Anda di halaman 1dari 9

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK 2))

Standar Nasional Akreditasi Rumah


Sakit
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK 2)
Rumah sakit menetapkan regulasi dan proses untuk mendukung partisipasi pasien dan
keluarga di dalam proses asuhan.

Maksud dan Tujuan HPK 2

Partisipasi pasien dan keluarga dalam proses asuhan melalui pengambilan keputusan
tentang asuhan, bertanya soal asuhan, minta pendapat orang lain (second opinion),
dan menolak prosedur diagnostik atau tindakan. Saat pasien minta second opinion,
diharapkan rumah sakit tidak menolak, mencegah atau menghalanginya, sebaliknya
rumah sakit diminta memfasilitasi permintaan tersebut dengan jalan pasien diberi
informasi tentang kondisinya, hasil tes, diagnosis, rekomendasi tindakan, dan
sebagainya. Rumah sakit tidak boleh menyembunyikan informasi ini jika pasien
meminta second opinion. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mengatur hak pasien
untuk mencari second opinion tanpa rasa khawatir memengaruhi proses asuhannya.

Rumah sakit mendorong pasien dan keluarga terlibat dalam seluruh aspek pelayanan.
Seluruh staf sudah dilatih melaksanakan regulasi dan perannya dalam mendukung hak
pasien serta keluarganya untuk berpatisipasi di dalam proses asuhannya.

Elemen Penilaian HPK 2

 Ada regulasi tentang rumah sakit mendorong partisipasi pasien dan keluarga
dalam proses asuhan dan memberi kesempatan pasien untuk melaksanakan second
opinion tanpa rasa khawatir akan memengaruhi proses asuhannya. (lihat juga PAP 7.1
EP 6; AP 1 EP 4; ARK 2.1 EP 4; dan MKE 9 EP 5). (R)
 Staf dilatih dan terlatih melaksanakan regulasi serta perannya dalam mendukung
hak pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam proses pelayanannya. (D,W,S)
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK 2.1)
11 Januari 2018 m taufik harahap Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

Standar Nasional Akreditasi Rumah


Sakit
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK
2.1)
Pasien diberitahu tentang semua aspek asuhan medis dan tindakan.

Maksud dan Tujuan HPK 2.1

Agar pasien dan keluarganya dapat berpartisipasi dalam membuat keputusan, mereka
mendapat informasi tentang kondisi medis, setelah dilakukan asesmen, termasuk
diagnosis pasti dan rencana asuhan. Pasien serta keluarga mengerti hal yang harus
diputuskan tentang asuhan dan bagaimana mereka berpartisipasi dalam membuat
keputusan. Sebagai tambahan, pasien serta keluarga harus mengerti tentang proses
asuhan, tes pemeriksaan, prosedur, dan tindakan yang harus mendapat persetujuan
(consent) dari mereka.

Selama dalam proses asuhan, pasien juga berhak untuk mendapat penjelasan tentang
hasil pengobatan/tindakan termasuk kemungkinan hasil yang tidak terduga. Pasien
serta keluarga paham bahwa mereka berhak atas informasi ini dan berhak mengetahui
siapa dokter yang bertanggungjawab untuk melayaninya yang akan memberitahu hasil
asesmen dan pengobatan/tindakan.

Terkadang beberapa pasien tidak ingin mengetahui diagnosis penyakitnya atau


berpartisipasi dalam membuat keputusan terkait asuhannya, tetapi mereka diberi
kesempatan dan dapat memilih berpartisipasi melalui anggota keluarga, teman, atau
pengganti keluarga. Bagi pasien harus jelas siapa DPJP yang akan memberi informasi
tentang kondisi medik, asuhan, tindakan, dan hasil termasuk kejadian yang tidak
terduga dan lain sebagainya.

Elemen Penilaian HPK 2.1

 Ada regulasi tentang hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang kondisi,
diagnosis pasti, rencana asuhan, dan dapat berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan serta diberitahu tentang hasil asuhan termasuk kemungkinan hasil yang
tidak terduga. (R)
 Pasien diberi informasi tentang kondisi medis mereka dan diagnosis pasti. (lihat
juga MKE 9 EP 1). (D,W)
 Pasien diberi informasi tentang rencana asuhan dan tindakan yang akan
dilakukan dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. (lihat juga AP 1 EP4 dan
MKE 9 EP 1). (D,W)
 Pasien diberi tahu bilamana “persetujuan tindakan” (informed consent)
diperlukan dan bagaimana proses memberikan persetujuan. (lihat juga HPK 5.1; AP 6;
AP5.11 EP 2; PAP 3.3; PAB 3; PAB 4; PAB 7; dan MKE 9 EP 4). (D,W)
 Pasien dijelaskan dan memahami tentang hasil yang diharapkan dari proses
asuhan dan pengobatan. (lihat juga ARK 2.1 EP 2 dan PAP 2.4). (D,W)
 Pasien dijelaskan dan memahami bila terjadi kemungkinan hasil yang tidak
terduga. (lihat juga PAP 2.4 EP 2). (D,W)
 Pasien serta keluarga dijelaskan dan memahami tentang haknya dalam
berpartisipasi membuat keputusan terkait asuhan jika diinginkan. (lihat juga AP 1 EP 4;
ARK 2.1 EP 4; dan MKE 9 EP 5). (W)
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK 2.2)
11 Januari 2018 m taufik harahap Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

Standar Nasional Akreditasi Rumah


Sakit
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK
2.2)
Pasien dan keluarga menerima informasi tentang penyakit, rencana tindakan, dan DPJP
serta para PPA lainnya agar mereka dapat memutuskan tentang asuhannya.

Maksud dan Tujuan HPK 2.2

Anggota staf menjelaskan setiap tindakan atau prosedur yang diusulkan kepada pasien
dan keluarga.

Informasi yang diberikan memuat elemen :

 diagnosis (diagnosis kerja dan diagnosis banding) dan dasar diagnosis;


 kondisi pasien;
 tindakan yang diusulkan;
 tata cara dan tujuan tindakan;
 manfaat dan risiko tindakan;
 nama orang mengerjakan tindakan;
 kemungkinan alternatif dari tindakan;
 prognosis dari tindakan;
 kemungkinan hasil yang tidak terduga;
 kemungkinan hasil bila tidak dilakukan tindakan. (lihat juga HPK 5.2)

Staf klinis juga memberi tahu pasien, nama dokter, atau profesional pemberi asuhan
(PPA) lainnya sebagai penanggung jawab asuhan pasien yang diberi izin melakukan
tindakan dan prosedur. Sering, pasien bertanya tentang kompetensi, pengalaman,
jangka waktu bekerja di rumah sakit, dan sebagainya dari para DPJP serta PPA lainnya.
Rumah sakit harus menetapkan proses untuk menjawab jika pasien minta tambahan
informasi tentang DPJP dan perawat penanggung jawab asuhan (PPJA) mereka. (lihat
juga MKE 9)
Elemen Penilaian HPK 2.2

 Ada regulasi yang mengatur pelaksanaan proses untuk menjawab pertanyaan


informasi kompetensi dan kewenangan dari PPA. (R) (lihat juga KKS 9; KKS 13 dan KKS
16)
 Pasien diberi informasi tentang elemen a) sampai dengan j) yang relevan
dengan kondisi dan rencana tindakan (D,W). (lihat juga HPK 5.1; AP 6; AP 5.11 EP 2;
PAP 3.3; PAB 3; PAB 4; PAB 7; dan MKE 9 EP 4)
 DPJP, PPJA, dan PPA lainnya harus memperkenalkan diri saat pertama kali
bertemu pasien. (W,S)

Kembali ke Deskripsi HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK 2.3)


11 Januari 2018 m taufik harahap Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

Standar Nasional Akreditasi Rumah


Sakit
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK
2.3)
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang hak dan tanggung jawab
mereka yang berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan.

Maksud dan Tujuan HPK 2.3

Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien dapat memutuskan
untuk tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang direncanakan atau tidak
meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan dimulai. Rumah sakit
memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk membuat
keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut, dan tanggung jawab mereka
berkenaan dengan keputusan tersebut. Pasien serta keluarganya diberitahu tentang
alternatif pelayanan dan pengobatan. (lihat juga ARK 4.4, EP 1)
Elemen Penilaian HPK 2.3

 Rumah sakit memberitahukan pasien serta keluarganya tentang hak mereka


untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan. (lihat juga ARK 4.4, EP 1).(D,W)
 Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang konsekuensi dari
keputusan mereka. (lihat juga ARK 4.4, EP 2). (D,W)
 Rumah sakit memberitahukan pasien serta keluarganya tentang tanggung jawab
mereka berkaitan dengan keputusan tersebut. (D,W)
 Rumah sakit memberitahukan pasien serta keluarganya tentang tersedianya
alternatif pelayanan dan pengobatan. (D,W)

Kembali ke Deskripsi HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK 2.4)


12 Januari 2018 m taufik harahap Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

Standar Nasional Akreditasi Rumah


Sakit
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK
2.4)
Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak pelayanan
resusitasi, menunda, atau melepas bantuan hidup dasar (do not resucitate/DNR).

Maksud dan Tujuan HPK 2.4

Keputusan menolak pelayanan resusitasi serta melanjutkan atau menolak pengobatan


bantuan hidup dasar merupakan keputusan paling sulit yang dihadapi pasien, keluarga,
PPA, dan rumah sakit. Tidak ada satupun proses yang dapat mengantisipasi semua
situas keputusan perlu dibuat. Karena itu, penting bagi rumah sakit untuk
mengembangkan pedoman dalam pembuatan keputusan yang sulit tersebut. Rumah
sakit diminta membuat pedoman yang berisi :

 rumah sakit harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang terkait;


 rumah sakit harus memastikan sesuai dengan norma agama dan budaya;
 mencakup situasi keputusan tersebut berubah sewaktu pelayanan sedang
berjalan;
 memandu PPA melalui isu hukum dan etika dalam melaksanakan menunda atau
melepas bantuan hidup dasar;
 rumah sakit mengembangkan kebijakan dan prosedur melalui suatu proses yang
melibatkan banyak profesi dari berbagai sudut pandang;
 regulasi tentang identifikasi tanggungjawab masing-masing pihak dan
pendokumentasiannya dalam rekam medis pasien.

Elemen Penilaian HPK 2.4

 Ada regulasi rumah sakit pada saat pasien menolak pelayanan resusitasi,
menunda atau melepas bantuan hidup dasar sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, norma agama, dan budaya masyarakat. (R)
 Pelaksanaan sesuai dengan regulasi tersebut. (D,W)

Kembali ke Deskripsi HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK 2.5)


12 Januari 2018 m taufik harahap Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

Standar Nasional Akreditasi Rumah


Sakit
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK
2.5)
Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen dan manajemen nyeri yang
tepat.

Maksud dan Tujuan HPK 2.5

Nyeri merupakan hal yang banyak dialami pasien dan nyeri yang tidak berkurang
menimbulkan dampak yang tidak diharapkan kepada pasien secara fisik maupun
psikologis. Respons pasien terhadap nyeri sering kali berada dalam konteks norma
sosial, budaya, dan spiritual. Pasien didorong dan didukung melaporkan rasa nyeri.
Rumah sakit diminta untuk mengakui hak pasien terhadap nyeri dan tersedia proses
melakukan asesmen serta manajemen nyeri yang sesuai. (lihat juga PAP 7.1 dan MKE
10 EP 4)

Elemen Penilaian HPK 2.5

 Ada regulasi tentang asesmen dan manajemen nyeri. (R)


 Rumah sakit menghormati serta mendukung hak pasien dengan melakukan
asesmen dan manajemen nyeri yang sesuai. (lihat juga PAP 7.1 EP 1). (D,W)
 Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi, budaya, sosial, dan spiritual
tentang hak pasien untuk melaporkan rasa nyeri, asesmen, dan manajemen nyeri
secara akurat. (D,W)

Kembali ke Deskripsi HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK 2.6)


13 Januari 2018 m taufik harahap Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

Standar Nasional Akreditasi Rumah


Sakit
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK
2.6)
Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang penuh hormat
dan penuh kasih sayang pada akhir kehidupannya.

Maksud dan Tujuan HPK 2.6

Pasien yang sedang menghadapi kematian mempunyai kebutuhan yang unik dalam
pelayanan yang penuh hormat dan kasih-sayang. Perhatian terhadap kenyamanan dan
martabat pasien mengarahkan semua aspek pelayanan pada tahap akhir kehidupan.

Agar dapat terlaksana, semua staf harus menyadari kebutuhan unik pasien pada akhir
kehidupannya. Kebutuhan ini meliputi pengobatan terhadap gejala primer dan
sekunder, manajemen nyeri, respons terhadap aspek psikologis, sosial, emosional,
agama, budaya pasien dan keluarganya, serta keterlibatannya dalam keputusan
pelayanan. (lihat juga PAP 7.1 dan HPK 1.1)
Elemen Penilaian HPK 2.6

1. Ada regulasi tentang pelayanan pasien pada akhir kehidupan. (R)


2. Rumah sakit mengakui dan mengidentifikasi pasien yang menghadapi kematian
dengan kebutuhan yang unik. (D,W)
3. Staf rumah sakit menghormati hak pasien yang sedang menghadapi kematian,
memiliki kebutuhan yang unik dalam proses asuhan, dan didokumentasikan. (D,W)
(lihat juga MIRM 13 EP 2)

Anda mungkin juga menyukai