Anda di halaman 1dari 26

PASAR MODAL

PASAR KEUANGAN, PASAR UANG, PASAR MODAL,

EFEK YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL,

INDEKS EFEK DAN AKSI KORPORASI

OLEH:

1. DWI FITRIA RESPATININGTYAS 041711233064


2. YULIA PUSPITA W. S 041711233091
3. RENNYA LILY KHARISMA 041711233092
4. IRMA PERMATASARI 041711233096
5. DINI PUTRI NOVITASARI 041711233113
6. RAHMI RESTU H. A 041711233118
7. SISKA TRI MASRUROH 041711233215
KELAS G (RABU 15.30)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
1.1 PASAR KEUANGAN
Aset riil menentukan kekayaan suatu perekonomian, sedangkan aset keuangan hanya
mencerminkan klaim atas aset riil. Namun, aset keuangan dan pasar keuangan dimana aset
tersebut diperdagangkan memiliki peranan penting dalam perekonomian. Aset keuangan
memungkinkan penciptaan hampir seluruh aset riil perekonomian.
 Waktu Konsumsi
Pada periode berpenghasilan tinggi, tabungan dapat diinvestasikan dalam bentuk saham
dan obligasi. Pada periode berpenghasilan rendah, aktiva tersebut dapat dijual untuk
memperoleh dana bagi kebutuhan konsumsi. Dengan demikian, dilakukan pemindahan
konsumsi dengan mengalokasikan konsumsi pada periode yang memberikan kepuasan
lebih tinggi. Karenanya pasar keuangan memudahkan individu untuk memisahkan
keputusan terkait konsumsi saat ini dari batasan yang berasal dari laba saat ini.

 Alokasi Risiko
Jika investor dapat memilih sendiri jenis sekuritas dengan karakteristik risiko-imbal hasil
yang lebih disukai, tiap sekuritas dapat dijual dengan harga yang paling memungkinkan.
Hal ini membantu proses pengembangan persediaan aset riil dalam suatu perekonomian.

 Pemisahan Kepemilikan dan Manajemen


Kelompok besar pemilik saham yang tidak dapat seluruhnya berpartisipasi aktif dalam
manajemen perusahaan diwakilkan oleh adanya dewan komisaris yang memilih dan
mengawasi manajemen perusahaan. Struktur ini berarti bahwa pemilik berbeda dengan
manajer perusahaan. Pemegang saham dapat menjual saham kepada investor lain tanpa
berdampak pada manajemen perusahaan. Karenanya aset keuangan dan kemampuan jual-
beli aset tersebut dalam pasar keuangan memudahkan pemisahan kepemilikan dan
manajemen.

1.2 PASAR UANG


Pasar uang adalah subsektor pasar pendapatan tetap. Ini terdiri dari sekuritas hutang
jangka pendek yang biasanya sangat berharga. Banyak dari sekuritas ini berdagang dalam
denominasi besar dan karenanya berada di luar jangkauan investor individu. Namun, dana
pasar uang mudah diakses oleh investor kecil. Reksadana ini mengumpulkan sumber daya
dari banyak investor dan membeli berbagai sekuritas pasar uang atas nama mereka.
Tagihan Perbendaharaan
Tagihan perbendaharaan A.S. (singkatnya T-bills, atau hanya bills) adalah yang paling laku
dari semua instrumen pasar uang. Tagihan T merupakan bentuk pinjaman paling sederhana:
Pemerintah mengumpulkan uang dengan menjual tagihan kepada publik. Investor membeli
tagihan dengan diskon dari nilai jatuh tempo yang dinyatakan. Pada saat jatuh tempo tagihan,
pemerintah membayar investor nilai nominal tagihan. Perbedaan antara harga beli dan nilai
jatuh tempo akhir merupakan pendapatan investor.

Sertifikat deposito
Sertifikat deposito, atau CD, adalah deposito berjangka di bank. Deposito berjangka mungkin
tidak ditarik berdasarkan permintaan. Bank membayar bunga dan pokok kepada deposan
hanya pada akhir jangka waktu tertentu dari CD. CD yang dikeluarkan dalam denominasi
lebih dari $ 100.000 biasanya dapat dinegosiasikan; yaitu, mereka dapat dijual kepada
investor lain jika pemilik perlu menguangkan sertifikat sebelum tanggal jatuh tempo. CD
jangka pendek sangat mudah dipasarkan, meskipun pasar secara signifikan menipis untuk
jatuh tempo 3 bulan atau lebih.

Kertas komersial
Perusahaan besar dan terkenal sering menerbitkan catatan utang jangka pendek tanpa jaminan
sendiri daripada meminjam langsung dari bank. Catatan ini disebut kertas komersial. Sangat
sering, kertas komersial didukung oleh jalur kredit bank, yang memberikan peminjam akses
ke uang tunai yang dapat digunakan (jika perlu) untuk membayar kertas pada saat jatuh
tempo.

Penerimaan Bankir
Penerimaan seorang bankir dimulai sebagai perintah kepada bank oleh pelanggan bank untuk
membayar sejumlah uang di masa mendatang, biasanya dalam 6 bulan. Pada tahap ini, mirip
dengan cek yang sudah lewat. Ketika bank menyetujui pesanan pembayaran sebagai
"diterima," bank menerima tanggung jawab atas pembayaran akhir kepada pemegang
penerimaan. Pada titik ini, penerimaan dapat diperdagangkan di pasar sekunder seperti halnya
klaim lain di bank.

Eurodolar
Eurodolar adalah simpanan dalam mata uang dolar AS di bank asing atau cabang asing bank
Amerika. Sebagian besar simpanan Eurodollar adalah untuk jumlah besar, dan sebagian besar
adalah deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari 6 bulan. Variasi pada deposito
berjangka Eurodollar adalah sertifikat deposito Eurodollar, yang menyerupai CD bank
domestik kecuali bahwa itu adalah kewajiban cabang bank non-A.S., dari sebuah bank,
biasanya cabang London. Keuntungan CD Eurodollar dari deposito berjangka Eurodollar
adalah bahwa pemegangnya dapat menjual aset untuk merealisasikan nilai tunai sebelum
jatuh tempo.

Repos dan Reverses


Dealer dalam sekuritas pemerintah menggunakan perjanjian pembelian kembali, juga disebut
"repos" atau "RP," sebagai bentuk pinjaman jangka pendek, biasanya semalam. Dealer
menjual sekuritas pemerintah kepada investor dalam semalam, dengan perjanjian untuk
membeli kembali sekuritas tersebut pada hari berikutnya dengan harga yang sedikit lebih
tinggi. .

Dana federal
Sama seperti kebanyakan dari kita mempertahankan simpanan di bank, bank memelihara
simpanan mereka sendiri di bank Federal Reserve. Setiap bank anggota Sistem Cadangan
Federal, atau "The Fed," diharuskan untuk mempertahankan saldo minimum dalam rekening
cadangan dengan The Fed. Saldo yang disyaratkan tergantung pada total simpanan nasabah
bank. Dana dalam rekening cadangan bank disebut dana federal, atau dana fed. Setiap saat,
beberapa bank memiliki lebih banyak dana daripada yang dibutuhkan di The Fed.

Panggilan Pialang
Individu yang membeli saham dengan margin meminjam sebagian dari dana untuk membayar
saham dari broker mereka. Pialang pada gilirannya dapat meminjam dana dari bank, setuju
untuk membayar bank segera (on call) jika bank memintanya. Tingkat yang dibayarkan untuk
pinjaman semacam itu biasanya sekitar 1% lebih tinggi daripada tarif pada tagihan jangka
pendek T.

Pasar LIBOR
London Interbank Ditawarkan Rate (LIBOR) adalah tingkat di mana bank-bank besar di
London bersedia meminjamkan uang di antara mereka sendiri. Suku bunga ini, yang dikutip
dari pinjaman berdenominasi dolar, telah menjadi suku bunga jangka pendek utama yang
dikutip di pasar uang Eropa, dan ini berfungsi sebagai suku bunga acuan untuk berbagai
transaksi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin meminjam pada tingkat bunga
mengambang yang sama dengan LIBOR ditambah 2%.
1.3 PASAR MODAL
Pengertian Pasar Modal adalah suatu pasar yang beroperasi secara terorganisir dimana
terdapat aktivitas perdagangan surat-surat berharga seperti saham, equitas, surat pengakuan
hutang, obligasi, dan surat berharga lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan swasta dengan memanfaatkan jasa perantara, komisioner, dan underwriter.
Menurut UU No. 8 Tahun 1995, arti pasar modal adalah suatu aktivitas yang
berhubungan dengan perdagangan efek dan penawaran umum, perusahaan publik yang
berhubungan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berhubungan
dengan efek.
Dengan kata lain, pasar modal adalah penghubung antara investor (pemilik dana)
dengan perusahaan atau institusi pemerintah yang membutuhkan dana melalui perdagangan
instrumen jangka panjang (saham, obligasi, right issue, dan lain-lain).
 Menurut Para Ahli
Adapaun pengertian pasar modal dari beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Martalena dan Malinda
Capital market atau pasar modal merupakan tempak pertemuan antara permintaan
dan penawaran kepada modal. Baik yang berwujud ekuitas ataupun jangka panjang.
2. Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin
Capital market merupakan pasar untuk berbagaimacam instrumen keuangan dengan
jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Baik dalam wujud utang, saham,
instrumen derivatif, ataupun instrumen lainnya.
3. Sunariyah
Pasar modal merupakan tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan
surat berharga. Tempat di mana berbagai individu atau badan usaha yang memiliki
kelebihan dana (surplus fund) melaksanakan investasi dalam bentuk surat berharga
yang ditawarkan oleh emiten.
4. Irham
Pasar modal merupakan suatu pasar di mana melibatkan berbagai dana modal seperti
seperti ekuitas dan utang untuk diperdagangkan.
5. Fahmi dan Hadi
Pasar modal merupakan tempat untuk berbagai pihak, terutama bagi perusahaan
menjual saham dan juga obligasi. Capital market ini memiliki tujuan dari hasil
penjualan tersebut yang nantinya akan dipakai sebagai tambahan dana ataupun untuk
memperkuat modal dalam perusahaan.
 Jenis-Jenis Pasar Modal
Menurut Sunariyah ada empat jenis pasar modal, diantaranya adalah:
1. Primary Market, yaitu tempat dibukanya penawaran saham oleh emiten pertamakali
sebelum diperdagangkan di pasar sekunder.
2. Secondary Market, yaitu tempat perdagangan saham yang telah melewati masa
penawaran pada pasar perdana.
3. Third Market, yaitu tempat perdagangan saham di luar bursa.
4. Fourth Market, yaitu bentuk perdagangan efek antar pemegang saham atau proses
pemindahan saham antar pemegang saham dengan nominal yang besar.

 Peran Pasar Modal


Dalam perekonomian di Indonesia, Capital market memiliki beberapa peran penting di
dalamnya, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sebagai lembaga perantara atau intermediasi keuangan selain bank.
b. Memungkinkan para investor untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan bisnis yang
menguntungkan.
c. Memungkinkan aktivitas bisnis untuk medapatkan dana dari pihak lain untuk
memperluas usaha ataupun ekspansi.
d. Memungkinkan aktivitas bisnis untuk berperan menjadi pemisah operasi bisnis
dengan ekonomi dari kegiatan keuangan.
e. Memungkinkan para pemegang surat berharga memperoleh likuiditas dengan cara
menjual surat berharga yang dipunyai terhadap pihak lain.

 Tujuan dan Fungsi Pasar Modal


Berikut tujuan dari Capital market, yaitu ;
a. Memberikan kesempatan terhadap masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonominya.
b. Memberikan kesempatan terhadap masyarakat untuk turut mempunyai perusahaan
serta ikut serta dalam menikmati hasilnya (laba).
Secara umum, fungsi dari Capital market terdapat 6 macam, diantaranya yaitu:
a. Menambah Modal Usaha
Keterangan: yang dimaksud dengan menambah modal usaha yaitu dengan cara
menjual saham yang dimiliki ke Capital market. Saham tersebut nantinya akan dibeli
oleh perusahaan lain, masyarakat umum, atau bahkan lembaga pemerintahan.
b. Pemerataan Pendapatan
Keterangan: dalam kurun waktu tertentu, saham yang telah di beli nantinya akan
mendatangkan deviden atau keuntungan kepada pihak pembeli. Oleh karenanya,
penjualan saham dengan pasar modal dapat dinilai sebagai media untuk pemerataan
penghasilan.
c. Sarana Peningkatan Kapasitas Produksi
Keterangan: terdapatnya tambahan modal yang diperoleh dari Capital market, maka
produktivitas perusahaan akan ikut meningkat.
d. Sarana Menciptakan Tenaga Kerja
Keterangan: keberadaan pasar modal dapat menjadi pemicu munculnya
berkembangkan industri lain yang bisa melahirkan lapangan kerja yang baru.
e. Sarana Meningkatkan Pendapatan Negara
Keterangan: dividen yang diperoleh oleh pemegang saham akan dikenakan pajak
oleh pemerintah. Sehinggam adanya pajak tersebut dapat memberikan pendapatan
tambahan bagi negara.
f. Indikator Perekonomian Negara
Keterangan: kegiatan ekonomi (jual-beli) di pasar modal yang padat atau tinggi
mengindikasikan bahwa kegiatan bisnis perusahaan berjalan dengan baik. Namun,
hal itu juga berlaku sebaliknya.

 Manfaat Pasar Modal


Jenis pasar ini sangat bermanfaat bagi perusahaan dan institusi untuk mendapatkan
modal jangka panjang. Menurut Tjiptono, beberapa manfaat pasar ini adalah sebagai
berikut ini:
a. Menciptakan wahana investasi kepada investor dan memungkinkan adanya
diversifikasi.
b. Dapat menjadi indikator utama bagi tren ekonomi suatu negara.
c. Memiliki peran sebagai alokasi sumber dana secara optimal.
d. Pasar ini dapat dijadikan alternatif investasi dengan potensi keuntungan dan resiko
yang dapat diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi
investasi.

 Instrumen
Berikut adalah beberapa instrumen utama yang diperjual-belikan dalam pasar
modal, diantaranya ialah sebagai berikut:

Underlyin Instrumen
No Instrumen Deriatif
g Induk

1 Equitas Saham Biasa Right Issue

Waran

Reksadana

Saham Preferen Opsi Saham

Stock Index
Future

Opsi Stock Index


Future

Obligasi
2 Hutang Obligasi Konversi
Pemerintah

Obligasi
Opsi Obligasi
Perusahaan

Reksadana

 Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal


Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995, berikut ini adalah beberapa lembaga yang terlibat di
dalam pasar modal:
1. Anggota Bursa Efek, yaitu perantara perdagangan efek yang memiliki izin usaha
dari Bapepam serta memiliki hak untuk menggunakan sistem/ sarana Bursa Efek
sesuai atauran.
2. Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang melakukan pencatata kepemilikan efek
dan pembagian hak yang berhubungan dengan efek.
3. Bursa Efek, yaitu penyelenggara dan penyedia sistem/ sarana untuk
mempertemukan penjual dan pembeli.
4. Emiten, yaitu pihak yang membuat penawaran umum.
5. Kustodian, yaitu penyelenggara jasa penitipan efek dan harta lain sehubungan
dengan efek serta jasa lain, termasuk dividen, bunga, dan lain-lain, serta melakukan
penyelesaian transaksi efek.
6. Lembaga Kliring dan Penjaminan, yaitu penyelenggara jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa.
7. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, yaitu pihak penyelenggara kegiatan
kustodian sentral untuk Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan lain-lain.
8. Manajer Investasi, yaitu pengelola portofolio efek bagi para nasabah.
9. Menteri Keuangan Republik Indonesia.
10. Penasihat Investasi, yaitu pihak yang mendapatkan imbalan jasa sebagai penasehat
terkait transaksi jual beli efek.
11. Penjamin Emisi Efek, yaitu pembuat kontrak dengan emiten untuk melakukan
penawaran umum bagi kepentingan emiten.
12. Perantara Perdagangan Efek, yaitu pelaku usaha jual-beli efek untuk kepentingan
sendiri atau pihak lain.
13. Perseroan, yaitu PT sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 mengenai Perseroan
Terbatas.
14. Perusahaan Efek, yaitu pihak penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, dan
atau manajer investasi.
15. Perusahaan Publik, yaitu perseorang yang memiliki saham sekurang-kurangnya
Rp3 miliar, dan telah dimiliki setidaknya 300 pemegang saham.
16. Wali Amanat, yaitu pihak yang mewakili kepentingan pemegan efek yang sifatnya
hutang.

 Contoh Pasar Modal


Contoh pasar modal yang ada di Indonesia yaitu Bursa Efek Indonesia atau
Indonesia Stock Exchange (BEI atau IDX). BEI merupakan gabungan dari Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Sementara untuk contoh pasar modal
yang ada di dunia ialah sebagai berikut:
a. NASDAQ
b. Hongkong Stock Exchange
c. Euronext
d. New York Stock Exchange (NYSE)
e. London Stock Exchange
f. Japan Stock Exchange Group
g. Toronto Stock Exchange (TSX)
h. Shanghai Stock Exchange

1.4 EFEK YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL


Menurut Undang-Undang Pasar Modal (UUPM) Pasal 1 angka 5, Efek adalah surat berharga
yang diperdagangkan di pasar modal, antara lain :

a. Surat pengakuan hutang: surat berharga yang dibuat untuk mengikat secara hukum
atas seluruh jaminan tambahan milik debitur bagi kepentingan kreditur. Hutang tersebut
dapat segera ditagih terhadap kewajiban pembayaran seluruh jumlah hutang yang wajib
dibayar oleh debitur ke kreditur.
b. Surat berharga komersial: sekuritas dalam pasar uang yang diterbitkan oleh bank
berkapitalisasi besar serta perusahaan. Biasanya instrumen ini tidak digunakan sebagai
investasi jangka panjang melainkan hanya sebagai pembelian inventaris atau untuk
pengelolaan modal kerja
c. Saham
d. Obligasi
e. Tanda bukti hutang
f. Unit penyertaan kontrak investasi kolektif (Reksadana): Reksadana yang
menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada masyarakat pemodal dan
dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar
modal dan pasar uang
g. Kontrak berjangka atas efek (Option): suatu kontrak standard yang diperdagangkan
pada bursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen
keuangan pada suatu tanggal dimasa akan datang, dengan harga tertentu.
h. Setiap derivatif dari efek: derivatif adalah kontrak atau perjanjian yang nilai atau
peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai
underlying assets. Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang
bersifat penyertaan maupun utang.
Instrumen yang paling populer di pasar modal adalah saham. Saham  merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan yang tercatat di bursa efek.  Indonesia saat ini memiliki
satu bursa efek, yakni Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang  tercatat di bursa atau
yang menawarkan efek di bursa disebut juga emiten. Investor atau pihak yang berinvestasi
saham bisa membeli saham melalui penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO)
atau membeli di bursa efek atau disebut dengan pasar sekunder. Berikutnya adalah obligasi.
Obligasi adalah surat berharga yang berisi kontrak antara pemberi dana yaitu investor yang
membeli obligasi, dan pihak yang memperoleh dana, yaitu emiten.  Emiten yang menerbitkan
obligasi akan membayar bunga atau kupon secara periodik kepada investor yang menjadi
pemegang obligasi (bond holder). Sama seperti saham, obligasi dapat dibeli di pasar perdana,
yaitu saat obligasi tersebut ditawarkan pertama kali, atau membeli di pasar sekunder ketika
sudah dicatat di BEI.

1.5 JENIS INDEKS EFEK DAN METODOLOGI INDEKS


Indeks adalah angka indikator yang menggambarkan harga rata-rata dari beberapa saham
yang terdaftar di bursa.

Kegunaan Indeks yaitu:

- Indikator Keuntungan Investor


- Sebagai fasilitas pembentukan portofolio pasif
- Untuk melihat perkembangan ekonomi

Jenis Indeks di BEI


Hingga saat ini, BEI telah mencatatkan 14 indeks saham, 1 keluarga indeks sektor, 1 keluarga
indeks papan daftar, dan 5 indeks untuk masing-masing dari 3 kategori obligasi; obligasi
pemerintah, obligasi korporasi, dan komposit (menggunakan obligasi pemerintah dan
korporasi). Total ada 24 Indeks.
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), mengukur pergerakan semua saham yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia.
2. Indeks LQ45, mengukur performa harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi
dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
3. Indeks IDX30, mengukur performa harga dari 30 saham-saham yang memiliki likuiditas
tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang
baik.
4. Indeks IDX80, mengukur performa harga dari 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi
dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
5. Indeks IDX Value30 (IDXV30), mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki
valuasi harga yang rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
6. Indeks IDX Growth30 (IDXG30), mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki
tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuiditas
transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
7. Indeks KOMPAS100, mengukur performa harga dari 100 saham yang memiliki
likuiditas yang baik dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks KOMPAS100 diluncurkan
berkerja sama dengan perusahaan media Kompas Gramedia.
8. Indeks IDX SMC Composite / IDX Small-Mid Cap Composite Index, mengukur
performa harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.
9. Indeks IDX SMC Liquid / IDX Small-Mid Cap Liquid Index, mengukur performa harga
dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan
menengah. Konstituen Indeks IDX SMC Liquid diambil dari konstituen Indeks IDX
SMC Composite.
10. Indeks IDX High Dividend 20/ IDX High Dividend 20 Index, terdiri atas 20 saham yang
membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang
tinggi.
11. Indeks IDX BUMN20/ IDX BUMN20 Index, mengukur performa harga atas 20 saham
perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.
12. Indeks Saham Syariah Indonesia/ Indonesia Sharia Stock Index (ISSI), mengukur
performa harga seluruh saham yang dinyatakan sebagai saham syariah sesuai dengan
Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keungan (OJK).
13. Jakarta Islamic Index (JII), mengukur performa harga dari 30 saham-saham syariah yang
memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.
14. Jakarta Islamic Index 70 (JII70), mengukur performa harga dari 70 saham syariah yang
memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.
15. Indeks Sektoral, mengukur performa harga seluruh saham dari masing-masing sektor
industri yang terdapat pada klasifikasi Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA).
Indeks ini terdiri dari:
- Indeks Pertanian
- Indeks Pertambangan
- Indeks Industri Dasar dan Kimia
- Indeks Aneka Industri
- Indeks Industri Barang Konsumsi
- Indeks Properti, Real Estat, dan Konstruksi Bangunan
- Indeks Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
- Indeks Keuangan
- Indeks Perdagangan, Jasa, dan Investasi
- Indeks Manufaktur
16. Indeks Papan Pencatatan (Board Index), mengukur performa harga seluruh saham
tercatat sesuai dengan papan pencatatannya yaitu Utama dan Pengembangan. Suatu
saham masuk pada papan pencatatan Utama atau Pengembangan sesuai dengan
ketentuan pencatatan saham di BEI. Indeks ini terdiri dari:
- Indeks Papan Utama (Main Board Index)
- Indeks Papan Pengembangan (Development Board Index)
17. Indeks BISNIS-27, mengukur performa harga dari 27 saham yang dipilih oleh Komite
Indeks Bisnis Indonesia. Indeks BISNIS-27 diluncurkan berkerja sama dengan
perusahaan media PT Jurnalindo Aksara Grafika (penerbit surat kabar harian Bisnis
Indonesia).
18. Indeks PEFINDO25, mengukur performa harga saham dari 25 emiten kecil dan
menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang
tinggi. Indeks PEFINDO25 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan
pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
19. Indeks SRI-KEHATI, mengukur performa harga saham dari 25 emiten yang memiliki
kinerja yang baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran
terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau disebut
Sustainable and Responsible Investment (SRI). Indeks SRI-KEHATI diluncurkan dan
dikelola berkerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan
KEHATI).
20. Indeks infobank15, adalah indeks yang terdiri dari 15 saham perbankan yang memiliki
faktor fundamental yang baik dan likuiditas perdagangan yang tinggi. Indeks infobank15
diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media PT Infoartha Pratama
(penerbit Majalah Infobank).
21. Indeks SMinfra18, adalah indeks yang terdiri dari 18 saham yang konstituennya dipilih
dari sektor-sektor infrastruktur, penunjang infrastruktur, dan pembiayaan infrastruktur
(dari sektor perbankan) yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Indeks SMinfra18
diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
(SMI).
22. Indeks MNC36, terdiri dari 36 saham yang memiliki kinerja positif yang dipilih
berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi, dan fundametal serta rasio keuangan.
Indeks MNC36 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media Media
Nusantara Citra (MNC) Group.
23. Indeks Investor33, mengukur performa harga 33 saham yang dipilih dari 100 (seratus)
Perusahaan Tercatat terbaik versi Majalah Investor yang dipilih berdasarkan kapitalisasi
pasar, likuiditas transaksi dan fundamental serta rasio keuangan. Indeks Investor33
diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media PT Media Investor
Indonesia (penerbit Majalah Investor).
24. Indeks PEFINDO i-Grade / PEFINDO Investment Grade Index, mengukur performa
harga dari 30 saham emiten-emiten yang memiliki peringkat investment grade dari
PEFINDO (idAAA hingga idBBB-) yang berkapitalisasi pasar paling besar. Indeks
PEFINDO i-Grade diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan
pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

Metoodologi Indeks
Indeks yang ada di Bursa Efek Indonesia dihitung dengan menggunakan metodologi rata-rata
tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat (nilai pasar) atau Market Value Weighted
Average Index. Formula dasar penghitungan indeks adalah:

Nilai Pasar adalah kumulatif jumlah saham tercatat (yang digunakan untuk perhitungan
indeks) dikali dengan harga pasar. Nilai Pasar biasa disebut juga Kapitalisasi Pasar. Formula
untuk menghitung Nilai Pasar adalah:

Dimana:

p = Closing price (harga yang terjadi) untuk emiten ke-i.


q = Jumlah saham yang digunakan untuk penghitungan indeks (jumlah saham yang tercatat)
untuk emiten ke-i.

n = Jumlah emiten yang tercatat di BEI (jumlah emiten yang digunakan untuk perhitungan
indeks)

1.6 EQUITY RIGHT ISSUE


 Pengertian
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) atau disingkat HMETD
dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang
namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk
menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi
atau pengeluaran saham-saham dari saham simpanan. HMETD ditandai dengan akhiran
"-R" pada perdagangan bursa saham. Sebagai contoh, saham telkom memiliki kode
TLKM, dan HMETD-nya adalah TLKM-R.
HMETD dapat diperdagangkan di bursa layaknya sebuah saham pada kurun
waktu tertentu. HMETD juga memiliki batas waktu penebusan sebelum masa berlakunya
habis dan hangus. Tidak menebus HMETD bisa menyebabkan efek dilusi pada
portofolio.
Menurut PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
32/POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA
DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Bab 1
pasal 1 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang selanjutnya disingkat HMETD
adalah hak yang melekat pada saham yang memberikan kesempatan pemegang saham
yang bersangkutan untuk membeli saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya baik
yang dapat dikonversikan menjadi saham atau yang memberikan hak untuk membeli
saham, sebelum ditawarkan kepada Pihak lain.

 Tujuan Right Issue


Rights issue adalah salah satu cara dari perusahaan untuk memperkuat struktur
permodalan selain private placement. Pada proses rights issue, sesorang akan mendapat
hak untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan. Inti dari rights issue adalah untuk
meminta modal tambahan dari para investor. Tujuan perusahaan meminta modal
tambahan bisa berbeda-beda alasannya. Ada perusahaan yang sedang sangat bagus
bisnisnya sehingga ingin ekspansi dengan lebih cepat, ada perusahaan yang kesulitan
keuangan sehingga ingin meminta modal tambahan untuk membantu membayar hutang.

 Ilustrasi Mekanisme Rights Issue pada Bursa Saham


PNBS memiliki harga saham sebesar Rp 100,- per lembar dan akan melancarkan rights
issue dengan nilai nominal Rp 100,- dan harga saham baru sebesar Rp 100,-. Rasio
saham yang akan dikeluarkan adalah 1:1.

Anda memiliki saham PNBS sebanyak 1000 lembar. Jadi, anda memiliki HMETD
sebanyak 1000 lembar juga karena rasio yang diterbitkan adalah 1:1. Hal berikutnya
yang dapat anda lakukan adalah sebagai berikut:
a. Jika di hari perdagangan HMETD telah dimulai dan harga saham PNBS meningkat
ke Rp 110,- , maka harga PNBS-R akan berada di kisaran Rp 10,-. Ini berarti anda
dapat menjual HMETD anda 1000 lembar dengan harga Rp 10,- menjadi uang
sebesar Rp 10.000,-
b. Jika di hari perdagangan HMETD telah dimulai dan harga saham PNBS mengalami
penurunan ke Rp 90,- , maka harga PNBS-R akan berada di kisaran Rp 1,-. Ini
adalah posisi yang cukup sulit, karena anda hanya bisa antri untuk menjual HMETD
anda (tidak bisa langsung sell karena biasanya tidak ada yang mau beli)

c. Anda juga bisa membeli HMETD milik orang lain jika ini memperdagangkan atau
menebus HMETD tersebut

d. Pastikan anda menebus HMETD sebelum waktu penebusan berakhir, karena


HMETD tersebut bisa HANGUS (ini dilakukan jika anda tidak menjual HMETD
milik anda)

 Cara Jual/Beli HMETD pada Rights Issue


HMETD dapat ditransaksikan layaknya sebuah saham pada saat “trading day”
HMETD tersebut sedang berlangsung. Misalnya anda ingin melihat transaksi HMETD
saham PNBS, maka ketik kode PNBS-R pada aplikasi online trading sekuritas anda
untuk melihat transaksi yang sedang berlangsung.
Beberapa sekuritas memiliki fitur untuk mentransaksikan langsung HMETD pada
aplikasi online trading, beberapa sekuritas lainnya harus menelepon pihak broker,  untuk
meminta bantuan membeli atau menjual HMETD. Transalsi HMETD berlangsung pada
jam 09.00 – 12.00 WIB daat jam bursa aktif.
 Dampak dari Rights Issue
Dampak yang paling terlihat dari hasil rights issue adalah meningkatnya
kapitalisasi perusahaan, dan perdagangan saham di bursa menjadi lebih likuid karena
bertambahnya jumlah lembar saham. Efek lainnya seperti hasil rights issue yang
digunakan untuk ekspansi atau pembayaran hutang yang akan jatuh tempo akan terlihat
di laporan keuangan.

1.7 PENERBITAN WARRAN


 Pengertian
Warran (warrant) adalah hak yang diberikan ke pemegang saham dan dapat ditebus
menjadi saham perusahaan dengan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu
tertentu. Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/PJOK.04/2015 (Pasal 1
ayat 5), warrant adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan terbuka yang memberi
hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan terbuka tersebut pada
harga tertentu setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek dimaksud diterbitkan.
Warrant merupakan suatu hak bukan kewajiban. Oleh karena itu, Investor boleh
menebusnya dan setelah menebusnya, akan berubah menjadi induk, namun tidak wajib
ditebus, investor bisa menjual warrant (hak tebus) tersebut kepada investor lainnya yang
ingin menebusnya. Bila sebuah Warrant tidak ditebus, maka akan hangus.
Biasanya warrant akan diterbitkan dan diberikan pada saat perusahaan melakukan aksi
penambahan modal seperti IPO (Initial Public Offering) atau rights issue. Jumlah
penerbitan dan pembagian warrant pun sudah ditentukan perusahaan.
Pergerakan warrant biasanya jauh lebih volatil dibandingkan dengan induk sahamnya.
Ini dikarenakan jumlah warrant yang beredar memang lebih sedikit daripada jumlah induk
saham, dan warrant tidak memiliki batas auto reject.
 Tujuan Penerbitan Warrant
Untuk menarik minat investor agar lebih tertarik untuk membeli saham. Biasanya
diterbitkan oleh perusahaan ketika perusahaan membutuhkan tambahan modal saham
baru. Selai itu, warrant merupakan insentif bagi pemegang saham yang biasanya diberikan
bersamaan dengan Right Issue, agar pemegang saham mau menebus Right Issue-nya.
 Karakteristik
Warrant yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik di pasar modal, pada
umumnya bersifat detachable, artinya produk tersebut dapat dipisahkan dari saham induk
yang diterbitkan dan dapat diperdagangkan pada papan tersendiri di bursa efek.
Karakteristiknya:
- Memiliki masa berlaku & masa waktu perdagangan 6 bulan keatas.
- Memiliki harga exercise (harga eksekusi) sebagai harga yang harus dibayar apabila
anda ingin mengubah warrant menjadi saham.
- Pemegang tidak wajib menebus warrant menjadi saham, tetapi warrant tersebut akan
hangus bila masa berlaku telah berakhir.
 Menghitung Harga Wajar Warrant
Harga Wajar Warrant=Harga Induk−Harga Eksekusi
Sehingga untuk mengetahui harga wajar, perlu diketahui:
- Harga penebusan (harga eksekusi) yang telah ditetapkan oleh perusahaan
- Wkatu atau tanggal penebusan
- Harga induk saat ini

1.8 STOCK SPLIT DAN REVERSE STOCK SPLIT

 Stock Split
Adalah penambahan jumlah saham yang beredar dengan jalan memecah satu saham
menjadi dua saham atau lebih yang diikuti dengan penurunan nilai nominal secara
proporsional. Tindakan pemecahan saham biasanya dilakukan apabila harga pasar saham
sudah terlalu tinggi. Harga pasar saham yang terlalu tinggi akan mengakibatkan likuiditas
saham akan semakin berkurang, karena hanya sedikit jumlah investor yang mampu
membeli saham tersebut.

 Reverse Split
Merupakan penggabungan dua atau lebih saham menjadi satu. Tindakan ini dilakukan
untuk meningkatkan harga pasar saham, jika dipertimbangkan harga pasar saham sudah
terlampau rendah.

1.9 PEMBAGIAN DIVIDEN


Pembagian Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada parapemegang saham.
Setiap akhir periode akuntansi, perusahaan selalu mengeluarkan laporan kinerja keuangannya
dalam bentuk Laporan Keuangan Bulanan, Triwulan, Semester atau Tahunan.

Ada 3 cara atau mekanisme pembagian dividen kepada pemegang saham yaitu:

1. Uang Tunai
Pembagian dividen yang sering dilakukan adalah dalam bentuk uang. Para pemegang
saham akan menerima dividen sebesar tarif per lembar dikalikan jumlah lembar yang
dimiliki.
2. Aktiva (selain kas dan saham sendiri)
Dividen yang dibagikan kadang-kadang tidak berbentuk uang tunai tapi berupa aktiva
seperti saham perusahaan lain. Atau barang-barang hasil produksi perusahaan yang
membagi dividen tersebut.Pemegang saham yang menerima dividen seperti ini mencatat
dalam pembukuannya dengan jumlah sebesar harga pasar yang diterimanya
3. Saham baru
Penerimaan dividen dalam bentuk saham dari perusahaan yang membagi saham tersebut
disebut dividen saham. Bagi pemegang saham dividen seperti ini berarti penambahan
jumlah lembar saham tanpa ada pengeluaran baru. Jadi jumlah lembarnya bertambah tapi
harga perolehannya tetap.Saham yang diterima sebagai dividen bisa berbentuk saham
yang sama dengan yang dimiliki atau saham jenis yang lain. Apabila dividen saham yang
diterima itu sejenis dengan saham yang dimiliki berarti jumlah lembarnya bertambah
banyak. Sedangkan harga perolehannya tetap, dalam artian tidak ada kenaikan nilai buku.
Dividen saham seperti ini tidak dibuat jurnal tapi hanya MEMO untuk menunjukkan
kenaikan jumlah lembar saham.Penjualan saham sesudah adanya penerimaan dividen
saham akan dibebani dengan harga pokok saham yang baru.

1.10SHARES BUYBACK
Program pembelian kembali (buyback) saham adalah proses pembelian kembali saham
yang beredar di publik (outstanding share) yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dalam
proses buyback perusahaan menginvestasikan dana yang dimiliki untuk membeli saham
perusahaannya sendiri dari publik. Dengan melakukan pembelian kembali saham yang
beredar di publik, secara otomatis jumlah keuntungan yang harus disetor perusahaan
melalui pembagian deviden akan berkurang, karena jumlah saham yang beredar menyusut. 
Bukan hanya itu perusahaan juga dapat memperoleh keuntungan di masa yang akan datang
jika jika perusahaan memutuskan untuk menjual kembali saham yang dibuyback ketika
harganya sudah naik.
Namun ada bedanya, jika investor mendapat manfaat (dan kewajibannya) saat memiliki
saham perusahaan, saham perusahaan yang dibeli perusahaan hanya bermanfaat mengurangi
jumlah saham beredar. Artinya, setelah lembar saham berkurang, maka jumlah laba yang
diatribusikan ke pemegang saham akan bertambah karena jumlah pemilik berkurang.
 Ada dua cara perusahaan melakukan buyback
1. Tender Offer
Perusahaan memberikan penawaran kepada pemegang sahamnya bahwa perusahaan
akan membeli sejumlah saham dengan kisaran harga tertentu (kisaran harganya
ditentukan oleh perusahaan dan hampir selalu harga yang ditawarkan di atas harga di
pasar), bagi pemegang saham yang ingin mengikuti proses ini, dapat mendaftarkan
dirinya beserta dengan jumlah saham yang ingin dijual di harga yang diharapkan.
Pada waktu pelaksanaan tender offer perusahaan akan membeli dalam jumlah yang
mereka rencanakan, jika jumlah saham yang ditawarkan publik lebih banyak dari
kebutuhan, perusahaan akan mengutamakan pembelian pada saham yang ditawarkan
di harga yang lebih murah.
2. Pembelian di Pasar Terbuka
Alternatif berikutnya adalah dengan membeli saham di pasar reguler sesuai dengan
harga yang berlaku di pasar atau membeli dengan harga semurah-murahnya.
Pengumuman atau rumor adanya proses buyback di pasar reguler, sering kali
membuat harga melonjak karena ada sentimen peningkatan permintaan di saham ini.
Tujuan utama program buyback ini adalah agar kinerja perusahaan meningkat.
Sebab buyback umumnya terjadi karena kinerja temporer saham perusahaan
cenderung turun atau stagnan.
 Mengapa perusahaan melakukan buyback?
Bila kita bertanya kepada management perusahaan mengapa mereka melakukan
buyback, biasanya mereka akan menjawab bahwa perusahaan bermaksud untuk
mengurangi jumlah deviden yang dibagikan pada pemegang saham. Atau perusahaan
akan menyatakan bahwa tidak ada investasi yang lebih baik dari perusahaan mereka
sendiri, sehingga perusahaan memutuskan untuk membeli saham mereka sendiri.
Masih ada motif lain yang mendorong perusahaan untuk melakukan buyback.
Misalnya ketika harga saham sudah terlalu murah, entah karena turunnya keuntungan
perusahaan, kondisi ekonomi yang buruk, atau skandal lain yang terjadi. Hal tersebut
membuat perusahaan menggunakan uang cash yang dimilikinya untuk membeli
sahamnya kembali, pada umumnya manajemen mengatakan bahwa harga saham di
pasar sudah terlalu murah ssehingga pihak manajemen memutuskan untuk membeli
kembali sahamnya dari publik. Berita seperti ini sering muncul ketika harga saham
perusaan mengalami kejatuhan yang signifikan dan umumnya bisa menenangkan
kepanikan di market sehingga membuat harga sahamnya kembali naik.
a. Menaikan Ratio Keuangan
Jika jumlah saham beredar berkurang maka, maka secara otomatis ratio
Earning per Share (keuntungan per lembar saham) perusahaan menjadi meningkat,
oleh karena itu aksi buyback juga sering kali bertujuan untuk menaikan rasio
keuangan perusahaan. Rasio keuangan adalah salah satu point penting dalam
menganalisa fundamental suatu perusahaan.
Jika ini merupakan alasan dari proses buyback maka investor harus berhati-
hati karena aksi ini bertujuan untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang
saham melainkan hanya untuk membuat rasio keuangan terlihat lebih baik. Jika ini
terjadi kemungkinan ada yang salah dengan pengelolaan dari pihak manajemen
perusahaan tersebut.
b. Mengurangi Liquiditas Sahamnya Di Pasar
Alasan terakhir adalah mengurangi likuiditas saham perusahaan tersebut di
pasar. Bila saham yang beredar di pasar terlalu banyak maka harga saham
perusahaan tersebut akan menjadi lebih sulit untuk naik, jika naik pun kenaikannya
akan menjadi lebih lambat daripada yang terjadi di saham-saham yang jumlah
sahamnya tidak terlalu banyak di publik, itu sebabnya perusahaan terkadang
melakukan aksi buyback untuk mengurangi supply saham beredar supaya ratio
keungannya menjadi lebih baik dan harganya juga lebih mudah naik.
Kesimpulannya buyback memang pada umumnya adalah berita yang baik bagi para
investor pemegang saham perusahaan tersebut, namun dalam beberapa kasus buyback
juga dapat merupakan berita buruk untuk para pemegang saham.

1.11OBLIGASI KONVERSI DAN OBLIGASI TUKAR


 PENGERTIAN OBLIGASI KONVERSI
Obligasi konversi atau yang dikenal juga dengan nama convertible bond, adalah
suatu jenis obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham dari perusahaan penerbit
obligasi dan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada
penerbitan obligasi tersebut. Karena sifatnya yang bisa dikonversi itu, obligasi konversi
ini biasa juga disebut dengan obligasi tukar. Yang menjadi karakteristik utama dari
instrumen obligasi ini adalah, bahwa nilai  suatu obligasi bergerak berlawanan arah
dengan perubahan suku bunga secara umum. Jika suku bunga secara umum cenderung
turun, maka nilai atau harga obligasi akan meningkat, karena para investor cenderung
untuk berinvestasi pada obligasi. Sementara itu, jika suku bunga secara umum
cenderung meningkat, maka nilai atau harga obligasi akan turun, karena para investor
cenderung untuk menanamkan uangnya di Bank. Dari sisi penerbit obligasi konversi,
keuntungan yang diperolehnya yaitu pembayaran bunga yang lebih rendah, tetapi
sebagai kompensasi keuntungan tersebut maka penerbit juga akan mengalami dilusi
saham sewaktu pemegang obligasi melakukan konversi obligasinya ke saham baru.
Bagi investor obligasi konversi, ini lebih aman dibandingkan dengan investasi pada
saham preferen ataupun saham biasa.
JENIS – JENIS OBLIGASI KONVERSI
- Obligasi tukar atau biasa dikenal dengan nama Exchangeable convertibles adalah
suatu obligasi di mana saham yang menjadi aset dasar obligasi tersebut adalah
merupakan saham dari perusahaan yang berbeda dari perusahaan penerbit obligasi.
- Obligasi wajib konversi atau biasa disebut Mandatory convertibles adalah
obligasi jangka pendek dan biasanya memiliki imbal hasil tinggi yang wajib
dikonversikan menjadi saham biasa berdasarkan harga pasaran yang berlaku pada
saat konversi.
- Obligasi konversi bersyarat atau lebih dikenal dengan istilah Contingent
convertibles yang merupakan obligasi konversi dengan persyaratan bahwa investor
hanya diperkenankan untuk melakukan konversi obligasinya menjadi saham
perusahaan apabila harga saham yang berlaku dipasar modal mencapai persentase
tertentu di atas harga konversi.
- Obligasi konversi saham preferen atau dikenal juga dengan istilah Convertible
preferred stock adalah seperti obligasi biasa namun memiliki peringkat senioritas
lebih rendah dalam struktur permodalan.

 PENGERTIAN OBLIGASI TUKAR


Obligasi tukar yaitu obligasi yang memberikan hak opsi kepada pemegang obligasi
untuk menukar obligasi kedalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbit
(misalnya saham anak perusahaan atau induk perusahaan).

1.12CALLABLE BONDS
Callable bond adalah jenis obligasi yang dapat dilunasi oleh penerbit dengan harga
tertentu sebelum jatuh tempo. Oleh karena itu, penerbit memiliki hak untuk membeli
kembali (dinamakan dengan call) obligasi dari pemegang obligasi lebih awal dengan harga
yang ditentukan sebelumnya.
Penerbit dapat memilih untuk menarik obligasi mereka jika suku bunga pasar
bergerak turun. Penurunan suku bunga akan memungkinkan mereka untuk meminjam pada
tingkat bunga yang lebih menguntungkan.

Fitur callable bond:


- Penebusan opsional
mengizinkan penerbit untuk menebus obligasi. Banyak obligasi memiliki fitur
panggilan opsional yang dapat digunakan emiten setelah beberapa tahun, seringkali 10
tahun.
- Fitur penukaran sinking fund
mewajibkan penerbit untuk menebus secara teratur sebagian atau seluruh obligasi
sesuai dengan jadwal tetap.
- Fitur penebusan luar biasa atau extraordinary
mengizinkan penerbit untuk memanggil obligasi sebelum jatuh tempo jika peristiwa-
peristiwa tertentu terjadi, seperti proyek yang diterbitkan untuk mendanai obligasi telah
rusak atau hancur.

1.13KOMBINASI BISNIS
 PENGERTIAN KOMBINASI BISNIS
Berdasarkan PSAK 22 (tahun 2010) Kombinasi Bisnis yang sebelumnya diatur
melalui PSAK 22 (tahun 1994) berubah menjadi Akuntansi Penggabungan Usaha.
Kombinasi bisnis/penggabungan usaha adalah suatu transaksi atau peristiwa lain di mana
pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kriteria-kriteria
yang termasuk pihak pengakuisisi, antara lain:
a. Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang mengalihkan kas atau aset
lainnya atau menimbulkan liabilitas.
b. Pihak pengakuisisi biasanya entitas yang bergabung yang pemiliknya merupakan
kelompok usaha yang mempertahankan atau memperoleh porsi terbesar atas hak suara
pada entitas hasil penggabungan.
c. Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang pemilik tunggal
atau kelompok pemilik terorganisasi dari entitas tersebut memiliki kepentingan suara
minoritas terbesar dalam entitas hasil penggabungan.
d. Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang pemiliknya
mempunyai kemampuan untuk memilih atau menunjuk atau mengganti mayoritas
anggota organ pengatur entitas hasil penggabungan.
e. Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung di mana manajemen
(sebelumnya) mendominasi manajemen entitas hasil penggabungan.
f. Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang membayar
premium di atas nilai wajar sebelum kombinasi bisnis dari kepentingan ekuitas entitas
yang lainnya bergabung

 TUJUAN KOMBINASI BISNIS


Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22 revisi tahun
2010, meningkatkan relevansi, keandalan, daya banding informasi mengenai kombinasi
bisnis dan dampaknya ;
a. Mengukur aset teridentifikasi, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan non
pengendali.
b. Mengakui dan mengukur goodwill atau keuntungan dari pembelian diskon.

c. Menentukan jenis indformasi yang diungkapkan.

 IDENTIFIKASI KOMBINASI BISNIS


Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22 revisi tahun
2010, kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak
pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Untuk setiap
kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang bergabung diidentifikasikan sebagai pihak
pengakuisisi, diantaranya:

a. Entitas yang mengalihkan kas atau aset atau menimbulkan liabilitas.

b. Menerbitkan ekuitas, “Reverse acqusition” penerbit = diakuisisi.

c. Ukuran relatifnya signifikan lebih besar.

d. Berinisiatif telah ada sebelum kombinasi.

 KOMBINASI BISNIS TANPA PENGALIHAN


Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22,
pengendalian dapat diperoleh tanpa adanya pengalihan imbalan, termasuk :
a. Pihak yang yang diakuisisi membeli kembali sahamnya sehingga pengakuisi
memperoleh pengendalian.

b. Hilangnya hak veto yang sebelunnya menghalangi pengakuisisi untuk


mengendalikan.

c. Pengakuisisi dan yang diakuisisi sepakat untuk mengkombinasikan bisnisnya


dengan kontrak semata.

d. Contoh penggbungan dua bisnis bersama – sama dalam satu kesepakatan


gabungan (stapling arrangement) atau pembentukan perusahaan yang tercatat di
dua bursa (dual listed corporation).

 JENIS-JENIS KOMBINASI BISNIS


a. Merger adalah penggabungan dua perusahaan yang ukurannya tidak sama dan
hanya satu perusahaan yang tetap survival, yaitu perusahaan yang lebih besar,
sedangkan perusahaan yang lebih kecil melebur ke dalam perusahaan yang lebih
besar.
b. Konsolidasi adalah penggabungan dua perusahaan yang ukurannya relative sama
menjadi satu perusahaan baru.
c. Akusisi adalah penggabungan dua perusahaan yang mana perusahaan akuisitor
membeli sebagian saham perusahaan yang diakuisisi, sehingga pengendalian
manajemen perusahaan yang diakusisis berpindah kepada perusahaan akuisitor,
sementara kedua perusahaan masing-masing tetap beroperasi sebagai suatu badan
hokum yang berdiri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai