genome sequence of the chemolithoautotrophic
nitrite-oxidizing bacterium Nitrobacter winogradsky Nb-244. Applied and
environmental microbiology. 72(3): 2050-63.
Wina E. 1999. Pemanfaatan Ragi (E. 1999. Pemanfaatan Ragi (yeast) Sebagai
Pakan Imbuhan Untuk Meningkatakn Produktivitas Ternak Ruminansia.
Wartazoa. 9(2): 1-9.