Anda di halaman 1dari 38

Ca.

Buli Dan Striktur Uretra


Gambar. 1.
Anatomi Perkemihan
Gambar. 2
Anatomi Kandung Kemih (Buli-Buli)
Gambar. 3
Anatomi Uretra
ANATOMI FISIOLOGI
Kandung kemih merupakan organ berongga yang
terletak disebelah anterior tepat dibelakang os. pubis.
Berfungsi sebagai wadah sementara untuk menampung
urine.
Tersusun dari otot polos yang dinamakan
musculus detrusor.
Kontraksi otot ini terutama berfungsi untuk
mengosongkan kandung kemih pada saat buang air
kecil.
Uretra muncul dari kandung kemih pada laki-laki
uretra berjalan lewat penis dan pada wanita bermuara
tepat disebelah anterior vagina.
PERSYARAFAN

Persarafan vesika urinaria berasal dari fleksus


hipogastrika inferior. Serabut ganglion simpatikus berasal
dari ganglion lumbalis I dan II, yang berjalan turun ke
kandung kemih melalui fleksus hipograstikus. Serabut
preganglion parasimpatis yang keluar dari nervus
splenikus yang berasal dari nevus sakralis II, III, dan IV
berjalan melalui hipogastrikus inferior mencapai dinding
vesika urinaria.
Sebagian besar serabut aferen sensoris yang keluar dari
kandung kemih menuju system susunan saraf pusat
melalui nervus splanknikus pelvikus berjalan bersama
saraf simpatis melalui pleksus hipogastrikus masuk ke
dalam segmen lumbal 1 dan 2 medula spinalis.
DAFTAR ISTILAH
Neoplasma:
a. Kumpulan sel abnormal yang terbentuk
oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus
secara terbatas, tidak berkoordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak
berguna bagi tubuh (dr. Achmad Tjarta,
Pathologi).
b. Kanker
Istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan gangguan pertumbuhan
selular dan merupakan kelompok penyakit dan
bukan hanya penyakit tunggal (Marilynn E.
Doenges).
c. Cancer
Istilah umum yang mencakup setiap
pertumbuhan malignan dalam setiap bagian
tubuh.
Pertumbuhan ini tidak bertujuan, bersifat
parasit dan berkembang dengan
mengorbankan manusia yang menjadi
hospesnya.
Sedangkan Carsinoma adalah pertumbuhan
kanker pada jaringan epitel : Jaringan
Otot (Sue Hinchliff, Kamus Keperawatan).

Jadi Apa Itu Ca. Bulli?


Tumor ganas yang didapatkan dalam buli-buli
( kandung kemih ).
Etiologi
1. Usia
2. Merokok
3. Lingkungan pekerjaan
4. Infeksi
5. Pemakaian siklofosfamid atau arsenik untuk
mengobati kanker dan penyakit lainnya.
6. Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih
besar, resiko terkecil terdapat pada orang Asia.
7. Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.
8. Riwayat keluarga
Klasifikasi
T =pembesaran local tumor primer, ditentukan melalui :
Pemeriksaan klinis, uroghrafy, cystoscopy, pemeriksaan bimanual di
bawah anestesi umum dan biopsy atau transurethral reseksi.
Tis = carcinoma insitu (pre invasive Ca)
Tx = cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran tumor, tak dapat
dilakukan
To = tanda-tanda tumor primer tidak ada
T1. pada pemeriksaan bimanual didapatkan masa yang bergerak
T2 = pada pemeriksaan bimanual ada indurasi daripada dinding buli-buli.
T3 = pada pemeriksaan bimanual indurasi atau masa nodular yang
bergerak bebeas dapat diraba di buli-buli.
T3a = invasi otot yang lebih dalam
T3b= perluasan lewat dinding buli-buli
T4 = Tumor sudah melewati struktur sebelahnya
T4a= tumor mengadakan invasi ke dalam prostate, uterus vagina
T4b= tumor sudah melekat pada dinding pelvis atau infiltrasi ke dalam
abdomen.
Nex…
N = Pembesaran secara klinis untuk pemebesaran kelenjar
limfe
pemeriksaan kinis, lympgraphy, urography, operative
Nx = minimal yang ditetapkan kel. Lymfe regional tidak
dapat ditemukan
No = tanpa tanda-tanda pemebsaran kelenjar lymfe
regional
N1 = pemebsaran tunggal kelenjar lymfe regional yang
homolateral
N2 = pembesaran kontralateral atau bilateral atau kelenjar
lymfe regional yang multiple
N3 = masa yang melekat pada dinding pelvis dengan
rongga yang bebeas antaranya dan tumor
N4 = pemebesaran lkelenjar lymfe juxta regional
Nex…
M = metastase jauh termasuk pembesaran kelenjar limfe
yang jauh
Pemeriksaan klinis , thorax foto, dan test biokimia
Mx = kebutuhan cara pemeriksaan minimal untuk
menetapkan adanya metastase jauh, tak dapat
dilaksanakan
M1 = adanya metastase jauh
M1a= adanya metastase yang tersembunyi pada test-
test biokimia
M1b= metastase tunggal dalam satu organ yang tunggal
M1c= metastase multiple dalam satu terdapat organ
yang multiple
M1d= metastase dalam organ yang multiple
Type Dan Lokasi
Type tumor didasarkan pada type selnya, tingkat anaplasia
dan invasi.
1. Efidermoid Ca, kira-kira 5% neoplasma buli-buli –squamosa
cell., anaplastik, invasi yang dalam dan cepat metastasenya.
2. Adeno Ca, sangat jarang dan sering muncul pada bekas
urachus
3. Rhabdomyo sarcoma, sering terjadi pada anak-anak laki-laki
(adolescent), infiltasi, metastase cepat dan biasanya fatal
4. Primary Malignant lymphoma, neurofibroma dan
pheochromacytoma, dapat menimbulkan serangan hipertensi
selama kencing
5. Ca dari pada kulit, melanoma, lambung, paru dan mamma
mungkin mengadakan metastase ke buli-buli, invasi ke buli-
buli oleh endometriosis dapat terjadi.
Tanda Dan Gejala
1. Kencing campur darah yang intermitten
2. Merasa panas waktu kencing
3. Merasa ingin kencing
4. Sering kencing terutama malam hari dan
pada fase selanjutnya sukar kencing
5. Nyeri suprapubik yang konstan
6. Panas badan dan merasa lemah
7. Nyeri pinggang karena tekanan saraf
8. Nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis
Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium

 Hb menurun oleh karena kehilangan darah, infeksi, uremia, gros atau micros
hematuria
Pemeriksaan Leukosit
 Leukositosis bila terjadi infeksi sekunder dan terdapat pus dan bakteri dalam
urine
 Acid phospatase meningkat; kanker prostat metastase,
 ACTH meningkat kanker paru
 Alkaline phosphatase meningkat; kanker tulang atau metastase ke tulang,
kanker hati, lymphoma, leukemia.
 Calsium meningkat; metastase tulang, kanker mamae, leukemia, lymphoma,
multiple myeloma, kanker; paru, ginjal, bladder, hati, paratiroid.
 LDH meningkat; kanker hati, metastase ke hati, lymphoma, leukemia akut
 SGPT (AST), SGOT (ALT) meningkat; kanker metastase ke hati.
 Testosteron meningkat; kanker adrenal, ovarium
Radiology

1. Excretory urogram biasanya normal, tapi


mungkin dapat menunjukkan tumornya.
2. Retrograde cystogram dapat menunjukkan
tumor
3. Fractionated cystogram adanya invasi tumor
dalam dinding buli-buli
4. Angography untuk mengetahui adanya
metastase lewat pembuluh lymphe
Cystocopy dan biopsy

1. Cystoscopy hampir selalu menghasilkan


tumor
2. Biopsi dari pada lesi selalu dikerjakan secara
rutin.
Cystologi
3. Pengecatan sieman/papanicelaou pada
sedimen urine terdapat transionil cel daripada
tumor
Pengobatan
1. Operasi
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
Diagnosa Keperawatan
Pre Op
Nyeri Akut bd Agen Cidera Fisik Biologis
Perubahan Pola Eliminasi bd obtruksi
anatomik
Ansietas bd perubahan status kesehatan
Resiko Infeksi bd Port De Entri
Kurang Pengetahuan bd kurang informasi
Nex…
Pos Op
Nyeri Akut bd Agen Cidera Fisik
Kurang Pengetahuan bd kurang informasi
STRIKTUR URETRA
Striktur uretra adalah penyempitan lumen
uretra akibat adanya jaringan parut dan
kontraksi.  (C. Smeltzer, Suzanne;2002 hal
1468)
Striktur uretra adalah penyempitan atau
penyumbatan dari lumen uretra sebagai
akibat dari pembentukan jaringan fibrotic
(jaringan parut pada uretra dan / atau pada
daerah peri uretra).(Nursalam, 2008 , hal
85)
ETIOLOGI STRIKTUR URETRA
1. Kongenital
2. Didapat
 Cedera uretral (akibat insersi peralatan bedah
selama operasi transuretral, kateter indwelling,
atau prosedur sitoskopi)
 Cedera akibat peregangan
 Cedera akibat kecelakaan
 Uretritis gonorheal yang tidak ditangani
 Spasmus otot
 Tekanan dai luar misalnya pertumbuhan tumor
Nex…
3. Post operasi
Beberapa operasi pada saluran kemih dapat menimbulkan
striktur uretra, seperti operasi prostat, operasi dengan alat
endoskopi.
4. Infeksi
• Infeksi oleh kuman gonokokus
• Iinfeksi chlamidia

(C. Smeltzer, Suzanne;2002 hal 1468  dan C. Long ,


Barbara;1996 hal 338)
PATOFISIOLOGI STRIKTUR
URETRA
 Lesi pada epitel uretra atau putusnya
kontinuitas, baik oleh proses infeksi maupun
akibat trauma, akan menimbulkan terjadinya
reaksi peradangan dan fibroblastic.
Iritasi dan urine pada uretra akan mengundang
reaksi fibroblastic yang berkelanjutan dan
proses fibrosis makin menghebat sehingga
terjadilah penyempitan bahkan penyumbatan
dari lumen uretra serta aliran urine mengalami
hambatan dengan segala akibatnya.
Nex…
 Ekstravasasi urine pada uretra yang
mengalami lesi akan mengundang
terjadinya peradangan periuretra yang
dapat berkembang menjadi abses
periuretra dan terbentuk fistula
uretrokutan (lokalisasi pada penis,
perineum dan atau skrotum).

(Nursalam, 2008, hal 85)


MANIFESTASI KLINIS STRIKTUR
URETRA
Keluhan: kesulitan dalam berkemih, harus
mengejan, pancaran mengecil, pancaran
bercabang dan menetes sampai retensi
urine. Pembengkakan dan getah / nanah di
daerah perineum, skrotum dan terkadang
timbul bercak darah di celana dalam. Bila
terjadi infeksi sistemik penderita febris,
warna urine bisa keruh.(Nursalam, 2008,
Hal 86)
Nex..
Gejala dan tanda striktur biasanya mulai
dengan hambatan arus kemih dan
kemudian timbul sindrom lengkap
obstruksi leher kandung kemih seperti
digambarkan pada hipertrofia prostat.
Striktur akibat radang uretra sering agak
luas dan mungkin multiple.
(Smeltzer.C,2002, hal 1468)
PENCEGAHAN STRIKTUR
URETRA
1. Menghindari terjadinya trauma pada uretra
dan pelvis
2. Tindakan transuretra dengan hati-hati,
seperti pada pemasangan kateter
3. Menghindari kontak langsung dengan
penderita yang terinfeksi penyakit menular
seksual seperti gonorrhea, dengan jalan setia
pada satu pasangan dan memakai kondom
4. Pengobatan dini striktur uretra dapat
menghindari komplikasi seperti infeksi dan
gagal ginjal
KOMPLIKASI STRIKTUR URETRA

Infeksisaluran kemih.
Gagal ginjal.
Refluks vesio uretra.
Retensi urine.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
STRIKTUR URETRA
Laboratoriun
Pemeriksaan laboratorium dilakukan
untuk pelengkap pelaksanaan
pembedahan. Selain itu, beberapa
dilakukan untuk mengetahui adanya tanda
–tanda infeksi melalui pemeriksaan
urinalisis dan kultur urine.
Nex…
Uroflowmetri
 Uroflowmetri adalah pemeriksaan untuk
menentukan kecepatan pancaran urine.
Volume urine yang dikeluarkan pada waktu
miksi dibagi dengan lamanya proses miksi.
 Kecepatan pancaran urine normal pada
pria adalah 20 ml/detik dan pada wanita 25
ml/detik. Bila kecepatan pancaran kurang
dari harga normal menandakan adanya
obstruksi.
Nex…
Radiologi
Uretrografi sehingga dapat melihat letak
penyempitan dan besarnya penyempitan
uretra.
Sistouretrografi yaitu memasukkan bahan
kontras secara antegrad dari buli-buli dan
secara retrograd dari uretra. Untuk
mengetahui panjang uretra.
( Muttaqin.A, 2011 hal 234)
PENATALAKSANAAN STRIKTUR
URETRA

1. Terapi
2. Trukar Cystostomi
3. Bedah endoskopi
4. Uretraplasti
5. Otis uretomie
Diagnosa Keperawatan
Nyeri Akut bd Agen Cidera Fisik Biologis
Perubahan Pola Eliminasi bd obtruksi
anatomik
Ansietas bd perubahan status kesehatan
Resiko Infeksi bd Port De Entri
Kurang Pengetahuan bd kurang informasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai