Koreksi Fiskal :
Penghasilan yang dikenakan PPh Final dan tidak termasuk Obyek Pajak
Penyesuaian Fiskal Positif:
1. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan p
sekutu, atau anggota
2. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan
s 3. Penggantian atau imbalan pekerjaan atau jasa dalam bentuk n
kenikmatan
4. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pe
saham/pihak yang mempunyai hubungan istimewa sehubung
5. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan
6. Pajak Penghasilan
7. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma ata
modalnya tidak terbagi atas saham
8. Sanksi administrasi
9. Selisih penyusutan komersial diatas penyusutan fiskal
10. Selisih amortisasi komersial diatas amortisasi fiskal
11. Biaya yang ditangguhkan pengakuannya
12. Penyesuaian fiskal positif lainnya
Jumlah Penyesuaian Fiskal Positif
12.50% X =
25% X =
Pajak Terhutang
Direktur
RAN KOREKSI FISKAL
ng Berakhir pada 31 Desember 2019
49,893,000,000
Rp -
au jasa dalam bentuk natura dan Rp -
Rp 1,000,000
nyusutan fiskal Rp -
ortisasi fiskal Rp -
Rp -
Rp 80,000,000
Rp 81,000,000
penyusutan fiskal Rp -
mortisasi fiskal Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
49,974,000,000
-
-
49,974,000,000
49,974,000,000
49,974,000,000 Rp 4,797,504,000
Rp 4,797,504,000 Rp 599,688,000
Rp 4,797,504,000 Rp 45,176,496,000
Rp 45,176,496,000 Rp 11,294,124,000
Rp 11,893,812,000
Rp (11,893,812,000.00)
Direktur
Nama Ni komang Ayu Wandira Sari
NPM 1733121351
Kls D7 Akuntasi
M. Kuliah Manajemen Perpajakan
OPERATING INCOME -
Perhitungannya:
Keterangan:
1 Beban Pajak Restoran > Tidak Bisa Dijadikan Pengurang uu pajak pasal 9
2 Beban Pajak Hiburan > Tidak Bisa Dijadikan Pengurang uu pajak pasal 9
3 Beban Pajak Reklame > bisa dijadikan pengurang
Berdasarkan UU Perpajakan Pasal 9 Poin K Dikatakan bahwa: sanksi administrasi berupa bunga, denda,
dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan
perundangundangan di bidang perpajakan.
Beban Sanksi Denda Pajak Hiburan (2) Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun tidak dibolehkan untuk dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan
4 dan Beban Sanksi Denda Pajak > melalui penyusutan atau amortisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 atau Pasal 11A
Restoran
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-220/PJ/2002
tanggal 18 April 2002 tentang Perlakuan Pajak Penghasilan atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler dan
Kendaraan Perusahaan yang berlaku mulai tanggal ditetapkan, untuk kelancaran pelaksanaannya dengan
ini disampaikan penegasan sebagai berikut
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tersebut di atas, diatur bahwa :
Pasal 1 :
Atas biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk
pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
sebesar 50% (lima puluh persen) melalui penyusutan aktiva tetap kelompok I (Lampiran I butir 1 huruf c),
dan atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon seluler tersebut dapat
dibebankan sebagai biaya rutin perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen).
5 PPN Atas Kendaraan Sedan > a, 2, Kendaraan sedan atau yang sejenis, termasuk juga kendaraan jenis minibus sepanjang digunakan
hanya untuk seorang pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dan penggunaannya full-time
baik untuk kepentingan perusahaan maupun keperluan pribadi dan keluarga pegawai yang
bersangkutan;