Anda di halaman 1dari 42

Pencemaran Tanah

Pencemaran Tanah
• Indonesia merupakan negara yang sarat
akan kekayaan sumber daya alamnya.
Salah satu kekayaan tersebut yakni
memiliki tanah yang sangat subur karena
berada di kawasan jalur api sehingga di
dalamnya banyak terdapat gunung-
gunung berapi yang mampu
mengembalikan permukaan muda yang
kaya akan unsur hara.
• Namun seiring berjalannya waktu,
kesuburan yang dimiliki oleh tanah
Indonesia perlahan menipis dikarenakan
penggunaan jangka panjang tanpa
memperhatikan dampak yang dihasilkan
dari pengolahan
• Pencemaran tanah adalah keadaan dimana
bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, air limbah
dari sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Pencemaran yang masuk kedalam tanah
terendap sebagai zat kimia beracun di
tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari
air tanah dan udara di atasnya.
Penyebab Pencemaran Tanah
• Limbah domestic
Limbah domestic dapat berupa limbah padat
dan limbah cair. Limbah padat anorganik tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme, misalnya
kantong plastik, kaleng minuman ringan, botol
air mineral. Limbah cair misalnya minyak, oli,
deterjen. Jika meresap kedalam tanah dapat
membunuh mikroorganisme dalam tanah
• Limbah pertanian
Penggunaan pupuk kimia berlebihan dapat
menyebabkan tanah menjadi keras dan
kehilangan zat hara.
• Limbah industri
Limbah industri berupa limbah padat yang
berupa padatan atau lumpur hasil
pengolahan dari industri kertas, pulp,dll.
Selain limbah padat dihasilkan juga limbah
cair yang merupakan hasil pengolahan
suatu proses produksi, misalnya industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya.
DAMPAK PENCEMARAN TANAH
PADA MANUSIA
• Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk kedalam tubuh dan kerentanan
populasi yang terkena. Kromium, berbagai
macam pestisida dan herbisida merupakan
bahan karsinogenik untuk semua populasi.
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak,
serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi
• Meningkatkan kemungkinan terkena
leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena
menyebabkan kerusakan ginjal. Berbagai
pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta
penurunan system saraf pusat. Terdapat
beberapa macam dampak kesehatan yang
tampak seperti sakit kepala, pusing, letih,
iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas.
Pencemaran tanah dengan dosis besar dapat
menyebabkan
Pada Ekosistem

Dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem


• Pencemaran tanah dapat berdampak pada
ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang
radikal dapat timbul dari bahan kimia
beracun / berbahaya bahkan pada perubahan
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat metabolism dari mikroorganisme
endemic dan antropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang dapat berakibat besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut.
Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran
Tanah
• Pencegahan pencemaran tanah dapat diupayakan
dengan melakukan daur ulang sampah plastik,
logam, kaca, karet. Air limbah sebaiknya jangan
dibuang ke tanah, tetapi diolah dahulu. Untuk
menghindari pengikisan lapisan humus oleh air
hujan dapat dilakukan dengan menjaga kelestarian
tanaman, karena tanaman dapat menyerap air,
seresah dedaunan yang dihasilkan dapat
menyerap dan menahan air, serta perakarannya
dapat menahan dan mengikat tanah agar tidak
mudah tererosi.
Mengurangi dampak pencemaran tanah.
Diantaranya:
Remidiasi
• Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar.
• dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-
site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-
site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri atas
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
• Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar
dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit.
•  
Bioremediasi

• Bioremediasi adalah proses pembersihan


pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbondioksida
dan air).
• Bioremediasi berasal dari kata bio dan remediasi atau
“remediate” artinya menyelesaikan masalah. Secara
umum bioremediasi adalah penggunaan mikroba untuk
menyelesaikan masalah-masalah lingkungan atau untuk
menghilangkan senyawa yang tidak diinginkan dari
tanah, lumpur, air tanah atau air permukaan sehingga
lingkungan tersebut kembali bersih dan alami. Mikroba
yang hidup di tanah dan di air tanah dapat “memakan”
bahan kimia berbahaya tertentu, terutama organik.
Mikroba mengubah bahan kimia ini menjadi air dan gas
yang tidak berbahaya misalnya CO2. Bakteri yang secara
spesifik menggunakan karbon dari hidrokarbon minyak
bumi sebagai sumber makanannya disebut sebagai
bakteri petrofilik. Bakteri inilah yang memegang peranan
penting dalam bioremediasi lingkungan yang tercemar
limbah minyak bumi.
Jenis-jenis bioremediasi

• Biostimulasi ádalah memperbanyak dan


mempercepat pertumbuhan mikroba yang sudah ada
di nutrient (misalnya sumber Nitrogen dan Phospor)
dan oksigen. Jika jumlah mikroba yang dalam tanah
tercemar dengan cara memberikan lingkungan
pertumbuhan yang diperlukan, yaitu penambahan
ada sangat sedikit, maka harus ditambahkan mikroba
untuk mencapai jumlah mikroba rata-rata 10^3
cfu/gram* tanah sehingga bioproses dapat dimulai.
• Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas,
ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar
untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas
bakteri remediasi yang telah ada di dalam air atau
Bioaugmentasi

• sebelumnya diisolasi dari lahan tercemar


kemudian setelah melalui proses penyesuaian di
laboratorium diperbanyak dan kembalikan ke
tempat asalnya untuk memulai bioproses.
Penambahan mikroba dengan cara ini disebut
sebagai bioaugmentasi. Kondisi lingkungan yang
memadai akan membantu mikroba tumbuh,
berkembang dan “memakan” polutan tersebut
(atau memanfaatkan Carbon dari polutans
sebagai sumber energi untuk pertumbuhan).
Sebaliknya jika kondisi yang dibutuhkan tidak
terpenuhi, mikroba akan tumbuh dengan lambat
atau mati.
• Secara umum kondisi yang diperlukan ini tidak
dapat ditemukan di area yang tercemar. Cara
ini yang paling sering digunakan dalam
menghilangkan kontaminasi di suatu tempat.
Namun ada beberapa hambatan yang ditemui
ketika cara ini digunakan. Sangat sulit untuk
mengontrol kondisi situs yang tercemar agar
mikroorganisme dapat berkembang dengan
optimal. Para ilmuwan belum sepenuhnya
mengerti seluruh mekanisme yang terkait
dalam bioremediasi, dan mikroorganisme
yang dilepaskan ke lingkungan yang asing
kemungkinan sulit untuk beradaptasi.
Bioremediasi Intrinsik

• Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di


dalam air atau tanah yang tercemar
• Faktor yg mempengaruhi:
pH. Tanah umumnya merupakan lingkungan
asam, alkali sangat jarang. Penyesuaian pH dr
4.5 menjadi 7.4 dengan penambahan kapur
meningkatkan penguraian minyak menjadi dua
kali. Penyesuaian pH dapat mengubah kelarutan,
bioavailabilitas, bentuk senyawa kimia polutan,
dan makro & mikro nutrien.
Ketersediaan Ca, Mg, Na, K, NH4+, N dan P
akan turun, sedangkan penurunan pH
menurunkan ketersediaan NO3- dan Cl- .
Cendawan yang lebih dikenal tahan
terhadap asam akan lebih berperan
dibandingkan bakteri asam.
• .
• Kadar H2O dan karakter geologi. Kadar air dan
bentuk poros tanah berpengaruh pada
bioremediasi. Nilai aktivitas air dibutuhkan utk
pertumbuhan mikroba berkisar 0.9-1.0,
umumnya kadar air 50-60%. Bioremediasi
lebih berhasil pada tanah yang poros.
• Keberadaan zat nutrisi. Baik pada in situ & ex
situ. Bila tanah yang dipergunakan bekas
pertanian mungkin tak perlu ditambah zat
nutrisi. Untuk hidrokarbon ditambah nitrogen
& fosfor, dapat pula dgn makro & mikro nutrisi
yang lain
• Dalam aplikasi teknik bioremediasi dikenal dua teknik yang sangat
umum diterapkan yaitu biopile dan landfarming. Pada teknik
biopile, tanah tercemar ditimbun diatas lapisan kedap air dan
suplai udara yang diperlukan oleh mikroba dilakukan dengan
memasang perpipaan untuk aerasi (pemberian udara) dibawah
tumpukan tanah tercemar. Pompa udara dipasang diujung
perpipaan sehingga semua bagian tanah yang mengandung
mikroba dan polutan berkontak dengan udara. Dengan teknik ini,
ketinggian tanah timbunan adalah 1 sampai 1,5 meter. Teknik
landfarming dilakukan dengan menghamparkan tanah tercemar
diatas lapisan kedap air. Ketebalan hamparan tanah 30 – 50 cm
memungkinkan kontak mikroba dengan udara. Untuk menjamin
bahwa semua bagian dari tanah yang diolah terkontak dengan
udara maka secara berkala hamparan tanah tersebut di balikkan.
Nama landfarming digunakan karena proses pembalikan tanah
yang dilakukan sama dengan pembalikan tanah pada saat
persiapan lahan untuk pertanian.
• mikroba adalah pupuk yang digunakan dalam kegiatan
pertanian dan perkebunan. Bioremediasi sangat aman
untuk digunakan karena menggunakan mikroba yang secara
alamiah sudah ada dilingkungan (tanah). Mikroba ini adalah
mikroba yang tidak berbahaya bagi lingkungan atau
masyarakat. Bioremediasi juga dikatakan aman karena tidak
menggunakan/ menambahkan bahan kimia dalam
prosesnya. Nutrien yang digunakan untuk membantu
pertumbuhan Karena bioremediasi mengubah bahan kimia
berbahaya menjadi air (H2O) dan gas tidak banyak
digunakan pada pencemaran di tanah karena beberapa
keuntungan menggunakan proses alamiah / bioproses.
Tanah atau air tanah yang tercemar dapat dipulihkan
ditempat tanpa harus mengganggu berbahaya (CO2), maka
senyawa berbahaya dihilangkan seluruhnya. Teknologi
bioremediasi
• Teknologi bioremediasi aktifitas setempat
karena tidak dilakukan proses pengangkatan
polutan. Teknik ini disebut sebagai pengolahan
in-situ. Teknik bioremediasi yang diterapkan di
Indonesia adalah teknik ex-situ yaitu proses
pengolahan dilakukan ditempat yang
direncanakan dan tanah tercemar / polutan
diangkat ke tempat pengolahan.
• Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pengolahan tergantung pada faktor jenis dan jumlah
senyawa polutan yang akan diolah, ukuran dan
kedalaman area yang tercemar, jenis tanah dan kondisi
setempat dan teknik yang digunakan. Jenis minyak
mentah ringan (light crude sesuai nomor API ) yang
diolah dengan teknik biopile bioaugmetnasi dan
konsentrasi pengolahan sesuai dengan yang ditetapkan
oleh Kepmen LH 128/2003 yaitu max 15% memerlukan
waktu 4 – 6 bulan. Sedangkan minyak mentah berat
(heavy crude) akan memerlukan waktu dari 1 tahun
atau lebih. Kondisi ini bervariasi dari satu area
tercemar dengan area lainnya, sehingga waktu yang
diperlukan dalam rentang 4 bulan sampai 1 tahun.
• Kondisi akhir (end point) untuk menyatakan bahwa
proses bioremediasi berhasil dan selesai adalah
konsentrasi total hidrokarbon minyak bumi (TPH)
1%. Kepmen LH 128/2003 untuk saat ini baru
menggunakan parameter TPH saja karena kegiatan
yang menerapkan teknologi bioremediasi masih
terbatas pada industri migas. Biaya yang diperlukan
untuk melakukan bioremediasi berada pada rentang
US $25 – 75 per ton tanah olahan, tergantung pada
kondisi pencemaran. Harga ini masih lebih murah
dibandingkan dengan menggunakan teknik
pengolahan lainnya misalnya insinerasi yang bisa
mencapai 4 sampai 10 kali lipatnya.
• Bioremediasi sebagai teknologi yang dapat
digunakan untuk membersihkan berbagai jenis
polutan bukan berarti tanpa keterbatasan.
Bioremediasi tidak dapat diaplikasikan untuk
semua jenis polutan, misalnya untuk pencemaran
dengan konsentrasi polutan yang sangat tinggi
sehingga toksik untuk mikroba atau untuk
pencemar jenis logam berat misal kadmium dan
Pb. Dimasa yang akan datang, penerapan teknologi
bioremediasi di Indonesia akan berkembang tidak
hanya terbatas pada pemulihan lahan tercemar
minyak bumi di industri migas, tetapi juga
pencemaran di industri otomotif, SPBU dan
industri lainnya seperti pertanian.
• Dengan demikian, polutan targetnya bukan
hidrokarbon minyak bumi saja tetapi juga senyawa
anorganik lainnya seperti pestisida. Pendekatan
molekular misalnya identifikasi mikroba dengan
16sRNA atau 18sRNA untuk mengetahui
keberlimpaphan mikroba dalam proses bioremediasi
dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja
bioproses. Teknologi molekular ini sudah tersedia dan
dibandingkan dengan teknik identifikasi konvesional
yang saat ini umum digunakan di Indonesia
memberikan waktu pemeriksaan lebih cepat. Namun
demikian, penggunaan teknik molekular ini masih
mahal dan belum perlu sebagai prioritas.
LPG (Liquified Petroleum Gas)
• Sumber daya alam adalah sumber daya yang
terkandung dalam bumi, air, dan dirgantara
yang dapat didayagunakan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingan manusia.Sumber
daya alam dibagi menjadi dua yaitu SDA yang
dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat
diperbaharui. Dan salah satu contoh SDA yang
tidak dapat diperbaharui yakni minyak bumi.
• Sumber Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi
penggunaan minyak bumi sangat luas, terutama bahan bakar
yakni LPG. Dikembangkan oleh Dr Walter pada tahun 1910,
LPG (liquified petroleum gas),adalah campuran dari berbagai
unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam.
Denganmenambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas
berubah menjadi cair. Komponennya,didominasi propana
(C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung
hidrokarbon ringanlain dalam jumlah kecil, misalnya metana
(C2H6) dan pentana (C5H12). Penggunaan LPG di Indonesia
terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama
kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, LPG juga
cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor walaupun mesin kendaraannya harusdimodifikasi
terlebih dahulu. Agar dapat lebih memahami proses kimia
yang terjadi dalam pembuatan LPG serta dampaknya.
beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta
pemanfaatannya:
Bahan bakar gas terdiri dari :
• LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum
Gas) biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan
indusri. LPG  gas minyak bumi yang dicairkan",atau
campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal
dari gas alam.  
• Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai
pelarut dalam industri. 
• Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor. 
• Kerosin (minyak tanah) Biasa digunakan sebagai bahan
bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu kerosin
juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin
melalui proses cracking. 
• Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan
sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada
kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan
traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan
sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui
proses cracking. 
• Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi
mesin-mesin.
• Residu minyak bumiyang terdiri dari :
• Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-
obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun
menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
• Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya
LPG Plant yang terintegrasi dengan proses produksi adalah sebagai
berikut :
• Pemisahan dengan cara distilasi bertekanan, dimana berdasarkan
perbedaan titik didihtiap-tiap komponen yang terkandung pada umpan.
• Pemisahan dengan cara penyerapan komponen C3-C4 oleh hidrokarbon
cair ringan (light oil absorption), diikuti dengan pemisahan kembali C3-
C4 dari hidrokarbon cair dengan cara distilasi.iii. 
• Pemisahan dengan cara mendinginkan gas-gas C3-C4 dengan silklus
refrigerasihingga di bawah titik embunnya, sehingga gas-gas terpisah
sebagai produk cair.iv.
• Pemisahan dengan cara pendinginan, dengan memanfaatkan peristiwa
penurunantemperatur gas jika dikurangi tekanannya secara mendadak,
sehingga komponen C3-C4 mengalami pengembunan.v. 
• Pemisahan komponen C3-C4 dengan menggunakan membran dengan
ukuran porisedemikian sehingga komponen yang lebih ringan (C1-C2)
mampu menerobosmembran, sedangkan komponen LPG tertinggal
dalam aliran gas umpan.
Tugas Kelompok

• Jelaskan dan uraikan pendapat anda mengenai


penyediaan energi untuk masyarakat tanpa
merusak dan menguras secara berlebihan
sumber daya alam! (berikan contoh kasus)
• Sebutkan dan jelaskan pendapat anda
mengenai cara untuk membatasi
ketergantungan masyarakat terhadap bahan
bakar fosil baik dalam skala rumah tangga,
maupun skala nasional!
• Jelaskan dan uraikan mengenai potensi sumber
daya alam hayati dan nonhayati di Indonesia
serta potensinya dalam membangun
perekonomian masyrakat!
• Jelaskan pendapat anda mengenai isi peraturan
pemerintah nomor 27 tahun 1990 tentang
pembagian bahan galian di Indonesia!
• Jelaskan pendapat anda mengenai pengolahan
dan eksploitasi minyak bumi, gas alam dan batu
bara di Indonesia!
• Jelaskan dan uraikan potensi Biodiesel sebagai
pengganti bahan bakar fosil di Indonesia, serta
berikan kendala yang di hadapi dalam
mengkonfersi BBM ke biodiesel!
• Berikan pendapat anda mengenai beberapa
daerah yang berpotensi mengguanakan energi
surya di Indonesia!(Jelaskan potensi dan
kendalanya)
• Berikan pendapat anda mengenai beberapa
daerah yang berpotensi mengguanakan energi
panas bumi di Indonesia!(Jelaskan potensi dan
kendalanya)
• Jelaskan dan uraikan proses pembangkit listrik
tenaga gelombang air laut, serta daerah-
daerah di Indonesia yang berpotensi
menggunakan energi ini!
• Berikan pendapat anda mengenai beberapa
daerah yang berpotensi mengguanakan energi
nuklir di Indonesia!(Jelaskan potensi dan
kendalanya)
• Apakah anda setuju jika pembangkit listrik
tenaga nuklir (PLTN) di terapkan di Indonesia!.
(Berikan alasan logis mengenai pendapat
anda)
• Jelaskan dan uraikan pendapat anda mengenai
hubungan penyediaan energi dan lingkungan
dan pembangunan serta perekonomian
bangsa
• Berikan 5 contoh mengenai kebijakan
pemerintah dalam memajukan sumber energy
terbarukan di Indonesia!
• Sebutkan dan jelaskan beberapa alasan
mengapa sebagian besar sumber daya alam
Indonesia masih di kuasai perusahaan asing,
serta berikan pendapat anda mengenai upaya
penanggulangannya!

Anda mungkin juga menyukai