Disusun Oleh:
Naadiyah Putri Utami
151710113015
Kelompok 3
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2 Prosedur
Uji TSI, Uji MR, Uji Uji VP, Uji , Uji , Uji indol,
inkubasi inkubasi urease, inkubasi motilitas sitrat inkubasi
24 jam 24 jam inkubasi 24 jam inkubasi inkubasi 24 jam
24 jam 24 jam 24 jam
Gambar 3.1.1 kiri gambar hasil praktikum koloni tidak tumbuh sempurna,
kemungkinana adannya kontaminan. Jika dibandingkan dengan gambar kanan
(Muray, 2003) koloni tumbuh dengan baik dan transparan.
3.2. Media Salmonella Shigella
Salmonella Shigella Agar adalah media yang cukup selektif di mana bakteri
gram positif dihambat oleh garam empedu, briliant green dan natrium sitrat. Ekstrak
danging sapi ditambahkan untuk menutrisi pertumbuhan, sedangkan lactosa
merupakan jenis karbohidrat yang dapat difermentasi, pemberian lavtosa dapat
digunakan untuk membedakan bacteri yang dapat memfermentasi lactosa atau tidak.
Kandungan tiosulfat pada media dapat di reduksi menjadi gas sulfit dan H2S oleh
bakteri yang memiliki enzim reduktase tiosulfat. Produksi gas H2S di deteksi sebagai
endapan hitam tak larut dari sulfida besi yang ditunjukkan pada pusat koloni (Sunatmo,
2007). Media ini direkomendasikan sebagai media diferensial dan selektif untuk
isolasi spesies Salmonella dan Shigella dari spesimen patologis. Pada praktikum yang
dilakukan kelompok 3 bakteri tidak dapat tumbuh pada media Salmonella dan Shigella
Gambar 3.2.1. Kiri gambar hasil praktikum bakteri tidak tumbuh dalam media SS yang
disebabkan kawat ose terlalu panas. Jika dibandingkan dengan gambar kanan
(Sunatmo, 2007) koloni tampak transparan pada media Salmonella Shigela
Gambar 3.3.1 gambar kanan adalah gambar hasil praktikum yang menunjukkan koloni
bakteri berwarna kuning. Namun bentuk koloninya tidak teramati karena tidak ada
koloni tunggal. Jika dibandingkan dengan gambar kiri (Sunatmo, 2007) Vibrio
cholerae tampak berwarna kuning dengan koloni bulat konveks yang besar.
Gambar 3.4.1. gambar kanan merupakan gambar hasil praktikum yang menujukkan
adanya kontaminasi NAS dilihat dari kuman membentuk koloni masing-masing. Jika
dibandingkan dengan gambar kiri (Prescott Et Al., 2005) koloni tampak tumbuh pada
garis streak.
Gambar 3.5.1. Kiri gambar dari (Prescott Et Al., 2005) bakteri batang pendek gram
negatif. Kanan gambar hasil praktikum batang bengkok gram negatif. Pada hasil
praktikum tidak ditemukan bakteri batang bengkok seperti yang ada gambar kanan
Gambar 3.6.1. Kiri gambar hasil praktikum tidak terbentuk cicin merah. Kanan gambar
dari (Sunatmo, 2007) kiri belum di inokulasikan, tengah indol positif, kanan indol
negatif. Jika dibandingkan dengan gambar literatur uji indol hasil praktikum adalah
negatif karena tidak terbentuk cincin merah
Gambar 3.7.1. gambar kanan adalah gambar hasil praktikum yang menunjukkan
perubahan warna menjadi merah. Jika dibandingkan dengan gambar kanan
(Annatanarayan, 2005) kiri MR(-), kanan MR (+). Maka gambar hasil praktikum uji
MR adalah positif.
Gambar 3.8.1. gambar kiri adalah gambar hasil praktikum yang tidak menunjukkan
adanya perubahan warna. Jika dibandingkan dengan gambar kanan (Koolman, 2001)
kiri VP (-) kanan VP (+). Maka gambar hasil praktikum uji VP adalah negatif
Uji keenam ialah uji Simmone citrate. Sitrat dibuat oleh enzim sitrase yang
menghasilkan asam oksaloasetat dan asetat kemudian melalui proses enzimatis diubah
menjadi asam piruvat dan karbon dioksida. Selama reaksi tersebut medium menjadi
bersifat alkali (basa) karena karbondioksida yang berikatan dengan sodium dan air
membentuk sodium carbonat Adanya sodium karbonat inilah yang akan mengubah
indikator bromthymol blue pada medium menyebabkan medium berubah warna dari
hijau menjadi biru tua. Hasil pengamatan menunjukan hasil positif karena terjadi
perubahan warna dari hijau menjadi biru (Waluyo, 2008) .
Gambar 3.9.1. gambar kanan merupakan gambar hasil praktikum, terjadi perubahan
warna media dari hijau menjadi biru. Jika dibandingkan dengan gambar kiri (Waluyo,
2008) kiri sitrat (-) kanan sitrat (+). Maka dari hasil praktikum diperoleh hasil uji sitrat
positif.
Gambar 3.10.1. gambar kanan merupakan gambar hasil praktikum yang tidak
menunjukkan adanya perubahan warna. Sedangkan gambar kanan adalah gambar
(Mawengkang, 2010) warna asli media kuning jika tidak berubah menjadi merah muda
urease (-) jika berubah urease (+). Jika dibandingkan dengan gambar dari literatur
maka uji urease hasil praktikum adalah negatif.
Pada media TSI berisi tiga gula yang dapat dijadikan sebgaia indikator
kemampuan fermentasi bakteri. Dibagian slant media terdapat indikator gula sukrosa
dan laktosa, sedangkan pada bagian butt terdapat glukosa sebagai indikator. Apabila
bakteri dapat memfermentasi sukrosa atau laktosa maka akan terjadi perubahan warna
pada slant media menjadi kuning, jika dapat memfermentasi glukosa terjadi perubahan
warna butt menjadi kuning. Karena terdapat indikator fenol red yang menyebabkan
perubahan warna dari merah orange menjadi kuning dalam suasana asam. Selain itu
terdapat pula TSI juga mengandung natrium trisulfat, yaitu suatu substrat untuk
penghasil H2S, ferro sulfat menghasilkan FeS (precipitat), bewarna hitam untuk
membedakan bakteri H2S dengan bakteri lainnya H2S. Sedangkan pada hasil
praktikum diperoleh TSI acid-acid H2S negatif, gas negatif (Sunatmo, 2007).
Gambar 3.11.1. gambar kanan merupakan gambar hasil praktikum yang menujukkan
warna kuning pada butt dan slant media, tidak terbentuk retakan pada media dan
endapan hitam. Sedangkan gambar kiri adalah gambar dari (Sunatmo, 2007)
merupakan berbagai hasil dari TSI warna kuning merupakan asam/acid, warna merah
merupakan basa/alkali, media terangkat merupakan indikator gas, dan endapan hitam
merupakan indikator H2S. jika dibandingkan maka hasil praktikum adalah acid/acid,
gas negatif, dan H2S negatif.
Gambar 3.12.1.gambar kiri merupakan gambar hasil praktikum dimana bakteri hanya
tumbuh pada bagian tusukan saja. Jika dibandingkan dengan gambar kanan gambar
dari (Koolman, 2001) sebelah kiri bakteri non motil, sebelah kanan bakteri motil.
Maka hasil praktikum diperoleh motilitas negatif.
3.13 Uji Oksidasi
Uji oksidatif fermentasi bertujuan untuk mengetahui apakah suatu bakteri
mampu melakukan fermentasi dan oksidasi, yang ditandai dengan munculnya
warna kuning pada medium OF. Pada uji OF jika organisme oksidatif terjadi apabila
terlihat perubahan warna pada media yang terbuka, sedangkan organisme
fermentatif dapat diindikasikan dengan melihat tidak adanya perubahan warna pada
media yang tertutup (Mewengkang, 2010).
Gambar 3.13.1. gambar kiri merupakan gambar hasil praktikum sedangkan gambar
kanan adalah gambar dari (Mewengkang, 2010) kiri oksidase (-) dimana tidak ada
perubahan warna pada kertas, kanan oksidase (+) karena terdapat perubahan warna
menjadi ungu. Jida dibandingkan dengan hasil praktikum maka hasilnya adalah
oksidase negatif.
BAB 4
KESIMPULAN
Dari serangkaian uji identifikasi didapatkan hasil Mac Conkey Agar koloni
tidak tumbuh, tumbuh namun dugaan kontaminan dan, Salmonella Shigella Agar
tidak tumbuh, media Thiosulfat Citrat Bile Sukrose Agar koloni tampak berwarna
kuning. NAS dugaan kontaminasi karena bakteri tumbuh diluar garis streak dan
membentuk koloni-koloni. Pengecatan gram diperoleh hasil gram negatif batang
pendek, uji TSI acid acid gas (-) H2S (-), uji indol (-), uji MR (+) dan VP (-), uji
urease (-), uji sitrat (+), uji motilitas (-), uji oksidase (-). Maka dapat disimpulkan
bahwa bakteri tersebut adalah Vibrio Cholerae, karena ditemukan koloni kuning
pada media selektif TCBS. Namun untuk uji-uji biokimia tidak menunjukkan
karakteristik dari Vibrio Cholerae karena adanya bakteri kontaminan yang membuat
hasil uji tidak sesuai dengan karateristik dari Vibrio Cholerae.
BAB 5
DAFTAR PUSTAKA