Berikan contoh bagaimana Allah bisa diketahui dan diyakini, beserta dalil dari
alquran ?
- Kita bisa mengetahui dan meyakini Allah karena adanya aqidah dalam umat Islam
yang mengatakan bahwa laa ilaha illallah wa muhammadarrasulullah tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah utusannya. aqidah adalah ilmu yang mencakup
tentang keimanan atau keyakinan yang pasti dam tidak ada keraguan sedikitpun kepada
masalah-masalah gaib dan dasar-dasar ajaran Islam (ushuluddin) yang diberitakan oleh
ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits shahih. Dan perlu kita sadari bahwa Fitrah setiap
manusia seharusnya meyakini keberadaan wujud Allah dan disamping itu melalui
Firman FirmanNya Allah mengajak manusia untuk berpikir tentang penciptaannya
Allah yang kita yakini adalah Allah Maha Esa dan tidak ada sekutu baginya Esa dari
segi zat sifat dan juga dari segi aturan dan hukum. Dia juga Esa dalam Rubbubiyyah,
sifatnya sebagai Rabb, sebagai pencipta, pemelihara, dan pendidik. Dia juga Esa dalam
segi Uluhiyah, berarti Esa untuk diibadahi, artinya tidak dimungkinkan kita untuk
beribadah kepada selain Allah, karena Dia-lah yang menentukan kehidupan kita hal ini
dijelaskan pada:
“Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak
ada seorang pun yang setara dengan Dia” (QS. Al Ikhlash, 112:1-4).
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Mahaesa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”(QS. Al Baqarah, 2:163),
“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu
telah rusak binasa. Maka, Mahasuci Allah yang mempunyai ’Arsy daripada apa yang
mereka sifatkan” (QS. Al Anbiyaa, 21:22).
“Allah tiada mempunyai anak, dan tiada tuhan bersama-Nya, kalau sekiranya
demikian niscaya tiap-tiap tuhan membawa makhluk yang diciptakannya dan sebagian
dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebahagian yang lain. Mahasuci Allah dari
yang mereka sifatkan itu” (QS. Al Mu’minuun, 23:91).
A. Pengertian agama adalah tata cara yang mengatur peribadahan manusia kepada
Tuhan Yang Maha Esa, serta tata cara yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia yang lain serta manusia dengan lingkungannya, yang merupakan bagian
dari makhluk ciptaan Tuhan.
Agama Wahyu juga disebut agama samawi, agama langit. Agama wahyu adalah agama
yang diterima oleh manusia dari Allah sang pencipta melalui malaikat Jibril dan
disampaikan serta disebarkan oleh rasul-nya kepada umat manusia.
· Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :
1. Agama wahyu yang dipastikan kelahirannya yang dapat ditentukan dari tidak
ada menjadi ada.
2. Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan
menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan berbagai cara dan
upaya.
3. Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap (kitab suci yang bersih
dari campur tangan manusia) sebagai keaslian dari Tuhan.
4. Sistem merasa dan berfikirnya tidak inheren dengan sistem merasa dan berfikir
tiap segi kehidupan masyarakat, malahan menuntut supaya system merasa dan
berfikir mengabdikan diri kepada agama.
5. Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangannya dapat berubah dengan
perubahan akal sesuai dengan situasi dan kondisi, atau sesuai dengan kemajuan
berfikir, kecerdasan, dan kepekaan para penganutnya
6. Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak (tauhid).
7. Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal, mengenai alam
nyata dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti kebenarannya, mengenai
alam ghaib dapat diterima oleh akal.
8. Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan
hakekat kemanusiaan.
9. Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan
peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna) yang
bersih dari dosa.
yang masih asli memuat wahyu Tuhan hanyalah Al-Qur'an. Selain dari itu, sifat
ajaran agama Yahudi adalah local, khusus bagi orang Yahudi saja tidak untuk
manusia lain. Tentang agama Nasrani dapat dikemukakan bahwa konsep
ketuhanannya bukanlah monoteisme murni tetapi monoteisme nisbi. Menurut
ajaran (akidah) agama Nasrani, Tuhan memang satu tetapi terdiri dari tiga
oknum yakni Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Qudus. Ketiganya disebut
trinitas atau tritunggal, kesatuan tiga pribadi. Selain dari itu, menurut Maurice
Bucaile, ada hal-hal dalam kitab suci agama Nasrani yang bertantangan dengan
sains modern. Bagaimana dengan wahyu terakhir, yaitu agama Islam? Kalau
kesembilan tolak ukur tersebut di atas ditetapkan kepada agama Islam