Anda di halaman 1dari 8

Tugas Percakapan

28 Juni 2016

Kelompok Minggu 0 : Kevin Aperiaginadi – 1215105, Ryan Julio – 1215244, Ardelia Emily
– 1215013, Gabriela Anggraini - 1215161, Elvarette Leckzinska – 1215009, Deviana
Christanty – 1215159, Angela Azalia – 1215115, Aninda Yasmin – 1215184, Zaneth
Gunawan – 1215097, Ekky Rizky – 1115080

+ : Apa terapi untuk penyakit jantung koroner? Apa bahasa awamnya?


- : PCI, bahasa awamnya dipasang ring.
+ : Apa itu CAPD?
- : Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis.
+ : Untuk apa CAPD?
- : Cuci darah.
+ : Cara untuk cuci darah selain CAPD apa?
- : Hemodialisa.
+ : Kenapa bisa ada Talcum peritonitis?
- : Karena sarung tangan yang ada bedaknya.
+ : Bagaimana cara pasang kateter urine pada pria? Kateternya dimasukkan sampai sejauh
apa?
- : Sampai Y-Connector menyentuh Orificium urethrae externum.
+ : Kenapa harus sampai percabangan?
- : Supaya yakin bahwa sudah masuk ke Vesica urinaria, sehingga saat balon
dikembangkan, tidak menyebabkan ruptur uretra.
+ : Apa trias invaginasi pada anak kecil?
- : Kolik (craping pain); Massa abdomen (sausage shaped mass), kekosongan pada RLQ
dance sign; Defekasi feses campur lendir atau darah (currant jelly stool).
+ : Penyebab kolik, di dalam lumen bisa karena batu empedu, karena fistel dari Vesica fellea
ke duodenum masuk, menyumbat di mana?
- : Valvula bauhini.
+ : Kalau mekanis, ususnya terus menerus kontraksi, peristaltik terus meningkat, lama-lama
jadi bagaimana?
- : Kelelahan, sehingga ususnya berhenti, dari Ileus mekanik jadi Ileus fungsional.
+ : Distensi abdomen pada perforasi gaster, begitu disayat, abdomennya langsung kempes,
kenapa?
- : Karena gas keluar.
+ : Saat operasi, kalau perut sangat kembung, tidak bisa bekerja, karena kalau terlalu
kembung, dipegang-pegang dapat menyebabkan apa?
- : Perforasi.
+ : Apa fungsi Valvula?
- : Mencegah supaya tidak terjadi reflux.
+ : Salah satu terapi pilihan terakhir pada ileus adalah dibuat stoma, Ileostomy atau
Colostomy, untuk apa?
- : Untuk membuang faeces, karena pada ileus, faeces tidak bisa keluar.
+ : Pada perforasi gaster, di sekeliling lubang, ada yang berwarna kuning, apa?
- : Fibrin.
+ : Kenapa sekarang hampir tidak ada pasien yang meninggal akibat Appendicitis?
- : Karena sudah ada antibiotik.
+ : Kenapa omentum dan usus dapat menutupi perforasi Appendix?
- : Karena mobile.
+ : Kenapa pada pemeriksaan Sitkowski, pasien miring ke kiri?
- : Karena lokasi Appendix di sebelah kanan, dengan miring ke kiri, diharapkan posisi
Appendix bebas, tidak terhalang oleh bagian usus dan turun ke bawah.
+ : Perioperasi artinya apa?
- : Sekitar waktu operasi.
+ :Saat akan operasi, antibiotik diberikan bersamaan dengan pemberian narkose umum,
kenapa?
- : Supaya antibiotik tetap masih bekerja walaupun operasi dilaksanakan terlambat.
+ : Cari tahu pemeriksaan darah untuk carcinoid.
- : Pemeriksaan darah untuk carcinoid adalah 5-Hydroxy-indole-acetic acid (5-HIAA).
Cerita Singkat
28 Juni 2016

Kelompok Minggu 0 : Kevin Aperiaginadi – 1215105, Ryan Julio – 1215244, Ardelia Emily
– 1215013, Gabriela Anggraini - 1215161, Elvarette Leckzinska – 1215009, Deviana
Christanty – 1215159, Angela Azalia – 1215115, Aninda Yasmin – 1215184, Zaneth
Gunawan – 1215097, Ekky Rizky – 1115080

Cerita Acute Abdomen

Kasus 1 : Seorang wanita sakit perut atas, masuk ke rumah sakit diduga karena Cholelithiasis,
karena itu maka akan dilakukan operasi untuk batunya, kebetulan anak perempuannya
seorang dokter senior yang tinggal di luar kota. Dokter ini datang menengok dan memeriksa
ibunya, dia tidak yakin bahwa sakitnya karena batu empedu, dia bilang ke dokter junior
(mungkin residen) yang merawat ibunya. Dokter junior ini dengan bangganya bilang bahwa
sudah yakin dan mau dioperasi, anak pasien ini minta ibunya diperiksa lebih teliti, periksa
hal-hal lain, termasuk jantung dan enzim-enzimnya, ternyata ibu ini menderita Myocardial
infarction, jadi operasinya dibatalkan, dan diterapi dipasang ring.

Kasus 2 : Seorang gadis remaja 13 tahun, sudah tampak tanda seks sekundernya, sakit perut,
ada masa teraba di perut bawah. Karena tidak ada pemeriksaan penunjang, karena lokasinya
di daerah pedalaman, jadi dioperasi, ketika dibuka ternyata banyak seperti gumpalan darah
yang berasal dari darah menstruasi yang tidak bisa keluar. Seharusnya terapi hanya diincisi.
Notes : Oleh karena itu anamnesis harus lengkap, pre operasi pada gadis remaja tentu perlu
tanya hari pertama haid terakhir, sudah haid belum, kalau belum perlu diperiksa ke bawah.

Kasus 3 : Seorang anak sakit perut, dioperasi, ternyata Appendixnya tidak apa-apa meskipun
hasil lab menyokong appendicitis, ternyata retensio urine, setelah operasi dan pasang kateter,
beberapa minggu kemudian anak ini sakit perut lagi, ternyata anak ini menderita retensio
urine lagi.
Kelainan Abdomen Pada Demam Berdarah Dengue

Hepar :
- Perubahan profil koagulasi  DIC  fulminant hepatic failure
- Indikator pertama pada kerusakan hepar : AST,ALT, alkaline phosphatase, bilirubin.
- Pasien akan mengalami rasa tidak nyaman dan nyeri pada abdomen RUQ (Right
Upper Quadrant)  pada pemeriksaan abdomen didapatkan hepatomegaly

Lien:
- Virus DBD menyerang Reticuloendothelial system  Pembesaran lien yang teraba
pada palpasi abdomen
- Dapat terjadi rupture lien pada penderita DBD  harus segera dilakukan resusitasi
dan memerlukan intervensi pembedahan.

Gallbladder:
- Spasme Ampulla vateri , microangiopati, iskemia  cholestasis dan peningkatan
viskositas empedu , disertai peninggian permeabilitas vascular yang menyebabkan
leakage protein  penebalan dinding gall bladder  Acalculous cholecystitis
(jarang)

Pankreas:
- Pankreas termasuk organ yang jarang terinfeksi virus DENV ,namun dilaporkan
perkembangan dari pankreatitis akut pada penderita DBD.
- Pankreas mungkin terkena invasi virus secara langsung, yang kemudian
mengakibatkan inflamasi.
- Serum amylase dan lipase meningkat secara signifikan.

Small and large intestine :


- Hipotensi pada Dengue shock syndrome akan menimbulkan ileus mimicking
intestinal obstruction secara signifikan akan menimbulkan distensi abdomen.
- DIC akan mulai bermanifestasi sebagai perdarahan saluran cerna bagian atas atau
bawah.

Appendix :
- Kelainan Appendix pada penderita DBD mirip dengan terjadinya Apendicitis akut.
(infiltrasi limfosit predominan)
OGILVIE SYNDROME

Nama lain: Intestinal pseudo-obstruction, Acute Colonic Pseudo-Obstruction (ACPO)


Definisi: Penyakit yang ditandai dengan distensi colon massif tanpa ada obstruksi mekanis.
Etiologi: Multifaktorial, penyebab utama: trauma retroperitoneal, infeksi berat, penyakit
jantung.
Predileksi: Caecum dan Colon dextra
Patofisiologi: Belum jelas, diduga ada gangguan saraf otonom (simpatis meningkat/
parasimpatis menurun/ kombinasi keduanya  motilitas menurun)
Gejala Klinis:
 Nyeri abdomen, nausea, vomitus
 Obstipasi
 Hilangnya peristaltic  akumulasi gas dan cairan di colon
 Febris
Pemeriksaan Fisik:
 Distensi abdomen
 Nyeri tekan abdomen
 Bising usus menurun
 Rectum kosong pada pemeriksaan digital
Pemeriksaan Penunjang:
 Foto polos abdomen: distensi colon, terutama segmen kanan dan transversum
 Water-soluble contrast enema
 Colonoscopy
Algoritma Terapi:
Keluarkan obstruksi mekanis dengan flexible fiberoptic colonoscopy atau gastrografin enema
Konservatif:
1. Obati penyakit dasar
2. Pasang NGT dan infuse
3. InfuseNeostigmin 2-2,5 mg IV dalam 3 menit  tidak berespon: ulang tiap 3-4 jam
 tidak berespon:naikkan dosis menjadi 2,5-3mg IV dalam 3 menit.
NEUROGENIC APPENDICOPATHY

Definisi
Awalnya disebut neurogenic appendicitis yang berarti “ neuroma – like lesions” di
Appendix tanpa tanda appendicitis akut. Setelah itu namanya berubah menjadi neurogenic
appendicopathy karena kurangnya tanda-tanda inflamasi.
Patofisiologi
 Interaksi antara sel imun dan serabut saraf di Appendix peningkatan neurofiber
 Peningkatan jumlah neuropeptida : vasoactive intestinal polypeptide (VIP) dan
substansi P (SP)  mediator utama inflamasi neurogenik sehingga menyebabkan
kontraksi spastik dan nyeri.
Gejala klinik
 Nyeri perut kanan bawah
 Nausea
 Emesis
 Demam > 38,5ᴼC
 Diare
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium : leukositosis, CRP
2. Histopatologi dengan pewarnaan HE (Haemotoxyilin Eosin) proliferasi sel spindle
pucat dan mengumpul pada mukosa lamina propia, proliferasi pleksus nervus
simpatikus
Klasifikasi
1. Neurogenic appendicopathy sentral
2. Neurogenic appendicopathy intramucosal
3. Neurogenic appendicopathy submucosal
Terapi
1. Appendectomy (open atau laparoskopik)
RUPTUR LIEN

Trauma lien
• Sering disebabkan oleh trauma tumpul
• Hati-hati pada
• Fraktur costa kiri bawah
• Fraktur processus transversus thoraco lumbal kiri (trauma sebelah kiri)
• Gejala klinis :
• Nyeri LUQ, “flank”
• Kehr’s sign (penyebaran rasa nyeri ke bahu kiri)
• Pucat, takut, gelisah
• Takikardia

Ruptur lien
1. Acute rupture : robek total pada parenchym dan kapsul
2. Delayed rupture : hematom subkapsuler
Masa interval : “The latent periode of Boudet”, dalam beberapa jam hingga minggu
3. Occult splenic rupture : pseudokista

Terapi :
1. Konservatif : dilakukan observasi
2. Operatif : - Di “lem”
- Dijahit
- Excisi
- Splenektomi dan reimplantasi jaringan lien di omentum

Komplikasi
• Thrombositosis
• Overwhelming post splenectomy infection (OPSI)

Splenosis:
Autotransplantasi jaringan lien yang bebas atau lepas pada permukaan peritoneum, biasanya
tidak ada keluhan tetapi adesi dapat menyebabkan ileus
Overwhelming Post Splenectomy Infection (OPSI)

Pasien dengan lien yang sudah diangkat memiliki risiko infeksi yang signifikan, karena lien
merupakan jaringan limfoid terbesar dalam tubuh. Infeksi postsplenectomy berat (OPSI)
adalah proses fulminant serius yang dapat menyebabkan kematian.

Faktor risiko overwhelming post splenectomy infection


• Anak-anak usia < 2 tahun mempunyai risiko lebih besar
• Pasien immunodefisiensi
• Pasien dengan obat kemoterapi

Gejala Infeksi Postsplenectomy Berat (OPSI)


King dan Shumacker (1952) mendeskripsikan sepsis akibat bakteri setelah splenektomi pada
bayi dan anak-anak. Sindrom ini setara pada orang dewasa asplenic.
Gejala pada tahap awal OPSI yaitu kelelahan, kulit menjadi berwarna, penurunan berat
badan, sakit perut, diare, sembelit, mual dan sakit kepala. Perjalanan penyakit dapat menjadi
koma dan kematian dalam 24-48 jam akibat shock, asidosis, distress pernafasan, DIC. Angka
kematian (50-70%).
Pada OPSI hilangnya fungsi fagositik lien, penurunan kadar immunoglobulin serum,
penekanan kepekaan limfosit, atau perubahan dalam system opsonin. Infeksi
postsplenectomy berat telah didefinisikan sebagai septicemia dan atau meningitis, biasanya
fulminant tetapi belum tentu fatal, dan terjadi setiap saat setelah pengangkatan lien.
Sepsis pada pasien asplenic dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau protozoa.
Organisme berkapsul seperti Streptococcus pneumoniae sangat resisten terhadap fagositosis,
namun dapat diatasi dengan antibody spesifik. Tanpa lien, produksi antibodi segera terhadap
antigen baru terganggu dan bakteri dapat berkembang biak dengan cepat. Oleh karena itu
risiko penyakit pneumococcus invasive 12-25 kali lebih besar dari populasi pada umumnya.
Organisme berkapsul seperti Streptococcus pneumoniae (50-90%), Neisseria meningitidis,
Haemophilus influenzae, dan Streptococcus pyogenes (25%).

Pencegahan overwhelming post splenectomy infection


Dengan vaksin pneumococcus, vaksin Haemophilus influenzae tipe B, dan vaksin
meningococcus diberikan 2 minggu sebelum pengangkatan lien.

Prognosis
Pada pasien rupture lien yang ditatalaksana secara nonoperatif penyembuan lebih baik
dibanding secara operatif. Kematian (10-25%) akibat trauma pada organ lain dan kehilangan
banyak darah.

Anda mungkin juga menyukai