Anda di halaman 1dari 5

JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,

MATEMATIKA FMIPA UNIMA 30 April 2020

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI


REPRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI
HIMPUNAN

Ichdar Domu, Anekke Pesik, dan Geofanny Firsty Katiandagho


Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Manado
geofannyfirstykatiandagho@gmail.com

ABSTRAK. Penelitian telah ABSTRACT. This research has been


dilakukan untuk mengetahui conducted to effectiveness of the DMR
keefektifan model pembelajaran Learning model in learning
diskursus multi representasi (DMR) mathematics about set . The method
pada pembelajaran matematika materi used in this study as quasy experiment.
himpunan.. Metode yang digunakan This research was conducted at SMP
dalam penelitian ini adalah quasy Negeri 1 Remboken in the odd
expperiment. Penelitian ini semester of the 2019/2020 academic
dilaksanakan di SMP Negeri 1
year. The subjects in the research were
Remboken. Subjek dalam penelitian ini
all student class VII that will be taken 2
adalah siswa kelas VII C dan siswa
kelas VII E. Rata-rata hasil belajar classes namely class VII c as control
siswa yang diajarkan menggunakan class and class VII E as exsperiment
model pembelajaran DMR yaitu 75,58 clas. the average student learning
lebih tinggi dari pada rata-rata hasil outcomes taught using the DMR
belajar siswa yang diajarkan learning model were 75, 58 higher
menggunakan model pembelajaran than the average student learning
langsung yaitu 61,83. Berdasarkan outcomes taught using the direct
hasil penelitian tersebut, diperoleh learning model that is 61.83The.
bahwa pembelajaran dengan based on the result of these studies, it
menggunakan model pembelajaran turns out that learning model has an
DMR memiliki pengaruh dalam influence in improving student learning
meningkatkan hasil belajar siswa outcomes about the set
tentang materi Himpunan

Keywords: Multi Representation


KataKunci:Diskursus Multi
Discourse, Learning Outcomes,
Representasi, Hasil Belajar, Himpunan
Association

PENDALUHUAN mengembangkan ilmu pengetahuan dan


Matematika merupakan salah satu mata teknologi. Pelajaran matematika di sekolah
pelajaran yang diajarkan disekolah dan merupakan pelajaran yang bersifat abstrak,
memiliki peranan penting dalam ciri keabstrakan matematika beserta ciri
mengembangkan kemampuan berpikir lainnya yang tidak sederhana
siswa. Matematika juga merupakan sarana menmyebabkan matematika tidak mudah
berpikir deduktif dalam menemukan dan untuk dipelajari dan pada akhirnya banyak

122
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
MATEMATIKA FMIPA UNIMA 30 April 2020

siswa kurang tertarik dengan matematika, seorang guru dalam memilih model
sehingga diperlukan strategi pembelajaran pembelajaran akan sangat berpengaruh
yang tepat untuk mengajarkan matematika terhadap keberhasilan proses pembelajaran
agar siswa lebih mudah memahami konsep yang akhirnya mengurangi efektifitas hasil
yang terkandung dari setiap materi yang belajar siswa. Dalam pencapaian tujuan
dipelajari (Muhsetyo, 2007). pembelajaran,seperti meningkatkan hasil
Berdasarkan hasil wawancara dengan belajar perlu diterapkan pembelajaran
guru matematika di SMP Negeri 1 yang aktif, dinamis dan kooperatif.
Remboken pada tanggal 23 November Salah satu model pendukung
2018 diperoleh informasi bahwa hasil pengembangan pembelajaran kooperatif
belajar materi himpunan masih rendah, yang tentunya dalam usaha meningkatkan
dikarenakan sekolah ini baru mulai kualitas belajar siswa yaitu dengan
pengaplikasian kurikulum 2013. Oleh menggunakan model kooperatif tipe
karena itu, guru masih mendominasi diskursus multi representasi (DMR).
pembelajaran mereka dengan metode Model pembelajaran DMR merupakan
ceramah yang bersifat konvensional model yang menekankan belajar dalam
sehingga siswa terkesan pasif dari model kelompok yang saling membantu satu
pembelajaran tersebut. Hal ini sama lain, bekerja sama dalam
menyebabkan beberapa siswa mulai menyelesaikan masalah, menyatukan
bosan dan hasil belajar mereka tak sesuai pendapat, untuk memperoleh keefektifan
dengan harapan mereka. Dalam yang optimal baik kelompok maupun
pembelajaran matematika materi individual (Lestari, 2015). Model ini
himpunan, lebih khusus pada sub bab berorientasi pada pembentukan,
diagram venn dan operasi himpunan serta penggunaan dan pemanfaatan berbagai
sifat pada himpunan, terbukti dengan rata- representasi buku artikel dan sebagainya
rata hasil belajar siswa pada sub bab dengan setting kelas dan kerja kelompok,
materi ini ialah 53. Siswa sebenarnya sehingga kelebihan dari model
memiliki minat belajar yang cukup, pembelajaran ini antara lain melatih siswa
mereka memperhatikan apa yang supaya mampu berinteraksi dengan teman
dijelaskan guru tetapi siswa lebih suka sekelompoknya dalam memecahkan
mengerjakan soal berasama teman-teman masalah dalam materi, siswa akan lebih
dalam bentuk kelompok sehingga meraka aktif dalam pembelajaran sehingga materi
bisa saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran akan mudah dipahami oleh
menyelesaikan soal yang diberikan. siswa dan pembelajaran akan lebih rileks
Menggunakan model dan alat yang dan menyenangkan (Rostika & Junita,
menimbulkan motivasi belajar merupakan 2017)
upaya yang dapat dilakukan untuk Penerapan model pembelajaran DMR
memperlancar proses pembelajaran, ini dapat menciptakan pembelajaran yang
sehingga apa yang diajarkan dapat aktif dan bersifat kerja sama. Proses
dipahami. Namun penggunaan suatu pembelajaran tidak lagi berpusat pada
model pembelajaran harus ditinjau guru akan tetapi menciptakan komunikasi
keefektifan, dan kecocokannnya dengan dan kerja sama yang baik antar siswa
kararkteristik materi pelajaran serta dalam kelompoknya untuk mencapai
keadaan siswa, yang meliputi tujuan pembelajaran. Penggunaan model
kecerdasan,kemampuan, kesiapan, pembelajaran DMR terbukti memiliki
bakat,minat, dan waktu yang digunakan pengaruh yang baik dalam pembelajaran
dalam proses pembelajaran. yakni dapat meningkatkan hasil belajar
Model pembelajaran merupakan faktor siswa. Hal ini didukung oleh hasil
penting dalam menentukan hasil belajar penelitian yang relevan yang menyatakan
metematika siswa. Kurang tepatnya bahwa ada peningkatan keefektifan dan

123
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
MATEMATIKA FMIPA UNIMA 30 April 2020

hasil belajar siswa dalam penerapan model bentuk uraian yang dijawab oleh subjek
pembelajaran DMR (Tamim,2015) yang diteliti.

METODE Teknik Analisis Data


Jenis Penelitian Analisis data yang digunakan ialah
Jenis penelitianyang digunakan adalah analisis perbedaan rata-rata menggunakan
quasy experiment. Quasy experiment rumus uji-t (Lolombulan,2017). Pada
digunakan karena pada kenyataannya sulit analisis inferensial, sebelum dilakukan
mendapatkan kelompok kontrol yang pengujian statistik dengan menggunakan
digunakan karena pada kenyataannya sulit uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji
mendapatkan kelompok kontrol yang normalitas data mengunakan uji liliefors
digunakan untuk penelitian (Sugiyono, dan uji homogenitas varians.
2012)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tempat dan Waktu Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Negeri 1 Remboken Pada semester ganjil Negeri 1 Remboken, pada siswa kelas VII
tahun ajaran 2019/2020. C kelas kontrol dengan jumlah siswa 30
dan VII E kelas eksperimen dengan jumlah
Subjek Penelitian siswa 30. Ringkasan data dari hasil pretest
Subjek dalam penelitian ini adalah dan posttest pada kelas eksperimen, dapat
seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 dilihat pada Tabel 2.
Remboken yang akan diambil 2 kelas
yaitu kelas VII C dan VII E Tebel 2 Statistik Pretest Posttest Kelas
Eksperimen
Nilai statistic
Instrumen Penelitian No Statistik Pretest Posttest
Instrumen yang diguanakn dalam 1 Jumlah 160 2275
penelitian ini adalah pretest dan posttest 2 Skor 0 65
dalam bentuk soal uraian Minimmum
3 Skor 15 95
Rancangan Percobaan Maksimum
4 Rata-rata 5.33 75.58
Rncangan penelitian yang akan 5 Standar 4.53 8.41
digunakan adalah pretest posttest control Deviasi
group design. Dalam desain ini terdapat 6 Varians 20.57 70.83
dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian diberi pretest untuk mengetahui Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat
keadaan awal dalam kelas bahwa rata-rata dari hasil pretest atau
(Sugiyono,2017). Gambaran desain sebelum menggunakan model
penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. pembelajaran DMR pada kelas
eksperimen adalah 5.33 dengan skor
Tabel 1 Rancangan Penelitian Pretest Posttest minimum 0 dan skor maksimum 15. Serta
Control Group Design ( Sugiyono,2017)
terdapat peningkatan pada hasil posttest
Eksperimen O1 X O2 atau setelah menggunakan model
Kontrol O3 - O4 pembelajaran DMR pada kelas eksperimen
adalah 75.58 dengan skor minimum 65 dan
Teknik Pengumpulan Data skor maksimum 95. Ringkasan data dari
Pengumpulan data dalam penelitian ini hasil pretest dan posttest pada kelas
dilakukan dengan memberikan test akhir kontrol dapat dilihat pada Tabel 3.
biasanya berupa pertanyaan/soal dalam
Tabel 3 Statistik Pretest Posttest Kelas Kontrol

124
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
MATEMATIKA FMIPA UNIMA 30 April 2020

Nilai statistic Lhitung < Ltabel sehingga data berdistribusi


No Statistik Pretest Posttest normal.
1 Jumlah 140 1855
2 Skor Minimmum 0 50
3 Skor Maksimum 15 85 Uji Homogenitas
4 Rata-rata 4.66 61.83 Hasil analisis pengujian kesamaan dua
5 Standar Deviasi 5.55 9.14 varians/ragam dengan statistik uji F pada
6 Varians 30.91 83.59 data selisih posttest dan pretest dengan
s2E=60,94 dan s2K =92,55 memberikan nilai
` Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa F hitung =1,51 sedangkan nilai
rata-rata dari hasil pretest pada kelas
F tabel=f 0,025(29,29)=2,10 dan
kontrol adalah 4.66 dengan skor minimum
0 dan skor maksimum 15. Serta terdapat F tabel=f 0,025(29,29)=0,48. Hal ini
peningkatan pada hasil posttest pada kelas menunjukkan bahwa
kontrol adalah 61.83 dengan skor f 0,975(29,29)< Fhitung < f 0,025(29,29), Jadi, dapat
minimum 50 dan skor maksimum 85. Pada dianggap bahwa varians dari kedua kelas
analisis inferensial, sebelum dilakukan eksperimen dan kontrol adalah homogen
pengujian hipotesis dengan menggunakan atau sama.
uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas data mengunakan uji liliefors Uji Statistik
dan uji homogenitas varians. Data yang Pengujian statistik menggunakan
digunakan adalah data selisih posttest dan statistik uji t diperoleh
pretest dari kedua kelas yaitu kelas t hitung =1,51>t a=0,68.Hal ini berarti
eksperimen dan kelas kontrol. Analisis bahwa: “Hasil belajar siswa pada materi
terhadap data selisih hasil posttest dan himpunan yang diajarkan menggunakan
pretest dari kedua kelas dilakukan untuk model pembelajaran DMR lebih tinggi dari
mengetahui kenormalan dan model pembelajaran langsung
varians/keseragaman data sebagai syarat
untuk dilakukannya pengujian statistik Pembahasan
dengan menggunakan uji-t terhadap kedua Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri
kelas. Sedangkan analisis terhadap data 1 Remboken. Dalam penelitian digunakan
hasil pretest dari kedua kelas yaitu kelas dua kelas yaitu kelas VII C dan VII E
eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan dengan masing-masing kelas berjumlah 30
untuk mengetahui kenormalan dan siswa. Kelas VII C adalah kelas kontrol
varians/keseragaman data sebagai syarat yang diajarkan menggunakan model
untuk dilakukannya penelitian eksperimen pembelajaran langsung dengan rata-rata
terhadap kedua kelas yang diambil hasil belajar yaitu 61,83. Hasil uji
berdasarkan pengacakan. normalitas menunjukan data berdistribusi
normal dan ketika diuji homogenitas
Uji Normalitas memberikan hasil bahwa kedua kelas
Uji normalitas data pada penelitian ini eksperimen dan kontrol adalah homogen
menggunakan uji liliefors yang diolah atau sama. Pengujian statistik
menggunakan software microsoft excel. menggunakan statistik uji t diperoleh
Hasil uji normalitas selisih dari posttest t hitung =1,51>t a=0,68. Hal ini berarti, hasil
dan pretest pada kelas eksperimen belajar siswa pada materi himpunan yang
menunjukkan nilai Lhitung =0,147 dan diajarkan menggunakan model
Ltabel =0,161 karena Lhitung < Ltabel sehingga pembelajaran DMR lebih tinggi dari model
data berdistribusi normal. Hasil uji pembelajaran langsung. Hasil penelitian
normalitas selisih dari posttest dan pretest ini didukung dengan hasil penelitian yang
pada kelas kontrol menunjukkan nilai relevan yang menyatakan bahwa ada
Lhitung =0,152 dan Ltabel =0,161, karena peningkatan keefektifan dan hasil belajar

125
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
MATEMATIKA FMIPA UNIMA 30 April 2020

siswa dalam penerapan model


pembelajaran DMR (Tamim,2015)

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
beberapa penjelasan diatas sehingga dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa hasil
belajar siswa yang diajarkan menggunakan
model pembelajaran DMR memberi
pengaruh dalam meningkatkan hasil
belajar siswa SMP Negeri 1 Remboken
pada materi himpunan.

DAFTAR PUSTAKA
Letari, K. E. & Yudhanegara, M. R. (2015).
Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Lolombulan,J.H. (2017). Statistika bagi Peneliti
Pendidikan . Yogyakarta: ANDI
Muhsetyo. (2007). Pembelajaran Matematika SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Rostika, Deti dan Junita. (2017). Peningkatan
Pemecahan Masalah Siswa SD dalam
Pembelajaran Matematika engan Modl
Diskursus Multi Representasi. Jurnal
Pendidikan Dasar. 9(1),35-46.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Pendidikan Matematika.
Bandung: Alfabeta Bandung.
Tamim, M. (2015). Model Pembelajaran DMR
dengan Puzzel Kubus Dan Balok
Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII D SMP
Muhammadiah 8 Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Semarang,
Universitas Islam Negeri Walisongo.

126

Anda mungkin juga menyukai