Anda di halaman 1dari 17

KEGAWATDARURATAN

UROLOGI

Kegawatdaruratan urologi merupakan

kegawatan di bidang urologi yang bisa


disebabkan oleh karena trauma maupun
non trauma.
Beberapa kedaruratan urologi non trauma
tersebut diantaranya adalah:
1. Urosepsis
2. Sumbatan aliran urine akut (Retensi
urine, anuria, kolik)
3. Hematuria
4. Strangulasi (torsio testis, priapismus,
parafimosis).

1. UROSEPSIS
DEFINISI
Urosepsis adalah infeksi sistemik yang
berasal dari fokus infeksi di traktus
urinarius sehingga menyebabkan
bakteremia dan syok septik.
kuman penyebab infeksi primer di traktus

urinarius yaitu golongan kuman coliform


gram negatif seperti Eschericia coli (50%),
Proteus spp (15%), Klebsiella dan
Enterobacter (15%), dan Pseudomonas
aeruginosa (5%).

Kriteria sepsis:
Kriteria 1 = sepsis = bukti nyata adanya kuman

patogen dalam darah


Kriteria 2 = SIRS ( Sistemic Inflamatory Respond

Syndrome)
Temp <36 C atau >38C
HR >90 x/m
RR>20 x/I
Leukosit > 12000/mm atau <4000/mm

Kriteria 3 = MODS (multiple organ dysfunction

syndrome)
Cardiovaskular,respiratory,renal,hematologic,brain)

Penatalaksanaan
Penanganan penderita urosepsis harus cepat
dan adekuat. Pada prinsipnya penanganan
terdiri dari:
Penanganan gawat (syok) ; resusitasi ABC
Pemberian antibiotika
Resusitasi cairan dan elektrolit
Tindakan definitif (penyebab urologik)

2. RETENSI URINE
Retensi urin adalah ketidakmampuan
seseorang untuk mengeluarkan urin yang
terkumpul didalam buli-buli sehingga
kapasitas maksimal dari buli-buli
terlampaui. Adapun kapasitas maksimal
pada dewasa adalah 400-500 cc,
sedangkan anak-anak : (umur + 2) x 30 ml
Etiologi
Kelemahan detrusor
Gangguan koordinasi detrusor sfingter
Hambatan/obstruksi uretra

Gambaran Klinis
Pasien mengeluh tertahan kencing atau kencing
keluar sedikit-sedikit.
tampak benjolan kistus pada perut bagian bawah
disertai dengan rasa nyeri yang hebat
Pemeriksaan pada genitalia eksterna mungkin
teraba batu di uretra anterior, terlihat batu di
meatus uretra eksternum, teraba spongiofibrosis
di sepanjang uretra anterior, terlihat fistel atau
abses di uretra, fimosis/parafimosis, atau terlihat
darah keluar dari uretra akibat cedera uretra.
Pemeriksaan colok dubur setelah buli-buli
dikososngkan ditujukan untuk mencari adanya
hiperplasia prostat/karsinoma prostat.

3. ANURIA
Anuria adalah tidak adanya produksi urin tetapi dalam
praktek klinik didefinisikan sebagai produksi urin kurang
dari 100 mL dalam 24 jam.
Etiologi
-prerenal = dehidrasi,diare akut
-renal = glomerulonefritis
-post renal = obstruksi kedua ureter+hidronefrosis/hidroureter

Gambaran klinis

-tidak kencing atau kencing hanya sedikit


-nyeri kolik di pinggang
Demam
Pemeriksaan sedimen urin
-lekosituria
-hematuria
Pemeriksaan darah rutin
-leukositosis
Foto polos abdomen
-mencari adanya batu opak pada saluran kemih
atau bayangan pembesaran ginjal

4. KOLIK URETER ATAU KOLIK GINJAL


Kolik ureter atau kolik ginjal adalah nyeri

pinggang hebat yang datangnya mendadak,


hilang timbul (intermiten) yang terjadi akibat
spasme otot polos untuk melawan suatu
hambatan
Perasaan nyeri bermula di daerah pinggang
dan dapat menjalar ke seluruh perut, ke
daerah inguinal, testis atau labium disertai
dengan atau tanpa keluhan mual, muntah,
disuria atau hematuria.
Nyeri ini biasanya disebabkan oleh obstruksi
saluran kemih akibat urolitiasis, bekuan
darah, infark renal, pielonefritis akut, nyeri
pada kegawatan abdomen lain seperti

Gambaran Klinis
Pasien tampak gelisah, nyeri pinggang, selalu
ingin berganti posisi dari duduk, tidur,
kemudian berdiri guna memperoleh posisi yang
dianggap tidak nyeri.
Palpasi pada abdomen dan perkusi pada
daerah pinggang akan terasa nyeri.

5. HEMATURIA

Hematuria berarti didapatkannya sel darah

merah pada urine, pada umumnya


dikategorikan baik gross maupun
mikroskopik. Untuk mikroskopik hematuria
dikatakan apabila didapatkan >3 s/d 5 sel
darah merah/lapang pandang.
Hematuria dapat disebabkan oleh faktor
renal (infeksi, kongenital anomali, tumor,
trauma, batu),
buli (infeksi, batu, tumor, trauma),
urethra (penyakit menular seksual, trauma,
benda asing, instrumentasi),
prostat (infeksi, BPH, kanker prostat), atau
bleeding disorder.

6. AKUT SKROTUM

Akut skrotum adalah keadaan-keadaan


dimana didapatkan adanya nyeri
mendadak yang hebat didalam skrotum
dan seringkali disertai pembengkakan dari
isi skrotum dan gejala umum lainnya.

7. TORSIO TESTIS
Torsio testis terjadi karena testis terputar di
dalam skrotum sehingga terjadi obstruksi
aliran darah arteri dan vena testis
Gambaran klinis
Gejala utama dari torsio testis adalah nyeri
testis yang hebat dan biasanya mendadak
diikuti pembengkakan pada testis. Nyeri ini
biasanya terbatas pada skrotum tetapi bisa
juga menjalar sepanjang perjalanan funikulus
spermatikus yakni ke inguinal dan perut
bagian bawah.

Penatalaksanaan
1. Detorsi Manual
Detorsi manual yaitu mengembalikan posisi
testis ke asalnya,yaitu dengan jalan memutar
testis ke arah berlawanan dengan arah torsio.
2. Operasi

Pembedahan eksplorasi dilakukan dengan


tujuan, yaitu memperbaiki viabilitas testis,
reposisi testis kearah yang benar dan fiksasi
testis kontralateral untuk mencegah
berulangnya torsio

8. PRIAPISMUS
Priapismus adalah ereksi berkepanjangan tanpa

disertai hasrat seksual dan sering disertai rasa nyeri.


Istilah priapismus berasal dari kata Yunani Priapus
yaitu nama dewa kejantanan.
Kegagalan penis untuk melemas kembali ini dapat
terjadi karena : gangguan mekanisme veno-oklusi
(outflow) sehingga darah tak dapat keluar dari
jaringan erektil, atau akibat peningkatan aliran darah
ke jaringan erektil (inflow), sehingga dibedakan 2 jenis
priapismus yaitu:4
1. Low-flow Priapismus (statis=Ischemic) yaitu
berupa ereksi berkepanjangan dan diikuti rasa nyeri.
2. High-Flow Priapismus (non-ischemic) yang sering
tanpa rasa nyeri dan prognosanya baik

Anda mungkin juga menyukai