Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PATOFISIOLOGI

(Konsep jenis- jenis cairan infus)


Dosen: Agus sustiyono, S.Kp. M.Kep

Disusun oleh kelompok 11:

Rizka septiani

Siti maesaroh

Sukmawati

Wulan purnama sari

KELAS 1C

PROGRAM STUDI III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN
1. Sebutkan jenis-jenis cairan
Jawab:
 Asering
 Kristaloid
 Koloid
 Mannitol
 KA-EN 1B
 KA-EN 3A & KA-EN 3B
 KA-EN MG3
 KA-EN 4A
 KA-EN 4B
 Otsu-NS
 Otsu-RL
 MARTOS-10
 AMIPAREN
 AMINOVEL- 600
 TUTOFUSIN OPS

2. Apa manfaat dari cairan KA-EN 1B ?


Jawab:
Manfaat cairan KA-EN 1B :
Dapat menjadi cairan elektrolit pasien pada kasus pasien yang sedang dehidrasi
karena tidak mendapat asupan oral dan pasien yang sedang demam. Selain itu cairan
ini bisa diberikan kepada bayi prematur maupun bayi yang baru lahir sebagai cairan
elektrolitnya.

3. Apa yang di maksud dengan cairan infus?


Jawab:
Cairan infus atau intravenous fluids infusion merupakan pemberian cairan ke dalam
pembuluh vena menggunakan jarum dan selang.

4. Sebutkan komponen utama cairan infus


Jawab:
1. Botol infus, yang berfungsi sebagai wadah cairan infus dan tersedia dalam 3
ukuran, 500 mL, 1000 mL dan 1500 mL.
2. Selang infus, yang menjadi tempat mengalirnya cairan infus
Klem selang infus, yang bertugas untuk mengatur laju cairan infus yang masuk ke
dalam tubu.
3. Jarum infus, yang bertugas untuk memasukan cairan infus ke dalam pembuluh
vena.

5. Apakah yang dimaksud kebutuhan Cairan dan Elektrolit?


Jawab:
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis
dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang
berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan.

6. Cairan infus yang termasuk ke dalam jenis cairan kristaloid adalah?


Jawab:
1. Cairan saline
2. Ringer laktat
3. Dextrose

7. Cairan infus yang termasuk ke dalam jenis cairan koloid adalah?


Jawab:
1. Gelatin
2. Albumin
3. Dekstran

8. Jelaskan apa yg dimaksud dengan cairan Cairan hipotonik beserta golongannya?


Jawab :
Cairan hipotonik yaitu cairan yang osmolaritasnya berada pada rentang kurang dari
250 miliosmosis per liter (<250 mOsm/L). Indikasi cairan hipotonik diberikan pada
treatment dehidrasi hipertonik. Dalam tubuh, cairan ini akan membasahi sel dalam
tubuh yang kering, menarik cairan dari pembuluh darah atau pembuluh vascular ke
area selular. Hal yang harus menjadi perhatian perawat dalam pemberian terapi cairan
hipotonik ini adalah cairan ini dapat menyebabkan kondisi hipotensi akibat
berpindahan cairan dari pembuluh darah ke sel tubuh, jangan memberikan cairan jenis
ini pada pasien yang mengalami hipotensi. Maka pengecekan tekanan darah sebelum
memberikan cairan hipotonik sangatlah penting. Cairan hipotonik yaitu cairan yang
osmolaritasnya berada pada rentang kurang dari 250 miliosmosis per liter (<250
mOsm/L). Indikasi cairan hipotonik diberikan pada treatment dehidrasi hipertonik.
Dalam tubuh, cairan ini akan membasahi sel dalam tubuh yang kering, menarik cairan
dari pembuluh darah atau pembuluh vascular ke area selular. Hal yang harus menjadi
perhatian perawat dalam pemberian terapi cairan hipotonik ini adalah cairan ini dapat
menyebabkan kondisi hipotensi akibat berpindahan cairan dari pembuluh darah ke sel
tubuh, jangan memberikan cairan jenis ini pada pasien yang mengalami hipotensi.
Maka pengecekan tekanan darah sebelum memberikan cairan hipotonik sangatlah
penting. Berikut ini adalah cairan yang tergolong hipotonik: 
a. 2,5% Dextrose in Water 
b. 0.25% Sodium Chloride
c. 0,33% Sodium Chloride
d. 0,45 % Sodium Chloride

9. Jelaskan apa yg dimaksud dengan cairan Plasma Expander!


Jawab :
Plasma ekspander adalah cairan infus yang dapat meningkatkan jumlah cairan plasma
yang kurang volumenya. Merupan bagian dari treatment emergensi pada kondisi syok
dan kehilangan volume cairan. Intervensi keperawatan pada cairan plasma expender
adalah monitor pasien secara ketat jangan sampai terjadi overload volume cairan,
observasi reaksi alergi atau hipersensitif, PERHATIKAN : Dilarang memberikan
penambahan medikasi pada jenis cairan ini.

10. Sebutkan macam2 cairan infus yang sering di gunakan!!


Jawab:
1. Cairan hipotonik
2. Cairan isotonik
3. Cairan hipertonik

11. Apakah fungsi dari cairan hipertonik?


Jawab:
Cairan ini digunakan untuk menstabilkan tekanan darah serta mengurangi bengkak.

12. Apa itu cairan isotonik?


Jawab :
Cairan isotonic yaitu cairan yang osmolaritanya berada pada rentang 250-375
miliosmosis per liter (250-375 mOsm/L). cairan ini diindikasikan untuk kondisi
dehidrasi vascular dan megganti kadar sodium atau klorida tubuh yang berkurang.

13. Apa itu cairan hipertonik/hypertonic solutions?


Jawab :
Cairan hipertonik yaitu cairan yang osmolaritanya berada pada rentang lebih dari 375
miliosmosis per liter (>375 mOsm/L). cairan ini untuk treatment pada kondisi
dehidrasi, sirkulasi kolaps, meningkatkan perpindahan cairan dari ruangan interstitial
ke selular.

14. Apa tujuan tindakan pemberian cairan infus?


Jawab :
untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit sebagai tindakan pengobatan dan
pemberian makanan.

15. Apa kelebihan dari koloid?


Jawab :
Koloid dapat menggantikan dengan cepat dan dengan volume cairan yang lebih
sedikit, ekspansi volume plasma lebih panjang, dan resiko pheripheral kecil.

Anda mungkin juga menyukai