PIL KB KOMBINASI
Disusun Oleh:
Pokok bahasan : KB
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat :
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
C. Media
a. Leaflet
D. Materi
Terlampir
E. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU TAHAP KEGIATAN KEGIATAN
PEYULUHAN PESERTA
- Menjelaskan - Mendengarkan
tentang: dan
memperhatikan
· Pengertian kb pil
kombinasi
· Manfaat kb pil
kombinasi
· Kelebihan dan
Kekurangan kb pil
kombinasi
· Cara pemakaian
dan waktu
prnggunaan
· Indikasi dan
Kontraindikasi
- Memberikan - Mendengarkan
jawaban/penjelasan dan
dari pertanyaan yang memperhatikan
diajukan
- Mengucapkan salam
sebagai penutup acara
LAMPIRAN MATERI
A. Definisi
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet di
dalam strip yang berisi gabungan hormone estrogen dan progesterone atau yang hanya
terdiri dari hormon progesterone saja.
Pil kb adalah tablet yang berisi hormone estrogen dan progesterone yang berbeda-
beda pula jenis dan takarannya (Mochtar, 2002: 258)
Pil kb merupakan kontrasepsi hormonal yang terdiri atas kombinasi ekstrogen dan
progesterone atau hanya berisi progestin saja. Hormone seks ini dapat menekan
produksi gonadotropin sehingga menghambat ovulasi. Hormone komsumsi peroral ini
juga bisa menjadi pilihan kontasepsi pasca koitus dalam kondisi darurat (Verney.H,
2007 :462)
B. Efektivitas
Efektivitas pemakaian pil sangat tinggi tetapi, ini tergantung pada disiplin bagi yang
menggunakan. Kegagalan teoritis lebih 0,35% tetpi, dalam praktik berkisar 1-8%
untuk pil kombinasi. (Hartanto Hanafi :2010)
1. Efektivitas Pil KB Kombinasi
Pil KB kombinnasi memiliki efektivitas tinggi (hampir sama dengan
tubektomi) yaitu 1 kehamilan per 1000 wanita dalam tahun pertama pemakaian.
Metode ini juga merupakan metode yang paling reversible, artinya bila pengguna
ingin hamil bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya langsung hamil dalam
waktu 3 bulan.
C. Jenis-Jenis Pil Kb
1. Pil Kombinasi
a. Pil kombinasi dibuat dari dua hormone sinstesis, yaitu pil mengandung
hormone estrogen dan progesterone. Kandungan estrogen di dalam pil biasanya
menghambat ovulasi dan menekan perkembangan telur yang dibuahi. Mungkin
juga dapat menghambat implantasi. Progesterone dalam pil akan mengentalkan
lendir serviks untuk mencegah masuknya sperma. Hormone ini juga mencegah
konsepsi dengan cara memperlambat trnasportasi telur dan menghambat
ovulasi.Hartanto Hanafi :2010
b. Pil kombinasi terdiridari 3 jenis yaitu :
1) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tamblet mengandung
hormone aktif estrogen/ progesterone dalam dosis yang sama dengan 7 tablet
tanpa hormone aktif.Hartanto Hanafi :2010
D. Keuntungan Pil KB
1. Pil KB Kombinasi
Adapun keuntungan menggunakan pil kombinasi sebagai berikut :
a. Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi)
bila digunakan setiap hari.
b. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil.
c. Tidak menganggu hubungan seksual
d. Siklus haid menjadi teratu, banyaknya darah haid berkurang mencegah
anemia, tidak terjadi haid, tidak terjadi nyeri haid.
e. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakan untuk mencegah kehamilan.
f. Dapat digunakan sejak usia remaja hinggga monopouse.
g. Mudah dihentikan setiap saat.
h. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
i. Dapat digunakan sebagai kontasepsi darurat.
j. Membantu mencegah kangker ovarium, kangker endometrium, kista
ovarium, penyakit radang punggul, kelainan jinak pada payudara, kelaian
jinak pada payudara, dismenore.Hartanto Hanafi :2010
E. Kerugian Pil KB
1. Pil KB Kombinasi
Adapun kerugian dalam menggunakan pil kombinasi sebagai berikut :
a. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya tiap hari.
b. Mual, terutama pada 3 bulan pertama.
c. Perdarahan bercak atau perdarahan sela terutama 3 bulan pertama.
d. Pusing
e. Berat badan naik seikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat justru
memiliki dampak positif.
f. Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi
g. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)
h. Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan
suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang.
i. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko struk,
dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada
perempuan usia> 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
j. Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/AIDS.(Hartanto
Hanafi :2010)
F. Waktu Penggunaan
1. Waktu Mulai Menggunakan Pil KB Kombinasi
a. Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak
hamil
b. Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
c. Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode
kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak
melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil
tersebut.
d. Setelah melahirkan : Setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif; setelah 3 bulan
dan tidak menyusui; pasca keguguran (setelah atau dalam waktu 7 hari).
e. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan
dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.
Hartanto Hanafi :2010
G. Cara Pemakaian
Menurut Setiyananingrum : 2015
1. Minum pil setiap hari pada saat yang sama.
2. Minum pil yang pertama pada hari pertama haid.
3. Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minumlah pil
yang lain atau gunakan metode kotrasepsi lain bila klien berniat melakukan
hubungan seksual 48 jam berikutnya.
4. Pada klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut
begitu klien ingat dan gunakan metode pelindungan selama 48 jam.
5. Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera
klien ingat dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan.
6. Walaupun klien belum haid, mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir
habis.
7. Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus 9 tidak haid
atau bila merasa hamil segera temui petugas klinik untuk tes kehamilan.
I. Manfaat
Manfaat pil KB menurut (Setyaningrum, Erna : 2015)
1. Mengobati endometriosis
Endometriosis adalah sebuah kondisi dimana jaringan rahim berimigrasi dan
menempel pada bagian rongga panggul. Hal ini sering menyebabkan rasa sakit
ketika menstruasi. Mengkonsumsi Pil KB dapat memperlambat atau
menghentikan migrasi dan pertumbuhan jaringan rahim ke bagian lain dari saluran
reproduksi anda. Sehingga, rasa sakit selama datang bulan pun berkurang.
2. Membantu meredakan polycystic ovary syndrome (PCOS)
Wanita dengan PCOS memiliki ketidakseimbangan hormon yang
menyebabkan menstruasi yang tidak rutin, kista ovarium, masalah infertilitas, dan
efek samping lainnya. Dengan mengkonsumsi Pil KB hormon menjadi lebih
seimbang sehingga siklus bulanan anda akan datang secara teratur dan efek
samping dari menstruasi pun akan mereda.
3. Mengurangi kram saat menstruasi
Krams sering kali menjadi masalah saat menstruasi yang disebabkan oleh zat
kimia bernama prostaglandin. Dengan menggunakan Pil KB mengurangi jumlah
prostagdin dalam tubuh.
4. Menghaluskan kulit
Jerawat sering muncul diwajah diakibatkan karena tubuh memiliki hormon yang
berlebihan dengan mengkonsumsi Pil KB ternyata berdampak menurunkan tingkat
testosterone dalam tubuh sehingga kulit anda akan menjadi lebih halus dan bebas
dari jerawat.
5. Mencegah anemia
Terkadang menstruasi menyebabkan anda kehilangan banyak darah.
Dengan menggunakan pil KB hormonal yang dapat membuat periode lebih
pendek dan ringan sehingga anda terhindar dari rasa lelah dan lemah yang
disebabkan anemia.
J. Efek Samping
Efek samping yang paling ditakuti pada pemakaian pil kontrasepsi adalah timbulnya
penyakit pada sistem kardiovaskuler, terutama pada pemakai pil yang berumur lebih
dari 35 tahun dan perokok. Pemakaian pil kontrasepsi juga akan meningkatkan risiko
terkena penyakit-penyakit tromboemboli, penyakit jantung iskemik, penyakit
serebrovaskuler, serta hipertensi . Risiko yang lain adalah timbulnya tumor-tumor
ginekologik, yaitu tumor mammae dan serviks uteri, serta timbulnya tumor-tumor
ditempat lain, seperti tumorpada hati, melanoma dan tumor pada kelenjar hipofisa
Selain memungkinkan timbul efek samping yang berat, pada pemakai kontrasepsi oral
juga bisa timbul efek samping yang lebih ringan, yang disebabkan oleh komponen-
komponen dalam pil tersebut. Dari komponen estrogen, akan memberikan efek
samping ringan berupa rasa mual, retensi cairan, sakit kepala, nyeri pada payudara,
dan keputihan. Sedangkan komponen progesteron akan menyebabkan efek samping
ringan berupa perdarahan yang tidak teratur, bertambahnya berat badan, payudara
mengecil, keputihan, jerawat dan kebotakan Disamping itu, masih banyak
efeksamping yang lain, yang timbul pada pemakai pil kontrasepsi, seperti misalnya
adanya gangguan penglihatan, gangguan metabolisme lemak, ganguan metabolism
karbohidrat, gangguan pada sistem pembekuan darah, serta gangguan metabolisme
protein Setiyaningrum : 2015
1. Efek Samping Kontrasepsi Pil Kombinasi
Penjelasan tentang efek samping pil kombinasi kepada klien seperti halnya apa
yang harus dilakukan jika terjadi masalah, akan meningkatkan pemakaian yang
aman dan efektif. Khususnya klien harus mengetahui bahwa dalam 3 siklus
pertama ada kemungkinan tejadi efek samping seperti di bawah ini: Mual; rasa
tidak enak di payudara; pendarahan antara dua haid atau breakthrough bleeding;
pusing; sakit kepala; penamabahan berat badan; jerawat.(Hartanto Hanafi :2010)
K. Indikasi
Sel-sel telur dicegah pematangannya sehingga tidak sampai pada keadaan dimana
mereka dapat dibuahi . Lendir leher rahim tetap kental sehingga sperma pria sukar
untuk naik. Lebih dari itu, lapisan endometrium tidak di persiapkan dari nidasi dari sel
telur yang sudah dibuahi. Karena itu andalan memberikan perlindungan berganda
terhadap kejadian terjadinya kehamilan. Setiyaningrum : 2015
L. Kontraindikasi
Kontrasepsi dapat dibagi menjadi dua, yaitu kontraindikasi mutlak/absolut dan
kontraindikasi relatif. Kontraindikasi mutlak meliputi penyakit trombofeblitis atau
tromboemboli, penyakit serebrovaskuler, dan juga penyakit jantung koroner. Penyakit
tersebut diderita saat ini atau pernah diderita pada saat lampau. Penyakti lain adalah
kanker payudara serta penyakit kanker lain yang dipengaruhi oleh estrogen,
perdarahan pervaginam abnormal yang tidak terdiagnosis, kehamilan dan gangguan
faal hati . Sedangkan kontra inidikasi relatif meliputi penyakit hipertensi, diabetes
melitus, perokok, umur lebih dari 35 tahun, penyakit kandung empedu, gangguan faal
hati ringan, gangguan faal ginjal dimasa lalu, epilepsi dan mioma uteri.
(Setiyaningrum : 2015)
DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayanti, Ratna. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba
Medika: Jakarta.
2. Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Mitra
Cendikia Press: Yogyakarta.
3. Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontasepsi. Trans Info Media:
Jakarta.