Partisipasi pasien dan keluarga dalam proses asuhan melalui pengambilan keputusan
tentang asuhan, bertanya soal asuhan, minta pendapat orang lain (second opinion),
dan menolak prosedur diagnostik atau tindakan. Saat pasien minta second opinion,
diharapkan rumah sakit tidak menolak, mencegah atau menghalanginya, sebaliknya
rumah sakit diminta memfasilitasi permintaan tersebut dengan jalan pasien diberi
informasi tentang kondisinya, hasil tes, diagnosis, rekomendasi tindakan, dan
sebagainya. Rumah sakit tidak boleh menyembunyikan informasi ini jika pasien
meminta second opinion. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mengatur hak pasien
untuk mencari second opinion tanpa rasa khawatir memengaruhi proses asuhannya.
Rumah sakit mendorong pasien dan keluarga terlibat dalam seluruh aspek pelayanan.
Seluruh staf sudah dilatih melaksanakan regulasi dan perannya dalam mendukung hak
pasien serta keluarganya untuk berpatisipasi di dalam proses asuhannya.
Ada regulasi tentang rumah sakit mendorong partisipasi pasien dan keluarga
dalam proses asuhan dan memberi kesempatan pasien untuk melaksanakan second
opinion tanpa rasa khawatir akan memengaruhi proses asuhannya. (lihat juga PAP 7.1
EP 6; AP 1 EP 4; ARK 2.1 EP 4; dan MKE 9 EP 5). (R)
Staf dilatih dan terlatih melaksanakan regulasi serta perannya dalam mendukung
hak pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam proses pelayanannya. (D,W,S)
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK 2.1)
11 Januari 2018 m taufik harahap Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Agar pasien dan keluarganya dapat berpartisipasi dalam membuat keputusan, mereka
mendapat informasi tentang kondisi medis, setelah dilakukan asesmen, termasuk
diagnosis pasti dan rencana asuhan. Pasien serta keluarga mengerti hal yang harus
diputuskan tentang asuhan dan bagaimana mereka berpartisipasi dalam membuat
keputusan. Sebagai tambahan, pasien serta keluarga harus mengerti tentang proses
asuhan, tes pemeriksaan, prosedur, dan tindakan yang harus mendapat persetujuan
(consent) dari mereka.
Selama dalam proses asuhan, pasien juga berhak untuk mendapat penjelasan tentang
hasil pengobatan/tindakan termasuk kemungkinan hasil yang tidak terduga. Pasien
serta keluarga paham bahwa mereka berhak atas informasi ini dan berhak mengetahui
siapa dokter yang bertanggungjawab untuk melayaninya yang akan memberitahu hasil
asesmen dan pengobatan/tindakan.
Ada regulasi tentang hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang kondisi,
diagnosis pasti, rencana asuhan, dan dapat berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan serta diberitahu tentang hasil asuhan termasuk kemungkinan hasil yang
tidak terduga. (R)
Pasien diberi informasi tentang kondisi medis mereka dan diagnosis pasti. (lihat
juga MKE 9 EP 1). (D,W)
Pasien diberi informasi tentang rencana asuhan dan tindakan yang akan
dilakukan dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. (lihat juga AP 1 EP4 dan
MKE 9 EP 1). (D,W)
Pasien diberi tahu bilamana “persetujuan tindakan” (informed consent)
diperlukan dan bagaimana proses memberikan persetujuan. (lihat juga HPK 5.1; AP 6;
AP5.11 EP 2; PAP 3.3; PAB 3; PAB 4; PAB 7; dan MKE 9 EP 4). (D,W)
Pasien dijelaskan dan memahami tentang hasil yang diharapkan dari proses
asuhan dan pengobatan. (lihat juga ARK 2.1 EP 2 dan PAP 2.4). (D,W)
Pasien dijelaskan dan memahami bila terjadi kemungkinan hasil yang tidak
terduga. (lihat juga PAP 2.4 EP 2). (D,W)
Pasien serta keluarga dijelaskan dan memahami tentang haknya dalam
berpartisipasi membuat keputusan terkait asuhan jika diinginkan. (lihat juga AP 1 EP 4;
ARK 2.1 EP 4; dan MKE 9 EP 5). (W)
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK 2.2)
11 Januari 2018 m taufik harahap Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Anggota staf menjelaskan setiap tindakan atau prosedur yang diusulkan kepada pasien
dan keluarga.
Staf klinis juga memberi tahu pasien, nama dokter, atau profesional pemberi asuhan
(PPA) lainnya sebagai penanggung jawab asuhan pasien yang diberi izin melakukan
tindakan dan prosedur. Sering, pasien bertanya tentang kompetensi, pengalaman,
jangka waktu bekerja di rumah sakit, dan sebagainya dari para DPJP serta PPA lainnya.
Rumah sakit harus menetapkan proses untuk menjawab jika pasien minta tambahan
informasi tentang DPJP dan perawat penanggung jawab asuhan (PPJA) mereka. (lihat
juga MKE 9)
Elemen Penilaian HPK 2.2
Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien dapat memutuskan
untuk tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang direncanakan atau tidak
meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan dimulai. Rumah sakit
memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk membuat
keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut, dan tanggung jawab mereka
berkenaan dengan keputusan tersebut. Pasien serta keluarganya diberitahu tentang
alternatif pelayanan dan pengobatan. (lihat juga ARK 4.4, EP 1)
Elemen Penilaian HPK 2.3
Ada regulasi rumah sakit pada saat pasien menolak pelayanan resusitasi,
menunda atau melepas bantuan hidup dasar sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, norma agama, dan budaya masyarakat. (R)
Pelaksanaan sesuai dengan regulasi tersebut. (D,W)
Nyeri merupakan hal yang banyak dialami pasien dan nyeri yang tidak berkurang
menimbulkan dampak yang tidak diharapkan kepada pasien secara fisik maupun
psikologis. Respons pasien terhadap nyeri sering kali berada dalam konteks norma
sosial, budaya, dan spiritual. Pasien didorong dan didukung melaporkan rasa nyeri.
Rumah sakit diminta untuk mengakui hak pasien terhadap nyeri dan tersedia proses
melakukan asesmen serta manajemen nyeri yang sesuai. (lihat juga PAP 7.1 dan MKE
10 EP 4)
Pasien yang sedang menghadapi kematian mempunyai kebutuhan yang unik dalam
pelayanan yang penuh hormat dan kasih-sayang. Perhatian terhadap kenyamanan dan
martabat pasien mengarahkan semua aspek pelayanan pada tahap akhir kehidupan.
Agar dapat terlaksana, semua staf harus menyadari kebutuhan unik pasien pada akhir
kehidupannya. Kebutuhan ini meliputi pengobatan terhadap gejala primer dan
sekunder, manajemen nyeri, respons terhadap aspek psikologis, sosial, emosional,
agama, budaya pasien dan keluarganya, serta keterlibatannya dalam keputusan
pelayanan. (lihat juga PAP 7.1 dan HPK 1.1)
Elemen Penilaian HPK 2.6