BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
Do’a di bawah ini di baca 21x selama berpuasa 7 hari. Hari yang terakhir
selepas puasa tidak tidur selama satu hari satu malam (sampai waktu
subuh).
Lalu teruskan dengan membaca kalimat di bawah ini. Pejamkan mata dan
kamar di kondisikan gelap.
Memang, kemudian muncul nyala lilin warna merah, biru, kuning, hijau,
secara bergantian. Ada yang dua tiga kali muncul, malah warna hitam
juga muncul, setiap saya sebutkan barangkali sebagai acuan guru
pembimbingku apakah saya siap atau tidaknya diajak melakukan
prosesi tersebut. Setelah nyala lilin kemudian tidak muncul lagi
kemudian lampu kamarnya dinyalakan.
“Iso lee! Wiwit bengi iki kowe ketok'e wes siap!” (Bisa nak! Mulai malam
ini kamu kelihatannya sudah siap) kata beliau sesaat kemudian. Saya
sangat gembira karena tak sia-sia usahaku mempersiapkan segala
sesuatunya dengan berbagai ‘laku prihatin’ dan tirakat sesuai dengan
petunjuk beliau agar saya bisa atau sekurangnya berkesempatan
meraga sukma, keluar dari tubuh sendiri dan melihat tubuh sendiri,
seperti fenomena seseorang mati suri.
Tujuh simpul ghaib ditubuh saya dibuka olehnya, agar rohku bisa
melepaskan diri dari ragaku dan pergi berpetualang ke alam ghaib.
Setelah beberapa kali saya mencoba, dengan sebuah ritual khusus, yaitu
cara atau kunci agar bisa melepaskan diri dari kurungan raga, tapi tetap
saja gagal, yang terlihat hanya beliau berubah menjadi dua. Satu
diantara kembarannya duduk bersila dengan kepala menunduk,
kembarannya yang lain terlihat berdiri dihadapanku.
Saya sangat heran ketika, sinar kebiruan guruku keluar kamar dengan
menembus dinding ‘gebyok’ (papan kayu). Luar biasa! Lucu juga saat
saya berusaha mengikutinya dengan cara ingin membuka pintu kamar
dengan cara biasa seperti biasa. Sedikitpun tangan saya tidak bisa
menyentuh pintu tersebut. Dan tembus, menembus pintu-pintu tersebut.
Secara naluri, saya melangkah saja sambil terpejam, tahu-tahu saya
sudah ada di ruang tamu dimana sinar kebiruan guru saya berada.
Terdengar jelas ditelingaku bisikan beliau “jajal lee, kowe yo iso mabur
koyo mbah. Melu mbah paran ngalor” (coba nak, kamu juga bisa terbang
seperti mbah. Ikut mbah ke arah utara).
Saya masih ingat pertengahan Agustus 2004 silam. Ketika itu saya
belajar mengasah kemampuan meraga sukma seorang diri di kamar
sekitar jam 11 malam. Setelah melakukan doa ke hadiratNya saya
melakukan proses penenangan batin dan pikiran. Sekitar sepuluh menit
kemudian, saya mulai melakukan proses relaksasi dalam. Seperti
sensasi sebelumnya, tubuh saya seperti tersengat listrik hebat beberapa
menit. Seakan disengat ribuan volt listrik. Dari ujung rambut sampai kaki,
tubuh saya berguncang hebat.
Sensasi berikutnya, ruh saya dalam nuansa biru melayang ringan di atas
badan wadag saya. Meski sensasi ini berulangkali tiap saya melakukan
prosesi ini, jujur, tetap saja ada rasa sangat senang karena berhasil
melewati proses yang sakit dan menguras tenaga. Seperti yang sudah-
sudah, saya masih belum berani sendirian meninggalkan badan wadag
saya dan beberapa saat kemudian langsung kembali.
Waktu itu, diluar dugaan, ketika saya melintasi pemakaman yang sangat
dimitoskan didaerah saya tinggal, seolah-olah ada hawa aneh yang
merasuk ke kulit halus saya. Sensasi ini amat sangat cepat tejadi.
Bahkan untuk sesaat, saya melihat suasana menjadi gelap.
Saya merasakan ruh saya tersedot oleh sesuatu kekuatan yang sangat
kuat. Saya tak ingat dimana waktu itu, benar-benar gelap. Yang pasti,
saya melihat suasana yang sangat gelap dan dingin. Tak lama kemudian
saya melihat sesuatu yang aneh dan tempat yang mengerikan. Sangat
bingung perasaan saya saat itu. Apakah saya sudah mati atau masih
hidup. Yang jelas, ruh saya sudah tidak bersama badan wadag saya lagi.
Anehnya, secara perlahan sinar biru dalam tubuh halus saya semakin
menguat dan melonggarkan sinar pekat tersebut. Sejenak kemudian
hamparan gelap tanpa ada sosok-sosok mengerikan tersebut terlihat.
Sensasi yang demikian semakin menambah semangat saya untuk bisa
keluar dari hamparan hitam tersebut, dengan olah batin yang lebih
mendalam lagi.
Jadi begini, begitu sangat banyak cara atau metode yang sudah di
kembangkang oleh para orang yang mengaku ahli supranatural untuk
praktek raga sukma. Sangat banyak! Ada yang melalui bertapa, puasa,
amalan wirid tertentu, melalui sholat hajad atau bahkan bekerja sama
dengan jin dengan cara ritual khusus. Seperti yang di atas salah satunya.
SAYA TEKANKAN! JANGAN DI LAKUKAN! INI SEMUA ADALAH BENTUK
KEMUSYRIKAN DAN SYIRIK. Karena tirakat-tirakat dengan di niati selain
dari pada Allah, itu merupakan jalan penyesatan! Dan juga terlalu
memaksakan kehendak. Jujur saja saya adalah seorang sufi (pelaku
thoriqoh) yang sudah menguasai ilmu raga sukma dan tentu saja ini bi
idznillah (atas izin Allah). Saya tidak pernah melakukan tirakat-tirakat
khusus seperti orang-orang yang antik dan menyimpang. Masalah saya
di katakan menguasai saya tidak menguasai karena ke Kuasaan hanya
milik Allah, hanya saja Allah memberikan setitik kelebihan terhadap saya
untuk di titipkan ilmu ini. Saya mempunyai guru yang mursyid yang
sudah bermakrifatullah. Dan tujuan hidup saya cuma satu. Yaitu mencari
Keridhoan Allah melalui syafa'at Rosululloh saw...nanti ilmu-ilmu yang
semacam itu tidak usah di cari pun insyaAllah akan datang sendiri bila
sudah paham kuncinya. Di atas kan saya paparkan kunci 6, saya masih
menyimpan kunci 9 yang lebih sakti bila ingin mencari kesaktian yang
tanda kutip. Tapi resiko harap di tanggung sendiri. Pertanggung jawaban
di hadapan Allah tanggung sendiri bila niatnya melenceng dari
sunnatullah. Nah untuk ikhwal yang mau masuk di perguruan saya Ahlith
Thoriqoh Nur Akhir Zaman, harap hubungin kontak WA saya di
085713333500. Di bimbing langsung oleh pakar-pakar spiritual tingkat
tinggi, raga sukma kok jalan-jalan di sekeliling rumah. Saya kalo raga
sukma langsung ke langit ke 7. Alam ke-Rosulan, alam malakut, ke
Mekkah, ke Madinah. Bertemu Imam Al-Ghozali, Syehk Abdul Qodir Al-
Jaelani, Malaikat Jibril dan Malaikat lainnya. Yang belum sampai ilmu
saya adalah bertemu dengan Allah. Saya belum di ridhoi oleh Nya. Ke
mana saja sesuai kehendak hati saya. Yang jelas dalam hidup jangan
sampai kita itu keluar dari jalur yang seharusnya. Yaitu selalu mencari
keridhoan Allah.
Wasallam...
Lain waktu akan saya jelaskan tentang hubungan ke-ilmuan kesaktian
dengan karomah dan lelaku sufisme yang melahirkan para Wali-Wali
Allah atau Aulia Allah. Semua ilmu-ilmu yang di niatkan pencariannya
dari selain Allah, tanpa syafa'at Rosululloh, insyaAllah JEBOL!!! Tidak ada
apa-apanya. Ilmu opo ra kanggo. Mau cari ilmu apa lagi? Ilmu sesat!
Saya pribadi sudah mempelajari ilmu-ilmu kanuragan jenis apapun tapi
ternyata kosong! Walau saya masih muda tapi ilmu sesakti apapun saya
pernah tirakati. Ilmu kebal patih gajah mada, ilmu rawarontek. Ajian
tapak ilang itu semua permainan syaithon!!! Yang bahaya bila sampai
ajal kita masih pakai ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat seperti di atas.
Nerakalah tempat kita selama-lama-lama-lama-lama-lamanya. Kekal
abadi selamanya.
#SufiMuda
Unknown di 00.28
Berbagi
Posting Komentar
‹ Beranda ›
Lihat versi web
(AL-MURTADHO)
Unknown
Lihat profil lengkapku