ABSTRAK. Air tanah memiliki keterkaitan yang sangat ABSTRACT. Ground water has a very close
erat dengan air hujan, pada saat air hujan sampai relationship, when in rainwater reaches the surface of
kepermukaan bumi, sebagian akan masuk kedalam the earth, some will enter the ground (infiltration) to
tanah (infiltrasi) untuk menjadi bagian dari air tanah be come part of ground water (groundwater) while
(groundwater) sedangkan air hujan yang tidak terserap absorbed by the ground will be come a surface run off
tanah akan menjadi aliran permukaan (run off). (run off). Unima campus area has 270 hectare of land,
Wilayah kampus Universitas Negeri Manado (Unima) the exictence of flat to steep topography, various
vegetation and land management for campus
memiliki lahan seluas 270 ha, dengan topografi datar
buildings on unima very much allows different
sampai curam. Berbagai vegetasi dan pengolahan
infiltrasions in various locations. This study aims to
tanah untuk bangunan kampus dilahan unima sangat analyze the infiltration capacity of four fields and
memungkinkan terjadinya perbedaan infiltrasi compare the infiltration capacity of the four fields
diberbagai lokasi. Penelitian telah dilakukan, yaitu using exploratory methods (eksploratory research)
menganalisis kapasitas infiltrasi pada empat lahan di this research is also referred to as a very basic
Unima dan membandingkan kapasitas infiltrasi eksploratorion study, measurements are carried out
keempat lahan dengan menggunakan metode using the horton formula and processed in microsoft
eksploratif. Penelitian ini disebut juga sebagai excel applications. The results showed that the four
penelitian penjelajahan yang sifatnya sangat dasar. lands with a lot infiltration capacity of 16,8 cm/hour
Pengukuran dilakukan menggunakan rumus Horton with medium classifiction. Sloping land less trees
dan diolah pada aplikasi microsoft excel. Hasil infiltration capacity 34,8 cm/hour with a rather fast
penelitian menunjukan keempat lahan memiliki classification. Flat land many trees infiltration
perbadingan yang sangat kontras, yaitu lahan miring capacity of 14,4 cm/hour the clasification is rather
yang banyak pepohonan kapasitas infiltrasinya 16,8 slow. Flat land less trees infiltration capacity is rather
cm/jam dengan klasifikasi sedang, lahan miring kurang slow. Flat land less trees infiltration capacity is 8,4
cm/hour slow classification. Of the four lands can be
pepohonan kapasitas infiltrasi 34,8 cm/jam klasifikasi
compared to land that has high infiltration found in
agak cepat, lahan datar banyak pepohonan kapasitas
sloping locations with less trees and the lowest
infiltrasinya 14,4 klasifikasinya agak lambat dan lahan infiltration on flat land with less trees.
datar kurang pepohonan kapasitas infiltrasinya 8,4
cm/jam klasifikasi lambat. Dari keempat lahan dapat
dibandingkan lahan yang memiliki infiltrasi tinggi Keywords: infiltration rate, infiltration capacity
terdapat pada lahan miring kurang pepohonan, dan ration in each field.
infiltrasi terendah terdapat pada lahan datar kurang
pepohonan.
139
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
FISIKA FMIPA UNIMA 30 April
2020
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prosedur kerja Data yang diperoleh diambil dari hasil
Penelitian ini menggunakan pengukuran dan analisis pada keempat
metode eksploratif disebut juga lokasi lahan, yang dapat dilihat pada
sebagai penelitian penjelajahan yang Gambar 1. Lokasi lahan pada Gambar 1(a)
sifatnya sangat dasar. Tahapan- merupakan lokasi lahan miring banyak
tahapan yang dilakukan yaitu pepohonan, Gambar 1(b) merupakan
observasi dan identifikasi lahan, lokasi lahan miring kurang pepohonan,
melakukan pengukuran, dan Gambar 1(c) merupakan lokasi lahan datar
pengolahan data. Pada tahap observasi banyak pepohonan dan Gambar 1(d)
dan identifikasi lahan tim mengamati merupakan lokasi lahan datar kurang
vegetasi, topografi, mengukur pepohonan.
kelembaban dan mencatat apasaja
yang ada pada tiap lokasi penelitian,
selanjutnya melakukan pengukuran
dengan menggunakan alat double
ring, menggunakan balok kayu dan
palu untuk menacapkan alat double
ring kedalam tanah, tiap penambahan
air diberikan waktu 5 menit, dihitung
menggunakan stopwatch kemudian
dicatat sebagai hasil pengukuran.
Selanjutnya analisis data, hasil dari
pengukuran di tiap lokasi dihitung
menggunakan metode Horton dan
diolah menggunakan aplikasi
microsoft excel untuk membandingkan
hasil laju infiltrasi dan kapasitas
infiltrasi ditiap lahan pada lokasi
penelitian.
140
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
FISIKA FMIPA UNIMA 30 April
2020
100
sedang. Meskipun kondisi topografi miring 80
60
namun kelembaban dilokasi penelitian
40
memadai. Semakin lembab suatu kondisi 20
suatu tanah, maka laju infiltrasi semakin 0
berkurang karena tanah tersebut semakin 0 10 20 30 40 50 60 70
dekat dengan keadaan jenuh. waktu (jam)
30
25
20
15
10
141 5
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Waktu (jam)
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
FISIKA FMIPA UNIMA 30 April
2020
dimanfaatkan oleh masyrakat umum
sebagai tempat makan hewan seperti
sapi, sehingga pada beberapa titik
tanah ini mengalami pemadatan akibat
Lokasi tiga lahan datar banyak pijakan kaki orang yang lalu lalang.
pepohonan Laju infiltrasi lahan ketiga dapat
Pada lahan ini terdapat penutupan dilihat pada Gambar 4.
penutup lahan berupa pepohonan
pancan dan didominasi oleh
100
bahwa tiap penambahan waktu laju
80
60
infiltrasi semakin turun, kapasitas
40
infiltrasi 8,4 cm/jam dengan
20 klasifikasi lambat. Dikarenakan pada
0 lahan ini memiliki sedikit ruang pori.
0 10 20 30 40 50 60 70 makin padat maka makin kecil laju
waktu (jam) infiltrasi.
142
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor 2,
FISIKA FMIPA UNIMA 30 April
2020
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, (2014) Metode Analisis fisika tanah
jurusan ilmu tanah. skripsi Universitas
lampung bandar.
Asdak, C., (2010). Hidrologi dan pengelolaan
daerah aliran air sungai: edisi revisi kelima.
skripsi Yogyakarta: gadja mada university
press yogyakarta.
Utaya, S. (2008). Pengaruh perubahan penggunaan
lahan terhadap sifat biosifik tanah dan
kapasitas infiltrasi di kota malang. Forum
geografi 22,99-112
Yunagardasari C,. Paloloang K A,. & Monde A,.
2017. Model infiltrasi pada berbagai
penggunaan lahan di desa tulo kcamatan dolo
kabupaten sigi. e-j. Agrotekbis 5(3) : 315-323.
143