27
4.5 dengan
4
4 penggunaan
3.5 daging
Tingkat Kesukaan (Warna) 3
2.95
2.8 ayam :
2.5 udang :
2.05
2 jamur tiram
1.5 putih.
1
Dengan
0.5
0
P0 P1 P2 P3
Perlakuan
Gambar 4.1. Uji Hedonik tehadap warna kekian frozen food masing-masing
perlakuan.
28
Data hasil uji hedonik warna dari Kekian Frozen Food dapat dilihat pada
gambar di atas bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna kekian berada pada
range antara agak tidak suka dan suka. Nilai tertinggi tingkat kesukaan panelis
terhadap warna kekian ini di peroleh pada kekian yang merupakan kontrol (P0) dengan
skor rata-rata 4 (suka), sedangkan pada kekian yang merupakan subtitusi jamur tiram
(P1,P2 dan P3) tingkat kesukaan berkisar antara 2,95 hingga 2.05 (agak tidak suka).
Hal ini disebabkan karena warna pada kekian kontrol (P0). Memiliki warna lebih cerah
dan kekuningan di bandingkan kekian subtitusi jamur tiram, hal tersebut disebabkan
oleh kekian yang menggunakan bahan dasar udang didalamnya. Sehingga warna
kemerahan pada udang membuat warna kekian menjadi lebih menarik di bandingkan
kekian dengan subtitusi jamur tiram putih yang cenderung berwarna lebih pucat.
Warna pada kekian frozen food subtitusi jamur tiram putih dengan berbagai
perlakuan dapat dilihat pada lampiran 10. Berdasarkan analisis Kruskal-wallis pada
penelitian ini, dapat diketahui bahwa masing-masing perlakuan memiliki perbedaan
yang signifikan terhadap warna hal tersbut di tandai dengan asymp.Sig < 0,05 (0,000).
Tabel 4.1 Analisa Post Hoc terhadap Warna Kekian subtitusi Jamur Tiram dengan Uji
Mann-Whitney
Subtitusi Jamur Tiram Mann-Whitney U N p
P0 dan P1 70,000 20 0,000
P0 dan P2 40,000 20 0,000
P0 dan P3 20,000 20 0,000
P1 dan P2 179,000 20 0,548
P1 dan P3 103,500 20 0,007
P2 dan P3 111,00 20 0,012
Tabel 4.1 merupakan hasil analisis post hoc terhadap warna kekian frozen food
subtitusi jamur tiram putih, dan dapat disimpulkan bahwa kelompok kekian forzen food
subtitusi jamur tiram putih yang mempunyai perbedaan warna yang signifikan adalah
antara kelompok subtitusi jamur tiram kontrol (P0) dengan P1, P0 dengan P2, P0
dengan P3, P1 dan P3 dan P2 dengan P3. Sedangkan pada P1 dan P2 tidak di
temukan adanya perbedaan warna yang signifikan.
29
3.1 3.05 Bau-bauan
3 (Aroma) dapat
3 2.95
Berdasarkan Uji hedonik terhadap Aroma kekian frozen food yang diperoleh rata-
rata P0= 2.95, P1 =3.05, P2 = 3 dan P3 = 2.65. Hasil uji hedonik terhadap warna dari
masing-masing perlakuan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2. Nilai tertinggi
kesukaan panelis terhadap aroma kekian frozen food diperoleh kekian dengan bahan
baku substituis jamur tiram putih pada P1 dengan skor rata-rata 3.05 (agak suka).
Hal ini disebabkan oleh Jamur Tiram Putih yang memiliki aroma yang khas dan
tidak berbau amis seperti bau udang. Oleh karena itu panelis cenderung lebih
menyukai aroma dari kekian frozen food hasil subtitusi jamur tiram putih.
Aroma pada kekian frozen food subtitusi jamur tiram putih dengan berbagai
perlakuan dapat dilihat pada lampiran 10. Berdasarkan analisis Kruskal-wallis pada
penelitian ini, dapat diketahui bahwa masing-masing perlakuan tidak memiliki
30
perbedaan yang signifikan terhadap aroma hal tersbut di tandai dengan asymp.Sig >
0,05 (0,806).
3 2.9
Tingkat Kesukaan (Rasa)
2.65
2.5
1.5
0.5
0
P0 P1 P2 P3
Perlakuan
Gambar 4.3. Uji Hedonik tehadap rasa kekian frozen food masing-masing perlakuan.
Histogram diatas dapat dilihat bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa
dari kekian frozen food berada pada range agak tidak suka hingga agak suka. Nilai
tertinggi di peroleh oleh kekian dengan kontrol yang berbahahn bagu campuran daging
ayam dengan udang. Dan untuk kekian dengan subtitusi jamur tiram putih
memperoleh penilaian P1,P2 dan P3 secara berturut-turut yaitu 3,4 , 2,95 dan 2,65.
31
Hal ini disebabkan karena rasa yang dihasilkan oleh kekian frozen food
berbahan dasar udang cenderung lebih gurih karena udang mengandung kadar lemak
dan kolesterol yang cukup tinggi sehingga mempengaruhi rasa dan juga aroma pada
produk olahan kekian.
Rasa pada kekian frozen food subtitusi jamur tiram putih dengan berbagai
perlakuan dapat dilihat pada lampiran 10. Berdasarkan analisis Kruskal-wallis pada
penelitian ini, dapat diketahui bahwa masing-masing perlakuan memiliki perbedaan
yang signifikan terhadap rasa hal tersbut di tandai dengan asymp.Sig < 0,05 (0,008).
Tabel 4.2 Analisa Post Hoc terhadap Rasa Kekian subtitusi Jamur Tiram dengan Uji
Mann-Whitney
Subtitusi Jamur Tiram Mann-Whitney U N p
P0 dan P1 187,000 20 0,688
P0 dan P2 116,000 20 0,014
P0 dan P3 107,500 20 0,008
P1 dan P2 130,000 20 0,042
P1 dan P3 119,000 20 0,020
P2 dan P3 117,000 20 0,514
Tabel 4.2 merupakan hasil analisis post hoc terhadap rasa kekian frozen food
subtitusi jamur tiram putih, dan dapat disimpulkan bahwa kelompok kekian frozen food
subtitusi jamur tiram putih yang mempunyai perbedaan Rasa yang signifikan adalah
antara kelompok subtitusi jamur tiram kontrol (P0) dengan P2, P0 dengan P3, P1
dengan P3 dan P1 dengan P2. Sedangkan P0 dengan P1 dan P2 dengan P3 tidak
memiliki perbedaan yang signifikan terhadap rasa.
32
4.5
3.95
4
3.55
Gambar 4.4 Uji Hedonik tehadap tekstur kekian frozen food masing-masing
perlakuan.
Histogram diatas dapat dilihat bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur
dari kekian frozen food berada pada range agak tidak suka hingga agak suka. Nilai
tertinggi di peroleh oleh kekian dengan kontrol yang berbahan baku campuran daging
ayam dengan udang. Dan untuk kekian dengan subtitusi jamur tiram putih
memperoleh penilaian P1,P2 dan P3 secara berturut-turut yaitu 3,55 , 2,2 dan 1,45.
Hal ini di pengaruhi oleh penggunakaan bahan baku udang pada P0 sehingga
kekian yang dihasilkan memiliki tekstur yang lebih padat serta kenyal, sedangkan
pengunaan jamur tiram putih menyebabkan produk lebih berair, hal ini di sebabkan
oleh jamur tiram yang memiliki kadar air lebih tinggi yaitu 92,5% sehingga berpengaruh
pada tekstur produk kekian yang dihasilkan (Kemekes,2017).
Tekstur pada kekian frozen food subtitusi jamur tiram putih dengan berbagai
perlakuan dapat dilihat pada lampiran 10. Berdasarkan analisis Kruskal-wallis pada
penelitian ini, dapat diketahui bahwa masing-masing perlakuan memiliki perbedaan
yang signifikan terhadap Tekstur hal tersbut di tandai dengan asymp.Sig < 0,05
(0,000).
33
Tabel 4.3 Analisa Post Hoc terhadap Tekstur Kekian subtitusi Jamur Tiram dengan Uji
Mann-Whitney
Tabel 4.3 merupakan hasil analisis post hoc terhadap tekstur kekian frozen food
jamur tiram putih, dan dapat disimpulkan bahwa kelompok kekian frozen food subtitusi
jamur tiram putih yang mempunyai perbedaan tekstur yang signifikan adalah antara
kelompok subtitusi jamur tiram kontrol (P0) dengan P2, P0 dengan P3, P1 dan P2, dan
P1 dan P3.
34
82 80.71
80
78
76
Rendemen (%)
74
71.74 71.74
72
70 68.78
68
66
64
62
P0 P1 P2 P3
Perlakuan
Keterangan :
P0 = Daging Ayam : Udang : Jamur Tiram (30:70:0)
P1 = Daging Ayam : Udang : Jamur Tiram (75:0:25)
P2 = Daging Ayam : Udang : Jamur Tiram (50:0:50)
P3 = Daging Ayam : Udang : Jamur Tiram (20:0:80)
Tabel 4.4 Berat dan Rendemen Kekian Frozen Food Subtitusi Jamur Tiram Putih
Perlakuan Berat (g) Rendemen (%)
P0 700 62,78
P1 800 71,74
P2 800 71,74
P3 900 80,71
Hal ini di sebabkan oleh semakin banyak jamur tiram putih yang digunakan maka kadar
air dalam adonan akan semakin meningkat, sehingga kemampuan protein dan molekul
pati mengikat airnya juga turun. Rendahnya daya mengikat air antar protein dan pati
menyebabkan air banyak keluar pada saat perebusan dan menghasilkan kekian yang
kurang keras sehingga berat kekian menjadi bertambah. Selain itu jumlah tepung terigu
yang digunakan pada pembuatan kekian frozen food pada setiap perlakuan sama,
seharusnya penggunakan tepung terigu ditingkatkan karena jamur tiram putih memiliki
kadar air yang cukup tinggi (92,5%) sehingga di butuhkan pati untuk mengikat adonan
agar tekstur menjadi lebih padat dan keras.
35
4.3 Perlakuan Terbaik Kekian Frozen Food
Perlakuan terbaik di tetapkan dengan cara mengolah data dari responden
dengan menggunakan Indeks Efektivitas. Hasil pengamatan terhadap perlakuan
terbaik dapat dilihat Tabel 4.2.
Tabel 4.5 Daftar nilai untuk penentun perlakuan terbaik
Variab P0 P1 P2 P3
BV BN
el Ne Nh Ne Nh Ne Nh Ne Nh
0.29 0.29 0.46 0.13 0.38 0.11
Warna 1 7 1 7 1 7 4 4 0 0
0.9 0.28 0.28 0.88 0.24 0.29 0.08
Aroma 5 1 1 1 2 8 4 2 0 0
0.7 0.21 0.7 0.16 0.16 0.87 0.19
Rasa 4 9 5 4 0.75 4 5 1 0 0
0.6 0.20 0.20 0.16
Tekstur 8 2 1 2 0.84 9 0.3 0.06 0 0
3.3 0.94 0.71 0.44
7 4 8 7 0
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Dari evaluasi yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang perlu
diperhatikan, antara lain :
1. Perlu dilakukan pengembangan resep baku kekian agar diperoleh standar berat
yang sesungguhnya.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji fisik terhadap kekian frozen
food.
37
Lampiran 10
Tabel 10. Rekapitulasi hasil uji Organoleptik Panelis
Paneli Warna Aroma Rasa Tekstur
No
s 525 748 207 115 525 748 207 115 525 748 207 115 525 748 207 115
1 P1 4 2 3 2 3 4 2 3 3 4 2 2 4 4 3 1
2 P2 4 4 2 2 4 3 4 2 4 4 1 2 4 4 2 2
3 P3 4 1 1 1 1 3 3 1 4 3 2 1 4 3 1 1
4 P4 4 4 3 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 1
5 P5 4 2 3 1 4 1 1 1 4 2 2 3 4 4 1 1
6 P6 4 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 1 4 4 2 1
7 P7 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 1
8 P8 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 P9 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 1
10 P10 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1
11 P11 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2
12 P12 4 3 4 2 3 4 4 4 1 3 3 4 4 3 2 2
13 P13 4 4 3 2 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1
14 P14 4 3 2 1 1 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 1
15 P15 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 4 4 1 2
16 P16 4 3 3 3 4 2 3 1 4 3 3 1 4 3 2 1
17 P17 4 3 2 2 3 4 2 1 4 4 2 3 4 3 2 1
18 P18 4 1 1 1 3 1 2 1 3 4 4 1 4 3 1 1
19 P19 4 2 3 1 1 2 3 4 4 1 2 3 4 2 3 1
20 P20 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3
Jumlah 80 59 56 41 59 61 60 53 70 68 58 53 79 71 44 29
Lampiran 11
a. Atribut Warna
b.Atribut Aroma
Tabel 13. Atribut Aroma Kruskal-Wallis Test
Ranks
Perlakuan N Mean Rank
Aroma 525 20 41.00
748 20 43.00
207 20 41.55
115 20 36.45
Total 80
Tabel 14. Tabel Uji Statistik
Test Statisticsa,b
Aroma
Chi-Square .980
Df 3
Asymp. Sig. .806
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Perlakuan
c. Atribut Rasa
Tabel 15. Rasa Kruskal-Wallis Test
Ranks
Perlakuan N Mean Rank
Rasa 525 20 49.98
748 20 47.40
207 20 33.95
115 20 30.68
Total 80
d. Atribut Tekstur
Tabel 14. Rasa Kruskal-Wallis Test
Ranks
Perlakuan N Mean Rank
Tekstur 525 20 62.33
748 20 53.40
207 20 29.25
115 20 17.03
Total 80
Tabel 15. Uji Statistik
Test Statisticsa,b
Tekstur
Chi-Square 54.270
df 3
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Perlakuan
120
60
(%)
(%)
Panelis
100
50
Panelis
80
40
penerimaan
penerimaan
60
30
40
20
Presentase
Presentase
20
10
0
P0 P1 P2 P3
0
P0 P1 Perlakuan Warna
Taraf P2 P3
Taraf Perlakuan Aroma
Suka Agak Suka Agak Tidak Suka Tidak Suka
Suka Agak Suka Agak Tidak Suka Tidak Suka Lampiran
12
a ab ab c
70
Presentase penerimaan Panelis (%)
b ab ab
60
50
40
30
20
10
0
P0 P1 P2 P3
Taraf Perlakuan Rasa
100
Presesntase Penerimaan panelis (%)
90 a b c
80
70
60
50
40
30
20
10
0
P0 P1 P2 P3
Taraf Perlakuan Tekstur
Tabel 9. Tabulasi hasil ranking pentingnya peranan variable terhadap mutu “Kekian
Frozen Food” dan Bobot masing-masing variabel
Mutu Organoleptik
N Respond
o en Warn Aro Ras Tekst
a ma a ur
1 P1 2 2 3 4
2 P2 4 2 3 1
3 P3 4 2 3 4
4 P4 4 3 4 3
5 P5 3 1 2 4
6 P6 4 2 3 2
7 P7 2 3 4 4
8 P8 3 1 4 2
9 P9 2 1 4 3
1
P10 1 2 3 4
0
1
P11 3 3 4 4
1
1
P12 2 3 4 2
2
1
P13 2 2 4 3
3
1
P14 2 3 4 3
4
1
P15 1 2 4 4
5
1
P16 1 3 3 4
6
1
P17 2 4 3 4
7
1
P18 3 2 3 4
8
1
P19 4 3 3 4
9
2
P20 2 3 4 3
0
Jumlah 51 47 69 66
3.4
2.55 2.35 3.3
Rata-rata 5
Rangking III IV I II
Bobot
0.74 0.68 1 0.95
Variabel
Tabel 10.Data hasil pengamatan mutu Kekian Frozen Food (data penelitian)
Mutu Organoleptik
Perlakua
No Ras
n
Warna a Aroma Tekstur
1 P0 4 2.95 3.5 3.95
2 P1 2.95 3.05 3.4 3.55
3 P2 2.8 3 2.9 2.2
4 P3 2.05 2.65 2.65 1.45
Lampiran 14