Anda di halaman 1dari 7

1.

Berikan contoh bagaimana Allah bisa diketahui dan diyakini, beserta dalil dari
alquran ?
  - Kita bisa mengetahui   dan meyakini Allah karena adanya aqidah dalam umat Islam
yang mengatakan bahwa laa ilaha illallah wa muhammadarrasulullah  tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah utusannya. aqidah adalah ilmu yang mencakup
tentang keimanan atau keyakinan yang pasti dam tidak ada keraguan sedikitpun kepada
masalah-masalah gaib dan dasar-dasar ajaran Islam (ushuluddin) yang diberitakan oleh
ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits shahih. Dan perlu kita sadari bahwa Fitrah setiap
manusia seharusnya meyakini keberadaan wujud Allah dan disamping itu melalui
Firman FirmanNya Allah mengajak manusia untuk berpikir tentang penciptaannya
Allah yang kita yakini adalah Allah Maha Esa dan tidak ada sekutu baginya Esa dari
segi zat sifat dan juga dari segi aturan dan hukum. Dia juga Esa dalam Rubbubiyyah,
sifatnya sebagai Rabb, sebagai pencipta, pemelihara, dan pendidik. Dia juga Esa dalam
segi Uluhiyah, berarti Esa untuk diibadahi, artinya tidak dimungkinkan kita untuk
beribadah kepada selain Allah, karena Dia-lah yang menentukan kehidupan kita hal ini
dijelaskan pada:

 “Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak
ada seorang pun yang setara dengan Dia” (QS. Al Ikhlash, 112:1-4).
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Mahaesa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”(QS. Al Baqarah, 2:163),
“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu
telah rusak binasa. Maka, Mahasuci Allah yang mempunyai ’Arsy daripada apa yang
mereka sifatkan”  (QS. Al Anbiyaa, 21:22).
 “Allah tiada mempunyai anak, dan tiada tuhan bersama-Nya, kalau sekiranya
demikian niscaya tiap-tiap tuhan membawa makhluk yang diciptakannya dan sebagian
dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebahagian yang lain. Mahasuci Allah dari
yang mereka sifatkan itu” (QS. Al Mu’minuun, 23:91).

2. Bagaimana konsep manusia dalam Islam, beserta dalil dari alquran ?


- Manusia adalah makhluk ciptaan Allah dalam bentuk sempurnanya makhluk
kesempurnaan ini dikatakan dikarenakan manusia memiliki beberapa hal yang tidak
dimiliki makhluk-makhluk lainnya seperti manusia memiliki fisik, perasaan, hawa
nafsu, dan juga akal yang membuat manusia berbeda dengan makhluk lainnya.  Adapun
penciptaan manusia itu sendiri memiliki tujuan tersendiri, dalam Islam manusia
diciptakan dapat dilihat dari Bagaimana maksud atau tujuan Allah untuk manusia dalam
kehidupan ini seperti:

A. Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah


”Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah
kepada-Ku” (QS Adzariyat : 54)
manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala untuk
semata-mata mencari Ridhonya Allah SWT dan jika dia manusia tidak mengikuti
tentang petunjuk-petunjuk Allah maka niscaya dia akan tersesat dalam kehidupan dunia
yang sia-sia.
B. Mendapatkan ujian di dunia untuk kehidupan di akhirat kelak
 “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan, “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” Mereka itulah yang
mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,” (QS. Al-Baqarah: 155-157).
Hakikat manusia sebenarnya hanyalah untuk beribadah kepada Allah dan jika manusia
itu Terlena di gemerlapnya dunia maka di akhirat kelak Allah akan menghukumnya
karena waktu yang diberikan di dunia tidak dipergunakan dengan baik maka dari itu
dunia yang kita tinggali saat ini semata-mata hanyalah sebagian kecil dari apa yang
Allah telah janjikan di akhirat kelak maka dari itu Perbanyaklah ibadah agar kita tidak
menyesal di kemudian hari.
C. Melakukan pembangunan di muka bumi dan tidak melakukan perusakan
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.” (QS : Al Baqarah : 30)
manusia diciptakan dimuka bumi untuk menjadi khalifah. Khalifah Sebenarnya bukan
hanya untuk seorang pemimpin, tetapi untuk seluruh manusia yang hidup semuanya itu
adalah pemimpin entah itu pemimpin dari segi jabatan, rumah tangga,  maupun diri
sendiri.  Tugas seorang pemimpin di sini adalah untuk menciptakan suatu kondisi yang
ideal serta adil bagi seluruh umat manusia dan tidak mengakibatkan kerugian untuk
sesamanya.
 Inilah 3 tugas utama atau konsep dari manusia dalam Islam dan perlu kita yakini bahwa
sesungguhnya manusia sia adalah makhluk yang lemah maka seharusnya tidak ada
manusia yang dapat  menyombongkan dirinya karena sejatinya tidak ada yang bisa di
sombongkan dari manusia,  karena Manusia adalah makhluk yang senantiasa memiliki
kelemahan.

3. A. Jelaskan apa itu agama ?

B. sebutkan dan jelaskan pembagian agama ?

A. Pengertian agama adalah tata cara yang mengatur peribadahan manusia kepada
Tuhan Yang Maha Esa, serta tata cara yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia yang lain serta manusia dengan lingkungannya, yang merupakan bagian
dari makhluk ciptaan Tuhan.

B. a. Agama Wahyu (revealed Religion): islam,kristen,yahudi

Agama Wahyu juga disebut agama samawi, agama langit. Agama wahyu adalah agama
yang diterima oleh manusia dari Allah sang pencipta melalui malaikat Jibril dan
disampaikan serta disebarkan oleh rasul-nya kepada umat manusia.
·         Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :
1. Agama wahyu yang dipastikan kelahirannya yang dapat ditentukan dari tidak
ada menjadi ada.
2. Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan
menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan berbagai cara dan
upaya.
3. Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap (kitab suci yang bersih
dari campur tangan manusia) sebagai keaslian dari Tuhan.
4. Sistem merasa dan berfikirnya tidak inheren dengan sistem merasa dan berfikir
tiap segi kehidupan masyarakat, malahan menuntut supaya system merasa dan
berfikir mengabdikan diri kepada agama.
5. Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangannya dapat berubah dengan
perubahan akal sesuai dengan situasi dan kondisi, atau sesuai dengan kemajuan
berfikir, kecerdasan, dan kepekaan para penganutnya
6. Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak (tauhid).
7. Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal, mengenai alam
nyata dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti kebenarannya, mengenai
alam ghaib dapat diterima oleh akal.
8. Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan
hakekat kemanusiaan.
9. Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan
peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna) yang
bersih dari dosa.

b. Agama Ra'yu (cultural religion/natural religion): hindu,budha,konguchu dll


 Agama Ra’yu juga disebut Agama Ardhi, Agama Bumi, kadang disebut agama Budaya
Dan Agama Alam. Agama ra'yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh
manusia sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Jadi Agama Ra’yu
merupakan Suatu faham yang berasal dari suatu tradisi, adat istiadat yang harus
dilestarikan.

·         Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :


 Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.
 Tidak mengenai utusan atau Rasul Allah. Yang mengajarkan agama budaya
adalah filsof atau pendiri agama ( tumbuh secara komitatif dalam masyarakat
penganutnya) tersebut.
 Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada akan mengalami perubahan-
perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
 Sistem merasa dan berfikirnya inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap
segi kehidupan.
 Ajarannya berubah seiring perubahan akal fikiran masyarakat yang menganut,
atau oleh filosofnya.
 Konsep ketuhanannya bukan monoteisme, akan tetapi bisa dinamisme,
animisma, poleteisme dan yang paling tinggi monoteisme nisbi.
 Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal, mengenai alam nyata
satu satu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam perkembangannya, mengenai
alam ghaib tak termakan oleh akal. (Sidi Ghazalba; 1975; 49-53)
Nilai agama ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan
penghayatan masyarakat penganutnya.
 Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan
masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain.

o   Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa ciri-ciri Agama Wahyu (langit), ialah :


1) Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan
diturunkan kepada masyarakat.
2) Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya. Utusan itu bukan
menciptakanagama, melainkan menyampaikannya.
3) Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
4) Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengankecerdasan dan
kepekaanmanusia.
5) Konsep ketuhanannya adalah Monotheisme mutlak (tauhid).
6) Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa dankeadaan.
o   Dan ciri-ciri agama budaya (ardhi), ialah :
1) Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul).
3) Umumnya tidak memiliki kitab suci, walaupun ada akan mengalami perubahan-
perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
4) Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal
pikiranmasyarakatnya(penganutnya).
5) Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggiadalah
monotheismenisbi.
6) Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia,masa,
dan keadaan Adapun Perbedaan dari kedua jenis agama ini dikemukakan Al
Masdoosi dalam Living Religious of the World sebagai berikut :
- Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama
bukan wahyu tidak demikian.
- Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama bukan wahyu tidak.
- Dalam agama wahyu sumber utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab
suci yang diwahyukan, sedangkan agama bukan wahyu kitab suci tidak
penting.
- Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama bukan
wahyu lahir di luar itu.
- Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras
semetik.
- Agama wahyu sesuai dengan ajarannya adalah agama misionari, sedangkan
agama bukan wahyu agama misionari.
- Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama bukan wahyu kabur
dan elastis.
- Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap baik aspek spritual
maupun material, sedangkan agama bukan wahyu lebih menitik beratkan
kepada aspek spritual saja, seperti pada Taoisme, atau pada aspek material
saja seperti pada Confusianisme.

 yang masih asli memuat wahyu Tuhan hanyalah Al-Qur'an. Selain dari itu, sifat
ajaran agama Yahudi adalah local, khusus bagi orang Yahudi saja tidak untuk
manusia lain. Tentang agama Nasrani dapat dikemukakan bahwa konsep
ketuhanannya bukanlah monoteisme murni tetapi monoteisme nisbi. Menurut
ajaran (akidah) agama Nasrani, Tuhan memang satu tetapi terdiri dari tiga
oknum yakni Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Qudus. Ketiganya disebut
trinitas atau tritunggal, kesatuan tiga pribadi. Selain dari itu, menurut Maurice
Bucaile, ada hal-hal dalam kitab suci agama Nasrani yang bertantangan dengan
sains modern. Bagaimana dengan wahyu terakhir, yaitu agama Islam? Kalau
kesembilan tolak ukur tersebut di atas ditetapkan kepada agama Islam

Anda mungkin juga menyukai