Anda di halaman 1dari 4

JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,

MATEMATIKA FMIPA UNIMA 30 April 2020

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN TEKNIK


PROBING PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BARISAN
DAN DERET ARITMATIKA

Victor R. Sulangi, James U. L. Mangobi dan Rishadewi Siby


Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Manado
rishadewisiby1996@gmail.com

ABSTRAK. Penelitian telah dilakukan ABSTRACT. This research was


untuk mengetahui apakah rata-rata hasil conducted to determine whether the
belajar materi barisan dan deret siswa average student learning outcomes used
yang diajarkan menggunakan model the problem posing learning model with
pembelajaran problem posing dengan probing prompting techniques on the
teknik probing prompting pada materi sequence and series arithmetic leson
barisan dan deret aritmatika lebih dari more than the KKM set by SMK Negeri 1
KKM yang ditetapkan pihak sekolah, Kakas whisch is 70. The research
yaitu 70. Penelitian dikategorikan categorized as quasi experimental
sebagai penelitian eksperimen semu. research. The subjects in this study were
Subjek penelitian adalah siswa kelas X- students of class X-TKJ SMK Negeri 1
TKJ SMK Negeri 1 Kakas. Hasil Kakas. The results of data analysis,
analisis data, diperoleh rata-rata hasil obtained an average of the student
belajar siswa pada kelas eksperimen, learning outcomes in the experimental
yang menggunakan model pembelajaran class used the Probing Posing model
problem posing dengan teknik probing with Probing Prompting technique was
prompting adalah 79.9, dengan nilai 79.9, with a maximum value of 90 and a
maksimum 90 dan nilai minimum 66. minimum value of 66. Thus the average
Dengan demikian rata-rata hasil belajar student learning outcomes of students
siswa yang menggunakan model who usingthe problem posing learning
pembelajaran problem posing dengan model with the probing prompting
teknik probing prompting dalam technique on the sequence and series
pembelajaran barisan dan deret arithmetic leson more than KKM
aritmatika lebih dari KKM yang determined by the school, which is 70.
ditetapkan pihak sekolah, yaitu 70.
Key Words: Problem Posing, Probing
Kata Kunci: Barisan dan Deret, Problem Prompting, The Sequence and Series
Posing, Probing Prompring Arithmetic

PENDALUHUAN juga selalu ada disektor kehidupan manusia


Matematika merupakan salah satu cabang karena disadari atau tidak pada kenyataannya
ilmu yang mendasari pengembangan ilmu dalam kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari
pengetahuan lain, sehingga matematika peran matematika. Menyadari dekatnya
menduduki peranan penting dalam dunia matematika dengan kehidupan kita sehari-hari
pendidikan. Selain itu keberadaan matematika sudah tentu penting sekali untuk

109
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
MATEMATIKA FMIPA UNIMA 30 April 2020

mempelajarinya. Namun dalam proses menimbulkan kreatifitas, keaktifan, motivasi


pembelajaran masih banyak siswa yang kurang dan rasa menyukai mata pelajaran matematika,
mampu memahami, dikarenakan siswa kurang guna meningkatkan prestasi belajar matematika
memiliki konsep yang baik sehigga sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar
mengakibatkan kesulitan bagi siswa untuk siswa. Salah satu alternatif model dan teknik
memecahkan permasalahan yang diberikan oleh pembelajaran yang melibatkan siswa secara
guru. Hal ini tentu memberikan gambaran aktif dan kreatif serta melatih siswa dalam
bahwa minat dan motivasi belajar siswa kurang mengkomunikasikan ide-idenya adalah model
dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila pembelajaran problem posing dengan teknik
hal tersebut dibiarkan tanpa adanya upaya untuk probing prompting.
memperbaiki, maka bisa mengakibatkan Problem posing merupakan istilah dalam
pembelajaran tidak efektif serta hasil belajar bahasa inggris yang artinya merumuskan
siswa yang rendah. masalah atau membuat masalah (Suyatno,
Berdasarkan wawancara yang dilakukan 2009). Model pembelajaran problem posing
peneliti kepada salah satu guru matematika di adalah model pembelajaran yang dapat
SMK Negeri 1 Kakas, dimana sekolah yang memotivasi siswa untuk berpikir kritis sekaligus
terdapat 5 jurusan ini, bahwa hasil belajar dialogis, kreatif dan interaktif yang dituangkan
matematika siswa disemua jurusannya masih dalam bentuk pertanyaan, pertanyaan tersebut
kurang memuaskan jika dilihat dari rata-rata kemudian dicari jawabannya baik secara
nilai yang diperoleh. Salah satu materi yang individu maupun kelompok. Melalui model
sering tidak mencapai ketuntasan belajar adalah pembelajaran ini dapat membuat siswa aktif
materi barisan dan deret aritmatika dilihat dari mencurahkan pendapat, ide, wawasan,
hasil ulangan harian pada tahun ajaran pengetahuan dan sebagainya (Suryosubroto,
2018/2019 dimana hasil belajar siswa belum 2009). Problem Posing merupakan model
mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimun pmbelajaran yang mengharuskan siswa
(KKM) yang telah ditentukan sekolah SMK menyusun pertanyaan sendiri atau memecah
Negeri 1 Kakas pada mata pelajaran matematika suatu soal menjadi sederhana. Selain peserta
yakni 70 sedangkan rata-rata hasil belajar yang didik menyusun pertanyaan, peserta didik juga
dicapai siswa pada hasil ulangan harian tersebut harus mampu menyelesaikan pertanyaan yang
yakni 60. telah dibuat dengan jawaban divergen (Soimin,
Beberapa faktor yang menyebabkan 2014).
rendahnya hasil belajar siswa antara lain Teknik probing prompting adalah suatu
kurangnya partisipasi keterlibatan siswa secara teknik pembelajaran dimana guru menyajikan
aktif dalam proses pembelajaran, dan kurang suatu pertanyaan yang sifatnya menuntun dan
tepatnya penggunaan strategi pembelajaran yang menggali pengetahuan siswa. Pertanyaan-
sesuai dengan materi pelajaran. Berdasarkan pertanyaan yang diberikan guru memberikan
observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 kesempatan kepada siswa untuk berpikir serta
Kakas, model pembelajaran yang sering dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran
digunakan adalah model pembelajaran langsung sehingga siswa terhindar dari rasa bosan
dimana pembelajaran ini masih berpusat pada (Poerwadarminto, 2005).
guru sehingga siswa cenderung pasif dan kurang Model pembelajaran dan teknik ini belum
ada timbal balik. Siswa sibuk mengobrol dan pernah diterapkan di SMK NegeriI 1 Kakas.
bercanda dengan teman, melamun dan Maka, dilakukan penelitian untuk mengetahui
mengantuk. Hanya siswa yang duduk di depan apakah rata-rata hasil belajar siswa yang
yang berani bertanya. Melihat hal tersebut, menggunakan model pembelajaran problem
peneliti merasa perlu menerapkan model dan posing dengan teknik probing prompting lebih
teknik pembelajaran yang mungkin tepat untuk dari KKM yang ditetapkan sekolah.
materi barisan dan deret aritmatika dengan
melibatkan seluruh siswa agar dapat

110
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
MATEMATIKA FMIPA UNIMA 30 April 2020

METODE pada kelas X Jurusan TKJ yang menggunakan


Penelitian ini dikategorikan sebagai model pembelajaran problem posing dengan
penelitian eksperimen semu. Penelitian ini teknik probing prompting adalah 79.9, dengan
dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kakas pada skor maksimun yang diperoleh sebesar 90 dan
semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. skor minimum 66.
Penelitian dimulai sejak tanggal 14 Oktober Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa
sampai 28 Oktober 2019. rata-rata hasil belajar siswa pada kelas X
Rancangan penelitian yang digunakan Jurusan TKJ yang menggunakan model
adalah one shot case study, yaitu memberikan problem posing dengan teknik probing
perlakuan terhadap satu kelompok eksperimen prompting lebih dari KKM yang ditetapkan
dan pada akhir diberikan evaluasi berupa tes sekolah SMK Negeri 1 Kakas yaitu 70.
akhir (Lesatari & Yudhanegara, 2015).
Instrumen yang digunakan adalah RPP, Uji Prasyarat
silabus, dan tes hasil belajar. Pengumpulan data Uji prasyarat dalam penelitian ini yaitu uji
dilakukan dengan memberikan tes, pada akhir normalitas. Uji normalitas adalah uji yang
pembelajaran, setelah kelas X Jurusan TKJ bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
(kelas eksperimen) mendapatkan perlakuan diperoleh menyebar normal atau tidak. Uji
dengan model pembelajaran problem posing normalitas pada penelitian ini adalah uji
dengan teknik probing prompting. Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah jika Dhitung < Dtabel maka data berdistribusi
menggunakan uji normalitas Kolmogorov- normal. D tabel diperoleh dari tabel Kolmogorov-
Smirnov dan uji hipotesis dengan menggunakan Smirnov dengan taraf kepercayaan
statistik uji parametrik yaitu uji t satu kelompok 5 % ( α =0.05 ) .
(Lolombulan, 2017). Berdasarkan hasil uji normalitas pada data
kelas eksperimen diperoleh
HASIL DAN PEMBAHASAN D hitung =0.1295< D (24 :0.05 )=0.275 dari tersebut
Deskripsi Data berarti bahwa data hasil belajar siswa
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan berdistribusi normal.
selama tiga pertemuan dimana pada pertemuan
pertama sampai kedua adalah pembelajaran Uji Statistik
dengan penerapan model pembelajaran problem Pengujian statistik pada penelitian ini adalah
posing dengan teknik probing prompting dan dengan menggunakan statistik uji parametrik
pada pertemuan ketiga diadakan tes untuk yaitu uji t satu kelompok dengan syarat data
pengambilan data hasil belajar. Data penelitian penelitian berdistribusi normal. Karena uji
diambil pada satu kelas yaitu kelas X TKJ normalitas telah terpenuhi maka pengujian
dengan siswa sebanyak 24 orang. Deskripsi data statistik dapat menggunakan uji t. Kriteria
hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 pengujian adalah jika t hitung > t tabel maka data hasil
Tabel 1. Deskripsi data hasil penelitian belajar siswa berdistribusi normal, t tabeldiperoleh
N dari tabel t dengan taraf kepercayaan 5 % (α
Deskripsi Data
o ¿ 0.05 ¿.
1 Skor minimum 66
2 Skor maksimum 90 Pembahasan
3 Banyak siswa yang tuntas 21
Dari hasil penelitian pada kelas eksperimen
4 Banyak siswa yang tidak tuntas 3
5 Rata-rata 79.9
dengan penerapan model pembelajaran problem
6 Simpangan baku 7.58 posing dengan teknik probing prompting di
SMK Negeri 1 Kakas pada materi barisan dan
Deskripsi data hasil penelitian pada Tabel 1 deret aritmatika, secara umum menunjukkan
memperlihatkan bahwa rata-rata hasil belajar adanya peningkatan hasil belajar matematika

111
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
MATEMATIKA FMIPA UNIMA 30 April 2020

dari para siswa. Hal ini ditunjukkan oleh rata- Suyosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di
rata hasil tes yang diberikan rata-rata skor Sekolah. Jakarta: Rhineka Cipta.
adalah 79.9 dengan simpangan baku 7.58. Hasil Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran
analisis statistik menyatakan bahwa Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pusaka
t hitung =6.399>t (0.05 ;23)=1.714 . Hal ini
menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar
lebih dari 70 sebagai nilai KKM yang
ditetapkan sekolah.
Beberapa hal yang menjadikan model
pembelajaran problem posing dengan teknik
probing prompting pada materi barisan dan
deret aritmatika memberikan pengaruh positif
terhadap hasil belajar siswa, yaitu siswa lebih
aktif dalam proses pembelajaran, dimana pada
penyajian materi guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang menuntun dan menggali proses
berpikir siswa sehingga ada proses tanya jawab
yang berlangsung yang membuat siswa aktif,
pembelajaran ini juga melatih bagaimana siswa
bekerja secara berkelompok dan menantang
kemampuan siswa untuk berpikir kritis dalam
mengajukan/membuat soal dan
penyelesaiannya, serta membantu siswa dalam
mentransfer pengetahuan siswa untuk
memahami masalah dunia nyata.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
yang menggunakan model pembelajaran
problem posing dengan teknik probing
prompting pada materi barisan dan deret
aritmatika lebih dari KKM yang ditetapkan
SMK Negeri 1 Kakas yaitu 70.

DAFTAR PUSTAKA
Lolombulan, J. H. 2017. Statistika Bagi Peneliti
Pendidikan. Yogyakarta. ANDI (Anggota
IKAPI)
Lestari, K. E & Yudhanegara, M. R. 2015.
Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: PT Refika Aditama.
Poerwadarminrto. 2005. Pendekatan, Metode,
Strategi, dan Model-Model Pembelajaran.
Jakarta: Balai Pustaka
Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembela jaran
Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

112

Anda mungkin juga menyukai