Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG


LAIN UNTUK MENGEKSPRESIKAN
KEBUTUHAN, PERASAAN

I. Konsep Komunikasi
I.1 Deinisi Komunikasi
Menurut Trenholm dan Jensen (Fajar, 2009) komunikasi merupakan
suatu
 proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui
 beragam saluran. Suatu proses ang mentransmisikan pesan kepada penerima
 pesan melalui berbagai media ang dilakukan oleh komunikator adalah
suatu tindakan komunikasi. Sedangkan, menurut !""end (2002)
komunikasi merupakan proses penampaian suatu pesan dalam bentuk
lambang bermakna sebagai pikiran dan perasaan berupa ide,
in"ormasi, keper#aaan, harapan, himbauan, dan sebagai panduan ang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik langsung se#ara tatap muka
maupun tidak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah sikap,
pandangan atau prilaku.

$omunikasi dalam dunia kepera%atan dan kesehatan disebut


dengan komunikasi terapeutik. $omunikasi terapeutik adalah
komunikasi ang diren#anakan se#ara sadar, mempunai tujuan, serta
kegiatanna dipusatkan untuk kesembuhan pasien. &ada dasarna
komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal
(antarpribadi) ang pro"esional mengarah pada tujuan kesembuhan
pasien dengan titik tolak saling memberikan pengertian antara tenaga medis
spesialis ji%a dan pasien.

I.1.1 Tu!uan komunikasi menu"u# $an%a"a &'((') *ai#u+


a. Supaa 'ang isampaikan apat imengerti
Seorang komunikator harus dapat menjelaskan kepada komunikan
dengan sebaikbaikna dan tuntas sehingga dapat mengikuti
apa
ang dimaksud oleh pembi#ara atau penampai pesan.
 b. Memahami *rang
Sebagai komunikator harus mengetahui benar aspirasi masarakat
tentang apa ang diinginkanna dan tidak berkomunikasi
dengan
kemauan sendiri.
#. Supaa gagasan dapat diterima orang lain
$omunikator harus berusaha agar gagasan dapat diterima oleh orang
lain dengan menggunakan pendekatan ang persuasi" bukan dengan
memaksakan kehendak.
d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu
Menggerakkan sesuatu itu dapat berupa kegiatan ang lebih banak 
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu ang kita kehendaki.

I.1. ' Maam-maam komunikasi


+. $omunikasi erbal
Jenis komunikasi ang paling la-im digunakan dalam pelaanan
kepera%atan di rumah sakit adalah pertukaran in"ormasi
se#ara
erbal terutama pembi#araan dengan tatap muka.
$omunikasi
erbal biasana lebih akurat dan tepat %aktu. $atakata adalah alat
atau simbol ang dipakai untuk mengekspresikan ide atau
 perasaan, membangkitkan respon emosional, atau menguraikan
obek, obserasi dan ingatan. Sering juga untuk menampaikan
arti ang tersembuni, dan menguji minat seseorang.
$euntungan komunikasi erbal dalam tatap muka aitu
memungkinkan tiap indiidu untuk berespon se#ara
langsung.
$omunikasi erbal ang e"ekti" harus
a. Jelas dan ringkas
$omunikasi ang e"ekti" harus sederhana, pendek dan langsung.
Makin sedikit katakata ang digunakan makin
ke#il kemungkinan terjadina keran#uan. $ejelasan dapat
di#apai dengan berbi#ara se#ara lambat dan mengu#apkanna
dengan
 jelas. &enggunaan #ontoh bisa membuat penjelasan lebih mudah
untuk dipahami. /lang bagian ang penting dari pesan ang
disampaikan. &enerimaan pesan perlu mengetahui
apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan dimana.
ingkas, dengan menggunakan katakata ang
mengekspresikan ide se#ara sederhana. 1ontoh $atakan
pada saa dimana rasa neri anda3 lebih baik daripada
saa ingin anda menguraikan
kepada saa bagian ang anda rasakan tidak enak.3
 b. &erbendaharaan $ata
$omunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim pesan
tidak 
mampu menerjemahkan kata dan u#apan. 4anak istilah teknis
ang digunakan dalam kepera%atan dan kedokteran, dan jika ini
digunakan oleh pera%at, klien dapat menjadi bingung dan
tidak mampu mengikuti petunjuk atau mempelajari in"ormasi
penting.
/#apkan pesan dengan istilah ang dimengerti klien.
aripada mengatakan uduk, sementara saa akan
mengauskultasi paru
 paru anda3 akan lebih baik jika dikatakan uduklah sementara
saa mendengarkan paruparu anda3.
#. +rti denotati" dan konotati"
+rti denotati" memberikan pengertian ang sama terhadap kata
ang digunakan, sedangkan arti konotati" merupakan pikiran,
 perasaan atau ide ang terdapat dalam suatu kata. $ata
serius dipahami klien sebagai suatu kondisi mendekati k ematian,
tetapi
 pera%at akan menggunakan kata kritis untuk menjelaskan
keadaan ang mendekati kematian. $etika
berkomunikasi dengan klien, pera%at harus hatihati
memilih katakata sehingga tidak mudah untuk disalah
ta"sirkan, terutama sangat
 penting ketika menjelaskan tujuan terapi, terapi dan
kondisi
klien.
d. Selaan dan kesempatan berbi#ara
$e#epatan dan tempo bi#ara ang tepat turut
menentukan keberhasilan komunikasi erbal. Selaan
ang lama dan
 pengalihan ang #epat pada pokok pembi#araan lain
mungkin akan menimbulkan kesan bah%a pera
%at sedang menembunikan sesuatu terhadap klien.
&era%at sebaikna tidak berbi#ara dengan #epat sehingga
katakata tidak jelas. Selaan perlu digunakan untuk
menekankan pada hal tertentu, memberi %aktu kepada
pendengar untuk mendengarkan dan memahami arti
kata. Selaan ang tepat dapat dilakukan
denganmemikirkan apa ang akan dikatakan
sebelum mengu#apkanna, menimak isarat nonerbal dari
pendengar 
ang mungkin menunjukkan. &era%at juga bisa
menanakan
kepada pendengar apakah ia berbi#ara terlalu lambat atau terlalu
#epat dan perlu untuk diulang.
e. 5aktu dan releansi
5aktu ang tepat sangat penting untuk menangkap pesan. 4ila
klien sedang menangis kesakitan, tidak %aktuna
untuk menjelaskan resiko operasi. $endatipun pesan diu#apkan
se#ara
 jelas dan singkat, tetapi %aktu tidak tepat dapat
menghalangi
 penerimaan pesan se#ara akurat. *leh karena itu, pera%at harus
 peka terhadap ketepatan %aktu untuk berkomunikasi.
4egitu
 pula komunikasi erbal akan lebih bermakna jika pesan
ang disampaikan berkaitan dengan minat dan kebutuhan klien.
". 6umor
ugan (7989) mengatakan bah%a terta%a
membantu
 pengurangi ketegangan dan rasa sakit ang disebabkan
oleh stres, dan meningkatkan keberhasilan pera%at
dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien.
Sullian dan
eane (7988) melaporkan bah%a humor merangsang produksi
#ate#holamines dan hormon ang menimbulkan perasaan sehat,
meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit,
mengurangi ansietas, mem"asilitasi relaksasi pernapasan
dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak
enak atau menutupi ketidak mampuanna untuk berkomunikasi
dengan klien.

4. $omunikasi non erbal


$omunikasi non erbal adalah pemindahan pesan
tanpa
menggunakan katakata. Merupakan #ara ang paling meakinkan
untuk menampaikan pesan kepada orang lain. &era%at
perlu menadari pesan erbal dan nonerbal ang disampaikan
klien mulai dari saat pengkajian sampai ealuasi asuhan
kepera%atan, karena isarat nonerbal menambah arti
terhadap pesan erbal. &era%at ang mendektesi suatu kondisi
dan menentukan kebutuhan
asuhan kepera%atan. $omunikasi nonerbal teramati pada
7. Metakomunikasi $omunikasi
tidak hana tergantung pada pesan tetapi juga pada
hubungan antara pembi#ara dengan la%an bi#arana.
Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi
 pembi#araan dan si"at hubungan antara ang berbi#ara, aitu
 pesan di dalam pesan ang menampaikan sikap dan
 perasaan pengirim terhadap pendengar. 1ontoh
tersenum ketika sedang marah.

2. &enampilan &ersonal
&enampilan seseorang merupakan salah satu hal
pertama
ang diperhatikan selama komunikasi interpersonal. $esan
 pertama timbul dalam 20 detik sampai  menit
pertama.
elapan puluh empat persen dari kesan terhadap seserang
 berdasarkan penampilanna (:alli +s#osi,7990 dalam
&otter dan &err,799;). 4entuk "isik, #ara berpakaian dan
berhias menunjukkan kepribadian, status sosial,
pekrjaan, agama,
 budaa dan konsep diri. &era%at ang memperhatikan
 penampilan dirina dapat menimbulkan #itra diri dan
 pro"esional ang positi". &enampilan "isik pera
%at mempengaruhi persepsi klien terhadap
pelaanan<asuhan kepera%atan ang diterima, karena
tiap klien mempunai #itra bagaimana seharusna
penampilan seorang pera%at. 5alaupun penampilan
tidak sepenuhna men#erminkan kemampuan pera%at,
tetapi mungkin akan lebih sulit bagi
 pera%at untuk membina rasa per#aa terhadap klien
jika
 pera%at tidak memenuhi #itra klien.

;. =ntonasi (>ada Suara)


 >ada suara pembi#ara mempunai dampak ang besar 
terhadap arti pesan ang dikirimkan, karena
emosi seseorang dapat se#ara langsung
mempengaruhi nada suarana. &era%at harus menadari
emosina ketika sedang
 berinteraksi dengan klien, karena maksud
untuk menamakan rsa tertarik ang tulus
terhadap klien dapat terhalangi oleh nada suara pera
%at.

. !kspresi %ajah 6asil


suatu penelitian menunjukkan enam keadaan emosi utama
ang tampak melalui ekspresi %ajah terkejut, takut, marah,
 jijik, bahagia dan sedih. !kspresi %ajah sering
digunakan sebagai dasar penting dalam
menentukan pendapat interpesonal. $ontak mata sangat
penting dalam komunikasi interpersonal. *rang ang
mempertahankan kontak mata selama pembi#araan
diekspresikan sebagai orang ang dapat diper#aa, dan
memungkinkan untuk menjadi pengamat
ang baik. &era%at sebaikna tidak memandang ke ba%ah
ketika sedang berbi#ara dengan klien, oleh karena itu ketika
 berbi#ara sebaikna duduk sehingga pera%at tidak
tampak dominan jika kontak mata dengan klien dilakukan
dalam keadaan sejajar.

?. Sikap tubuh dan langkah


Sikap tubuh dan langkah menggambarkan sikap@
emos,
konsep diri dan keadaan "isik. &era%at dapat mengumpilkan
in"ormasi ang berman"aat dengan mengamati sikap tubuh
dan langkah klien. :angkah dapat dipengaruhi oleh
"aktor "isik seperti rasa sakit, obat, atau "raktur.

A. Sentuhan
$asih saang, dudkungan emosional, dan perhatian
disampaikan melalui sentuhan. Sentuhan merupakan bagian
ang penting dalam hubungan pera%atklien, namun harus
mnemperhatikan norma sosial. $etika membrikan
asuhan kepera%atan, pera%at menentuh klien,
seperti ketika memandikan, melakukan pemeriksaan "isik,
atau membantu memakaikan pakaian. &erlu disadari
bah%a keadaan sakit membuat klien tergantung kepada
pera%at untuk melakukan kontak interpersonal sehingga
sulit untuk menghindarkan sentuhan. 4radle B !dinburg
(7982) dan 5ilson B $neisl (7992) menatakan bah%a
%alaupun sentuhan banak 
 berman"aat ketika membantu klien, tetapi perlu diperhatikan
apakah penggunaan sentuhan dapat dimengerti dan diterima
oleh klien, sehingga harus dilakukan dengan kepekaan dan
hatihati.

I.' isio/o%i sis#em pen0en%a"an


=.2.7Telinga luar 
Terdiri dari aurikular (pinna) dan meatus auditorius ekstrnus, dipisahkan
dari telinga tengah oleh struktur seperti #akram ang
dinamakan membran tmpani. Telinga terletak pada dua sisi kepala
kurang lebih
setinggi mata.
=.2.2 Telinga tengah
Tersususn atas membran tmpani atau gendang telinga, disebelah lateral
dan kepala optikdisebelah medial #elah telinga terletak di antara kedua
membran tmpani terletak pada akhiran kanalis aurius ekstermus dan
menandai batas lateral telinga. Membran ini sekitar 7 #m dan selaput
tipis normalna ber%arna kelabumutiara dan translulen. telinga tengah
merupakan rongga ang berisi udara dihubungkan dengan
tube eusta#hius ke naso"aring berhubungan dengan beberapa sel
berisi udara dibagian mastoid tulang temporal. Telinga tengah
mengandung tulang
ke#il aitu malleus, inkus, stapes.
=.2.; Telinga dalam
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. *rgan
untuk pendengaran dan keseimbangan (kanalis semiskularis) begitu juga
kranial C== (nerus "asialis) dan C=== (nerus koklea
astibularis) semuana merupakan bagian dari kompleks anatomi.

I.  ak#o"-ak#o" *an% mempen%a"u2i komunikasi


Faktor"aktor ang memperngaruhi komunikasi diantarana 
a. $omunikator 
• $e#akapan komunikator 
• 1akap dalam memilih lambing
• 4isa membangkitkan minat komunikan
• &andai menarik perhatian
• 4isa meman#ing la%an bi#ara untuk kemukakan pendapat
• Tidak berbelitbelit dalam sampaikan pesan

 b. Sikap komunikator 


• Sikap ang baik terbuka, muka manis, saling per#aa, rendah hati,
dapat menjadi pendengar ang baik 
• Sikap ang menghambatsombong, angkuh, tidak mau mendengar,
raguragu
• &engetahuan komunikator 
• $eberhasilan komunikasi dipengaruhi oleh kekaaan
pengetahuan komunikator 
• Semakin dalam komunikator menguasai masalah<materi akan semakin
 baik dalam memberikan uraianurainna.
• Sistem Sosial
$omunikator hrs menesuaikan dg si"atsi"at sosial komunikan
(person, masarakat dll) u< hindarai kesenjangan dlm komunikasi.
• $ualitas alat indra
Suara mantap, u#apan jelas, intonasi suara dia tur, gerakgerik anggota
tubuh.

#. $omunikan
• $e#akapan
• Sikap
• &engetahuan
• Sistem sosial
• Saluran (pendengar, penglihatan dll)
• 1*>T!>T (=si)
+dalah materi ang akan disampaikan sebagai pesan oleh
komunikator, ang berpengaruh bagi komunikan.
• 1:+=T' ($ejelasan)
$ejelasan dari pesan ang disampaikan oleh komunikator sehingga
 jelas diterima B dimengerti komunikan
• 1*>T=>/=T' B 1*>S=ST!>1'
&esan g disampaikan konsisten B berkesinambungan B tdk
menimpang dari topik B tujuan komunikasi g telah ditetapkan.
• 16+>!: (Saluran)
1hanel ang digunakan sesuai
• 1+&+4=:=T' *F +/=!>1! ($emampuan audien#e)
Materi B teknik penampaian pesan disesuaikan dengan kemampuan
komunikan. &esan mudah B tidak membingungkan

d.:atar belakang budaa


=nterpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaanna, sehingga semakin sama latar belakang budaa
antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin e"ekti".

e. =katan
kelompok atau group >ilainilai ang dianut oleh suatu kelompok sangat
mempengaruhi #ara mengamati pesan.
". 6arapan
6arapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat
menerima
 pesan sesuai dengan ang diharapkan.
g. &endidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menikapi isi pesan ang disampaikan.
h. Situasi
&erilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan<situasi.

I.3 Maam-maam %an%%uan *an% mun%kin #e"!a0i saa# komunikasi


7. $urangna penggunaan sumber komunikasi g tepat
2. $urangna peren#anaan dalam berkomunikasi
;. &enampilan, sikap dan ke#akapan ang kurang tepat selama
 berkomunikasi
. $urangna pengetahauan
?. &erbedaan persepsi
A. &erbedaan harapan
D. $ondisi "isik dan mental ang kurang baik 
8. &esan ang tidak jelas
9. &ransangka ang buruk 
70. Media ang kurang baik 
77. &enilaian ang premature
72. Tidak ada
keper#aaan 7;. +da
an#aman
7. &erbedaan status, pengetahuan dan
bahsa 7?. istorsi (kesalahan in"ormasi)
II. Renana asu2an K/ien Den%an Gan%%uan pen0en%aa"an
==.7&engkajian
==.7.7 i%aat $epera%atan
==.7.7.7i%aat kesehatan sekarang
$apan keluhan mulai berkembang, begaimana terjadina, apakah se#ara
tiba tiba, atau berangsur angsur, apa tindakan ang dilakukan
untuk mengurangi keluhan, obat apa ang digunakan
==.7.7.2i%aat kesehatan masa lalu
+pakah ada kebiasaan berenang, apakah ada menderita gangguan
 pendengaran ( kapan, berapa lama, pengobatan apa ang dilakukan,
 bagaomana kebiasaan membersihkan telinga, keadaan lingkungan
daerah industri, daerah polusi)
==.7.7.;i%aat kesehatan keluarga
+pakah ada penakit ang sama padaanggota keluarga
==.7.2 &emeriksaan Fisik 
• $lien susah menerima atau mendengar pesa
• $lien susah mendengar rangsangan berupa suara
• $lien tidak mengerti terhadap pembi#araan orang
• $lien senang menendiri
• $lien tidak mau kumpul bersama kluarga
• $lien sulit mengikuti perintah untuk melakukan aktiitas di rumah
• $ien tidak mau mengikuti kegiatan di masarakat
• $lien mudah tersingguang dan #uriga

==.7.; &emeriksaan &enunjang


a. &emeriksaan otoskopik 
Menggunakan alat otoskop untuk memeriksa meatus
akustikus
eksternal dan membran tmpani dengan #ara inspeksi
 b. Tes ketajaman pendengaran
7. Tes penaringan sederhana
2. /ji rinne
;. /ji %ebber 

==.2iagnosa $epera%atan ang Mungkin Mun#ul


iagnosa 7 6ambatan komunikasi erbal
==.2.7 e"inisi
&enurunan atau kelemahan atau ketidak mampuan untuk
menerima,
memproses, mengirim, dan mengguanakan sistem simbol

==.2.2 4atasan $arakteristik 


$etidak mampuan menggunakan ekspresi %ajah dan tubuh
$etidak tepatan erbalisasi
Tidak ada kontak mata
Tidak dapat berbi#ara
4erbi#ara pelo
4erbi#ara gagap
isoreentasi dalam tiga lingkup, %aktu, ruang, dan orang

==.2.;Faktor ang berhubungan


Tidak adana orang ang terdekat
&erubahan pada sistem sara" pusat
&erubahan terhadap harga diri ( konsep diri)
$ondisi emosi
$endala lingkungan
$urang in"ormasi
$ondisi "isiologis
6ambatan "isiologis
!"ek samping obat
Stres
$elemahan sistem muskoluskeletal

iagnosa 2  +nsietas

==.2. e"inisi
&erasaan tidak naman atau kekha%atiran ang samar ang
disertai
respons autonom (sumber sering kali tidak spesi"ik atau tidak diketahui
oleh indiidu)@ perasaan takut ang disebabkan oleh antisipasi terhadap
 bahaa. &erasaan ini merupakan isarat ke%aspadaan ang
memperingatkan bahaa ang akan terjadi dan memampukan
indiidu melakukan tindakan untuk menghadapi an#aman.

==.2.? 4atasan
karakteristik &erilaku
 &enurunan produktiitas
 Mengekspresikan kekha%atiran akibat perubahan dalam peristi
%a
hidup
 Eerakan ang tidak relean (misalna, mengeret kaki, gerakan lengan)
 Eelisah
 Memandang sekilas
 =nsomnia
 $ontak mata buruk 
 esah
 Menelidik dan tidak %aspada

+"ekti" 
 Eelisah
 $esedihan ang mendalam
 istress
 $etakutan
 &erasaan tidak adekuat
 Fokus pada diri sendiri
 &eningkatan kekha%atiran
 =ritabilitas
 Eugup
 Eembira berlebihan
 >eri dan peningkatan ketidakberdaaan ang persisten
 Marah
 Menesal
 &erasaan takut
 $etidakpastian
 $ha%atir  

Fisiologis

 5ajah tegang
 =nsomnia
 &eningkatan keringat
 &eningkatan ketegangan
 Tergun#ang
 Eemetar atau tremor di tangan
 Suara bergetar  

&arasimpatis

 >eri abdomen
 &enurunan tekanan darah
 &enurunan nadi
 iare
 &ingsan
 $eletihan
 Mual
 Eangguan tidur  
 $esemutan pada ekstremitas
 Sering berkemih
 4erkemih tidak lampias
 /rgensi berkemih

Simpatis

 +noreksia
 !kstitasi kardioaskular 
 iare
 Mulut kering
 5ajah kemerahan
 Jantung berdebardebar 
 &eningkatan tekanan darah
 &eningkatan nadi
 &eningkatan re"le
 &eningkatan perna"asan
 ilatasi pupil
 $esulitan bernapas
 Casokontriksi super"i#ial
 $edutan otot
 $elemahan

$ogniti" 

 $esadaran terhadap gejalagejala "isiologis


 4lo#king pikiran
 $on"usi
 &enurunan lapang pandang
 $esulitan untuk berkonsentrasi
 $eterbatasan kemampuan untuk menelesaikan masalah
 $eterbatasan kemampuan untuk belajar 
 Mudah lupa
 Eangguan perhatian
 Melamun
 Tenggelam dalam duniana sendiri
 $e#endrungan menalahkan orang lain.

==.2.A Faktor ang berhubungan


• Terpajan toksin
• 6ubungan keluarga<hereditas
• Transmisi dan penularan interpersonal
• $risis situasi dan maturasi
• Stress
• &enalahgunaan -at
• +n#aman kematian
• +n#aman atau perubahan pada peran, "ungsi peran, lingkungan, status
kesehatan, status ekonomi, atau pola interaksi
• +n#aman terhadap konsep diri
• $on"lik ang tidak disadari tentang nilai dan tujuan hidup
ang
essensial.
• $ebutuhan ang tidak terpenuhi.
==.;&ern#anaan
iagnosa 7 6ambatan komunikasi erbal

==.;.7 Tujuan dan $arakteristik 6asil


Menunjukan komunikasi ang dinuktikan oleh indikator
gangguan
(gangguan ekstremitas, berat, sedang, ringan atau
tidakmengalami gangguan)
• Menggunakan bahasa tertulis lisan atau non erbal
• Mengguanakan bahsa isarat
• Menggunakan gambar dan tulisan
• &engenalan terhadap peran ang diterima
• 4erikan peran se#ara akurat dengan orang lain

==.;.2 =nterensi kepera%atan dan rasional


• Eunakan penerjemah jika diperlukan  memudahkan pera%at dalam
melakukan tindaka kepera%atan
• orong pasien berkomunikasi se#ara perlahan dan untuk mengulangi
 permintaan  mengajarkan pasien agar terbiasa berkomunikasi
• &eningkatan komunikasi  membantu mempelajari dan
menerima
metode alternati" untuk berkomunikasi
• &elatihan memori  memaksimalkan daa ingat

iagnosa 2 +nsietas
==.;.; Tujuan dan kriteria hasil
• +nsietas berkurang, dibuktikan oleh bukti tingkat ansietas
hana

ringan sampai sedang dan selalu menunjukkan pengendalian


diri terhadap ansietas konsentrasi dan koping
• Menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas ang
dibuktikan

oleh indi#ator sebagai berikut (sebutkan 7?@ tidak pernah,


jarang, kadangkadang, sering atau selalu)
 Meren#anakan strategi koping untuk situasi penuh tekanan
 Mempertahankan per"orma peran
 Memantau distorsi persepsi sensori
 Memantau mani"estasi perilaku ansietas
 Menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan ansietas

==.;. =nterensi kepera%atan


7. 4imbingan antisipasi  Mempersiapkan pasien menghadapi
kemungkinan krisis perkembangan dan<atau
situasional.
  Saat terjadi krisis situasional pasien dapat
mengendalikan dirina agar anisetas dapat segera di
tangani .
2. &enurunan ansietas  Meminimalkan kekha%atiran, ketakutan,
 prasangka, atau perasaan ang tidak tenang ang
 berhubungan dengan sumber bahaa ang
diantisipasi dan tidak jelas.
;. &eningkatan koping  Membantu pasien untuk beradaptasi dengan
 persepsi stressor, perubahan atau an#aman ang
mengahambat pemenuhan tuntutan dan peran
hidup
. ukungan emosi  Memberikan penenangan, penerimaan, dan
 bantuan<dukungan selama masa stress.

III. Da#a" Pus#aka


MutaGGin, +ri". 2077.  Pengkajian Keperawatan Aplikasi Pada
Prakter 
 Klinik.  Jakarta salemba medika
5ilkinson, Judith. M dan +hern, >er## . 2077. Buku Saku Diagnosa
 Keperawatan. Jakarta  !E1
+smedi, 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi
 Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta Salemba Medika

&otter, &atri#ia +. 200?.  Buku Ajaran Fundamental Keperawatan:


 Konsep, Proses dan Praktik. !disi . Jakarta !E1

5ong, onna ....2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik,  !disi A, Jakarta,


!E1

4anjarmasin, 0? >opember 207A

P"esep#o" A ka0emik, P"esep#o" K /inik,

'urida *liani, >s.,M.kep (HHHHHHHHHH.H..)

Anda mungkin juga menyukai