Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dian Novita Sari

Nim : 3117100123
Kelas : B Pagi

Tugas : Dendeskripsikan setiap poin yang terdapat dalam kode etik guru dan berikan contoh
nyata untuk setiap poinnya !

KODE ETIK GURU


1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
Jawab: Kode etik yang pertama mengandung pengertian bahwa yang menjadi pusat
perhatian dari guru adalah peserta didik itu sendiri. Dimana guru harus mempunyai
kewajiban untuk membimbing peserta didik agar dapat mengembangkan potensi peserta
didik secara maksimal dengan mengupayakan proses pembelajaran yang terarah.
Sehingga dengan proses ini lah diharapkan peserta didik menjadi manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila. Manusia yang yang memiliki jiwa pancasila artinya
manusia yang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selalu mengindahkan dan
menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Contoh nyata yang sesuai dengan kode etik pertama yaitu guru memiliki peran dalam
membentuk peserta didik yang memiliki jiwa Pancasila dengan menunjukkan nilai-nilai
Pancasila antara lain.
a. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Seorang guru dapat menerapkan nilai-nilai
ketuhanan dalam bentuk mangajar peserta didik berdoa pada saat memulai dan
mengakhiri proses pembelajaran.
b. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Seorang guru menerapkan nilai-
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dalam proses belajar mengajar dengan
mengajarkan peserta didik budaya saling memafkan, saling membantu, dan
meningkatkan keperdulian terhadap sesama.
c. Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Seorang guru dapat menerapkan nilai-nilai persatuan
dalam proses belajar mengajar yaitu dengan menjunjung tinggi nilai gotong royong
peserta didik. Caranya dengan membagi jadwal piket kelas yang diterapkan sebelum
proses pembelajaran berlangsung.
d. Sila keempat, Kerakyatan yang di Pimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan atau Perwakilan. Di kelas, seorang guru membiasakan peserta didik
untuk mengambil keputusan melalui musyawarah mufakat. Misalnya dalam
pembagian kelompok tugas sesuai dengan materi tugas yang akan diberikan.
Keputusan yang diambil menimbulkan rasa menghormati dan rasa tanggung jawab.
e. Sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di kelas, seorang guru
memperlakukan setiap peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuan berpikirnya,
menghargai pendapat dan hasil karya peserta didik, melakukan penilaian secara
objektif, dan memberikan remedial bagi peserta didik yang tidak mencapai nilai
KKM.

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.


Jawab: Kode etik yang kedua mengandung pengertian bahwa guru hanya mampu
melaksanakan kemampuan profesinya. Jika guru menghadapi masalah diluar batas
kemampuannya, maka guru harus jujur sembari terus menerus meningkatkan kemampuan
yang dimilikinya. Itulah sebabnya guru dituntut untuk jujur atas ketidak tahuannya jangan
malu bertanya, mengaku tidak tahu sekalipun itu dihadapan peserta didiknya.
Contoh nyata yang sesuai dengan kode etik kedua adalah seorang guru yang
memiliki tingkat kejujuran adalah mau belajar dan terus bertanya kepada senior, kepala
sekolah atau teman sejawat, suka berdiskusi terhadap tugas sehari-hari, selalu bekerja
dengan hasil yang terbaik, senantiasa membaca buku yang berhubungan dengan tugasnya
sebagai guru.

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
Jawab: Kode etik yang ketiga mengandung pengertian bahwa guru harus memperoleh
informasi tentang peserta didik selengkap mungkin. Informasi yang didapat dari peserta
didik berupa motivasi, semangat belajarnya, kemampuannya, minat dan bakat, dan
informasi yang mempengaruhi perkembangan pada peserta didik dalam mewujudkan
proses pembelajaran yang baik. Sehingga mempermudah guru dalam membimbing dan
membina peserta didik.
Contoh nyata yang sesuai dengan kode etik ketiga adalah ketika guru mengadakan
evaluasi terhadap peserta didik maka yang perlu dilakukan adalah dengan mencari
informasi tentang peserta didik. Dalam memperoleh informasi tentang peserta didik
seorang guru menggunakan teknik-teknik yaitu dengan cara inkuiri dan observasi. Inkuiri
adalah bertanya. Seorang guru yang efektif bertanya kepada siswa tentang bagaimana
perasaan mereka tentang pembelajaran yang telah selesai. Selanjutnya yaitu teknik
observasi, seorang guru harus mengetahui berbagai hal yang terjadi di dalam kelas seperti
kinerja siswa, pola kebiasaan didalam kelas dan melihat interaksinya.Dengan
menggunakan teknik-teknik seperti ini akan lebih mudah mendapatkan informasi yang
mendetail tentang peserta didik.

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses


belajar mengajar.
Jawab: Kode etik keempat mengandung makna bahwa pentingnya guru menciptakan
suasanya yang nyaman, aman, dan membuat peserta didik tidak bosan dalam suasana
proses belajar mengajar. Suasana yang penting dibangun adalah komunikasi yang baik
dengan penuh rasa kekeluargaan.
Contoh nyata yang sesuai dengan kode etik keempat adalah bagaimana cara guru
memberikan kenyamanan terhadap proses pembelajaran agar peserta didik tidak merasa
bosan. Dengan mengatur lingkungan fisik antara lain.
a. Pengaturan ruang kelas. Aturlah ruang kelas sehingga ruang kelas menjadi nyaman.
Atur meja-kursi guru di tempat yang baik dan dapat memandang ke seluruh ruang
kelas. Atur meja-kursi siswa agar tidak berdesak-desakan, sesuaikan jumlah meja-
kursi dengan kapasitas ruang.
b. Menjaga kebersihan kelas. Sediakan tempat sampah di luar kelas. Secara berkala ajak
siswa untuk membersihkan kelas secara bersama-sama.
c. Buatlah sudut baca/perpustakaan kelas yang menjamin siswa untuk aktif membaca
dan menelusuri informasi.
d. Menghindari kebisingan. Untuk mengurangi kebisingan tanamlah pohon-pohon.
e. Sediakan tempat besosialisasi. Sekolah bukan hanya merupakan tempat belajar
berbagai mata pelajaran, tetapi juga untuk besosialisasi. Sediakan kursi di luar kelas
yang dapat digunakan oleh siswa untuk berdiskusi, bersosialisasi, atau hanya sekedar
beristirahan setelah jenuh belajar pelajaran di kelas.

Sedangkan lingkungan nonfisik antara lain.


a. Interaksi siswa dengan guru serta siswa dengan siswa lainnya. Kembangkan
interaksi yang nyaman antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa
lainnya. Interaksi ini hanya bisa terjalin kalau guru menggunakan cara PAKEM
dalam pembelajaran. Tidak hanya metode ceramah yang digunakan.
b. Buatlah aturan, tata tertib, etika, yang disepakati oleh semua siswa.
c. Kenyamanan kelas sebagai tanggung jawab bersama. Seminggu sekali ajaklah
siswa mendisain dan mengatur ruang kelasnya. Kegiatan ini dapat dilakukan
seminggu sekali, misalnya dilakukan pada hari sabtu sebelum pulang sekolah.
Bahas dengan mereka apa yang perlu ditambahkan di kelas dan apa yang perlu
dikurangi.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
Jawab: Kode etik yang kelima mengandung makna bahwa mengingat pentingnya peran
orang tua peserta didik dan masyarakat sekitarnya untuk ikut andil dalam proses
pendidikan sekolah. Peran antar keluarga dan lingkungan masyarakat akan terwujud jika
terjalin hubungan komunikasi yang baik antara guru dengan peserta didik, dan ini harus
diupayakan sekuat tenaga oleh seorang guru. Untuk itu sudah menjadi tanggung jawab
bersama dalam mewujudkan pendidikan terarah.
Contoh nyata yang sesuai dengan kode etik kelima  yaitu.
a. Adanya Kunjungan kerumah peserta didik. Kunjungan melahirkan perasaan pada
anak didik bahwa sekolahnya selalu memperhatikan dan mengawasinya. Kunjungan
tersebut memberi kesempatan kepada guru melihat sendiri dan mengobservasi
langsung cara anak didik belajar, latar belakang hidupnya, dan tentang masalah-
masalah yang dihadapinya dalam keluarga.
b. Diundangnya Orang tua Kesekolah. Kalau ada berbagai kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah yang memungkinkan untuk dihadiri oleh orangtua maka
akan positif sekali bila orang tua diundang untuk datang kesekolah.
c. Case Conference merupakan rapat. Conference biasanya dipimpin oleh orang yang
paling mengetahui persoalan bimbingan konseling khususnya tentang kasus yang
dimaksud tujuannya agar mencari jalan yang paling tepat agar masalah anak didik
dapat diatasi dengan baik.
d. Mengadakan Surat Menyurat Antara Sekolah Dan Keluarga. Surat menyurat
diperlukan terutama pada waktu-waktu yang sangat diperlukan pada perbaikan
pendidikan anak didik, seperti surat peringatan dari guru kepada orangtua jika
anaknya perlu lebih giat, sering membolos, sering berbuat keributan dan sebagainya.
e. Adanya Daftar Nilai Atau Raport. Raport yang biasanya di berikan setiap semester
kepada para murid dapat dipakai sebagai penghubung antara sekolah dengan
orangtua.

6. Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
Jawab:  Guru diharuskan untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya. Ini dapat dilakukan secara priibadi dapat juga secara kelompok.
Agar terjalin kekuatan profesi, guru hendaknya selalu menjalin hubungan baik dengan
rekan seprofesinya, senantiasa memupuk semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan
sosial. Sehingga menghasilkan guru yang menjunjung tinggi tingkat keprofesionalitasnya.
Contoh nyata yang terdapat dalam kode etik kelima adalah untuk meningkatkan
mutu suatu profesi, khususnya profesi keguruan, dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya dengan melakukan penataran, lokakarya, pendidikan lanjutan, pendidikan
dalam jabatan, study perbandingan, dan berbagai bidang akademik lainya. 

7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan


sosial.
Jawab: Guru pada intinya bagaimana menjalin kerjasama yang bermutu dengan rekan
seprofesinya. Rasa senasib dan sepenanggungan biasanya mengikat para guru untuk
bersatu menyatukan diri yaitu dengan semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
Contoh nyata yang terdapat dalam kode etik ketujuh agar adanya hubungan yang
baik dan harmonis diantara sesama personal yaitu hubungan baik anatara kepala sekolah
dengan guru, guru dengan guru, dan kepala sekolah ataupun guru dengan semua personal
sekolah lainya. Sikap yang perlu ditumbuhkan oleh guru adalah sikap ingin bekerja sama,
saling harga menghargai, saling pengertian, dan rasa tanggung jawab. Jika ini sudah
berkembang, akan tumbuh rasa senasib sepenanggungan serta menyadari akan
kepentingan bersama, tidak mementingkan kepentingan diri sendiri dengan
mengorbanakan kepentingan orang lain

8. Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi  PGRI sebagai


sarana perjuangan dan pengabdian.
Jawab: Kode etik yang kedelapan memiliki makna bahwa PGRI merupakan sarana dan
wadah yang menampung aspirasi guru, sarana perjuangan dan pengabdian guru.
Organisasi ini seharusnya mampu menjembatani dan mengayomi aspirasi para guru, dan
bahkan jika mungkin, PGRI harus mampu meningkatkan harkat martabat guru semakin
hari semakin cenderung terpuruk adanya. Organisasi PGRI merupakan suatu sistem,
dimana unsur pembentuknya adalah guru-guru. Setiap anggota harus memberikan
sebagian waktunya untuk kepentingan pembinaan profesinya, dan semua waktu dan
tenaga yang diberikan oeh para anggota ini dikoordinasikan oleh para pejabat organisasi
tersebut, sehingga permanfaatanya menjadi efektif dan efisien.
Mutu guru merosot karena guru tidak mau mengembangkan diri berupa
peningkatan bidang keilmuan dan kompetensi profesi guru. Contohnya studi lanjutan,
pelatihan, penataran, dan lain-lain. Dengan meningkatkan mutu organisasi PGRI maka
guru selalu menerapkan kode etik sebagai guru.

9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.


Jawab: Kode etik ini didasari oleh dua asumsi, pertama karena guru sebagai unsur 
aparatur negara (sepanjang mereka itu PNS), kedua kerena guru itu ahli dibidang
pendidikan. Oleh karena itu, sudah sewajarnya guru melaksanakan semua kebijaksanaan
pemerintah sesuai peraturan dalam bidang pendidikan, selagi sesuai dengan kemampuan
guru itu dan tidak melecehkan harkat dan martabat guru itu sendiri.
Guru merupakan unsur aparatur negara dan abdi negara. Karena itu, guru mutlak
perlu mengetahui kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan,
sehingga dapat melaksanakan ketentuan-ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
tersebut. Contohnya, peraturan tentang berlakunya kurikulum sekolah tertentu,
pembebasan uang sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP), ketentuan tentang
penerimaan murid baru, penyelenggaraan evaluasi belajar tahap akhir (EBTA).

Anda mungkin juga menyukai