Dalil Gizi
Dalil Gizi
Artinya : Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah
dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya
di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin) dan janganlah
kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
lebihan.
Tafsir : Hanya Allahlah yang menciptakan berbagai kebun. Ada yang ditanam dan
disanggah tiang, ada pula yang tidak. Allah menciptakan pula pohon korma dan
tanaman-tanaman lain yang menghasilkan buah- buahan dengan berbagai warna, rasa,
bentuk dan aroma yang berbeda-beda. Juga, Allah menciptakan buah zaitun dan
delima yang serupa dalam beberapa segi, tetapi berbeda dari beberapa segi lain.
Padahal, itu semua tumbuh di atas tanah yang sama dan disiram dengan air yang sama
pula. Makanlah buahnya yang baik dan keluarkan zakatnya saat buah-buah itu masak.
Namun, janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memakan buah-buahan itu, sebab
hal itu akan membahayakan diri sendiri dan akan mengurangi hak orang miskin. Allah
tidak akan memberi perkenan atas perbuatan orang-orang yang berlebih-lebihan.
Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.
Tafsir : Wahai anak cucu Adam, pastikan diri kalian ketika akan melaksanakan shalat
berada dalam kondisi berhias sesuai yang disyariatkan dengan mengenakan pakaian
yang menutup aurat, memperhatikan kebersihan dan kesucian dan lain sebagainya.
Makan dan minumlah dari barang yang baik-baik yang di karuniakan Allah kepada
kalian, dan janganlah kalian melampaui batas kewajaran dalam hal itu. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dan berlebihan dalam
makanan dan minuman dan hal lainnya.
Artinya : Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah kami berikan kepadamu, dan
janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu.
Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.
Tafsir : (Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah kami berikan kepada kalian)
yakni nikmat yang telah dilimpahkan kepada kalian (dan janganlah melampaui batas
padanya) seumpamanya kalian mengingkari nikmat-nikmat itu (yang menyebabkan
kemurkaan-Ku menimpa kalian) bila dibaca Yahilla artinya wajib kemurkaan-Ku
menimpa kalian. Dan jika dibaca Yahulla artinya, pasti kemurkaan-Ku menimpa
kalian (Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku) lafal Yahlil dapat pula dibaca
Yahlul (maka sungguh binasalah ia) terjerumuslah ia ke dalam neraka.
Tafsir : Bukanlah yang haram itu apa yang dikatakan oleh orang-orang Yahudi dan
orang-orang musyrik. Tapi sesungguhnya yang haram bagi kalian, orang-orang
beriman itu adalah bangkai binatang yang mati bukan karena disembelih, daging babi
dan binatang yang disembelih bukan atas nama Allah tapi atas nama berhala dan
sejenisnya. Dengan ketentuan bahwa siapa saja yang berada dalam keadaan darurat(1)
dan terpaksa harus makan yang haram itu karena rasa lapar dan tidak mendapatklan
makanan lain kecuali yang terlarang atau diperintah secara paksa, maka ia tidak
berdosa, asalkan tidak dengan cara yang dilakukan oleh orang-orang pada masa
jahiliah–di mana mereka cenderung menyukai yang haram dan selalu meminta kepada
Tuhan untuk memperbolehkan makan yang haram–dan tidak lebih dari hanya sekadar
mengobati rasa lapar. {(1) Kondisi darurat membolehkan seseorang untuk memakan
bangkai, berdasarkan kaidah Ilmu Fikih bahwa risiko kematian yang jelas, lebih
diutamakan daripada adanya bahaya yang relatif. Dan dari sisi lain, seorang yang
sangat lapar mungkin sekali terdorong untuk makan apa saja yang justru barangkali
lebih membahayakan dirinya. Oleh alasan inilah maka yang kebetulan mendapat
keringanan untuk makan makanan haram, agar tidak melampaui batasan kondisi
darurat. }
Artinya : Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benarbenar terdapat pelajaran
bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya
(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang
yang meminumnya.